Pengamatan Eritrosit Dan Leukosit Pada Ikan Gurami Osphronemus Gourami Yang Menerima Perlakuan Tanaman Herbal Dan Infeksi Mycobacterium Fortuitum (original) (raw)

Diferensiasi Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi Pakan Mengandung Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

Ilmu Perairan (Aquatic Science)

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit (Curcuma domestica Val.) pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) untuk mencegah infeksi Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor lima taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah Kn (kontrol, tanpa kunyit), Kp (tanpa kunyit dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P1 (0,5 g kunyit/kg pelet dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P2 (0,7 g/kg), P3 (0,9 g/kg pelet). Ikan dipelihara selama 45 hari dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm dengan padat tebar 1 ekor/ 3 L air. Uji tantang dengan A. hydrophila kepadatan 108 CFU/mL sebanyak 0,1 mL/ekor dilakukan pada hari ke-30. Setelah uji tantang ikan kemba...

Profil Eritrosit Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang Diberi Pakan Mengandung Vaksin Aeromonas hydrophila

Jurnal Ilmu Perairan, 2021

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Salah satu penyakit yang biasa menyerang ikan mas adalah Motile Aeromonos Septiceamia yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang tujuan utnuk meningkatkan kekebalan ikan terhadap bakteri A.hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil darah merah ikan mas yang diberi vaksin A. hydrophila pada pakan dengan dosis yang berbeda, dan mendapatkan dosis vaksin A. hydrophila terbaik ditambahkan ke pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan, yaitu adalah Kn (Pemberian pakan tanpa diberi Vaksin A.hydrophila), P 1 (Pemberian Vaksin A.hydrophila dengan Dosis 3 mL/Kg pakan), P 2 (4 mL/Kg pakan), dan P 3 (5 mL/Kg pakan). Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 unit. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm, dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian A.hydrophila pada pakan terhadap profil darah merah ikan mas yang dipelihara di keramba (P<0,05). Dosis terbaik pemberian vaksin A.hydrophila pada pakan yaitu 5 mL/kg pakan (P3), dilihat dari gambaran darah merah seperti rata-rata total eritrosit 2,12×10 6 sel/mm 3 , hemoglobin 8,67 g/dL, kadar hematokrit 34,33%, tingkat perlindungan relatif 66,67%, dan kelulushidupan 97,33 %.

KARAKTERISASI GALUR HIBRIDA HASIL PERSILANGAN IKAN GURAMI (Osphronemus goramy Lac.) ASAL JAMBI, KALIMANTAN SELATAN DAN JAWA BARAT BERDASARKAN METODE TRUSS MORFOMETRIK

BERITA BIOLOGI

Giant gouramy is a native fish to Indonesia and widely distributed in Sumatra, Kalimantan and Java. The aim of this study was to characterize the phenotype and kinship of Giant Gouramy from crosses between strains Jambi, South Kalimantan, and West Java (Tasikmalaya). This Research was conducted at the Giant gouramy Hatchery of Research Institute for Fish Breeding, Sukamandi, West Java. Analysis of morphological diversity of all crosses between varieties performed through morphometric measurements that have been determined based on a point benchmark of 16 haracteristics of the truss. Measurement data of each character crosses which have beenrelativized by standard length were analyzed using discriminant analysis and hierarchical cluster analysis. The result showed that Giant gouramy has low diversity coefficient values, ranging from 4 to13%. The highest coefficient of variance (CV) was found in the character of C3 (the tip of the anal fin-base of the tail fin), which ranges from 18-3...

