Kajian Ruang Beraktivitas Pada Pasar Jiung Kemayoran Jakarta (original) (raw)
Related papers
Jurnal ZONASI, 2019
Pasar Jiung adalah pasar tradisional yang berada pada empat sisi jalan di daerah Kemayoran Jakarta Pusat yaitu tepatnya berada pada sisi Jalan Benyamin Sueb, Jalan Haji Ung, Jalan Kemayoran Gempol Barat dan Jalan Kemayoran Gempol Utara. Pada sisi dalam deretan kios-kios pasar tersebut terdapat permukiman padat penduduk. Pada umumnya kios-kior pasar yang ada dimiliki oleh warga dari permukiman tersebut. Mereka berhuni sekaligus berdagang sudah dalam wakrtu yang cukup lama. Namun keberadaan Pasar Jiung beberapa tahun belakangan ini sedikit “terusik” dengan kehadiran pasar temporer yang menempati lokasi yang sama dengan Pasar Jiung yaitu pada ruas Jalan Kemayoran Gempol Barat. Deretan kios pasar temporer ini terbuat dari konstruksi yang bisa dibongkar-pasang. Melihat keberadaan pasar temporer yang masih hadir sampai saat ini menandakan bahwa kehadiran pasar temporer ini telah diterima oleh masyarakat Pasar Jiung. Hipotesa ini diperkuat dengan melakukan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan menjadikan alasan utama diterimanya pasar temporer ini. Masyarakat Pasar jiung pun melakukan beberapa penyesuaian dengan hadirnya pasar baru tersebut. Selain Pasar Jiung itu sendiri, daerah di sekitarnya juga melakukan beberapa penyesuaian seting ruang.
Kajian Kinerja Jalan Simpang Pasar Peterongan
Perencanaan diartikan sebagai penyusunan serangkaian strategi, program, dan tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang diprediksikan akan terjadi di masa depan ). Pengertian transportasi merupakan gabungan dari dua definisi, yaitu sistem dan transportasi. Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan orang ataupun barang dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain objek tersebut lebih berguna atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Maka, dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain secara terstruktur untuk tujuan tertentu. Terdapat tiga elemen dalam sistem transportasi yaitu sistem aktivitas, sistem pergerakan, dan sistem jaringan. Dalam perencanaan transportasi, dibutuhkan suatu model agar perencanaan yang dibuat dapat diimplementasikan dan tepat sasaran. Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur atau penyederhanaan realita untuk tujuan tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian yang lebih mendalam serta kepentingan peramalan. Four step model merupakan model yang sering digunakan dalam perencanaan transportasi. Four step model terdiri dari trip generation (bangkitan dan tarikan), trip distribution (distribusi perjalanan), modal split (pemilihan moda), dan trip assignment (pembebanan lalu lintas). Selain itu, dalam perencanaan transportasi, diperlukan perhitungan kapasitas dan kinerja jalan untuk mengetahui aktivitas transportasi dan kemampuan jalan dalam menampung aktivitas yang ada. Kota Semarang mengalami perkembangan yang cukup dinamis. Perkembangan yang dinamis ini menyebabkan hubungan antara sistem aktivitas, sistem pergerakan, dan sistem jaringan semakin intensif. Salah satu pemicu perkembangan tersebut adalah keberadaan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Tembalang. Undip menjadi salah satu peluang usaha baru sehingga muncul pergerakan yang jumlahnya besar dan menjadikan Kawasan Undip Tembalang memiliki sebutan "Kota Atas". Dampaknya, terjadi pergerakan yang cukup tinggi antara pusat Kota Semarang (Semarang Bawah) dengan Kawasan 1 Undip Tembalang (Semarang Atas). Pergerakan tersebut sering menimbulkan kemacetan di beberapa titik persimpangan di koridor jalan dari Jalan Dr. Cipto sampai Jalan Perintis Kemerdekaan Pudak Payung. Oleh karena itu, dibutuhkan studi sederhana perencanaan transportasi dengan menggunakan trip distribution