Pengaruh Penambahan Maltodekstrin dan Suhu Inlet Spray Dryer terhadap Karakteristik Fisiko-Kimia Bubuk Sari Kerandang (Canavalia virosa) (original) (raw)
Kerandang (Canavalia virosa) dapat dijumpai di sepanjang lahan pasir pantai di Kabupaten Kulonprogo dan Bantul, Yogyakarta. Biji kerandang dapat diolah menjadi sari kerandang seperti halnya kedelai, sebagai bentuk diversifikasi produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia bubuk sari kerandang. Biji kerandang kupas (tanpa kulit ari) diolah menjadi sari kerandang dengan perbandingan biji dan air 1:8 (b/v). Penambahan maltodekstrin sebanyak 0%; 5%; 7,5%; dan 10% (b/v) padasari kerandang, kemudian dikeringkan menggunakan spray dryer dengan suhu inlet 80 °C; 100 °C; dan 120 °C. Analisis yang dilakukan meliputi kadar air, bulk density, kelarutan, water holding capacity (WHC), fat holding capasity (FHC), protein terlarut, total fenolik, genistein, dan aktivitas antioksidan. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan percobaan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menahan air (WHC) bubuk sari kerandang berkisar antara 2,98%-64,55%. Konsentrasi suhu inlet dan maltodekstrin serta interaksi keduanya memberikan perbedaan nyata terhadap WHC bubuk sari kerandang. FHC bubuk sari kerandang (108,89%-262,25%) mengalami peningkatan dengan bertambahnya konsentrasi maltodekstrin dan temperatur inlet spray dryer. Bulk density bubuk sari kerandang berkisar antara 0,34 g/mL-0,58 g/mL. Kelarutan bubuk sari kerandang di berbagai pH berhubungan erat dengan kandungan protein dalam bubuk sari kerandang. Protein terlarut bubuk sari kerandang menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi maltodekstrin dan temperatur inlet. Total fenolik bubuk sari kerandang berkisar antara 1,33 g GAE/100 g-7,55 g GAE/100 g. Aktivitas antioksidan bubuk sari kerandang berkisar antara 9,61%-74,87%.