Perkembangan Duodenum dan Pertambahan Bobot Badan pada Ayam Broiler yang Diberi Ransum dengan Protein Mikropartikel Ditambah Probiotik Lactobacillus sp (original) (raw)

Pemberian Ransum dengan Protein dan Kalsium Mikropartikel Ditambah Lactobacillus acidophilus atau acidifier terhadap Ketahanan Tubuh dan Bobot Karkas Broiler

Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 2020

This study aimed to evaluate the effect of dietary microparticles protein and calcium with addition of probiotics Lactobacillus acidophilus or acidifier on lymphoid organ weight, heterophyl-lymphocyte (H/L) ratio and carcass weight of broiler chickens. A total of 160 broiler chickens of 15-day old (body weight was 343.53 ± 9.57g) were used in this experiment. The treatments applied were T0: (21% standard protein feed), T1: (18% intact protein feed + 1.2 ml Lactobacillus acidophilus (10 8 cfu / ml), T2: (18% intact protein feed + 1.2% citric acid), T3: (18% microparticle protein feed + 1.2 ml Lactobacillus acidophilus (10 8 cfu / ml), and T4: (18% microparticle protein feed + 1.2% citric acid). The relative weights of lymphoid organs (bursa fabricius, thymus, spleen), H/L ratio and carcass weight were parameters measured. The present study was assigned in a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications (8 broilers each). The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) at 5% probability level and completed with Duncan test. The results showed that feed added with citric acid as acidifier (T4) significantly (P <0.05) increased relative thymus weight (0.22%), bursa fabricius (0.18%) and spleen (0.30%), with the highest carcass weight was in T0 (1079.50 g), but no effect on H / L ratio. In conclusion, microparticle-composed feed containing 18% protein added with acidifier can maintain immune status based on the H/L ratio, and increases relative bursa and thymus weights, but reduces carcass weight.

Pengaruh Pemberian Pakan Protein Mikropartikel dan Probiotik terhadap Kecernaan Lemak dan Perlemakan Daging pada Ayam Broiler

Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 2018

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kombinasi protein pakan mikropartikel dan probiotik terhadap kecernaan lemak dan perlemakan daging ayam broiler. Ternak yang digunakan adalah ayam broiler umur sehari (DOC) sebanyak 100 ekor (jantan dan betina maisng-masing 50 ekor), dengan bobot badan rata – rata 46 ± 2,77 g. Perlakuan yang diterapkan sebagai berikut: T0 (pakan standar dengan protein 21%), T1 (pakan protein non mikropartikel 18%), T2 (pakan protein mikropartikel 18%), T3 (pakan T1 + Lactobacillus sp. 1,2 ml), T4 (pakan T2 + Lactobacillus sp. 1,2 ml). Satu ml hasil kultur Lactobacillus sp. sama dengan 108cfu. Parameter yang diamati adalah kecernaan lemak, massa lemak daging, lemak abdominal dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing – masing 5 ekor). Data dianalisis ragam dan dilajutkan dengan uji Duncan pada probabilitas 5%. Perlakuan diberikan mulai umur 21 hari sampai 42 ha...

Pengaruh Penambahan Probiotik Starbio Dalam Ransum Terhadap Bobot Potong, Persentase Karkas Dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

2014

The aim of This research is to know the effect of added probiotic Starbio on ration to dressed percentage and abdominal lipid percentage of broiler chicken. This research was used Completely Randomized Design. The treatments are consists five dosage of Probiotic Starbio in ration ie: 0 g.kg -1 (control), 1,5 g. kg -1 , 2,5 g. kg -1 , 3,5 g. kg -1 , dan 4,5 g. kg -1 . Every treatment using four replications. Parameter were used in this research are slaughtered weight, dressed percentage, and abdominal lipid percentage. Data were analyzed by Anova and Duncan Multiple Range Test (DMRT) if refers difference significantly between treatments.The Result of this research showed that added of Probiotic Starbio in ration significantly different to slaughtered weight, dressed percentage and abdominal lipid percentage of broiler chicken commercial ration. Added Probiotic starbio on broiler chicken ration increase to slaughtered weight and dressed percentage but decrease to abdominal lipid...