dan trip generation serta perhitungan kapasitas dan kinerja jalan pada koridor tersebut yang mempertemukan kegiatan di Semarang Bawah dan Semarang Atas. Dengan studi ini diharapkan muncul preskripsi penanganan permasalahan, khususnya pada titik-titik yang diidentifikasi. II. Justifikasi Pemilihan Titik Perempatan Simpang Pasar Peterongan merupakan salah satu perempatan yang menghubungkan tiga koridor jalan yaitu Jalan M.T Haryono, Jalan Sriwijaya dan Jalan Lampersari. Koridor Jalan M.T Haryono memiliki fungsi sebagai jalan kolektor sekunder yang menghubungkan antar pusat kota (Semarang Bawah, terutama Simpang Lima dan Tugu Muda) dengan Semarang Atas. Koridor Jalan M.T Haryono sendiri menghubungkan pusat kota dengan Semarang Atas melalui dua koridor jalan lain yang mendukung yaitu Koridor Jalan Ahmad Yani yang menghubungkan dengan Simpang Lima dan Koridor Jalan Sriwijaya yang mengubungkan dengan Tugu Muda. Sementara itu, Jalan Lampersari merupakan jalan kolektor dimana pada Jalan Lampersari hanya terdapat dua lajur di masingmasing jalur. Pada Jalan Lampersari sendiri, terdapat pasar lokal yang disebut Pasar Peterongan sehingga setiap pagi hari jalan ini tergolong padat. Selain itu, pada Perempatan Simpang Peterongan juga terdapat beberapa titik yang memiliki tarikan aktivitas dengan intensitas yang cukup tinggi seperti Pasar Peterongan, Java Supermall serta GKI Peterongan yang cukup berpengaruh pada waktu weekend. Lokasi studi dapat dilihat pada peta berikut ini. 2 Gambar II.1 Peta Administrasi Wilayah Studi Adapun justifikasi pemilihan lokasi studi antara lain, yaitu : Menghubungkan pusat kota Semarang Bawah dan Semarang Atas; Adanya titik-titik penarik aktivitas disekitar lokasi seperti Java Supermall, Pasar Peterongan serta GKI Peterongan. III. Deskripsi Permasalahan Peterongan adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Semarang Selatan yang terdapat pusat-pusat perdagangan dan jasa terutama pada koridor Jalan M.T Haryono, seperti Sri Ratu, Java Supermall, Pasar Peterongan, serta ruko-ruko dan pertokoan. Selain itu, pada koridor Jalan M.T Haryono juga ditemui banyak bank, sedangkan di Jalan Sriwijaya terdapat perkantoran. Pada waktu weekday dalam keadaan peak hour banyak kendaraan yang melewati persimpangan peterongan yaitu antara Jalan Sriwijaya, Jalan M.T Haryono dan Jalan Lampersari baik dari arah Jalan M.T Haryono menuju Tanah Putih atau Jalan Sriwijaya untuk bekerja atau bersekolah, dari Semarang Atas ke arah M.T Haryono atau Sriwijaya untuk bekerja pula, atau dari Sriwijaya ke Lampersari dan ke arah Semarang atas. Pada persimpangan peterongan yaitu Jalan Sriwijaya, Jalan M.T Haryono dan Jalan Lampersari juga seringkali terjadi tundaan pada keadaan peak hour baik waktuweekday maupun weekend, terutama di depan Java Supermall.
Arsir
Kawasan lama diperkotaan banyak mengalami kemunduran kondisi fungsional, visual dan lingkungan seperti halnya yang terjadi di kawasan perdagangan “Pasar” Kota Jambi. Efek berantai yang ditandai dengan matinya fungsi-fungsi penunjang mempercepat kemerosotan vitalitas. Permasalahan lain keterbatasan ruang publik dengan kepadatan bangunan tinggi namun tingkat pemanfaatannya saat ini rendah. Diperlukan suatu upaya revitalisasi kawasan dengan penciptaan ruang aktivitas publik yang lebih baik melalui reproduksi ruang. Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh model reproduksi ruang pada struktur ruang eksisting. Untuk itu diambil pijakan pemikiran Bernard Tschumi tentang ruang yang dikaitkan dengan aktivitas (event) dan pergerakan (movement) dengan olahan pola hubungan di antaranya. Penelitian dilakukan pada konteks blok kawasan, yaitu pada “Blok Eks Bioskop Ria” yang mewakili kompleksitas permasalahan kawasan. Analisis yang dipilih merupakan analisis kualitatif deskriptif. Dengan teori...
