Studi Geologi Teknik Tapak Penyimpanan Akhir Limbah Radioaktif (LRA) Demo Plant Tipe NSD Kedalaman Menengah di Puspiptek, Serpong (original) (raw)

Engineering geology study of demo plant radioactive waste final disposal site of medium depth NSD type at Puspiptek Serpong (in Indonesian)

Eksplorium 35(1):13-28 , 2014

Final disposal of radioactive waste intended to keep radioactive substances does not released to the environment until the substance activity decreased to the safe level. Storage concept of radioactive waste (RAW) final disposal that will be developed at the area of Puspiptek, Serpong is near surface disposal (NSD). Based on depth, NSD divided on two type, near surface NSD and medium depth NSD. Concept NSD in this research is medium depth NSD, which is between 30 - 300 meters. During NSD construction in medium-depth required the works of sub-surface excavation or tunneling. Analysis of in-situ stresses and sub-surface deformation performed to recognize the stress magnitude and its distribution that developed in soil/rock as well as the deformation occurred when sub-surface excavation takes place. Based on the analysis, acknowledged the magnitude of tensional and compression stress and its distribution that range from -441 kPa to 4,028 kPa with values of natural deformation or without reinforcement between 4.4 to 13.5 cm. A rather high deformation value which is achieved 13.5 cm leads to necessity of engineering reinforcement during excavation. The designs of engineering reinforcement on every excavation stage refer to the result of modeling analysis of stress and deformation distribution pattern.

Pemetaan Geologi Lingkungan Kawasan Puspiptek Serpong Dan Sekitarnya Sebagai Penyangga Tapak Disposal Demo

2015

PEMETAAN GEOLOGI LINGKUNGAN KAWASAN PUSPIPTEK SERPONG DAN SEKITARNYA SEBAGAI PENYANGGA TAPAK DISPOSAL DEMO. Kawasan PUSPIPTEK Serpong (KPS) dan sekitarnya sebagai penyangga tapak disposal demo Kawasan Nuklir Serpong (KNS) perlu dipetakan kondisi geologi lingkungannya. Hal tersebut perlu dilakukan karena kesesuaian tapak disposal limbah radioaktif sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi lingkungannya. Kondisi geologi lingkungan daerah KPS sebagai penyangga tapak diharapkan memiliki daya dukung yang memadai dalam fungsinya sebagai penopang disposal, mengungkung limbah dan membatasi pelepasan radionuklida ke biosfer. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui pembagian zona-zona geologi lingkungan yang penting dalam pendugaan stabilitas jangka panjang, sebagai dasar perancangan fasilitas disposal dan sangat berguna dalam pengkajian keselamatan. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan metode geologi lingkungan lapangan. Daerah penel...

Prosiding KONSEP DESAIN FASILITAS DEMO-PLANT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DEKAT PERMUKAAN (NEAR SURFACE DISPOSAL) DI KAWASAN NUKLIR SERPONG

Telah dilakukan pembuatan Konsep desain demonstration plant penyimpanan limbah radioaktif dekat permukaan(near surface disposal) dengan tujuan menentukan pilihan yang tepat untuk tempat penyimpanan limbah radioaktif. Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif(IPLR) telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun, dan telah menghasilkan paket limbah olahan 851 buah untuk drum 200 l dan 102 untuk shell 950 l, disamping itu juga limbah dengan aktifitas tinggi dan berumur paro panjang yang masih dalam keadaan terkondisioning. Sebagai langkah lanjut perlu dipersiapkan sebuah tempat penyimpanan limbah dekat permukaan. Sebuah konseptual desain merupakan langkah awal untuk mewujudkan fasilitas repositor tersebut. Lahan sekitar SP4 merupakan tapak yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas demo plant penyimpanan limbah dekat permukaan(NSD). Kriteria limbah, tapak maupun kajian keselamatan telah dipelajari maka sebagai hasilnya direkomendasikan untuk pembuatan demo plant NSD di sekitar tapak SP4 dengan model engineered vault luas 1200 m 2 , dinding dari beton bertulang dengan tebal 0,6 m. Bangunan terbagi dua, sisi kiri untuk penyimpanan paket limbah drum 200 l, sisi kanan untuk paket limbah shell 950 l. Sistem multi barrier diadopsi sebagai upaya menyempurnakan fasilitas repositori dalam pengungkungan limbah untuk melindungi para pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup, baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

Potensi Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong Dan Evaluasi Keselamatan Untuk Tapak Fasilitas Borehole Disposal Limbah Sumber Radiasi Bekas

