Faktor pendorong pemanfaatan layanan Voluntary Counselling and Testing (VCT) oleh lelaki suka dengan lelaki (LSL) di LSM gaya nusantara (original) (raw)

Analisis Hambatan Pemanfaatan Voluntary Counseling And Testing (VCT) Pada Pekerja Seks Komersial Di Surakarta Dalam Rangka Mewujudkan MDG’s 2015

Jurnal Kesmadaska, 2014

Delapan pilar pencapaian MDG's 2015 salah satunya adalah memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya yang tertulis pada tujuan nomor 6, tetapi angka kejadian HIV/AIDS terus mengalami peningkatan secara global, termasuk di Indonesia. Untuk mengurangi angka kejadian HIV/ AIDS tersebut, pemerintah menetapkan strategi melalui deteksi dini dan konseling secara sukarela yang salah satunya adalah pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Namun, cakupan pemanfaatn VCT masih jauh dari target yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hambatan pemanfaatan VCT pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Surakarta. Hambatan yang akan diteliti antara lain adalah pengetahuan PSK terhadap HIV/AIDS dan VCT, stigma serta tingkat pendidikan PSK. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilaksanakan di lokasi prostitusi Silir dan Gilingan di Surakarta. Dilakukan uji validitas dan realibilitas dengan jumlah sampel 30. Sampel sejumlah 104 PSK dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data dianalisis menggunakan regresi poisson dengan robust variance dengan STATA SE versi 12.0. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signi¿ kan antara pengetahuan dengan pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan, ada hubungan signi¿ kan antara stigma dengan pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan dan ada interaksi antara peengetahuan dan stigma terhadap pemanfaatan VCT setelah mengendalikan tingkat pendidikan.

Praktikwaria Dalammelakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT)

Transgender is a group of people that has higher risk of sexuality infection disease comparing than other groups that have as high of sexuality disease infection (such as whore and gay) because they have many sexual partners. The reason of doing such business is that for money. As a matter of fact, they have low income, temporary worker and low educated. The data shows that there is a decreasing of transsexual visiting to Voluntary Counseling and Testing clinic (VCT). Today, VCT is the most effective way in the case of preventing and serving HIV/AIDS infection especially to the groups that have a high risk of infection like transgender. The objective of the research is to know the factors that make transgender visiting to Voluntary Counseling and Testing in Rejang Lebong regency in 2014. This research uses quantitative research with cross section approach. There were 100 people of samples by using random sampling. The result of the study showed that the factors in which made transgender visiting Voluntary Counseling and Testing clinic was attitude variable with p 0.000 score. In this case, it's important to improve transsexual's knowledge and skill to change the attitude so it can give a significant value to prevent the sexuality infection diseases and HIV AIDS in Rejang Lebong regency.

Hubungan Faktor Promosi Kesehatan Tentang Hiv/Aids, Stigma Internal Diri, Dan Dukungan Sosial Dengan Pemanfaatan Layanan Voluntary Counselling Dan Testing (VCT) Oleh Kelompok LGBT DI Kota Kupang

Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan, 2019

LGBT rentan dengan penularan IMS dan HIV. Kota Kupang tahun 2010 dengan tiga spot sebagai tempat kumpul dengan jumlah yang masih terbatas namun di tahun 2015 terjadi peningkatan tetapi tidak ditunjang dengan kunjungan kelompok LGBT ke layanan VCT. Tercatat sepanjang tahun 2015 sebanyak 18 orang saja yang mau ke layanan VCT. Pemanfaatan layanan VCT sangat penting karena merupakan pintu masuk untuk pencegahan dan perawatan HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor promosi kesehatan tentang hiv/aids, stigma internal diri, dan dukungan sosial dengan pemanfaatan layanan voluntary counselling dan testing (VCT) oleh kelompok LGBT Di Kota Kupang. Jenis penelitian adalah mix method yang memadukan metode kualitatif dan kuantitatif, dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kelompok LGBT yang berjumlah 460 orang. Sampel penelitian sebanyak 210 orang yang di pilih secara random sampling. Analisis yang digunakan univariat, bivariat menggunakan u...

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Pada Kelompok Berisiko Hiv/Aids DI Kota Manado

2020

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) merupakan penyakit menular yang jumlah penderitanya terus bertambah.Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang rendah oleh orang dengan HIV/AIDS (odha) menyebabkan penyebaran HIV/AIDS sulit dikendalikan. Penderita HIV/AIDS di Sulawesi Utara sejak tahun 1997 sampai Juni 2017 berjumlah 2.444 kasus, berdasarkan distribusi penderita HIV/AIDS menurut kabupaten/kota yang paling banyak adalah Manado dengan HIV sebanyak 275 jiwa dan AIDS sebanyak 610 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada kelompok berisiko HIV/AIDS di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok bersiko HIV/AIDS yang berdomisili di kota Manado. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok berisiko yang aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh LSM HIV/...

