Produk Pariwisata Berbasis Masyarakat Lokal DI Wilayah Perdesaan (original) (raw)
Related papers
Pengembangan Potensi Produk Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Pariwisata Yang Berbasis Masyarakat
Jurnal Maneksi, 2023
Maluku as an archipelagic province has natural beauty that can be utilized to improve the economy and welfare of the Maluku people. With the characteristics of beautiful islands, strong culture and local wisdom of the population, if maximized for the use of business opportunities, it is business development in the tourism sector. Blue economy is a new idea in development that is oriented towards the marine sector. The country of Morella is located along the coast with varying heights above sea level. The condition of the village which is located on the clean coast makes the country of Morella has many coastal tourist locations that are often visited by tourists, both local, national and foreign tourists. Besides being cheap, beach tourism is famous for its underwater beauty, which is the best diving and snorkeling spot. The problem that exists in the coastal tourist locations of Morella Village is that they have inadequate infrastructure so that it affects tourist attractions. In addition, there are no sales of local products as souvenirs typical of the country of Morella. The purpose of this research is to improve the community's economy by developing knowledge and skills of human resources in the production and marketing process, to improve the welfare of the community. The solution offered is to make a draft policy which is submitted to the Village/State party for further making a State Regulation that is made together with the Village Saniri.
Pengembangan Pariwisata Desa Berbasis Masyarakat
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat
Dari hasil observasi dapat diidentifikasi berbagai permasalahan, antara lain 1) masyarakat belummempunyai kemampuan untuk menjadi pelaku usaha wisata, 2) fasilitas obyek wisata yang belummemadai, 3) belum adanya pengelola yang mampu untuk menjadi motor penggerak kegiatan wisata, 4)belum berkembangnya atraksi wisata sebagai ciri khas dari dusun Wediutah, 5) masih terbatasnya anekamakanan kecil atau oleh-oleh untuk wisatawan, 6) belum dibuatnya paket wisata yang terhubung denganobyek lain di desa Ngeposari, 7) belum adanya promosi yang dilakukan secara luas, dan 8) belumterbentuknya jejaring yang luas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan melalui programpengabdian berbasis kemitraan desa (PPDM) dilakukan beberapa program antara lain: 1) pelatihantentang usaha wisata, 2) bantuan stimulan untuk fasilitas penunjang obyek wisata, 3) fasilitasipembentukan, pelatihan, dan pendampingan tata kelola organisasi untuk pengelola desa wisata, 4)inisiasi atraksi wisata berbasis potensi lok...
Pedesaan Sebagai Model Wisata Penguat Ekonomi Penduduk Lokal
BUANA ILMU
Peluang wisata memberikan nilai tambah bagi penduduk lokal selain memberikan kontribusipada negara dan daerah. Model penawaran wisata menjadi berkembang dan bergeser pada nilailokal berupa wisata pedesaan yang memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan.Namun pada prosesnya, harapan penduduk lokal yang berorientasi pada jangka pendek menjadikendala berkembangnya model wisata berbasis komunitas ini. Kolaborasi antar pemangkukepentingan menjadi hal paling penting dalam keberhasilan proyek ini. Perlu pendekatankomunikasi, diskusi dan negosiasi dalam pelaksanaan proyek wisata pedesaan menjadiberkembang dan berkelanjutan.Penelitian ini, memberikan gambaran model kolaborasi yang di sari dari beberapa studiterdahulu dengan membuat konsep lingkar.
Pariwisata Berbasis Masyarakat Sebagai Pelestari Tradisi di Desa Samiran
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan
The purpose of this paper is to describe the exist traditions in Samiran Village and to study how far the people participation of Samiran Village as tradition preservers. A qualitative approach is used in this paper and described descriptively. Conducting literature studies, in-depth interviews, and observations is used in this paper. Assisted by participatory theory to analyze ho far the community participation as tradition preservers. The results show that the people of Samiran Village still carry out the sadranan and baritan traditions. The purpose of this tradition is to honor the ancestors, give thanks for the harvest, ask for blessings and a sense of mutual help. Community participation in tradition activities in Samiran Village consists of 2 types, namely active and passive participation. Direct participation carried on the tradition Sadranan, whereas indirect participation carried on the tradition baritan. With the concept of a community-based tourism, traditional activities...
Membangun Pariwisata Berbasis Masyarakat
Kalteng Pos, 2018
pariwisata sebagai sebuah bidang yang memiliki keterkaitan dengan bidang sosial budaya, lingkungan, kesejahteraan masyarakat memiliki kapasitas sebagai salah satu alternatif dalam mengambil bagian perbaikan kondisi kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan pengalaman kepada wisatawan melalui sebuah konsep pariwisata berbasis masyarakat. Kalimantan Tengah adalah satu satu provinsi di Indonesia dengan jumlah keragaman kesenian dan cara hidup masyarakat secara tradisional masih ditemukan. analisis potensial produk wisata berbasis masyarakat ini mampu sebagai landasan dan gambaran pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kalimantan Tengah
Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat
JURNAL DESTINASI PARIWISATA
Tourism development should involve the local community as one of strakeholders interest in its management. Therefore local communities also have the right to be able to taste the economic benefits equitably. This study aims to determine the participation of local communities in the management in Ekowisata Kampoeng Kepiting Tuban, Bali. This research is important because local community participation in ecotourism can determine sustainable development The research methodology used in this study is a qualitative research, with qualitative observation, semi-structured interviews, and documents qualitative as well as using the concept of a tourist attraction, management and public participation theory to analyze the problems in the field. The results show management in Ekowisata Kampoeng Kepiting is organized by Fishermen Group Wanasari Tuban, Bali and the employees who work not only from members of the fishermen but also come from family members of fishermen. Local community participa...
