SINTA MEDYA AGUSTIN _19022198_UTS Manajemen Paud "ARTIKEL MANAJEMEN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK ANAK USIA DINI (original) (raw)

AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak PERAN KELUARGA DALAM MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI

2016

Abstrak Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang pesat saat usia dini yaitu kemampuan motorik. Kemampuan motorik merupakan keterampilan gerak tubuh anak yang berpusat pada pusat gerak yakni otak. Terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi perkembangan motorik anak usia dini yakni faktor genetic atau keturunan, factor asupan gizi, factor pola pengasuhan orang tua serta latar belakang budaya. Dengan demikian tentunya perkembangan motorik anak akan berbeda-beda sesuai dengan faktor penyebab perkembangannya serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot besar yang dapat membuat mereka melompat, memanjat, berlari, menaiki sepeda, menaiki tangga dan lain sebagainya. Sementara motorik halus memerlukan koordinasi otot-otot kecil yakni tangan dan mata seperti menggambar, menulis, menggunting, menali sepatu dan lain sebagainya. Semakin baiknya gerakan...

JURNAL PERAN KELUARGA DALAM MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI

2019

One of the rapid developments in early childhood is motor development in children is gross motor using large muscles such as jumping, kicking a ball and fine motor using small muscles such as writing, cutting. The cause of the development in children is the presence of offspring, there is alsofrom the environment, and from the family itself. Good motor development will make children become creative, and vice versa if a child is not good in his development, children will tend to be quiet and difficult to get along with their peers. To optimize the development of gross and fine motor skills, a role in the family is needed to develop it. The role of the family is very important in its achievement, because the family is the fist teacher in the learning of their children. Abstrak Salah satu perkembangan pesat pada anak usia dini adalah perkembangan motorik. Perkembangan motorik pada anak adalah motorik kasar yang menggunakan otot-otot besar seperti melompat, menendang bola dan motorik halus menggunakan otot otot kecil seperti menulis, menggunting. Penyebab dari adanya perkembangan pada anak ialah adanya dari keturunan, ada juga dari lingkungan, dan dari keluarga nya itu sendiri. Perkembangan motorik yang baik akan membuat anak menjadi kreatif, begitupun sebaliknya jika seorang anak kurang baik dalam perkembangannya anak akan cenderun diam dan sulit untuk bergaul kepada teman sebayannya. Untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar maupun motorik halus,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELIPAT PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

Amelia Afrisna, 2022

This article aims to prove whether origami paper media can improve fine motor skills in early childhood. The activity of folding origami paper is an activity that requires more perseverance, accuracy and concentration. It is evident from these three activities that folding origami paper becomes a fine motor development activity that has its own charm for early childhood. Because the activity of folding origami paper is like an activity of juggling a paper into a beautiful and unique shape. ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk membuktikan apakah media kertas origami dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini. Kegiatan melipat kertas origami adalah kegiatan yang memerlukan ketekunan, kecermatan dan konsentrasi yang lebih. Terbukti dari ketiga kegiatan tersebut melipat kertas origami menjadi kegiatan pengembangan motorik halus yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak usia dini. Karena kegiatan melipat kertas origami seperti kegiatan menyulap sebuah kertas menjadi sebuah bentuk yang cantik dan unik. This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, This license lets others remix, tweak, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms ©2018 by author and Universitas Negeri Padang.

PENGARUH STIMULASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Gina Permata Sari 18022114, 2021

Dalam pendidikan anak usia dini banyak pembelajaran tentang bagaimana menstimulasi setiap aspek perkembangan anak, salah satunya aspek perkembangan motorik halus. Motorik halus berkaitan dengan keterampilan penggunaan otot-otot kecil yang mengkutsertakan koordinasi antara mata, tangan, dan jari-jari tangan. Pemberian rangsangan atau stimulasi terhadap keterampilan morik halus anak sangat berpengaruh dan penting demi perkebangan anak. Pembahasan artikel disini adalah menjelaskan bagaimana pengaruh stimulasi terhadap perkembangan motorik halus anak usia dini.