Ruang Interaktif-Kreatif DI Kemang
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2020
Over time, the growth of the city increasingly triggers a diversity of activities that take place. One tendency of urban community activities is the need to exchange experiences and obtain a comfortable place to socialize and exchange experiences. These activities are no longer carried out at home or in the office, but in a place called Third place. Kemang is an area that was once a settlement now a commercial center called the "modern village". Over time kemang became a commercial area dominated by creative industries. The many types of creative activities lead to the behavior of people who tend to be in groups. This is very regrettable for the community because this creative activity is very important for people who want to learn or know it by exchanging experiences between art practitioners and the public. But in Kemang there is no place or place for the community to exchange experiences. The presence of Interactive-Creative Spaces in Kemang to meet the needs of communi...
2017
Abstract: W.R. Supratman road was one of the collector road which has an important role in supporting the development of the trade and services sector in the city of Banda Aceh. However, the use of space in the area of trade is not in accordance with the allocation, because it is along the street collectors, so it was resulting friction to the traffic flow and frequent utilization of road section as a place of trade and parking from commerce activities in that area so it reduced the capacity of the roads. This research was conducted to find out if the market activity very influential towards the road level of service at W.R. Supratman road and how the handling scenario of congestion that occurs on W.R. Supratman road due to market activity. Level of service analysis this way used MKJI Methods. The data required, namely the volume of traffic, side friction, travel time, and geometric way. Secondary data was a population and the location of the research obtained from the relevant agen...
Ruang Berbudaya Betawi Kemayoran
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2021
Rapid development of technology in Indonesia has made foreign culture easier to enter and this has made local culture in Indonesia less attractive to new generations. The capital city of Jakarta is the main entrance for foreign cultures to enter, one of the most affected cultures is Betawi culture. Not only due to technological developments, there are also problems with the lack of exploration of the Betawi community space that has been provided in Jakarta. As a result, Betawi culture is increasingly eroded and forgotten with a new culture and it will end up as history, which will gradually disappear from the process of future habitation., which will gradually disappear from the process of future habitation. To fix this situation, a change in the way of living is needed. Starting from changing the daily patterns of the new generation which are usually only carried out during events and in certain areas, into an activity that can invite all generations to enjoy and re-develop Betawi ...
Acuan Desain Untuk Kegiatan & Fasilitas Ruang Menyusui Pasar Kramat Jati Dan Pasar Mayestik, Jakarta
2019
Ruang menyusui, pendukung peran ibu beraktivitas dan bekerja di luar rumah, menjadi ruang yang perlu ada di bangunan publik berdasarkan Permen Kesehatan RI No.15 Tahun 2013. Pasar rakyat sebagai bangunan publik juga menyediakan ruang menyusui dengan mengacu pada Permen PUPR 14/PRT/M/2017. Pasar rakyat Jakarta dapat dikelompokkan menjadi 2: pasar besar dan pasar kecil. Luas ruang menyusuinya seturut dengan jenis pasarnya. Pasar Mayestik dan Pasar Kramat Jati adalah subjek paper ini, representatif dari pasar besar Jakarta. Sementara itu, konsep ruang menyusui relatif baru dan cenderung tidak fungsional bagi pengguna pasar, pedagang dan pembeli wanita menyusui atau memiliki balita, karena ternyata aktivitas mereka dan balita mereka lebih dari sekedar menyusui dan membersihkan balita yang disediakan pada ruang menyusui yang ada. Paper ini memaparkan perjalanan pengabdian akademis Program Studi Desain Interior, melalui 8 minggu matakuliah Desain Masyarakat dan Lingkungan, dengan metode b...