Respon Imun Non-spesifik Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) yang Diberi Fucoidan dari Ekstrak Rumput Laut Cokelat Padina sp

Sainteks, 2020

Fucoidan merupakan senyawa polisakarida sulfat yang diekstrak dari rumput laut cokelat Padina sp. Fucoidan diketahui mempunyai beberapa bioaktivitas, salah satunya sebagai imunostimulan. Ikan gurami (Osphronemus gouramy) ukuran + 100 gr diberi perlakuan fucoidan yang dicampur kedalam pakan dengan dosis 0,2 gr kg-1 pakan (P1), 0,4 gr kg-1 pakan (P2) , 0,6 gr kg-1 pakan (P3) serta kontrol (Po) masing-masing dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan, fucoidan dari ekstrak rumput laut cokelat Padina sp. secara signifikan dapat meningkatkan respon imun non-spesifik terhadap persentase hematokrit, leukokrit dan superoksida anion pada ikan gurami. Perlakuan P3 (0,6 gr kg-1) merupakan dosis optimum yang dapat meningkatkan respon imun non-spesifik ikan, menunjukkan fucoidan dapat digunakan dalam budidaya ikan gurami.Kata kunci: fucoidan, Padina sp., ikan gurami, imun non-spesifik

EKSPLORASI BAKTERI ENDOFIT SEBAGAI AGENS HAYATI PADA TANAMAN KERSEN (Muntingia calabura L

Muntingia calabura L. is a tropical plant that spread almost all over the world, and useful to human health. Utilization of these plants as a traditional medicine is believed due to its content of a number of compounds essential for health. Endophytic microbes that live inside plant tissues are often used as biological control agents. This study aimed to isolate and select endophytic bacteria from the roots, stems, and leaves of plants cherry as a biocontrol agent. This research was conducted at the Laboratory of Plant Nematology, Bogor Agricultural University. The results showed that isolates of endophytic bacteria AK5 and DK3 potentially as a plant growth promoting, while the other isolates did not. Additionally, BK6 isolates were suspected as biological agents with potential as a percentage inhibition of 77%, but the isolates were not potential as agents of plant growth promoting. Key words: Endophytic bacteria, Muntingia calabura L, biocontrol agents

PENGARUH KAROTENOID DARI TEPUNG ALGA Haematococcus pluvialis DAN MARIGOLD BERBASIS ISOKAROTENOID PADA PAKAN BUATAN TERHADAP KECERAHAN WARNA ORANYE, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS KOKI (Carassius auratus)

Journal of Aquaculture Management and Technology, 2017

Ikan mas koki ( Carassius auratus ) merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati karena keindahan warnanya. Warna ikan mas koki didapatkan dari karotenoid yang terkandung dalam pakan. Karotenoid ini berasal hewan dan tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti tepung alga H. puvialis dan marigold. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karotenoid dari tepung alga H. puvialis dan marigold terhadap peningkatan kecerahan warna oranye ikan mas koki, mengetahui pengaruh pemberian karotenoid dari tepung alga H. pluvialis dan marigold terhadap total konsumsi pakan, rasio konversi paka, laju pertumbuhan spesifik, dan tingkat kelulushidupan ikan mas koki, dan mengetahui jenis bahan terbaik dalam meningkatkan kecerahan warna oranye ikan mas koki. Padat tebar ikan mas koki yaitu 1 ekor/l. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu Perlakuan A (penambahan karotenoid 0 mg/kg), B (penambahan ka...

PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR ETANOL DAN TOTAL GULA PADA INFUSED WATER GOJI BERRY (LYCIUM BARBARUM)

Putri, Salza Safira, 2022

Infused water is an alternative for those who do not like to drink water. An alternative fruit that can be used as infused water is goji berries. The longer the soaking time and the fruit used, the higher the ethanol content produced. Ethanol levels can occur due to the presence of high carbohydrates in food or beverages so that indigenous microbes in raw materials and surrounding microbes contained in the sample continue to use sugar for cell growth and ethanol formation occurs. The purpose of this research was to examine the difference between immersion time and storage temperature on ethanol content and total sugar in infused water goji berry (Lycium barbarum). The method that will be used in this study is experimental using a completely randomized design using two factors, namely the length of immersion (0 hours, 24 hours, 48 hours, and 72 hours) and storage temperature cold and room. Data analysis using Two Way Anova followed by Post Hoc test. The results of the analysis showed that the p-value of soaking time and storage temperature on ethanol and total sugar content was 0.00 <α 0.05, which means that there were differences in ethanol content and total sugar. The highest ethanol content was found at room temperature with a 3-day soaking time of 3,81% and the highest total sugar was found at cold temperatures with an immersion time of 0 hours of 5.15%. In infused water with the best immersion time, which is no more than 72 hours and stored in cold temperatures.

