Strategi Komunikasi Wartawan Kriminal Luwuk Post Dalam Mencari Berita Dimasa Pandemi Covid-19 (original) (raw)
Related papers
Strategi Wartawan Haluan Riau Dalam Memproduksi Berita Kriminal
2020
ABSTRAK Nama : Edwie Yurita Syahara Jurusan : Ilmu Komunikasi NIM : 11643202921 Judul : Strategi Wartawan Haluan Riau Dalam Memproduksi Berita Kriminal Berita kriminal merupakan berita yang penting dalam sebuah media cetak. Seeorang wartawan harus memiliki strategi dalam mendapatkan dan memproduksi berita kriminal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wartawan haluan riau dalam memproduksi berita kriminal sudah memilik standard strategi. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif dan dengan langkah-langkah pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas keabsahan data dilakukan suatu teknik pemeriksaan didasarkan atas sifat dan kriteria yang digunakan adalah dengan menngukur, kepastian, keteralihan dan ketergantungan atas objek penelitian. Dari langkah tersebut dilakukan analisa data dengan menggunakan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984) yang m...
Perilaku Pencarian Informasi Sebagai Sumber Gagasan Pembuatan Berita Oleh Wartawan Pikiran Rakyat
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, 2014
This research aims to discuss how the behavior of journalists, especially in daily news paper Pikiran Rakyat Bandung Raya rubric's to search information as an idea in making news. The research methodology was qualitative method with case research approach. The data collection is done by in-depth interviews, observation, and literature. Informants in this research were the twelve journalists in Pikiran Rakyat Bandung Raya Rubric's is selected by snowball sampling techniques with the help of key informants. through key informants, research's get the next informant to be interviewed. The results of this research shows that all informants do several stages of information seeking, there are six greats stages journalist do is stage activities prefix information retrieval, stage activities of election/ selection information topics, the processing step search/ browsing information, the processing step collecting the information, the processing step presentation and a processing step which is flexible journalist that the determination of viewpoint/ news Angle. The results of this research shows that all informants through several stages information seeking. There are six stages journalist do, prefix step of information seeking, the stage of election/ selection information topics, the stage of search/browsing information, the stage of collecting the information, the stage of presentation and there is a flexible stage of journalist to determine Angle news.
Strategi Wartawan Radar dalam Menangkal Berita Hoax
Jurnal Sosial Sains, 2021
Di dalam aktivitas jurnalistik, wartawan dan media sangat berperan penting dalam hal mencari dan menyebarluaskan suatu informasi dan berita di media online, termasuk penangkalan berita hoax. Dimasa pandemi Covid-19 ini, banyak wartawan, termasuk wartawan Radar Bogor yang meliput tentang berita-berita tersebut. namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga berita yang tidak akurat yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak didasari oleh fakta yang sebenarnya yang dikenal dengan istilah hoax. Penelitian ini berjudul “Peran Penting Wartawan Radar Bogor Dalam Menangkal Pemberitaan Hoax Covid-19 di Media Online”. Adapun tujuan penelitian ini, membahas tentang bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh wartawan Radar Bogor dalam menangkal berita-berita hoax Covid-19 di media online. Begitu juga dengan sanksi sanksi yang diberikan oleh pihak Radar Bogor kepada wartawannya jika ada yang menyebarkan berita hoax Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitat...
Kemampuan Literasi Informasi dalam Mengurangi Penyebaran Berita Hoaks di Masa Pandemi Covid-19
2020
Tulisan ini memiliki tujuan untuk memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengembangkan kemampuan literasi informasi sebagai upaya untuk mengurangi peredaran informasi hoaks yang semakin banyak. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketidaksiapan masyarakat ketika terjadi pandemi Covid-19 yang menyebabkan keresahan di tengah masyarakat. Hal tersebut seiringan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan terjadinya ledakan informasi yang tidak dapat terbendung. Kedua permasalahan tersebut mengakibatkan banyak beredar informasi hoaks seputar masa pandemi Covid-19 sehingga membuat masyarakat kebingungan dalam menentukan kebenaran dari informasi yang didapatkan. Tulisan ini menguraikan beberapa contoh informasi hoaks seputar pandemi Covid-19 yang sudah menyebar di lingkungan masyarakat. Selain itu, tulisan ini juga menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mengantisipasi informasi hoaks yang menyebabkan kebingungan di lingkungan masyarakat.
Strategi Menghadapi Wartawan Abal-Abal
Indonesian Journal of Islamic Communication
Pasca reformasi 1998, pertumbuhan media di Indonesia meningkat pesat, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Pers No. 40 tahun 1999. Dimana salah satu isinya menjamin kemerdekaan pers sebagai hak asasi warga negara. Iklim kebebasan kemudian mendorong pertumbuhan media dan perusahaan pers. Khususnya dengan tidak ada lagi persyaratan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Sehingga, siapapun dengan mudah mendirikan perusahaan pers. Termasuk kemudahan mendirikan media berbasis internet yang mendorong menjamurnya jumlah media online (siber) di Indonesia. Data media di Indonesia saat ini diperkirakan ada sekitar 2.000 media media cetak. Namun, dari jumlah perkiraan tersebut, hanya 321 media yang dapat disebut sebagai media profesional. Sedangkan media online/siber diperkirakan mencapai 43.300, tapi yang tercatat sebagai media profesional yang lolos syarat pendataan pada 2014 berjumlah 211 saja. Angka ini menyusut menjadi hanya 168 media online pada 2015. Selain itu, hingga akhi...
