Serangan Mongol Dan Timur Lenk Serta Dampaknya Terhadap Dakwah Islamiyyah DI Dinasti Abbasiyyah (original) (raw)
Related papers
Sejarah Perkembangan Dakwah Islam Pasca Invasi Mongol
2016
Serangkaian invasi Mongol benar-benar telah menimbulkan kehancuran bagi peradaban Muslim. Invasi Mongol tersebut dilanjutkan dengan pembentukan sebuah konfederasi masyarakat Asia Tengah di bawah kepemimpinan Jenghis Khan. Sesuai dengan garis ketentuan Tuhan yang harus diyakini, Mongol telah berjuang untuk menaklukkan beberapa wilayah yang ternama dan merampas Asia Timur, Timur Tengah dan beberapa wilayah gurun Eropa Timur di bawah pemerintahan mereka. Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri Khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khasanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
Dunia Islam di Masa Kekuasaan Mongol
Sejarah telah mencatat keganasan bangsa-bangsa adidaya atas bangsa lemah. Mongol, adalah satu nama diantara sekian bangsa penindas, bangsa yang tadinya terbelakang, setelah melakukan ekspansi militer besar-besaran ditunjang persatuan yang kuat, mampu memberanguskan setiap 'musuh' yang dijumpai, tak pernah kenal rasa kasihan, ekspansi yang dilakukan, merambah hampir ke seluruh dunia, agama tidak mampu menghentikan kedikdayaan mereka, sekalipun pernah kalah, itu tidak menyulutkan semangat 'juang' bangsa Mongol yang datang dari Asia tengah ini, sehingga jadilah mereka bangsa yang pernah memiliki peradaban tatkala bersentuhan dengan islam, tapi kemudian mengalami kemunduran, bahkan keberadaan mereka saat ini hampir tidak dikenal masyarakat dunia.
IHSHA AL-ULUM Pengaruhnya Terhadap Pemikir Muslim dan Barat
2015
Tulisan ini membahas salah satu dari karya Al-Farabi yang digelari sebagai Guru Kedua yaitu Ihsha al-Ulum . Bagaimana pengaruh buku al-Farabi terhadap ilmuan-ilmuan yang datang setelah al-Farabi? Apakah pengaruh dari buku al-Farabi itu terbatas pada kalangan tertentu atau tidak? Setelah mengkaji karya tersebut dari sisi sistematika penulisan dan juga pengaruhnya di dunia ilmu pengetahuan maka di dapat kenyataan bahwa buku Ihsha al-Ulum mempengaruhi pemikir-pemikir di dunia Islam, dan juga berpengaruh di kalangan pemikir di dunia Barat. Kenyataan tersebut menjadi menarik untuk menjadi bahan renungan bagi para pecinta ilmu keislaman pada masa mendatang.
Dominasi Barat dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Islam
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Until this moment it can be said that the West still dominates in all fields, be it economics, technology, education, agriculture, military, industry and so on. This is motivated by the arrogance of the West who wants to dominate the Islamic world (the Eastern world that is not as Western as). It cannot be denied that Western domination certainly has negative implications for the generation of Islam, but it must also be acknowledged that the advance of the West has made the Muslims flinch and realize that the Eastern world has lagged far behind them. In general there are two kinds of Muslim responses to the progress of the West, namely there are those who accept but there are also those who refuse, even though the type of Muslim accepts there are two macaas, namely those affected by secularization-westernization and Islamic modernism. Therefore the thing that must be a handle for Muslims is consistent (istiqamah) against the teachings of Islam, only by adhering to the teachings of r...
Membaca Falsafah Timur Dan Barat: Suatu Respon Kepada Beberapa Persoalan Dan Tuduhan
PENDAHULUAN Jika ditanya kepada saya buku apa yang saya suka baca, maka banyak buku yang saya boleh senaraikan sama ada daripada ilmuwan Islam ataupun daripada ilmuwan Barat. Namun, jika ditanyakan kepada saya buku yang saya suka ulang baca, maka saya akan menyenaraikan kitab Fasl al-Maqal wa Taqrir ma baina al-Syariah wa al-Hikmah min al-Ittisal (Makalah Penentu Tentang Hubungan Antara Syariah Dengan Falsafah) tulisan Ibn Rushd. Termasuk waktu kini, buku nipis itu diulang baca lebih kurang lima kali dari kulit ke kulit. Buku itu hanya setebal 70 muka surat (termasuk prakata, kata pengantar, dan daftar kata), namun setiap kali mengulang baca, pasti akan mempelajari sesuatu yang baru daripadanya. Di zamannya, ketika ilmu falsafah diserang hebat dan dianggap sebagai suatu bida'ah dalam mempelajarinya, Ibn Rushd datang membawa suatu pembaharuan di mana didatangkan hujah-hujah akan pentingnya keseimbangan ilmu falsafah dan syariah; antara dalil aqli dan naqli.