PERAN PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI

PERAN PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI Oleh: LISMADIANA lismadiana@uny.ac,id (Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK-UNY) ABSTRAK Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dari si stem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR MOTORIK ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI

Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar memiliki unsur gerak, sehingga pembelajaran seni tari dan kemampuan dasar motorik saling berkaitan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari memiliki beberapa komponen pembelajaran seperti guru, siswa, materi, media, metode, evaluasi, dan langkah-langkah pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran seni tari dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Hasil dari pengembangan kemampuan dasar motorik anak melalui pembelajaran seni tari yaitu pada kemampuan motorik kasar anak terbagi menjadi gerakan dasar lokomotor, non lokomator dan manipulatif. Lokomotor dapat berkembang melalui gerakan yang terdapat pada gerak tari Riang seperti melompat, bertumpu pada satu kaki. Gerakan non lokomotor seperti menekuk, mengayun. Gerakan manipulatif seperti bertepuk tangan. Kemampuan dasar motorik halus pada anak juga mengalami perkembangan yaitu pada gerakan pergelangan tangan, dan telapak tangan. Saran yang yang diberikan peneliti antara lain: (1) Bagi guru seni tari agar lebih kreatif dalam memberikan materi tari supaya pada pembelajaran berikutnya siswa lebih tertarik dan senang pelajaran seni tari, dan (2) Bagi siswa agar lebih giat belajar khususnya dalam berlatih tari agar hasil dalam setiap evaluasi menjadi meningkat. Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.

PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

2021

ABSTRAK Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa kurang berkembangnya kemampuan motorik halus pada anak usia dini. Motorik halus anak belum berkembang secara optimal. Hal tersebut ditunjukan dengan gerakan jari jemari anak yang masih kaku untuk melakukan kegiatan motorik halus, seperti mengenggam, meremas, memilin dan mencetak belum sempurna. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan media playdough dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi literatur atau studi kepustakaan dengan teknik pengambilan data dari hasil menelaah buku-buku, jurnal, majalah, dan artikel yang berhubungan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan media playdough motorik anak berkembang dengan baik sehingga tujuan dalam mengembangkan motorik halus anak bisa tercapai sesuai harapan. ABSTRACT This research stems from the fact that fine motor skills are less developed in early childhood. fine motor skills of children have not developed optimally. This is indicated by the still stiff finger movements of the child to perform fine motor activities, such as grasping, squeezing, twisting and printing rudely. The purpose of this study is to describe the use of playdough media in improving fine motor development in early childhood. The type of research used is literature study research with data collection techniques from the results of reviewing books, journals, magazines, and articles related to the research topic. The results showed that by using playdough media, children's motor skills developed well so that the goals in developing children's fine motor skills could be achieved as expected. PENDAHULUAN Masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan selanjutnya karena pada masa usia dini merupakan masa peka atau masa golden age. Pada masa ini anak lebih mudah untuk menerima rangsangan dari lingkungan untuk menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di kemudian hari (Yusanti & Suryana) Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut usia keemasan. Masa ini merupakan masa pembentukan jaringan otak dan perkembangan psikologis dan emosi anak, agar tumbuh kembang anak baik dan berjalan sesuai dengan kematangan usianya, jangan sampai masa emas ini berlalu tanpa adanya

" IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BIDANG MOTORIK ANAK USIA DINI"

Usia Dini A. Pengertian kreativitas Kreativitas merupakan aspek penting dari perkembangan manusia tidak terkecuali di dalam lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan merupakan tempat yang tepat dalam memelihara bakat kreatif serta kemampuan peserta didik dalam berpikir secara kreatif. Tantangan yang sebenarnya ada dalam lembaga pendidikan yang berhubungan dengan kreativitas yaitu tingkat pengetahuan guru mengenai cara membelajarkan yang kreatif, strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik, serta konsep kreativitas itu sendiri.ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berpikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian sedangkan dari segi afektifnya, kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dan sebagainya. Karyakarya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. B. Pengembangan motorik halus pada anak usia dini • Pengertian motorik halus Santrock (2007:216) mengemukakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Menggenggam mainan, mengancingkan baju, atau melakukan