Media Baru, Visi Khalayak Aktif Dan Urgensi Literasi Media
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Kajian ini didasarkan pada argumentasi khalayak media baru pada dasarnya merefleksikan visi paling radikal uses and gratifications. Dalam visi baru ini, audiens benar-benar terlibat secara aktif dalam mencari informasi. Pada satu sisi, hal ini memberikan harapan baru bagi partisipasi khalayak dalam proses komunikasi, sekaligus membuka kesempatan yang lebih luas bagi partisipasi warga negara dalam kehidupan publik. Namun, di sisi lain, hal itu juga mengandung persoalan. Dalam banyak kasus, khalayak lebih mencari informasi yang meneguhkan keyakinannya atau pilihan-pilihan sikap yang sebelumnya telah diambil. Akibatnya, individu cenderung tenggelam ke dalam ‘kesesatan’ sikap dan keyakinan yang dipilihnya. Studi ini meneguhkan hal itu. Melalui partisipasi observasi, studi ini menemukan bahwa individu-individu terlibat aktif dalam mencari dan berbagi informasi dalam suatu kelompok percakapan yang disesuaikan dengan kebutuhan, nilai, dan keyakinan mereka. Sayangnya, hal itu tidak disertai...
Richardus Beda Toulwala, 2022
Gempuran pandemi covid-19 yang bermula dari tahun 2019 di Wuhan, Cina, hingga merambat ke setiap negara-negara di dunia pada tahun 2020 ini membawa perubahan yang signifikan. Perubahan adalah keniscayaan dan menjadi tuntutan mutlak ketika negara-negara di dunia belum mampu menemukan vaksin yang dapat menjinak wabah mematikan itu. Tak ada jalan lain selain melatih diri untuk hidup bersahabat dan berdampingan dengan virus corona. Dengan kata lain, seluruh negara di dunia merelakan sebuah perubahan melalui kehidupan tatanan baru yang familiar disebut new normal. New normal ibarat hasil konsensus dunia. Era new normal sesungguhnya adalah anjuran tatanan kehidupan yang baru di tengah maraknya dampak masif gempuran pandemi covid-19 yang melanda dunia. Kajian dari para pakar bahwa pandemi covid-19 membawa dampak bagi semua sendi kehidupan manusia terbukti benar. Dan bahwa working from home sesungguhnya merupakan bom waktu terhadap kehidupan kita. Kita tidak mungkin bertahan hanya dengan working from home 2 3 .
Dinamika Proses Produksi Berita oleh Jurnalis Media Online di Masa Pandemi Covid-19
Jurnal Riset Komunikasi
This article is directed to evaluate the development of mass media organisation’s routine and its concequences on the news production carried out by the Indonesian journalists in the Covid-19 pandemic era. Focusing on such issues, it selects Detik.com, Tribunnews.com, Suara.com, and VOI.id as cases and adopts Shoemaker and Reese's theory of hierarchical influencial model. Online observation was taken and in-depth interview data were collected from journalists who have been associated with these online media. Extraction of these observation’s notes and in-depth interview data indicate that not merely the external factors, but also the internal factors transformed the new media production conducted by these journalists. One of the internal factors that was being influential is the media routine. This includes the time line and workflow of the media organization, characteristics of the media organization, the ways to access the news sources and the audiences’ types targeted by the ...
KOMUNIKASI KRISIS DI ERA NEW MEDIA DAN SOCIAL MEDIA
New media and social media have changed the practice of public relations. One area that changed is crisis communication. Because of these new technologies, crisis can be more complex. The pace of information, the uncertainty, and the rumours, are increasing. Public relations practitioners should include the new media and social media use in their crisis communication plan. Before doing that, public relations practitioners should change their mindset about social media and new media. The first part of this article contains introduction that describe the importance of communication in crisis management and the importance of social media and new media use in crisis communication. The second part is literature review, that consist of two themes: the concept about crisis communication; and crisis communication in the new media and social media era. The third part describes two cases from Indonesian corporation when they used social media and new media in crisis communication. Each cases explain the success story and the failed story in social media and new media use.
Aiman, 2020
Saat ini penyebaran informasi bohong atau kita kenal dengan berita bohong makin marak, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan saat ini ada 554 isu hoax yang tersebar di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hoax itu tersebar di 1.209 platform digital, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube. Saluran yang banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah media sosial, fenomena hoax di Indonesia menimbulkan berbagai polemik yang berakibat pada ketidak jelasan informasi yang membingungkan masyarakat. Hal ini di manfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memuluskan kepentingannya. Karena itu penulisan karya ilmiah ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang Upaya Memerangi Hoax Pada Media Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19 Melalui Pendekatan Citizen Journalism. Metode penulisan menggunakan metode study pustaka dan analisa publik (hasil pemikiran) dengan menyoroti beberapa kasus hoax di tengah Pandemi Covid-19. Hoax yang banyak tersebar berulang-ulang melalui media sosial dapat membentuk opini publik bahwa berita tersebut benar adanya. Pendekatan yang saya gunakan yaitu Citizen Journalism atau Jurnalisme warga dengan ditunjang oleh pendekatan kelembagaan dan pendidikan literasi media sosial.