2023

ABSTRAK POTENSI LINGKUNGAN KAWASAN NUKLIR SERPONG DAN EVALUASI KESELAMATAN UNTUK TAPAK FASILITAS BOREHOLE DISPOSAL LIMBAH SUMBER RADIASI BEKAS. Penyimpanan lestari terhadap sumber radiasi bekas (disused sealed radioactive sources = DSRS) masih menghadapi beberapa rintangan, antara lain karena DSRS umumnya berumur paro panjang, tingkat radiasi gamma-photon tinggi, sulitnya opsi untuk dikembalikan ke negara pembuat, dan aktivitas melampaui batas untuk shallow land disposal. Untuk itu perlu dikembangkan sistem penyimpanan lestari limbah DSRS dengan fasilitas skala kecil yang ekonomis, memenuhi standard keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan. Jawaban untuk masalah ini adalah dengan konsep penyimpanan lestari dalam lubang bor (borehole disposal = BHD). Penelitian ini fokus pada evaluasi potensi lingkungan Kawasan Nuklir Serpong (KNS) untuk tapak fasilitas BHD dan keselamatannya sesuai dengan standar IAEA yaitu borehole disposal of disused sealed sources (BOSS). Evaluasi lingkungan KNS dilakukan dengan karakterisasi dan evaluasi keselamatan lingkungan geologi dan non geologi untuk tapak BHD sesuai standard IAEA. Secara umum, hasil evaluasi parameter lingkungan terhadap kriteria tapak disposal menunjukkan adanya kesesuaian. Namun ada beberapa parameter yang perlu diberikan solusi teknologi (engineered barrier) agar fungsi tapak sebagai natural barrier dapat terpenuhi. Beberapa solusi teknologi tersebut meliputi kemasan limbah (kapsul dan kontainer), buffer dan backfill material, pelapis lubang bor (casing), pemasangan basement plug dan upper/cover plug. Hasil dari pengkajian keselamatan dengan Borehole Disposal Concept (BDS) scoping tools menunjukkan bahwa konsep fasilitas BHD pada tapak KNS termasuk dalam zona hijau (green zone) yang berarti aman, dengan nilai total dosis maksimal sebesar 7.2e-9 Sv/y di tahun 46.678y. Menggunakan system standar BOSS dengan penambahan engineered barrier maka lokasi tapak di KNS memenuhi kriteria dan berpotensi untuk penempatan fasilitas borehole disposal limbah DSRS.

Studi Perbaikan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 Sesuai Dengan Limbah Yang Dihasilkan Dan Peraturan Terbaru Di PT. X

IPTEK Journal of Proceedings Series

PT.X adalah perusahaan yang bergerak dibidang pemurnian minyak mentah, kapasitas produksi yang dihasilkan 32.000 BOPD. PT.X menghasilkan jenis limbah B3 yaitu: water waste, chemical waste, oil waste, empty drum waste, solid waste dan sulfatreat waste. PT. X memiliki TPS Limbah B3 yang belum sesuai dengan aturan, karena itu akan dilakukan studi perbaikan TPS Limbah B3. Studi peningkatan TPS limbah B3 diawali dengan pengambilan data limbah B3. Pengolahan data berupa evaluasi dan perancangan ulang sesuai dengan PP 101 tahun 2014, diantaranya adalah: pengemasan, pencahayaan, ventilasi, APAR, bak penampung, tata letak dan housekeeping. Sesuai hasil studi didapatkan kebutuhan penerangan pada TPS sebanyak 20 lampu (lampu pijar 300W). Total luas bukaan (ventilasi) yang dibutuhkan adalah 14,01m 2. Jumlah kebutuhan APAR yaitu 3 buah. Volume bak penampungan pada setiap ruangan limbah cair yaitu 17m 2 untuk water waste room, 3,88m 2 untuk chemical waste room dan 4,09m 2 untuk oil waste room. Housekeeping TPS perlu dilakukan untuk mengelola tempat kerja menjadi lebih baik lagi.

Analisis Kelayakan Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Airmadidi Bawah Kabupaten Minahasa Utara

AGRI-SOSIOEKONOMI

Waste Treatment Location (TPA) in North Minahasa Regency need attention, because of the existing TPA has been ineffective so that will impact on the operational feasibility of the TPA. The current TPA is a reservoir of garbage from all over North Minahasa Regency. The management of waste in the TPA is only dredging and filling with the new waste. A new TPA becomes an urgency as a replacement for the old, because without the a new waste disposal location , may cause contamination. This study aimed to evaluate the feasibility of Waste Disposal Location (TPA) in Airmadidi Regency based on eligibility criteria of Indonesia National Standard. The benefits of this research that it can be use as a reference for the Planning and Regional Development studies in North Minahasa Regency to determent the worthiness of the existing waste Treatment location, and can be taken into consideration for regional planning regarding the worthiness of the existing waste treatment location. Research resu...

