Mengokohkan Dakwah Sebagai Ilmu (original) (raw)

Theologi Dakwah sebagai Kajian Ilmu

2011

Dari segi etimologi, dakwah; bisa berarti berdo'a, menyembah, peringatan, kaget, dan menyeru. Arti yang berbeda-beda secara etimologis ini, memiliki konotasi yang berbeda-beda pula. Di dalam perbedaan itu, dakwah hanya mengandung dua pengertian yang paradoks dan tidak ada yang berarti netral. Dakwah yang berkonotasi kaget pun, seperti; "Celakalah aku". 1 Suatu ucapan kaget terhadap tindakan yang dikira benar, ternyata salah, yang diketahuinya di hari kemudian, jadi kaget ini bukan suatu tindakan yang neral, tapi kecelakaan.

Membungkam Dakwah

Tribun Timur, 2015

Butterflies roam about freely Flying to the sea by the reef away My heart has felt uneasy filled with worry From yesterday up till the present day Jasmine flowers in Tanah Abang Fell to the ground trampled by people How come I'm not disturbed When dakwah is increasingly curbed.

Dakwah Menggembirakan

2022

Selain sidang pleno pemilihan anggota PP Muhammadiyah/pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, pembahasan dan pengesahan risalah Islam Berkemajuan, program kerja Muhammadiyah, ada juga pembahasan isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan yang akan digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salah satu isu keumatan yang cukup sensi perihal rezimentasi paham agama. Rezimentasi Paham Agama Dalam dokumen yang disusun PP Muhammadiyah terkait "Muhammadiyah dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal" 23-25 Rabiul Akhir 1444 H/18-20 November 2022 muncul beragam isu stratetis. Setidaknya ada enam isu strategis keumatan: fenomena rezimentasi paham agama, membangun kesalehan digital, memperkuat persatuan umat, reformasi tata kelola filantropi Islam, beragama yang mencerahkan, dan autentisitas wasathiyah Islam. Rezimentasi paham agama merupakan fenomena persekongkolan paham tertentu dari sebuah agama dengan negara, membuat paham tertentu memiliki kedudukan lebih dominan dan menentukan daripada paham lainnya (Abdul Mu'ti Kompas,8/11/2022). Menguatnya rezimentasi agama dikhawatirkan akan

Dakwah: Suatu Pendekatan Kultural

HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 2008

Inviting people to perform the good deeds is one of the Islamic core teachings. For this reason, a da'wah should be delivered by employing a proper approach. In other words, a dâ'i should notice the social and cultural condition of the people as the target of his da'wah. Within this context, one of the approaches that can be employed in delivering a da'wah is cultural approach. Employing this kind of approach, a dâ'i will be able to promote the Islamic teaching as a social and cultural need of the Muslims. In addition, cultural approach is persuasive in nature, that is transforming the values of the Qur'an and the prophet's tradition into ideas and deeds in the form of norms.

Ilmu Dakwah - PENDAKWAH

Dakwah adalah suatu proses mengajak, menyerudan membimbing umat manusia untuk berbuat baik danmengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. Dakwahdiupayakan dengan cara yang bijaksana agar tercapaikehidupan yang sejahtera di dunia dan akhirat. Dakwah yang dimulai dari zaman kenabian hingga kini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dakwah juga dapat diartikan dengan suatu proses atau upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah, yakni Al-Islam. Agar dakwah islam dapat lebih diketahui, dihayati serta diamalkan oleh manusia dari generasi ke genarasi. Pemahaman yang dapat ditemukan adalah bahwa dakwah bersifat persuasif yaitu mengajak manusia secara halus.Pemahaman ini diperoleh dari makna dakwah yang berarti mengajak, berdo’a, memanggil, meminta dan mengundang. Dengan makna-makna inilah kita juga dapat memahami bahwa dakwah tidak menekankan hasil, tetapi mementingkan tugas dan proses. Penelusuran makna dakwah juga menunjukkan bahwa masing-masing makna tersebut menunjuk pada kata yang membutuhkan objek.Dalam hal ini menunjuk pada adanya sasaran dakwah.Setidaknya ada tiga komponen dakwah di dalam kegiatan dakwah yaitu dakwah (pendakwah), pesan dakwah, dan sasaran dakwah (mitra dakwah).