Massa Protein dan Lemak Daging Dada pada Ayam Broiler yang Mengkonsumsi Ransum Mengandung Bawang Hitam

Sains Peternakan, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bawang hitam atau black garlic dalam ransum terhadap massa protein dan massa lemak daging ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di Farm dan Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan Universitas Jambi menggunakan 100 ekor ayam pedaging umur sehari Day Old Chick (DOC) strain New Lohman MB 202. Penelitian berlangsung sampai ayam berumur 35 hari. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan berisi 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= 100% ransum komersial, P1= P0 + 2% black garlic, P2= P0 + 3% black garlic, P3= P0 + 4% black garlic dan P4= P0 + 5% black garlic. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi protein, persentase daging dada tanpa tulang dan kulit, massa protein dan massa lemak daging bagian dada. Data diolah menggunakan analisis ragam dan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan black garlic sampai 5% berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi protein, massa protein dan massa lemak daging. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan black garlic sampai 5% dalam ransum tidak dapat meningkatkan massa protein dan menurunkan massa lemak daging dada ayam broiler.

Imbuhan Inulin Dan Enzim Papain Dalam Ransum Protein Dan Kalsium Mikropartikel Terhadap Produksi Daging Broiler

Jurnal Ilmu Peternakan Terapan

Penelitian bertujuan untuk mengkaji imbuhan inulin bersumber dari ekstrak umbi dahlia (EUD) dan enzim papain dalam ransum menggunakan protein dan kalsium mikropartikel terhadap asupan nutrien, kadar nutrien daging dan bobot daging pada broiler. Penelitian menggunakan 200 ekor day old chicks (DOC) broiler unsex dengan pemberian perlakuan pada umur 8 hari yang memiliki bobot badan rata-rata 137,63±12,03 g. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, tiap ulangan diisi 10 ekor. Perlakuan yang diterapkan adalah P0: ransum dengan protein dan kalsium mikropartikel, P1: P0+inulin 1,17%, P2: P0+enzim papain 0,15%, dan P3: P0+1,17%+enzim papain 0,15%. Parameter yang diukur meliputi asupan protein dan kalsium, kadar protein dan kalsium daging, serta bobot daging. Data diolah berdasarkan analisis ragam dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbuhan inulin dan enzim papain dalam ransum mengandung protei...

Pemanfaatan Protein pada Ayam Broiler yang Diberi Ransum Menggunakan Kalsium Mikropartikel Cangkang Telur dengan Suplementasi Asam Sitrat

Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 2019

The aim of this research was to evaluate the effect of dietary microparticle organic-calcium derived from eggshell with citric acid addition as an acidifier on protein digestibility, meat calcium mass and meat protein mass in broiler chicken. A total of 160 broilers aged 15 days old of Cobb strain with initial body weight of 413.10 ± 11.85g were used in the present study. Experiment was assigned in a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications, experimental unit consisted of 8 chicks. Experimental feeds applied, namely T0 (control feed), T1 (18% protein feed), T2 (18% protein feed composed of microparticle Ca), T3 (18% protein feed + 1.2% citric acid), and T4 (18% protein feed composed of microparticle Ca + 1,2% citric acid). Parameters observed were protein digestibility, meat calcium mass, and meat protein mass. Data were subjected to analysis of variance and continued to Duncan' M i e R ge test (DMRT). The results indicated that dietary inclusion of microparticle organic-calcium in 18% protein feed with citric acid addition (T4) significantly (P<0.05) increased protein digestibility and meat protein mass with the highest value was 89.43% and 46.37 g, respectively, but the highest meat Ca mass was in T0 (9.76g). Based on the results of this study it can be concluded that dietary protein utilization can be categorized effective in broiler feed 18% protein diet composed of microparticle organic-calcium supplemented with citric acid as acidifier.

Bobot Relatif Organ Imun Ayam Broiler Dengan Metode Pemberian Probiotik Yang Berbeda

PROSIDING SEMINAR TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN, 2020

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pemberian probiotik Lactobacillus Sp. dari isolat usus ayam terhadap bobot relatif organ imun. Bahan yang digunakan adalah ayam broiler Cobb unsex dengan berat badan rata-rata 46,97 ± 8,5 g dan Lactobacillus Sp. sebagai probiotik. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 5 ulangan. Ayam dikaitkan dengan perlakuan T0 = kontrol, T1 = probiotik (1 ml) + metode force feeding, T2 = probiotik (2 ml / 100 g pakan) + metode pemberian pakan, dan T3 = probiotik (2 ml / 100 ml dari air) + metode air minum. Parameter yang diamati adalah bobot relatif bursa fabricius, thimus dan limpa. Data dianalisis secara statistik oleh ANOVA pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemberian probiotik tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat relatif organ imun (bursa fabricius, thimus dan limpa) ayam broiler. Rata-rata bobot relatif dari bursa fabricius adalah 0

