Pengembangan Skala Pemaafan Diri (Self-forgiveness) (original) (raw)
Related papers
PENGEMBANGAN SKALA BELAS KASIH DIRI (SELF COMPASSION
Meli Sartika, 2022
Individu memiliki perlakuan yang berbeda-beda terhadap diri sendiri ketika mengalami masa-masa sulit. Ketika menghadapi permasalahan dalam hidup, individu dapat memiliki dua respons. Pertama, meresponi dengan mengkritik atau menyalahkan diri sendiri. Kedua, memilih untuk mengasihi diri sendiri yang dikenal dengan self-compassion. Self-compassion penting dimilki oleh individu karena dapat membantu mereka dalam mengatasi berbaga masalah kehidupannya. Konsep penting terkait hal tersebut yaitu self compassion ternyata membawa efek peningkatan fungsi psikologis yang positif. Dalam tulisan ini, peneliti bertujuan mengembangkan skala self compassion yang diharapkan menjadi alat ukur yang valid dan reliabel. Peneliti melakukan tujuh tahapan pengembangan skala yaitu: (1) penentuan konstrak ukur, (2) penyusunan indikator-aitem, (3) pengujian validitas isi, (4) uji coba, (5) uji lapangan,(6) seleksi aitem, dan (7) penyusunan skala final. Hasil akhir penelitian ini dihasilkan 28 aitem skala self-compassion yang memiliki daya beda berkisar 0,311 hingga 0,745 dan reliabilitas (α = 0,912). self-compassion juga memiliki struktur internal yang cukup baik. Hasil analisis faktor dengan principal component analysis pada 25 aitem didapat nilai KMO = 0,675, Barlett's Test of sphrecity x 2 677,df 300, p<.001. Model Fit Measures
Self-Compassion dan Self-Esteem pada Narapidana
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
The purpose of the researchers was to find out whether self-compassion and self-esteem among inmates at Detention X. Researchers compared and identified the levels of self-compassion and self-esteem according to demographic data. The research sample was 145 male prisoners in prison. The sampling technique used purposive sampling method. The results of this study show that 18.7% of the sample is in low self-compassion and 30.35% of the sample is in the low self-esteem category. The results of the correlation analysis carried out in knowing the relationship of the two research variables is that there is a negative relationship between self-compassion and self-esteem. Self-compassion and self-esteem in prisoners with different forms of study so that the components seen correspond to the aspects in these variables. This study concluded that research respondents showed self-compassion and self-esteem had a negative relationship. In practical terms, the implications of this research can b...
PENGARUH PELATIHAN DAN EVALUASI SELF-TALK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT BODY-DISSATISFACTION
Kecantikan bukanlah hal yang baru lagi dalam kehidupan. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa kecantikan mulai menjadi kebutuhan baik bagi lakilaki maupun perempuan. Namun laki -laki metrosexual lebih didominasi oleh kaum eksekutif atau kelas menengah keatas, sedangkan perempuan dari kelas manapun pasti melakukan usaha mempercantik diri, apal agi sekarang sarana kecantikan lebih terjangkau secara ekonomis. Kebutuhan perempuan akan kecantikan tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh produsen -produsen yang bergerak di bidang kecantikan yang berlomba menawarkan produk -produk inovatif sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan perempuan. Bagian yang sering diperhatikan perempuan adalah wajah, kulit, dan bentuk tubuh. Tubuh yang dianggap cantik bagi kaum perempuan adalah keserasian antara tubuh dan tinggi badan.
RELASI TINGKAT KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI REMAJA
Self concept is individual evaluation of one's characteristics and ability. A family as the first and major institution for the adolescent has an important role in providing education, love, guidance and supervision so they can grow up with positive self concept. The purpose of the research is to know the relationship between the harmony level of family and the self concept of adolescent in Bayat, Klaten. The research uses correlative quantitative method. It involves 53 adolescent chosen by random sampling. The result of the research shows high harmony level of family in Bayat (71,7%), and high category of adolescent's self concept (56,6%). The hypothesis testing with Pearson Product Moment correlative analysis shows that there is positive and significant relationship between the harmony level of family and the adolescent's self concept with the probability 0,000 (< 0,05) and correlation coefficient (rxy) 0,713.