Pendidikan dan Dakwah

CV. Manhaji, 2020

Sebagai orang yang terlanjur menekuni bidang pendidikan Islam, aku tak pernah menyesal mengapa sampai memilih pendidikan sebagai lapangan pengabdian formal. Padahal, sehari-hari di tengah masyarakat saya lebih familiar disebut sebagai pendakwah dari pada pendidik. Belakangan baru ketahuan bahwa pendidikan dan dakwah tidak dapat dipisahkan. Semua perolehan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berasal pendidikan secara formal, menjadi bekal dan disampaikan dalam berdakwah. Aku menjadi lebih mengerti dan yakin bahwa unsur-unsur dakwah (pendakwah, audiens, dan majelis taklim) juga dikategorikan menjadi lembaga pendidikan non formal. Kalau begitu, pendidikan dan dakwah tidak dapat dipisahkan. Sebagai seorang guru sekaligus pendakwah, aku sangat berhutang banyak kepada Lembaga Pendidikan dan Dakwah Ad-Dakwah Sumatera Utara. Pernah ditraining dengan bermacam bekal mulai dari public speaking sampai trik agar tidak grogi dalam menghadapi khalayak dalam jumlah besar. Seingat saya kami juga pernah diajari bagaimana metode mmengajarkan Alquran dengan cepat (Al-Barqi) yang cocock untuk semua kalangan, pernah juga diajari tatacara pelaksanaan bilal mayit dan masih banyak lagi. Dahulu aku menganggapnya sebagai sebuah investasi masa depan. Sekarang semua itu menjadi modal awal dalam berbaur di msyarakat. Bukan sekedar modal awal tapi modal berharga yang tidak dimiliki oleh sembarang orang.

Dakwah Melawan Hoax Menuju Literasi Media

Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2018

Hadirnya informasi yang begitu pesat saat ini mampu membutakan masyarakat akan media, hal ini tentunya menuntut para pelaku dakwah untuk merubah paradigma dan prilaku masyarakat untuk melek media (literasi media). Dalam hal ini, salah satu peran dakwah adalah melawan hoax dan menjadikan masyarakat melek akan media, sehingga segala berita atau informasi yang diterima mampu difilter terlebih dahulu. Literasi media akan membawa masyarakat untuk bersikap kritis dalam menganalisa pesan serta berita yang tersebar di media massa maupun media sosial.

Transformasi Dakwah

Indonesia tiba-tiba dituntut untuk melakukan banyak hal dengan internet, mulai dari bekerja, belanja, sekolah, ibadah dan lain-lain. Banyak pegawai yang dituntut harus bekerja dengan jarak jauh menggunakan internet. Banyak orang memutuskan berbelanja menggunakan internet. Banyak siswa yang mau tidak mau belajar dengan jarak jauh menggunakan internet. Bahkan beberapa agama di Indonesia harus beribadah dari jarak jauh menggunakan internet. Ini semua terjadi bukan karena kemajuan negeri kita yang semuanya serba menggunakan internet, namun karena wabah yang tiba-tiba menyerang negeri ini. Wabah itu adalah virus Corona. Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19 (corona virus disease 2019). Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2020. virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Di indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal Maret lalu. Data hingga saat ini di pertangahan Bulan April jumlah warga yang dinyatakan positif terkena virus corona mencapai 5.516 dan 498 di antaranya meninggal dunia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Dakwah Bernuansa Ketegaran Hukum Agama

Indonesian Journal of Islamic Communication

Komunikasi Sebagai Subyek Intergrasi-Interkoneksi The presence of this paper is motivated by the presence of a number of preachers who prioritize the value of entertainment in their da'wah rather than the values of preaching delivered to a mad'u. Many of us say that this preacher is comfortable speaking because he is able to keep the madam entertained (laughs). This article examines the missionary work of a kiai in his community, Habib Mustafa Al-Djufri, a unique kiai figure who is different from other kiai in general. There is a special attraction in all aspects of life for the Situbondo community. The findings obtained in this paper are: Da'wah social construction of Habib Mustafa in the process of externalization is a process of self-adaptation to the socio-cultural world, social construction of the objectivation process is the creation of a propaganda product by making the experience of preaching so that the creation of a new propaganda product that forces for the ap...