Kapasitas Ketahanan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 Di Wilayah Perkotaan (Studi Kasus: Kampung Krasak RT 16, RW 04, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta) (original) (raw)
Related papers
2021
Kampung Kota as a form of settlement that are produced socially and independently are unique to cities in Indonesia. The urban village has the advantage of the culture of helping out and cooperation is still lingering and happening. During the COVID-19 pandemic, the initiative and self-reliance inherent in urban villages encouraged people to be productive in facing Covid-19 based on community strength. This study aims to examine the local wisdom of the community in the people of Kampung Ponggalan in the face of the COVID-19 pandemic. The research method used is Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19 Seminar Nasional UNRIYO [Desember] [2020] KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS DI MASYARAKAT KAMPUNG KOTA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS: KAMPUNG PONGGALAN YOGYAKARTA) 247 descriptive qualitative method with a case study approach. Sources of data were obtained from observations, in-depth interviews with key informants, and the internet. The community formed in Ka...
Pemahaman Masyarakat Mengenai Bencana Di Lingkungan Kampung Kota Di Yogyakarta
Jurnal Permukiman
Kampung kota merupakan bagian kota di Indonesia yang tumbuh spontan dan organik. Fungsi utamanya adalah permukiman, yang tumbuh mengisi ruang-ruang kota secara informal dari pusat hingga ke wilayah tepi kota. Namun istilah kampung tidak hanya memberikan gambaran mengenai permukiman, tetapi ikut di dalamnya serangkaian simbol-simbol yang menggambarkan kemiskinan, kepadatan, kekumuhan dan keterbatasan. Kondisi kampung kota yang erat dengan kemiskinan, kepadatan, kekumuhan dan keterbatasan infrastruktur menjadi aspek yang membentuk kerentanan pada kota, sebab kemungkinan jika terjadi bencana, maka kerugian yang kemungkinan terjadi lebih besar jika penduduknya kurang memahami kebencanaan dan tinggal di kondisi lingkungan padat. Namun dalam kenyataannya, kampung kota tumbuh dari waktu ke waktu dan tetap bertahan dari bencana yang terjadi hingga. Hal ini menjadi menarik karena di tengah kekurangan dan keterbatasan, kampung kota memiliki daya tahan tersendiri. Kemampuan untuk bertahan ini ...
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas Perkotaan
PENDIPA Journal of Science Education, 2021
Geographical, hydrological, demographic, and sociological conditions of Indonesia make Indonesia's territory prone to disasters (natural, non-natural, and social). The history of disasters shows a trend of increasing the number of victims and types of disasters. Various efforts are needed in anticipating the possibility of a disaster that will occur, so that preventing risks, reducing risks or even eliminating disaster risks by reducing vulnerability and or increasing the limited capacity of the community is the simplest solution to the complexity of the disaster problem. Disaster risk is the probability of a potential disaster with the consequent damage being a key element. A threat (danger) only becomes a disaster if it affects vulnerable communities. The community is a key element in dealing with disasters, besides being the first to know about a disaster incident, the community is not only an object but also a subject that must be empowered in disaster management. This means that whatever efforts in disaster management must lead to the community. Strategies are needed to increase community resilience to an increasing number of disaster risks. Pre-disaster mitigation and preparedness activities are needed to reduce the vulnerability of a community and to protect the community whenever a disaster occurs. This research contributes to the current knowledge of the urban community preparedness index in terms of disaster preparedness. This descriptive quantitative research uses univariate analysis as the blade of analysis with a sample of 204 respondents who live in the DKI Jakarta area, and were selected randomly. This study uses primary data. Data collection was carried out through an online google form questionnaire directly to residents of DKI Jakarta Province. The results showed that the population of DKI Jakarta Province has various socioeconomic characteristics, 77.94% of respondents have had disaster experience, 46.67% of the Material Preparedness Index, 82.52% of the Knowledge and Awareness Index for Preparedness, and 52.94% of the Preparedness Index. Act. Therefore, disaster risk reduction requires the efforts of all stakeholders such as the community (individuals and communities), government agencies, non-governmental organizations (NGOs), and even the business world.
2012
INTISARI Penelitian i ni dilakukan di Kecamatan Pasarkl iwon d i K ota Surakar ta bert ujuan untuk mengetahui kere ntanan pe nduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. M easuremants kerent anan y ang menggunakan ska la l okal y ang melibatkan masyarakat y ang t inggal di daerah ra wan b anjir. Metode y ang di gunakan untuk determinine kerentanan sosial yang mencetak dan pembobotan faktor yang berpengaruh. Analisis k erentanan fisi k ba ngunan menggunakan ke tinggian banjir dan bahan bangunan. K apasitas di identifikasi d ari p opulasi beres iko b erdasarkan kesi apan banjir, adaptasi, kerjasama antar kelompok masyarakat ketika banjir terjadi. Tingkat kapasitas populasi yang terdiri dari pernyataan kapasitas dan persepsi diukur menggunakan Skala Likert. Hasil analisis berdasarkan 113 rumah tangga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan ti ngkat rend ah k erentanan sosi al ada lah 17%, keren tanan moderat 66 % dan kerentanan yang tinggi 17%. Berdasarkan kere ntanan fisi...