Kajian Ruang Terbuka Publik di Kota Kotamobagu
2021
Public open space is a necessity in an urban area because it is equipped with supporting facilities for active and passive community activities, either alone or in groups. Kotamobagu City has 35 public open spaces, but the available supporting facilities are not evenly distributed, resulting in some public open spaces being rarely visited because they cannot serve the needs of the community. This study aims to analyze the need for public open space and the need for public open space facilities in Kotamobagu City. The research method used in this research is descriptive qualitative using standard parameters of the Minister of Public Works Regulation No. 5 of 2008 concerning Guidelines for the Provision and Utilization of Green Open Space in Urban Areas and the radius of reaching social facilities according to Hugh Barton.The results of this study indicate that the need for public open space based on the population is adequate. The need for public open space based on the radius of ach...
Seminar Nasional Riset Multidisiplin UNTAR, 2018
ABSTRAK Produk dekorasi interior dari Indonesia telah dikenal luas di kalangan internasional sebagai produk yang memiliki keunikan yaitu pengerjaannya yang handmade sehingga termasuk dalam kategori craft. Terlebih produk berbahan kayu dari Indonesia, memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk dari negara lain dikarenakan potensi alam Indonesia yang melimpah sebagai penghasil kayu terbesar di dunia. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan akar budaya memiliki potensi untuk memadukan karya desainnya dengan muatan potensi lokal yang memiliki nilai filosifis yang tinggi. Keunggulan ini membedakan produk Indonesia dengan produk negara lain yang cenderung berdasar pada proses fabrikasi, dan mampu memberikan ciri khas yang membedakan dengan craft dari negara di Asia lainnya. Kelompok masyarakat Desa Semoyo, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kelompok masyarakat yang secara swadaya mengelola hutan secara legal dan lestari (sustainable). Hasil hutan berupa kayu mentah telah banyak dimanfaatkan oleh industri berbahan dasar kayu. Masyarakat masih belum banyak mengembangkan produk kayu untuk dijual dalam bentuk produk jadi, karena beberapa kendala sehingga masyarakat belum mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari usaha mereka dalam mengelola hutan secara legal dan lestari tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan kajian dari sudut pandang estetika, baik secara objektif maupun subjektif, sebagai pertimbangan untuk mengembangkan desain produk kelompok masyarakat Desa Semoyo. Studi juga dilakukan terhadap potensi lokal yang ditujukan sebagai salah satu pendekatan subjektif (filosofis) terhadap produk. Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas produk dekorasi interior yang pada akhirnya dapat memperbaiki perekonomian masyarakat yang mengelola hutan rakyat tersebut, selain turut berpartisipasi dalam mengembangkan produk lokal Indonesia. 1. PENDAHULUAN Kelompok masyarakat Desa Semoyo tersebut pada dasarnya bukanlah pengrajin kayu, sehingga belum dapat mengembangkan potensi hutan rakyat lestari yang dikelolanya secara maksimal. Selama ini hasil hutan berupa kayu hanya dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada PT Perhutani, meskipun kayu tersebut memiliki sertifikat legal dan lestari. Masyarakat telah memproduksi kerajian maupun furnitur kayu, namun beberapa kendala menyebabkan usaha tersebut tersendat. Sehingga kemudian mereka lebih fokus pada pekerjaan lain seperti peternak, petani (kebun), guru atau pekerjaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kualitas dekorasi interior yang diproduksi oleh kelompok masyarakat Desa Semoyo menurut kajian estetika dan potensi muatan lokal (2) mengidentifikasi karakter fisik dan karakter visual dari dekorasi interior berbahan kayu yang diproduksi oleh beberapa Industri Kecil dan Menengah di Yogyakarta yang telah menembus pasar internasional. Identifikasi ini ditujukan sebagai komparasi dan bahan pertimbangan dalam