Pengaruh Asia Barat Terhadap Mahasiswa Islamiyyat
This article seeks to identify the influence of Western Asia to the new millennium students. The history of Malay students graduated from Egypt in the early development of Malay thought is studied, and the influence from the Middle East has played a role as an important resource, starting from the role played by the reformist thinking and contributions in Malaya and then current issues affecting students and the influence of Western Asia. Authors also identify a medium or channel used by Malays before independence and students of the new millennium. The research methodology used was qualitative methods through research literature refers to books, theses, journals, newspapers and magazines related to the title. Researchers found that there are significant differences between past and present students with issues related to the Middle East affecting student thought and action now. But modernity presentation of information in this borderless world greatly influenced the thinking and ideology mahasiwa especially the big change or revolution in the Middle East and unfortunate that the information received by the student was wrong and motivated by the struggle of a group only. This leads to extreme symptoms among students and erode the world’s perception of Malaysian culture in general and Malays in particular, which is known for its good manners and high morals noble.
Politik Islam Mongolia: Mencermati Strategi Ekspansi Timur Lenk
El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 2012
This paper discusses Timur Lenk who is ambitious to dominate the world through the founding of the great Mongol Empire as a mission ever launched by the grandchildren of Genghis Khan and Hulagu Khan. Timur Lenk himself continued the tradition of the Mongolian invasion force that is not forcing religion or spiritual practices to a conquered nation; they even build the conquest countries with the principle of regionalism. Even, in the end, the King of Mongolia turned to Islam, including Timur Lenk himself at the end of the 13th century and early 14th century. Then Mongolism Ideology becomes a major platform in conquering the entire countries with the royal and military strength. There are two basic frameworks of the Mongolian nation in its military power expansion, as the one done by Timur Lenk: first, the geneolis theory: the world hegemony to perpetuate the Mongol Empire using military force and running the ancient absolutism politic believing that the greater authority of the ruler could result on achieving peace and security. Second, attack and defend theory: rebuilding a country that has been destroyed with luxurious infrastructures like an extraordinary magnificent palace, developing science, history, Sufism and then try to defend them.
Persaingan Politik Dua Penguasa Besar Dunia Islam Abad 15 M: Sultan Bayazid dan Timur Lenk
Jurnal Adabiya
After the fall of the Abbasid dynasty in 1258 due to the attack of the Mongols, the mecca of great Islamic power began to move to the Ottoman Empire and the Timurid Empire. The two great powers were led by Sultan Bayazid and Timur Lenk, respectively. The development and power possessed by these two rulers brought them to the point where they competed with each other in spreading political influence. Policies to undermine each other's territory are inevitable. They finally met in the great war in 1402 in Ankara. The war was finally won by Timur Lenk's troops and Sultan Bayazid became a prisoner of war. The paper uses historical methods that focus on literature review to find sources and present research answers. This paper aims to describe the causes of political competition and its implications for the Islamic world at that time.
Perkembangan Islam Masa Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayah merupakan dinasti Islam pertama yang didi¬ri¬kan oleh Mu’awiyah ibn Abi Sufyan pada tahun 41H-132/661-750 M. Ber¬dirinya dinasti ini mengalami proses perjalanan yang cukup panjang, sejak dari keinginan Mu’¬a¬wiyah ibn Abid Sufyan menjadi gubernur di Damaskus hingga ia memperoleh kekuasaan dari al-Hasan ibn Ali. Selama masa pe¬me¬rintahan dinasti ini, ba¬nyak perkembangan yang terjadi di dalam dunia Islam, mulai dari per¬kem¬bangan politik pemerintahan, eks¬pansi wilayah, kemajuan ilmu pengetahuan agama dan lain-lain. Oleh karena proses pem¬bentukan dinasti ini mengalami banyak persoalan politik, sosial keagamaan dan lain-lain, maka perlu dipelajari latar belakang dan asal usul dinasti ini, serta kemajaun yang dicapai pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayah.