Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (original) (raw)

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Persero Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia Dengan Pendekatan Rgec

MOTIVASI

Purpose-This study aims t analyze analyze the soundness of stateowned commercial banks listed on ten Indonesian Stock Exchange for the 2020-2022 period using a risk based approach often called RGEC Approach (Risk profile, Good Corporate Govenance, Earning & Capital). Design/methodology-The data used in this study is secondary data obtained from the annual reports of state-owned commercial banks. The method used in this research is a quantitative descriptive method. The data will be analyzed based on criteria set by Bank Indonesia and Financial Service Authority. Findings-Based on the analysis, the result show that in the 2020-2022 period, state-owned commercial banks have a good level of soundness or have a healthy rating. This is shown from the Net Performing Loan (NPL), Good Corporate Governance (GCG), Return on Asset (ROA) and Capital Adequacy ratio (CAR) values which are generally in a healthy rating, some of the banks even have a very healthy rating.

Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Jurnal Ilmu Manajemen

This study aimed to find out the differences in soundness level of state-owned banks and private banks listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was included in the type of descriptive quantitative research with research subjects of state-owned banks and private banks listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019. In this study, there were 8 research samples with the purposive sampling method. Data collection techniques used documentation and data analysis techniques in financial analysis and statistical analysis used Anova-one way test. The results of this study indicated that the RGEC value did not have differences between state-owned banks and private banks, then in the RGEC indicator test it stated that there were no differences between state-owned banks and private banks, this was because the soundness level of the bank was a major factor in the supervision of the financial services authority (OJK) based on Indonesia bank regulations.

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Perbankan yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 2021

Tingkat kesehatan bank merupakan aspek yangsangat penting untuk mengetahui sehat atau tidak sehat suatu bank. Bank yang sehat merupakan bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, dengan mengetahui tingkat kesehatan bank investor akan mendapatkan gambaran pasti dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel tingkat kesehatan bank yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan(NPL), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) terhadap volume perdagangansahamperusahaanperban yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2017. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 dan 2017. Metode pemilihan sampel dilakukan secara random sebanyak 23 sampel. Teknik analisis ...

Mengukur Tingkat Kesehatan Bank DI Indonesia

2006

Bank plays an important role in economy. Allocation of fund an circulation of money become more efficient with the existence of bank. It one factor that promotes stable economic growth. Only healthy bank can maximize its role in economic activities. The Question is what criteria of healthy bank in Indonesia. There are 5 criteria in measuring the health of bank. The criteria are Capital, Asset quality, management, earning, and liquidity (CAMEL). This paper describes and explains how these 5 criteria work.

Analisis Rgec Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Perusahaan Perbankan Bumn Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

JEM17: Jurnal Ekonomi Manajemen, 2018

State-Owned Bank (BNI, BRI, Bank Mandiri, and BTN) listed on BEI in terms of RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) in 2013-2015.This research method using descriptive with quantitative approach. The population of this study is all state banks listed in the directory of Bank Indonesia, which has an annual report period 2013 to 2015. The number of samples as many as four banks by passing through the purposive sample stage. Data collection techniques used are techniques of documentation and literature techniques. Data analysis method using RGEC method is by collecting the required data and then assess the risk profile factor that is calculate credit risk with NPL ratio and liquidity risk with LDR ratio. Then the GCG assessment conducted by self assessment by Bank. Assessment of earning factors by calculating ROA and NIM ratios and capital valuation factors using CAR ratios. The results of the analysis show that in the period 2013-2015 almost all the banks studied have a very healthy predicate except the BTN Bank is healthy. Risk Profile Factor shows the majority of bank NPLs below 5% and the majority of LDR predicated banks are quite healthy. Good Corporate Governance factor shows the bank gets very good and good predicate. Earning factor shows bank ROA more than 1.5% and NIM bank more than 3%. Capital Factor shows that bank CAR is more than 12% so it can fulfill the minimum capital requirement requirement of 8%. The general conclusion of soundness of BUMN Bank consisting of BNI, BRI, Bank Mandiri in the period of 2013-2015 using RGEC method that is Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital predicate VERY HEALTHY in composite rank 1, although one of the predicate of SEHAT at composite rank 2 is BTN. It is suggested for further research to expand the scope of research on bank soundness rating by using other financial ratio indicator with the latest method in accordance with Bank Indonesia Circular Letter. And for a bank that has been predicated very healthy to maintain it in the coming year.

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Konvensional BUMN

2021

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat kesehatan Bank BUMN yaitu BTN, BRI, BNI, dan Bank Mandiri dengan menggunakan rasio NPL (Non Performing Loan), NIM (Net Interest Margin), ROA (Return On Asset), dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun 2016-2019. Penelitian ini dibuat dengan menganalisis Laporan keuangan Bank BUMN yang terdaftar di BEI dari tahun 2016 sampai dengan 2019. Hasil dari analisis tersebut berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio NPL dan NIM keseluruh bank memperoleh predikat sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Sedangkan BOPO dan ROA terdapat beberapa bank yang mendapatkan predikat kurang baik dan tidak sehat.   Kata kunci: BOPO, NPL, NIM, ROA, Tingkat kesehatan bank umum.   Abstract: This study aims to determine and explain the health level of BUMN banks, this is ...

Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Sebelum Dan Sesudah Terdampak COVID-19

Jurnal Proaksi

Perkembangan Bank Syariah Dewasa ini sangat berkembang pesat, namun Pandemi Covid 19 memberikan dampak terhadap perkonomian di dunia khususnya di Indonesia. Salah satu sector yang terkena dampak adalah industri perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui perbedaan tingkat kesehatan pada bank umum syariah sebelum dan sesudah pandemi covid-19 yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia periode penelitian tahun 2018-2021. Penerapan kinerja keuangan berdasarkan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Capital) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired Sampel t-test. Total sampel penelitian ini adalah 11 bank umum syariah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan rasio NPF ,ROA dan GCG tidak ada perbedaan tingkat kesehatan sebelum dan sesudah pandemi covid-19, sedangkan berdasarkan rasio CAR ada perbedaan tingkat kesehatan sebelum dan sesudah pandemi covid-19. ...

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadappertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektorperbankan Yang Terdaftar DI Bursa Efekindonesia

2018

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap pertumbuhan laba pada tahun 2012 – 2016 yang dinilai dengan metode RGEC yang menggunakan aspek penilaian Non Performing Loan (NPL) pada Resiko Kredit, Good Corporate Governance , BOPO pada Earning, dan Capital Adequacy Rasio (CAR) pada Capital. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Bank di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang berjumlah 30 bank. Data dari penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel resiko kredit yang diukur dengan NPL tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan laba, GCG tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan laba, Earning yang diukur dengan BOPO berpengaruh signifikan pada pertumbuhan laba, dan pada Capital yang diukur dengan CAR tidak berpengaruh signi...

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dinilai Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/2011 (Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang Go Public)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb, 2014

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.Penelitian deksriptif kuantitatif menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang di inginkan. Populasi penelitian ini sebanyak 35 BUSN Devisayanggo public. Untuk pengambilan sampel yang memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan, kemudian diperoleh sampel sebanyak 8 perusahaan.Berdasarkan populasi dan sampel tersebut maka dilakukan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif menunjukkan bahwa kedelapan BUSN Devisa selama tahun 2010-2013 dapat dikategorikan sebagai bank yang sangat sehat dilihat dari rasio CAR, KAP, NPL, NPM, ROA, ROE, BOPO, NIM, LDR, dan SMR yang kemudian di masukkan ke dalam peringkat komposit CAMELS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada delapan BUSN Devisa dengan menggunakan metode CAMELS yang terdiri dari 10 variabel memiliki tingkat kesehatan yang sangat baik.