PENILAIAN EKONOMI PENGELOLAAN WISATA ALAM DI CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT (Studi Kasus Kampung Kwau Distrik Minyambouw) (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan konfigurasi ruang dan karakteristik permukiman dengan kegiatan wisata yang membentuk tatanan ruang khas sebuah kampung wisata. Kampung Luar Batang dan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai destinasi wisata budaya religi, tentunya memiliki tatanan ruang yang berbeda sehingga hal ini menarik untuk diteliti. Penelitian dilakukan sejak tahun 2015 hingga tahun 2016, sebelum terjadinya penggusuran Kampung Akuarium. Variabel penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (mixed methods). Konfigurasi ruang dalam penelitian ini dilihat dari konektivitas dan integrasi ruang yang dianalisis dengan space syntax, menggunakan aplikasi depthmapX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konfigurasi ruang dengan beberapa variabel dari karakteristik kampung wisata. Variabel atraktor, fasilitas, keberadaan akses, dan aktivitas penghuni, memiliki hubungan yang signifikan dengan konfigurasi ...
KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOWISATA BERBASIS EKOLOGI MANGROVE DI TELUK PANGPANG, BANYUWANGI
Journal of Fisheries and Marine Research Vol.3 No.2 (2019) 194-205, 2019
Kawasan mangrove Teluk Pangpang merupakan hasil rehabilitasi yang dilakukan sejak tahun 2000. Saat ini luas seluruh kawasan mangrove 571.6 hektar. Tingginya biodiversitas di kawasan mangrove berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah menghitung indeks kesesuaian dan daya dukung kawasan di ekosistem mangrove Teluk Pangpang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Februari 2018 dengan delapan titik stasiun pengamatan. Kesesuaian ekowisata mangrove mempertimbangkan lima parameter yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan Objek biota. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian ekowisata berdasarkan parameter ekologis dalam kategori sesuai dan tidak sesuai. Panjang area yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tracking adalah 169.23 meter dengan daya dukung 339 orang/hari.
EVALUASI PENATAAN KAWASAN WISATA ALAM PANTAI TANJUNG PENGHUJAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
Lasta Musfira, 2019
A research conducted in the village of Teluk Bogam, West Kotawaringin Regency, Central Kalimantan which aims to identify and evaluate the potential structuring natural tourism area of Tanjung Penghujan beach. This research was carried out in December until February. The research was carried out using the method of survei and qualitative approach by observation, the primary data and secondary data collection. Dissemination of the questionnaire and the interview is also needed in this research, which are the respondents in this research are Society, Tourists and Government. The data will be analyzed by the method of spatial and descriptive. The results of this research is concepts map of rearrangement at natural tourism area of Tanjung Penghujan beach that is directed as a tourism-based family and education that are supported by the potential natural tourism area of Tanjung Penghujan beach. The types of Family Tourism including the traditional culture or tradition house and the type of Tourism Education including the agriculture, fisheries, farms and the turtle conservation and dugong/mermaids. Keywords: survey, potential identification, tourism area
Berkala perikanan terubuk, 2016
Research on development strategy of fireflies (kunang-kunang) ecotourism is carried out in the mangrove forest Bokor village, district West Rangsang, Meranti Islands of Riau Province in October-November 2015. The purpose of this study is to see the public perception and composing development strategy of Firefly (Kunang-Kunang) ecotourism in mangrove forest Bokor village. The method used is a survey method and interview. Processing data using Respondents Perception Index (IPR) and SWOT analysis. Respondents Perception Index (IPR) are in the neutral category with score of 0.48 and the same perception Bokor village societies are in the category of being with a mean value of 2.25. Based on the SWOT analysis mangrove forest area Bokor village the potential for firefly ecotourism development with the position of matrix grand strategy in quadrant I.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Diantara 17.000 pulau tersebut, ada pulau yang sudah terdata dan memiliki nama, dan ada juga pulau yang tidak memiliki nama dan tidak berpenghuni. Pulaupulau utama yang dimiliki Indonesia yang juga merupakan pulau-pulau terbesar antara lain pulau Sumatra, pulau Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, dan pulau Papua. Pulau-pulau selain pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau kecil. Salah satu pulau kecil yang dimiliki Indonesia adalah pulau Sempu yang berada di Malang, Jawa Timur. Pulau Sempu merupakan pulau yang memiliki pemandangan yang indah. Pulau Sempu terletak di selatan pulau Jawa, lebih tepatnya di desa Tambakrejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang, Jawa Timur. Pulau ini merupakan Cagar Alam yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dibawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 1 Di sisi lain pulau Sempu, terdapat pantai Sendang Biru yang merupakan objek wisata. Pantai Sendang Biru terletak bersebrangan dengan pulau Sempu dan hanya dibatasi dengan selat Sempu yang sempit dan memiliki panjang sekitar 4 kilometer. 