Evaluasi Pemberian Ekstrak Kunyit Curcuma Longa Linn. Pada Pakan Terhadap Enzim Pencernaan Dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus Gouramy

2015

Giant gourami (Osphronemus goramy) has a relatively slow growth. One way to increase the growth of giant gourami is to provide additional materials (feed additives). The active substance curcumin in turmeric can stimulates the gall bladder wall to secrete bile and essential oils to prevent excessive stomach acid secretion. This study aimed to evaluate the different dose of turmeric extract in the feed that can affect digestive enzymes and growth performance of giant gourami. The turmeric extract mixed into the diet with 4 doses i.e.: 0 (control); 0.05; 0.10; and 0.15%. Fishes (4.20±0.08 g) were reared in 12 aquariums (50 x 40 x 35 cm) with density of 10 fishes in 40 L for 60 days. Fishes were reared with recirculating system using top filter and fed at satiation two times daily at 08.00 and 16.00. Some parameters were measured including blood biochemistry (cholesterol, triglycerides, HDL, LDL and glucose), feeding consumption, specific growth rate, feed efficiency, survival rate, pr...

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) dan Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) TERHADAP MUTU ORAGNOLEPTIK, KADAR PROTEIN DAN VITAMIN A BISKUIT

Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya

Nutrition potential and availability of pumpkin and cork in Indonesia are abundant, so diversification of pumpkin and cork fish in biscuit making is expected to be a more nutritious food alternative. This study was an experimental study using a complete randomized design consisting of three treatments, one control and two replications. This study was conducted in January - June 2016. Observations were made on organoleptic characteristics and protein content of biscuits. The subjective observation result using organoleptic test showed that the level of panelist's preference for color and texture was on treatment A (control) without the addition of pumpkin and cork fish. As for the aroma and taste with the best result is on the treatment of C with the ratio of pumpkin and cork fish (20 g: 20 g). The highest protein content was found in D treatment with the addition of pumpkin and cork fish (30 g: 30 g). Based on the results of research conducted, the addition of yellow squash and ...

EFEKTIVITAS VAKSIN BIVALEN Aeromonas hydrophila DAN Mycobacterium fortuitum UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI PENYAKIT PADA IKAN GURAMI (Osphronemus goramy)

Jurnal Riset Akuakultur

Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk pencegahan terhadap penyakit ikan. Aplikasi pemberian vaksin untuk skala massal oleh pembudidaya ikan masih menjadi kendala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas dan respons peningkatan kekebalan tubuh ikan terhadap penggunaan vaksin bivalen anti A. hydrophila dan M. fortuitum pada penanggulangan kejadian ko-infeksi A. hydrophila dan M. fortuitum pada ikan gurami. Perlakuan vaksinasi pada ikan gurami dilakukan selama empat minggu pemeliharan menggunakan tiga metode yang berbeda yaitu melalui injeksi, perendaman, dan oral, setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan diuji tantang selama empat minggu dengan ko-infeksi dari A. hydrophila dan M. fortuitum. Nilai RPS (relative percent survival) terbaik setelah uji tantang untuk penggunaan vaksin bivalen melalui perendaman pada benih ikan gurami adalah sebesar 26,4% lebih rendah dibandingkan dengan metode injeksi (56,33%). Vaksin bivalen kurang efektif jika diber...