Analisis Transient Stability Gangguan Short Circuit 3 Phase Dan Generator Trip Pada Sub Sistem Paiton Dan Grati (original) (raw)
Related papers
JURNAL ELTEK, 2018
Generator unit GT 3.1 at PLTGU Gresik which is operating in parallel with Sub Krian Gresik System failed at fuel supply on 06 October 2015 at 10:08 pm so that reverse power protection worked. The disruption resulted in the GT 3.1 unit stopped in operating for 2.21 hours. This research was conducted to find out how the disturbance and setting of reverse power relay in GT 3.1 unit and then the relationship between reverse power with under frequency and counter measures so that the reverse power interference on GT 3.1 unit does not happen again. In manual book settings applied, reverse power relay type 7RM3410 has a limit setting of 16% (16MW). Meanwhile, according to IEEE standard number 242 of 2001 reverse power relay setting of ∠ 50% and on generator unit GT 3.1 is still in the category allowed. When the 76.6% decline occurs due to disruption of the fuel supply, the value of EA = 1735.9 ∠ 31.98 ° V, and IA = 5750.26 ∠ 154.78 ° Ampere, the terminal voltage drops to 1035.88V while the...
2015
Abstrak Kontinuitas penyaluran daya listrik suatu sistem tenaga listrik harus terjaga keandalannya. Sistem yang andal hendaknya mampu menjaga kondisi dalam keadaan stabil bila terjadi gangguan. Untuk melihat kondisi tersebut, dapat dilakukan simulasi studi transient stability multimesin. Studi transient stability multimesin ini bertujuan menganalisis sistem tenaga listrik jika terjadi gangguan hubung singkat tiga fasa simetris terhadap setiap unit pembangkit di saluran transmisi bus beban. Gangguan di saluran transmisi ini mempengaruhi dari penentuan waktu pemutusan kritis yang cepat yaitu waktu kritis yang dibutuhkan generator sinkron untuk mempertahankan kondisi tetap dalam sinkronisasi. Tugas akhir ini, menentukan waktu pemutusan kritis selama kondisi transient dengan metode Runge-Kutta orde 5 sebagai metode tidak langsung. Metode Runge-Kutta orde 5 digunakan untuk menghitung penyelesaian numerik persamaan differensial nonlinear dengan studi kasus IEEE 9 bus 3 mesin. Hasil simula...
JURNAL REKAYASA ENERGI
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suge Unit 2 Kabupaten Belitung pada tanggal 21 Juli 2020 mengalami gangguan pada generator yang berakibat tidak dapat beroperasi. Akibatnya berdampak pada defisit pasokan listrik pada daerah Kepulauan Bangka Belitung. Sehingga pada penelitian ini dilakukan inspeksi ke lapangan dan pengukuran tahanan isolasi rotor dan tahanan belitan rotor untuk analisa gangguan. Dari hasil inspeksi terdapat pengaman ground fault yang trip dan dari hasil pengukuran nilai isolasi dan tahanan belitan rotor adalah dibawah standar IEEE sehingga dapat dianalisa terjadi short cicuit ke tanah. Short circuit mengakibatkan kerusakan pada leadbus rotor. Sehingga perlu dilakukan pemulihan gangguan berupa penyambungan dengan menggunakan metode brazing. Metode ini yaitu dengan menyambungkan leadbus dengan cara Torch Heating. Cara ini dipilih karena yang paling umum untuk keperluan penyambungan bahan metal dan sesuai dengan kondisi PLTU. Setelah dilakukan penyambungan diukur ke...
Elektrika
In the electric power system, the transmission system is a pathway to transmit electrical energy from the generator to the substation or from the substation to another substation which allows power losses and large voltage drops if the transmission length is relatively far and the overload is very high. affect the reliability of the transmission system. Analysis of power losses and voltage drop on the 150 KV high voltage transmission system at the Pati substation to the Jekulo substation. The analysis was carried out by conducting a survey at the research location then doing manual calculations and calculations using ETAP 12.6.0 software. The research method used was that the researcher collected voltage and current data at 10.00 and 19.00 WIB in one month and the transmission system supporting equipment specifications to be simulated in ETAP 12.6.0 from Pati and Jekulo substations in order to make comparisons between manual calculations and ETAP. 12.6.0.The conclusion of this study...
2018
Beban yang diberikan pada pembangkit dan jarak pembangkit listrik dengan beban dapat mempengaruhi kestabilan generator. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kestabilan pada jaringan multi generator. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis kestabilan steady state pada generator. Analisis kestabilan steady state pada generator akan dilakukan dengan menggunakan metode Power Flow Tracing (PFT) serta menggunakan rugi-rugi saluran transmisi yang ada pada sistem. Metode ini digunakan untuk menyederhanakan bentuk multi generator menjadi bentuk mesin tunggal (Single Machine Infinite Bus,SMIB) agar mempermudah dalam proses analisis kestabilan steady state generator. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis kestabilan steady state pada Generator Tanara dan generator Bojanegara dengan rating 1000MW. Hasil analisa menggunakan metode PFT didapatkan batas kestabilan steady state pada generator Tanara dan Bojanegara adalah 910MW dan 2854MW. Perb...
Rahmat, 2023
In maintaining the quality and maintaining the quantity of production, PT. X is trying to reduce blackouts in the distribution of electricity. One of the causes of blackouts in the distribution of electricity is a single-phase short-circuit current to ground. The protection that functions to secure the single-phase short-circuit current to the ground is the ground fault relay. The reason this relay works is due to a short-circuit to ground fault that occurs in the electric power distribution system at PT. X. Therefore, it is hoped that the GFR protection relay will work as well as possible so as not to cause a total blackout and cause other equipment to be damaged which will disrupt the production process of PT. X. To prevent this from happening, it is necessary to evaluate the settings of the GFR protection relay that has been applied to the PT. X power distribution system by conducting simulations using ETAP 12.6.0 software.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetabilan kendaraan dengan melakukan pengamatan terhadap batas kecepatan kendaraan yang diijinkan saat berbelok dengan sudut tertentu. Parameter tersebut diukur untuk dapat mengetahui kecepatan kritis dimana kendaraan akan skid dan mengalami rolling speed. Dengan mengetahui kecepatan kritis kendaraan akan membantu pengemudi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan pada saat berbelok pada radius belok tertentu. Hasil dari penelitian Analisis Stabilitas Belok Rancangan Kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (CVT) Dengan Menggunakan Metode Quasi Statis Berbasis Microsoft Visual Studio Dengan Bahasa Pemrograman C# yaitu kendaraan cendrung mempunyai prilaku responsif pada saat berbelok yaitu oversteer pada saat kecepatan konstan dan terjadi skid pada kecepatan 20 km/jam dan rolling speed baru akan terjadi pada kecepatan 30 km/jam dimana; skid depan terjadi pada sudut belok depan (αf) = 420 ...
Jurnal Teknik ITS, 2016
Abstrak-Dengan kebutuhan akan listrik yang setiap tahunnya meningkat khususnya di pulau jawa dan sekitarnya, pemerintah melalui PLN merencanakan pengembangan kapasitas dan energi listrik guna mengatasi meningkatnya kebutuhan tersebut. Sehingga pada tahun 2021 sistem kelistrikan di Jawa-Bali menambahkan satu unit pembangkit Paiton 1000 MW. Dengan adanya pembangkit baru tersebut maka diperlukan rekonfigurasi jaringan dan perlu dilakukan analisis ulang terhadap kinerja sistem secara keseluruhan. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk kasus lepasnya generator, lepasnya satu saluran dan saluran dobel sirkit tidak menyebabkan sistem lepas sinkron. Karena ketika generator lepas, daya supply yang hilang hanya 2% dari total pembangkitan dan lepasnya saluran dapat di backup oleh sistem interkoneksi. Begitu juga dengan kasus single pole auto reclosing dengan waktu CB kembali tertutup sebesar 500 ms setelah gangguan, hasil respon sudut rotor, frekuensi dan tegangan menunjukkan sistem tetap stabil. Kemudian untuk kasus waktu pemutusan kritis (CCT), nilai CCT pada sistem berada pada kisaran 300 ms-400 ms. Sehingga dengan standar batas pemutusan CB untuk sistem transmisi adalah 120 ms-140 ms maka dapat dikatakan sistem tetap stabil ketika terjadi hubung singkat tiga fasa ke tanah. Kata Kunci-kestabilan transien, generator trip, saluran trip, single pole auto reclosing, critical clearing time.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Spektrum, 2015
Analisis penggunaan power system stabilizer (PSS) pada sistem single machine infinite bus (SMIB) telah dilakukan dalam kondisi sistem mengalami gangguan pada input step mekanik sebesar 0,05 p.u. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan PSS pada dua pemodelan yang berbeda berdasarkan sistem kontrol lead-lag dan kontrol PID. Kemudian dibandingkan pemodelan sistem yang menggunakan PSS dengan yang tidak menggunakan PSS dari performa sudut rotor dan frekuensinya. Hasil yang didapat setelah menjalankan simulasi menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan oleh lead-lag PSS dalam meredam overshoot dan settling time pada respon sudut rotor dari nilai 0,18 p.u menjadi 0,125 p.u dan mencapai kondisi stabil pada waktu 5,1 detik. Pada respon frekuensi dari nilai 0,0014 p.u menjadi 0,00082 p.u dan mencapai kondisi stabil pada waktu 2,2 detik. Perbaikan yang dilakukan oleh PID power system stabilizer (PIDPSS) dalam meredam overshoot dan settling time pada respon sudut rotor dari nilai 0,18 p.u menjadi 0,105 p.u dan mencapai kondisi stabil pada waktu 4,6 detik. Sedangkan pada respon frekuensi dari nilai 0,0014 p.u menjadi 0,00079 p.u dan mencapai kondisi stabil pada waktu 1,6 detik.