Pendampingan Pengembangan Kampung Wisata Berbasis Masyarakat
2021
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling berkembang dalam perekonomian dunia, dan menjadi faktor penting dalam pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah. Dalam bidang pengembangan kepariwisataan, potensi lokal (SDA, SDM, dan dukungan stakeholders) merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan masyarakat dalam mengembangkan kepariwisataan. Untuk itu penting mendayagunakan potensi lokal berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian ini berlokasi di dua kelurahan, yakni kelurahan panjang dan kemirirejo kecamatan magelang tengah kota magelang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan empat tahapan, diantaranya sosialisasi, observasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pemahaman dan kesadaran dari masyarakat bahwa pariwisata lokal mampu membantu perekonomian, kemudian telah terjadi pembentukan kelompok-kelompok baru yang terdiri dari pemuda-pemudi sebagai penggerak pariwisata.
Pengembangan Produk Pariwisata Perdesaan Di Kampung Dago Pojok Bandung
Kegiatan wisata di Kota Bandung masih terpusat pada aktivitas di kawasan-kawasan tengah kota sehingga masyarakat pinggiran belum merasakan manfaat pariwisata. Menyikapi hal tersebut, beberapa masyarakat kampung yang tinggal di pinggiran Kota Bandung bereaksi dengan menggiatkan aktivitas kebudayaan yang dimiliki warganya agar bisa menjadi sumber daya tarik wisata bagi pengunjung yang datang ke Kota Bandung. Salah satunya adalah Kampung Dago Pojok. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menemukan model pengembangan produk pariwisata yang sesuai dengan kondisi Kampung Dago Pojok dengan judul "Pengembangan Produk Pariwisata Perdesaan di Kampung Dago Pojok, Bandung". Konsep teori yang mendasari analisis dalam penelitian ini adalah Teori Produk, Teori Pengembangan Pariwisata, dan konsep Rural Tourism. Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Peneliti terjun mengobservasi Kampung Dago Pojok dan mewawancarai beberapa nara sumber sebagai respondennya. Data-data kemudian direduksi dan dikode untuk dimaknai berdasar pada konsep teori yang digunakan. Hasil penelitian menemukan bahwa ada beberapa kegiatan warga berbasis pada Kebudayaan Sunda, yang bisa menjadi sumber daya tarik wisata alternatif di Kota Bandung. Meski demikian, kegiatan-kegiatan tersebut belum terkelola secara ideal sebagai sebuah Produk Pariwisata. Peneiltian ini menyatakan bahwa model pengembangan produk pariwisata yang sesuai untuk kawasan Kampung Dago Pojok adalah model Produk Pariwisata Perdesaan. Ini terlihat dari karakter-karakter perdesaan yang kuat dan dari keunikan positioning kampung ini. Kampung Dago Pojok merupakan alternatif wisata budaya berbasis kegiatan masyarakat perdesaan, dengan lokasi di lingkungan perkotaan. Produk pariwisata perdesaan yang terkelola dengan baik diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke kampung ini sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan warganya. Kata Kunci: Pengembangan Pariwisata, Produk Pariwisata, Pariwisata Perdesaan
Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal
Jurnal Pariwisata Pesona
The area of Paledah Village, Padaherang District, Pangandaran Regency is very potential to be developed. This village has interesting natural characteristics, unique social and cultural life. This potential must be encouraged and developed in accordance with the socio-cultural characteristics of the community. The development of community-based tourism is a strategic effort to build the community. Rural tourism development is a long-term and potential investment for the government because human resources and natural resources are available. The purpose of this study was to find out the development of tourism villages based on local wisdom, especially related to the concept of criteria for tourism villages in Paledah village. This study uses a qualitative approach. The process of collecting data used were interviews, observation, Forum Group Discussion (FGD), and literature review. The data analysis technique in this study was descriptive with the stages of data reduction and presentation as well as composing the conclusions. Validity and reliability tests were carried out through a triangulation process. The informants in this study were the government, tourism village communities, and tourism developers which totally 9 (nine) people. The results of the study indicate that the values of local wisdom in the development of agro tourism villages in Pangandaran Regency are contained in organizational principles. There are three main principles of organization, namely voluntary and opened-membership, democracy-based management, and independence. Village tourism criteria include attraction, accessibility, public facilities and tourist facilities, community empowerment, and marketing or promotion. Based of the five criteria for tourism villages in Paledah village, only two that have been running optimally, namely tourist attraction and community empowerment, while the other three criteria still have problems.
Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism
Through Laskar Pelangi movie, Belitung becomes the spotlight of tourists to be a tourist destination. Many people develop their villages to become tourist destinations, such as Terong Village. Terong Village started the development of tourist areas in 2016 and has four tourist destinations, namely Aik Rusa'Berehun Destination, Bukit Tebalu Simpar Laki Tourism Destination, Agrotourism Destination of Terong Belitung Village, and Mangrove and Beach Tourism Destinations. Besides tourism object, there are important things to do to attract tourists to come to Terong Village, namely about Local Wisdom from Eggplant Village itself, such as language, traditional dance, traditional food, and so on. Local wisdom is able to attract more tourists to visit The Eggplant Village if appropriate development is carried out. Through this study, the author has an idea to conduct research on the development of Terong Village tourism through Local Wisdom based on the development of the village communi...