Studi Fenomenologi Pelaksanaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang

2010

Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang xv + 89 halaman + 5 gambar + 2 tabel + 10 lampiran Perkembangan jumlah klien dengan penyakit HIV/AIDS di Indonesia meningkat dengan cepat khususnya di Provinsi Jawa Tengah, hal ini memerlukan kewaspadaan dan perawatan yang serius untuk mencegah epidemi semakin meluas. Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan VCT HIV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan indept interview dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 4 konselor VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan VCT adalah pengetahuan konselor, kualitas konselor, faktor pendukung, pelaksanaan tahapan VCT, hambatan pelaksanaan VCT. Hambatan dalam pelaksanaan VCT HIV di RSUP Dr. Kariadi Semarang ada 5 yaitu faktor dari konselor, faktor dari klien, faktor dari keluarga, faktor dari masyarakat, dan faktor dari fasilitas pelayanan. Faktor dari konselor antara lain: ketenagaan konselor kurang, konsulan tidak tepat waktu, subjektivitas konselor. Faktor dari klien : tingkat pengetahuan klien mempengaruhi, pemahaman klien tentang HIV AIDS sebelumnya, kondisi klinis klien. Faktor dari keluarga : keluarga tidak bisa menerima keadaan klien, keluarga tidak care sebagai pendamping minum obat klien. Faktor dari masyarakat : stigma dan diskriminasi masyarakat masih kental, pemahaman masyarakat yang kurang mengenai HIV AIDS. Faktor fasilitas pelayanan VCT : sifatnya pasive finding, promosi VCT masih kurang, diruang rawat inap tidak ada tempat khusus untuk konseling, di poliklinik setting ruangan VCT belum ideal. Pelaksanaan VCT di RSUP Dr. Kariadi Semarang sudah baik dan pelayanan VCT perlu ditingkatkan supaya lebih berkualitas terutama untuk penambahan jumlah konselor VCT.

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Voluntary Counsaling and Testing Pada Lelaki Seks Lelaki di Kota Padang

Jurnal Kesehatan Andalas, 2019

Layanan VCT (Voluntary Counsaling and Testing), atau dikenal dengan pelayanan konseling dan testing HIV adalah upaya menegakkan diagnosis HIV/AIDS untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penularan atau peningkatan HIV/AIDS. Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) menjadi penyumbang terbesar dalam penularan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan VCT pada LSL di Kota Padang. Penelitian ini merupakan cross sectional study. Sampel adalah bagian dari populasi yang dinilai atau karakteristiknya diukur dan nantinya akan dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi. Besar sampel enam puluh satu (61) responden yang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan Chi Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu lama menjadi seorang LSL diatas 10 tahun (45,9%), waktu terakhir ...

Enabling Characteristic LSL (Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki) HIV Positif dalam Pemanfaatan Layanan CST (Care Support and Treatment) di Kabupaten Jember

Al-Tatwir, 2020

, dan d) Keterampilan petugas kesehatan. Jenis penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Penentuan Informan menggunakan teknik purposive, dan diperoleh 8 informan dalam penelitian.Data dianalisis dengan metode thematic content analysis (analisis isi berdasarkan tema). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan individu dari informan utama yaitu 3 (tiga) juta per bulan, sebagian kecil informan utama tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga penghasilan perbulan tidak menentu, b) Sebagian besar informan utama tidak memiliki jaminan kesehatan, hal ini dikarenakan tidak memiliki KK/KTP serta khawatir status HIV diketahui oleh layanan primer (Puskesmas), c) Informan utama mengetahui informasi layanan VCT (voluntery counseling & test) dan CST (care support & treatment) sangat bervariasi yaitu dari petugas kesehatan, media sosial dan media informasi yang dipasang di tempat umum. Sedangkan informan mengetahui jenis ARV (anti retroviral) dari petugas kesehatan dan internet, d)Informan menyatakan bahwa keterampilan petugas kesehatan sudah sangat baik, bahasa yang digunakan oleh petugas halus, ramah, tidak membedakan antar pasien dan petugas. Kata Kunci:LSL, HIV, CST Pendahuluan Laki-laki Seks dengan Laki-laki (LSL) merupakan orang yang melakukan perilaku seks sesama jenis. HIV (human immunodeficiency virus)merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan kekebalan tubuh melemah, yaitu suatu sis

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Perilaku Pemanfaatan Layanan Konseling Dan Tes Hiv/Aids Pada GWL (Gay, Waria, Lelaki Suka Seks Lelaki) DI LSM MWGJ Kota Jambi

2019

Layanan konseling dan tes HIV sangat dibutuhkan bagi kelompok berisiko tinggi agar mau melakukan tes dan bersikap terbuka dengan tujuan untuk mencegah penularan HIV, mengubah perilaku ODHA, meningkatkan kualitas hidup ODHA. Gay, Waria dan Lelaki Suka Lelaki (GWL) merupakan salah satu kelompok yang berisiko mempercepat penularan HIV/AIDS. Berdasarkan data penemuan kasus HIV/AIDS tahun 2014 Provinsi Jambi diketahui bhwa penemuan kasus HIV/AIDS pada GWL adalah nomor sua setelah heteroseksual yaitu sebanyak 35 orang atau proporsi 24,13% dari 145 kasus HIV dan AIDS serta kasus meninggal sebanyak 2 orang atau 8,32% dari 24 kasus meninggal karena HIV/AIDS. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan petugas kesehatan dengan perilaku pemanfaatan layanan konseling dan tes HIV/AIDS pada GWL di LSM MWGJ Kota Jambi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli s,d Agustus 2019. Jenis penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah GWL d...

Mutu Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik VCT Puskesmas Puger dari Perspektif Provider

Pustaka Kesehatan, 2019

Voluntary Counseling and Testing (VCT) is an entry point to help everyone in utilizing services related to HIV-AIDS prevention, care, support and treatment. Puger Primary Health Care is a primary health care located in the work area with the highest number of HIV-AIDS sufferers in Jember Regency, experiencing a decrease in client visits, and there are some management services that are still not in accordance with VCT guidelines. This study aimed to describe the quality of VCT services at the VCT Clinic Puger Primary Health Care from the perspective of provider. This study was descriptive study using questionnaire, documentation study, and observation. The study respondents were 7 VCT clinic officers. The results indicated that in input parameter showed a lack of human resources, insufficient funding, lack of availability and material conditions that meet the VCT guidelines. In planning indicators related to the human resources, improvements of infrastructure facilities had not been ...