1 Hermawan, D. (2006). Prospektif Pengembangan Kawasan Pesisir Sendang Biru Untuk Industri Perikanan Terpadu. Local Wisdom. Pantai Sendang biru memiliki pemandangan yang indah. Tetapi disamping itu, yang membuat pantai Sendang Biru menarik bukan hanya dari keindahan panoramanya, tetapi ada factor lain yang membuat pantai ini menarik, contohnya kegiatan harian masyarakat yang tinggal disana. Dengan alasan dan factor-faktor yang unik, pantai Sendang Biru menjadi objek wisata yang cukup banyak menarik perhatian wisatawan. Selain karena panoramanya yang indah, kegiatan harian masyarakat yang tinggal disana juga menjadi alasan mengapa pantai Sendang Biru menjadi objek wisata yang cukup diminati. Contohnya, setiap tanggal 27 September, masyarakat Sendang Biru melakukan tradisi petik laut. Tradisi ini dilakukan sebagai symbol penghargaan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan bagi masyarakat nelayan Sendang Biru dengan hasil lautnya yang melimpah. 2 Pulau Sempu memiliki ekosistem yang beragam, mulai dari hutan pantai, hutan bakau, dan hutan tropis dataran rendah. Dan flora yang dapat ditemukan di pulau Sempu antara lain Bendo, Triwulan, Wadang, Ketapang, Waru Laut, dan masih banyak lagi. Pulau Sempu dilindungi karena memiliki ekosistem yang khas dan masih alami. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke pulau ini. Tetapi hal ini salah karena sebagai cagar alam, tidak seharusnya pulau sempu didatangi hanya untuk tujuan wisata semata. 3 Penelitian ini dilakukan karena penulis ingin lebih mengetahui tentang pelestarian Cagar Alam dan pengembangan objek wisata yang ada di Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana upaya pelestarian pantai sendang biru sebagai objek wisata dan pulau sempu sebagai cagar alam?
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo dan Komunitas Manajemen Hutan Indonesia VI: "Relaksasi Pengelolaan Hutan Indonesia Pasca Undang-Undang Cipta Kerja", 2021
Abstract: This study aims to determine the community's perception of the management of the mangolo natural tourism park as a community-based ecotourism area in Ulunggolaka Village, Latambaga District, Kolaka Regency. This research was conducted in the Mangolo Kolaka Nature Park area from December 2020 to January 2021, using a purposive sampling method for sampling and community management, while for tourism sampling using the accidental sampling method. The results showed that the perception of the community managing Mangolo Nature Park. The public perception from the economic aspect is that the community agrees with the Mangolo Nature Park to help improve the community's economy. From an ecological aspect, the community strongly agrees with the increasing number of trash bins. From the socio-cultural aspect, the community strongly agrees with the management that still pays attention to the culture of the local community. And in terms of the educational aspect, the community agrees to withhold education or training to prepare workers in the tourism sector. Meanwhile, according to tourists, Nature Tourism Park Mangolo has natural scenery, the air is still fresh so it makes the tour comfortable. Tourists can bathe inflowing rivers, hot springs, and waterfalls.
Danar bay is located in the Danar village, Small Kei Eastern District of Southeast Maluku has a good potential to be developed as an ecotourism area, mainly because having the mangrove ecosystem in this zone. This research was conducted between May to September 2014. The purpose of this research is to assess the ecological suitability of this area for mangrove ecotourism in Danar Bay Small Kei Eastern District, Southeast Maluku, Indonesia. The methods used in this research is a survey method. This research was conducted on the analysis of the suitability of the area for mangrove ecotourism. The results of the analysis of the suitability of the Danar Bay Small Kei Eastern District of Southeast Maluku, Indonesia has sufficient level of conformity category appropriate to serve the ecotourism area of mangrove with a percentage of 66,15%.
AGLOMERASI UMKM DALAM SEKTOR INDUSTRI PARIWISATA : STUDI KASUS KAWASAN WISATA PANTAI INDAH KAPUK
Siti Habibah, 2023
Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Keindahan alam, keragaman budaya, dan warisan leluhur Indonesia perlu terus kita jaga dan lestarikan. Pariwisata punya posisi strategis dalam peningkatan devisa negara. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Aglomerasi adalah pengelompokan suatu usaha dalam sebuah kawasan sehingga membentuk kawasan atau lingkungan tempat usaha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbasis studi deskriptif. Dalam penyajiannya, penelitian ini hanya mendeskripsikan secara natural apa yang ada di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Pantai Indah Kapuk. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara lebih mendalam tentang kondisi dan permasalahan yang ada seputar pengembangan UMKM dengan aglomerasi kawasan wisata yang ada di Pantai Indah Kapuk. Kata kunci : pariwisata, aglomerasi, UMKM