PERBEDAAN SELF ESTEEM PADA NARAPIDANA BARU DAN RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MALANG
This study aimed to determine differences between self-esteem in the new inmates and recidivists. The sample in this study is new inmates and recidivists an occupier in 1 a penitentiary in malang. The number of subjects in each group of subjects are as many as 100 people. Data retrieval technique used is simple random sampling. The data obtained through measurement tools that refers to the theory Coopersmith (1967). Analysis of the data in this study is using two sample t test or independent sample t-test. T test value in this study was 0.278, and T table is 1,972. The results of this study indicate that there is no difference in self-esteem on the new convicts and recidivist, because self-esteem on the new inmates and recidivism are in high and medium category. Keyword: self esteem, new inmates, recidivists ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self esteem pada narapidana baru dan residivis. Sampel dalam penelitian ini adalah narapidana baru dan residivis yang menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang.
Harga-diri (Self-esteem) Terancam dan Perilaku Menghindar
Jurnal Psikologi, 2015
This study concerned about threatened self-esteem and prejudice that could appear in the form of behavior of avoiding minority groups. The hypothesis of this study were that participants whose self-esteem were threatened would show (1) avoidance behavior against any minority group target (i.e. Chinese group); and (2) less willingness to spend time to interact with them. This study involved 60 female students in Bandung, aged 18-20 years. They were Sundanese people, who belonged to the majority group. In this experimental study, they received feedbacks toward the results of intelligence test, either positive or negative. Then, they were expected to interact with the target group (Chinese) or with the majority group (Sundanese). The results confirmed the hypothesis 1, t(28) = 5.245 p< .05; and did not confirm the hypothesis 2.
Dinamika Self-Forgiveness Mantan Pecandu Narkoba DI Yayasan Mitra Alam Surakarta
Jurnal Psikohumanika, 2020
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang mendorong serta memberikan gambaran dinamika mantan pecandu narkoba di Yayasan Mitra Alam Surakarta untuk melakukan self forgiveness.Informan dalam penelitian ini adalah mantan pecandu narkoba yang merupakan warga binaan dari Yayasan Mitra Alam yang memiliki rasa bersalah terhadap diri sendiri terhadap perilakunya di masa lalu dan saat ini sedang melakukan proses self forgiveness. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman Hasil penelitian : faktor-faktor yang mempengaruhi pemaafan diri (self forgiveness) kedua informan ada beberapa yang sama yaitu : suka bersosialisasi, mau memaafkan pelaku karena merasa bahwa apa yang informan alami adalah kesalahan mereka bukan pelaku,atribusi terhadap pelaku dimana apa yang sudah dilakukan...
Hubungan Pengungkapan Diri Terhadap Teman Sebaya Dengan Pemaafan Pada Remaja
2018
Konflik menjadi bagian dari setiap individu, tak terkecuali bagi remaja yang mengalami gejolak perubahan dalam diri, emosi maupun sosial. Memaafkan menjadi salah satu cara untuk dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya konflik serta membangun kembali kondisi hubungan dengan orang yang pernah menyakiti hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengungkapan diri terhadap teman sebaya dengan pemaafan pada remaja. Populasi penelitian sebanyak 336 siswa sekolah menengah atas. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian dilakukan kepada 212 siswa kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Mardisiswa Semarang. Alat ukur yang digunakan adalah skala pemaafan (41 aitem; α = 0,923) dan skala pengungkapan diri (aitem 36; α = 0,929). Hasil uji korelasi Spearman’s menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengungkapan diri terhadap teman sebaya dengan pemaafan pada remaja (r xy = 0,236; p = 0,00...