SYAHRUL MUBAROK WM - Syahrul Mubarok (original) (raw)

SYAHRUL IBRAHIM

Pola Kehidupan Suku To Balo

ABSTRAK Kehidupan Suku To Balo, dari Hasil penelitian menunjukan bahwa, Suku To Balo mereka hidup memasak, mengolah ubi, jagung, dan kacang kacangan, bertani dan mengolah gula aren. Saat musim kering atau musim kemarau,mereka biasanya menanam kacang-kacangan yang tidak banyak menggunakan air. Selain bertani, Suku To Balo juga memelihara hewan ungags seperti, memelihara Itik, ayam dan ternak. Suku to balo saat berinteraksi dengan masayarakat disekitarnya Awalanya malu-malu dan tidak mau bergaul, karna ada perbedaan genetic seperti corak kulit yang berbeda, karna to balo memiliki ciri khas yaitu kulit yang berbelang-belang itu sebabnya mereka agak rishi dan tdk mau bergabung, tapi lama kelamaan mereka mulai berbaur sudah mulai keluar dari tempat pemukimnya, mulai keluar bergaul dan berbaur, mengikuti pesta atau undangan yang mereka hadiri ataupun komunitas luar. Suku to balo sekarang masih dilindungi keberadaanya karna sangat langkah untuk menjaga kearifan lokal dan melestarikan suku to balo tersebut. Kata kunci : Suku To Balo, Kehidupan To Balo I. PENDAHULUAN Keanekaragaman suku bangsa merupakan masalah global hampir seluruh negara di dunia keanekaragaman suku, etnis, dan agama. Keanekaragaman tersebut tentunya ditandai dengan keberadaan kebudayaan antara satu dengan yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan tatanan pengetahuan, Bahasa, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, konsep tentang alam semesta (Rizaldy 2012) Kebudayaa yang dimiliki oleh suku, etnis, dan agama turut mempengaruhi gaya komunikasi sehingga perbedaan budaya dapat menjadi sebuah rintangan dalam berinteraksi satu sama lain. Sebagaimana di kemukakan Cangara (2008) bahwa terdapat rintangan budaya yang menjadi gangguan dalam berkomunikasi dimana rintangan budaya yang dimaksud adalah rintangan yang terjadi disebabkan adanya perbedaan norma, kebiasan nilai-nilai yang dianut oleh pihakpihak yang terlibat dalam berkomunikasi. Keankearagaman masyarakat (masyarakat majemuk) adalah hal yang di hargai pada masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku, etnis dan agama. Wilodati (2012) secara rinci menggambarkan kemajemukan masyarakat Indonesia dari berbagai sisi : pertama, hubungan kekerabatan, hubungan kekerabatan ini merujuk pada ikatan dasar hubungan darah (keturunan) yang dapat di telusuri berdasarkan garis besar keturunan ayah, ibu atau keduanya. Kedua ras dapat dibedakan dengan ciriciri fisik orang lain(rambut, kulit, dan bentuk muka). Ketiga, daerah asal merupakan tempat asal orang lahir yang akan memberikan ciri tertentu apabilah yang bersangkutan berada di tempat lain seperti dialek yang di gunakan, anggota organisasi yang bersifat kedaerahan serta perilaku. Keempat, menggunakan bahaa sukunya masingmasing. Kelima, agamayang di anut Indonesia yang berbedabeda. Di Sulawesi selatan terdapat berbagai etnis dan suku, tetapi ada empat suku besar yakni makasar, bugis, toraja dan mandar. Dari literature-literatur sejarah Sulawesi selatan bahwa sejak zaman kerajaan, keempat suku tersebut sudah memiliki hubungan satu sama lain baik dari aspek perdagangan, politik, dan budaya. Oleh karna itu keempat suku tersebut memiliki aspek perdagangan politik, dan budaya. Oleh karna itu keempat suku tersebut

QUNUT-Syahril

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah swt., shalawat serta salam atas baginda Rasulullah saw. beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang slalu setia berpegang teguh atas sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.

HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR

2024

This article discusses the concept of hermeneutic methodology that Syahrur advocates in understanding the Koran, the hermeneutical tendencies offered, the consistency or inconsistency of applying his contemporary reading theory. First, he tries to study the Qur'an with deconstruction or reconstruction by breaking down thought products that have been considered "established" and "sacred" not only at the methodological level but also at the pillars of faith. Second, he said that the language of the Koran remains tauqifi even though its content is interpretable. Third, contextualization is in the text itself through its linguistic structure. Fourth, the linguistic theory that he adopted from his teacher was rooted in Ibn Jinni's view that there is no synonymy in language, and therefore he distinguished terms that had been synonymous with the Qur'an. Fifth, because his thinking is very rational and tends to be influenced by empiricism, he is trapped by an understanding that is very dependent on reason and the empirical world, even though the Qur'an has transcendent aspects, not all of which are realized in the real world.