Pengaruh Penambahan Probiotik Starbio Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi Ransum Broiler

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik starbio dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum broiler. Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari dimulai tanggal 20 Agustus 2019 sampai dengan 23 September 2019 bertempat di Desa Ujung Tanjung Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancanan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor broiler. Perlakuan yang diberikan adalah P0 tanpa penambahan probiotik starbio (kontrol), P1 penambahan 2 g/kg ransum, P2 penambahan 4 g/kg ransum, P3 penambahan 6 g/kg ransum. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik starbio dalam ransum tidak berpengC`aruh nyata terhadap konsumsi pakan dan konversi ransum dan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan broiler. Dari...

Bobot Organ Imun Ayam Broiler yang Memperoleh Ransum Mengandung Onggok yang Difermentasi dengan Acremonium charticola dan/atau Antibiotik

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data bobot organ imun broiler yang memperoleh ransum mengandung onggok yang difermentasi dengan Acremonium charticola dan/atau antibiotik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 160 ekor day old chick (DOC) broiler jantan dengan bobot awal rata-rata 41,30±2,68 gram. Ayam dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan. Ransum yang digunakan disusun berdasarkan iso nitrogen dan iso kalori dengan protein kasar 22% dan energi metabolik 2800 kkal/kg. Broiler mendapat perlakuan ransum mengandung onggok yang difermentasi dengan A. charticola dan/atau antibiotik selama 28 hari yang berupa T0 (ayam diberi perlakuan kontrol), T1 (ayam diberi pakan kontrol + antibiotik), T2 (ayam diberi pakan kontrol + onggok yang difermentasi dengan A. Charticola + antibiotik) dan T3 (ayam diberi pakan kontrol + onggok yang difermentasi dengan A. charticola). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dimana setiap unit ulangan berisi 8 ekor broiler. Pada hari ke-28, ayam dari tiap ulangan disembelih dan diambil dan ditimbang organ imunnya (Bursa Fabrisius, timus dan limpa), selanjutnya data tersebut dianalisis keragamannya pada taraf ketelitian 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata (P>0,05) perlakuan yang diberikan terhadap semua parameter yang diukur. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan onggok yang difermentasi dengan A. charticola dan/atau antibiotik tidak memberikan dampak negatif terhadap bobot organ imun broiler pada umur 28 hari. Kata kunci: organ imun, broiler, probiotik, antibiotik Pendahuluan Ayam broiler merupakan strain ayam penghasil daging yang memberikan sumbangan besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Ayam broiler memiliki pertumbuhan cepat dan masa pemeliharaan yang relatif singkat. Namun ayam broiler mudah sekali mengalami stres dan rentan terhadap infeksi mikroba sehingga mengganggu produktivitasnya. Mayoritas usaha peternakan ayam broiler di Indonesia menggunakan antibiotik sintetis sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kekebalan tubuh ayam broiler. Antibiotik juga digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan. Penggunaan antibiotik sintetik mengakibatkan terjadinya proses penimbunan antibiotik di dalam daging sehingga menjadi residu yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. Penggunaan ransum berprobiotik dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik sintetis untuk ayam broiler. Probiotik merupakan mikroba yang dapat hidup dan berkembang di dalam saluran pencernaan dan berpengaruh positif pada inangnya (Kompiang, 2009). Selain dapat mengendalikan populasi bakteri patogen didalam saluran pencernaan, probiotik juga dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan organ imun (Shareef dan Al-Dabbagh, 2009). Pengukuran bobot organ imun adalah metode lazim yang digunakan untuk mengetahui status imunitas ayam broiler (Heckert et al., 2002). Mikroorganisme jenis bakteri asam laktat (BAL) merupakan jenis mikroba yang lazim dimanfaatkan sebagai probiotik untuk unggas. Mikroorganisme lain juga dapat berperan sebagai probiotik, misalnya kapang. Pada penelitian terdahulu, Sugiharto et al, (2015) menjelaskan bahwa Acremonium charticola merupakan kapang yang diisolasi dari gathot (ketela fermentasi) dan berpotensi sebagai sumber probiotik dan antioksidan.