Kerentanan Fisik Terhadap Bencana Banjir di Kawasan Perkotaan Yogyakarta
REKA RUANG
Analisis risiko bencana dapat diniliai berdasarkan tingkat ancaman bahaya dan kerentanan. KPY berada di kawasan yang rawan terhadap bencana banjir. Berdasarkan InaRisk BNPB (2016) diketahui bahwa tingkatan bahaya banjir di KPY yakni meliputi bahaya banjir rendah dan tinggi. Pengukuran risiko bencana melalui pemetaan tingkat keretenanan juga dapat dinilai berdasarkan karakteristik fisik. Kerentanan fisik ini meliputi parameter rumah, fasilitas umum dan fasilitas kritis. Adapun penilaian terhadap kerentanan fisik ini diukur berdasrkan standar dari BNPB yang meliputi kelas dan bobot masing-masing parameter. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat keretanan fisik di KPY memiliki tingkatan rendah, sedang, dan tinggi yang tersebar di sekitar kawasan terbangun KPY. kerentanan, fisik, KPY, bencana
2016
Kali Code adalah kali yang berada di tengah Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuat bantaran kalinya pun menarik untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan lokasinya yang berada di tengah Kota Yogyakarta terlebih di bantaran kali, permukiman di tepian Kali Code memiliki risiko bencana. Selain itu, menurut PP No. 38 tahun 2011, rumah-rumah lapis pertama dari Kali Code sudah masuk ke area yang seharusnya menjadi sempadan sungai. Lahar hujan tahun 2010 adalah bencana besar yang menimpa permukiman bantaran Kali Code. Walaupun begitu, setelah bertahun-tahun lahar hujan terjadi, warga tetap bertahan tinggal di permukiman yang berisiko tersebut. Kampung Jogoyudan termasuk ke area terdampak lahar hujan 2010 yang paling parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya ketahanan warga RW 11 Kampung Jogoyudan pasca bencana lahar hujan dan bagaimana teori lokal ketahanan bagi warga RW 11 Kampung Jogoyudan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi...
2022
Wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Yogyakarta. Bencana non alam ini telah membuat kegiatan masyarakat di lokasi sentral menjadi terhenti. Berdasarkan tren kasus Covid-19, terdapat lima kemantren di Kota Yogyakarta dengan kasus harian >200 dan kemantren dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kemantren Umbulharjo dengan total 435 kasus. Penelitian ini mengggunakan metode penelitian kuantitatif yang kemudian pembahasannya menggunakan statistik deskriptif menggunakan SPPSS 16. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik slovin dengan responden yang berasal dari masyarakat Kemantren Umbulharjo sebagai pelaksana program pencegahan Covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dari ketiga indikator, yaitu Aspek Kognitif, Aspek Afeksi dan Aspek Konatif, dapat disimpulkan jika kebijakan pemerintah dalam hal mengedukasi masyarakat belum efektif, karena disinformasi dan bias informasi di media sosial yang sangat tinggi mempengaruhi persepsi masyarakat. Sementara terkait kebijakan membatasi aktivitas di luar rumah, tidak semua masyarakat dapat mematuhi karena faktor pekerjaan mereka. Meskipun begitu, masyarakat di Kemantren Umbulharjo tetap bekerjasama dan gotong royong dalam membangun jaringan ketahanan di tengah Pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan sosial sejatinya menguji ketahanan pemerintah menghadapi krisis kesehatan, tetapi jika dalam penangannya tidak memperhatikan kondisi sosial kebijakan tersebut tidak akan berjalan efektif.
WIRARAJA MEDIKA, 2019
Introduction: Magelang Regency is one of the areas on the slopes of Merapi Mountain with the greatest disaster risk is volcanic eruptions. Dukun Village is one of the volcanic disaster-prone areas located approximately 8 km from the top of the mountain and included as Disaster Risk Area III in Magelang Regency. In the eruption on 2010 most of the Dukun community evacuated to other districts avoiding the hot clouds. The volcano in Magelang was on alert status from May 21, 2018. Within a period of 1.5 years, several volcanoes emitted volcanic ash and earthquakes. Under these circumstances, the risk of disaster in the community is very high, especially those in the Disaster Risk Area III of Merapi Mountain. Community based disaster management needs to be improved, especially in preparation for disaster preparedness. Method: the type of this research is descriptive quantitative, with a field survey analysis method using a questionnaire about the community preparedness at Dukun Village i...
Kapabilitas Masyarakat dalam Mengelola Kampoeng Heritage Kajoetangan Kota Malang
Media Komunikasi Geografi
Pariwisata merupakan salah satu alternatif dalam memeratakan pembangunan wilayah. Kampoeng Heritage Kajoetangan baru dikembangkan sejak tahun 2018 telah menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata budaya di Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kapabilitas masyarakat dalam mengelolanya. Hasil penelitian ini mengisi kekosongan dalam kajian kapabilitas masyarakat dalam mengelola daerah tujuan wisata. Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik wawancara pada pengurus Kelompok Sadar Wisata dan warga setempat. Hasil pengumpulan data dianalisis menggunakan model interaktif dengan mengacu pada teori Inskeep tentang kapabilitas masyarakat. Hasil dari penelitian tentang kapabilitas digambarkan dalam bentuk kemampuan pengelolaan dan penyediaan fasilitas pariwisata. Namun temuan lapangan menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas mereka masih relatif rendah karena belum seluruh masyarakat mau terlibat secara aktif. Oleh karena itu riset berikutnya disarankan untu...