Jurnal Syamsul-dikonversi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA DAYAH PERBATASAN MINHAJUSSALAM TENTANG HAFALAN HADITS MELALUI TEKNIK HAFALAN PRAKTIS OLEH SYAMSUL BAHRI. S.Pd NPM. 1720060020 MAHASISWA PASCA SARJANA UMSU ABSTRAK Karya Ilmiah ini membahas tentang kreativitas guru dalam upaya membangkitkan motivasi belajar siswa SMA Dayah Perbatasan Minhajusssalam tentang hafalan Hadits. Maka dari itu seorang guru harus bersikap profesional dan kreatif dalam memilih metode yng sesuai dan tepat dengann materi pelajaran. Pembahasan ini bertujuan untuk mencapai hasil yang optimal, meningkatkan motivasi belajar siswa agar anak yang lambat bisa sejajar dengan anak yang lain dalam hafalan hadits. Cara penggunaan media hafalan praktis ini menulis hadits secara sempurna di papan tulis. Setelah itu tulisan hadits itu dihapus sebanyak 20 % secara acak. Kemudian menghapus kembali mencapai 50 % dan kegiatan yang sama dilakukan guru dengan menghapus seluruh tulisan hadits di papan tulis. Dengan media ini pembelajaran hafalan hadits di SMA Dayah Perbatasan Minhajusssalam dapat membangkitkan motivasi belajar siswa terhadap hafalan Qur'an Hadits. Dengan kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru, teknik hafalan praktis pada segelintir murid SMA Dayah Perbatasan Minhajusssalam yang lambat akan membuahkan hasil yang lebih baik. Hasil belajar hafalan Qur'an Hadits sebelum menggunakan media ini nilai LKS masih rendah yaitu rata-rata skor 44,78. Hasil belajar setelah menggunakan media nilai LKS menjadi 82,50. Sehingga kegiatan pembelajaran dengan teknis hafalan praktis dapat memotivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Skripsi Muarif Yuda Baskara

Masri, S.Si., M.T., selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan mulai dari penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini. 5. Dosen-dosen penguji, Bapak Jahidin, S.Si., M.Si., Bapak Al Rubaiyn, S.T., M.T, dan Bapak La Ode Sahiddin, S.Si., M.Sc. dengan penuh pengertian memberikan arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Seluruh Dosen Pengajar Teknik Geofisika yang telah memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada penulis yang mampu menghantarkan penulis hingga sampai saat ini. 7. Staf KaSubag FITK yang telah membantu proses administrasi sehingga semua terlaksana dengan baik. 8. Rekan-rekan Porouspot 016 atas kebersamaannya baik selama menjalani perkuliahan hingga menyelesaikan masa studi. 9. Teman-teman Kostan Kita yang telah membantu dalam pengambilan data dan pengolahan data yaitu Khalil Ibrahim, Habimas, Alwin kasturi, Muh. Arlin, Elfira, Astuti Akui, La Ode Muh. Aldino, La Ode irwan, Muh. Risal, Dandi Retno, Ilham Akbar, Muhammad sabdar dan Muh Alfian. Terima kasih yang sangat mendalam untuk kalian semua yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. v 10. Teman-teman Remaja Masjid Nurul Ilmi Maulid, Dimas, Asran, dan Almas, yang selalu support dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Pengurus Masjid Nurul Ilmi Bapak Drs. Tamsil Suri, Bapak Kapt. Inf. Sahidin, Bapak Indra Sulra, S.E dan Bapak Busran S.E yang telah memfasilitasi penulis selama menyelesaikan masa studi. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini dan demi perkembangan ilmu pengetahuan.

SKRIPSI (Syahrul Ramadhan, A21108293)

Disusun dan Diajukan Oleh: SYAHRUL RAMADHAN A211 08 293 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 ii iii iii

MUHAMMAD SYAHRUR DAN KONSEP MILKUL YAMIN : KRITIK PENAFSIRAN PERSPEKTIF USHUL FIQH

Jurnal Yudisia, 2019

The Scholars stated that occurring verses of milkul yamin (slave ownership) had been stoped because of its locus which was disappeared. Meanwhile, the trademark of al-Qur"an as the book of revelation which is always relevant unlimitedly to dynamic of era has been paradox. On the other hand, through Syahrur verses of milkul yamin uniquely can be interpreted with the new locus. Syahrur assumed that nowadays the context of milkul yamin can be compared with "aqdul ihshan (commitment of sexual intercourse) as the way to legitimate sexual intercourse outside marriage that is happening in the Western tradition. This concept was based on sexual intercourse between man and his slave which was taken from three chapters; al-Ahzab: 50, al-Mu'minun: 5-6, and an-Nur: 31 as a consequence of the view of Syahrur"s limit theory to the comprehnsive norm of al-Qur"an. However, the problem is that is reinterpretation of Syahrur relevant accordance with the principal orinentation of al-Qur"an (maqashid al-Qur'an). Ideally, the recontextualization should considered general benefits (mashlahat) for human because not all traditions can be accommodated by Islam. It shows that living Qur"an to verses of milkul yamin on Syharur"s perspective ignored the dialectic between mashlahat (benefit) and 'urf (tradition). In this position, reexamining Syharur"s thought of his reinterpretation to milkul yamin by considering the ideal of human-social reality does not find base paradigm. ABSTRAK Jumhhur Ulama" menyatakan bahwa pemberlakuan ayat tentang kepemilikan budak (milkul yamin) sudah berhenti karena ketiadaan locusnya. Sementara itu, trademark al-Qur"an sebagai kitab wahyu yang berelevansi tak terbatas dengan zaman menjadi paradoks. Uniknya, di tangan Syahrur ayat tentang milkul yamin bisa hidup kembali dengan menemukan locus barunya. Syahrur berasumsi bahwa konteks milkul yamin saat ini sama dengan konsep zaujul misyar (nikah wisata/kontrak) yang kemudian diganti dengan istilah aqdul ihshan (komitmen hubungan badan) sebagai bentuk upaya melegitimasi hubungan intim tanpa melalui pernikahan (kumpul kebo) yang masih hidup dalam tradisi sosial masyarakat Barat. Konsep ini berdasar pada adanya interkasi biologis antara tuan dan budak yang diambil dari tiga surat; al-Ahzab: 50, al-Mu"minun: 5-6, dan