Studi Kelayakan Penentuan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (Tpa) DI Pulau Bintan Propinsi Kepulauan Riau

Jurnal Ilmu Lingkungan, 2014

Sampah sebagai material sisa dari berbagai aktifitas atau kegiatan dalam kehidupan manusia maupun sebagai hasil dari suatu proses alamiah sering menimbulkan permasalahan serius di wilayah-wilayah yang sedang berkembang seperti Pulau Bintan. Pulau Bintan adalah salah satu pulau terbesar yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Bintan, selain sebagai daerah pertambangan, juga sebagai salah satu daerah tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik ataupun wisatawan luar negeri dikarenakan terletak pada posisi geografis yang sangat strategis. Di samping itu, jumlah penduduk Pulau Bintan yang selalu bertambah tiap tahunnya menyebabkan peningkatan volume sampah. Hal ini menyebabkan penyediaan lahan untuk pemrosesan akhir sampah mendesak untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kelayakan lokasi TPA tingkat regional dan tahap penyisih di Pulau Bintan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dengan melakukan survey lapangan dan instansional. Data-data yang diperoleh dianalis dengan bantuan sistem informasi geografis. Penelitian ini berdasar pada SNI sebagai pedoman dalam penentuan lokasi TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Bintan mempunyai wilayah datar sampai perbukitan bergelombang dengan kondisi batuan didominasi batuan beku yaitu Batu Andesit, Batu Pasir Tufan, dan Batu Granit. Zona layak dan tidak layak TPA tingkat regional di Pulau Bintan terletak pada semua wilayah studi baik pada Kabupaten Bintan maupun Kota Tanjungpinang. Penyisihan dari zona layak tersebut menghasilkan tiga calon lokasi TPA dengan lokasi yang paling sesuai berada di Kecamatan Gunung Kijang dengan luasan + 40 Ha. Kapasitas sampah yang masuk di TPA sampai dengan tahun 2033 sebesar 30 Ha jika digunakan teknologi reusable sanatary landfill.

Rancangan Geometri Rencana Lereng Akhir Waste Dump terhadap Displacment Batuan Dasar Area Waste Dump PT X Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat

Jurnal Riset Teknik Pertambangan, 2021

PT X is a company engaged in the cement factory industry in West Java that uses an open-pit mining system with limestone mining. X is planning the location of waste dump placement using the in-pit dump method, so a safe and efficient final slope design is needed. For optimal stockpiling activities, slope geometry planning on the waste material dump needs to be carried out slope stability analysis. Slope stability is influenced by slope height, slope angle, rock mass strength, rock type, and groundwater level. The purpose of this research is to find out whether or not a slope is stably displayed in the Safety Factor (FK) value. Analysis process is carried out using the Finite Element Method and the Boundary Equilibrium Method. The analysis was carried out on bedrock and pile material. Analysis of bedrock using Finite Element Method in the Goa area in Sections A-B and C-D obtained SRF values of 4.6 and 16 with a total displacement of 13,771 m and 6 m. In the area of Mount Bindis Section E-F and G-H obtained SRF values of 2.5 and 4.75 with a total displacement of 11.8 m and 3 m. Analysis of the embankment material in the Goa In areas with Sections A-B and C-D FK values obtained = 2.11 and 1.56 and for Section C-D FK 2.62 and 1.94. In the Mount Bindis Area with sections E-F and G-H FK values = 1.59 and for Section G-H FK values = 2.31 and 1.57. The disposal obtained the amount of volume that will be accommodated in each area of 11,175,191.19 LCM and 74,749,919.45 LCM.

Karakterisasi Paparan Long Term Particulate Matter di Puspiptek Serpong-Kota Tangerang Selatan

Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi

Pencemaran partikulat udara (PM10 dan PM2.5) tidak mengenal batas administrasi wilayah hal ini disebabkan bahwa pencemaran udara tidak hanya berasal dari wilayah lokal namun dapat bertransportasi dari provinsi maupun negara lain. Unsur sampel partikulat yang dikumpulkan di Serpong, Tangerang Selatan selama 24 jam periode tahun 2011 sampai dengan 2013 diidentifikasikan dengan Spekstroskopi Florensensi Sinar-X (XRF). Karekterisasi faktor dilakukan dengan menggunakan reseptor model positive matrix factorization (PMF) dan perkiraan lokasi sumber pencemar menggunakan metode Conditional Probability Function (CPF). Hasil menunjukkan rentang rata-rata konsentrasi massa PM2.5 adalah 12.63 ± 1.60 to 15.89 ± 1.70 μg/m3 sedangkan untuk PM10 berkisar 29.00 ± 3.96 to 31.04 ± 3:28 μg/m3. Multi unsur yang teridentifikasi dengan XRF adalah Al, Ca, Co, Cr, Cu, Fe, K, Mg, Mn, Na, Ni, Pb, S, Si, Ti, V dan Zn. Karakterisasi partikulat halus (PM2.5) teridentifikasi 5 faktor yaitu industri peleburan logam...

Pengadaan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Padat Bahan Berbahaya & Beracun (B3) Laboratorium Lingkungan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram

COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2022

The current problem in STTL Mataram Environmental Laboratory is that it does not yet have a Temporary Disposal Site for Hazardous and Toxic Solid Waste (TPS LP-B3), which is produced either during the practicum or equipment that cannot be reused and has been contaminated by Hazardous and Toxic Materials. Based on these problems STTL Mataram Environmental Laboratory should have a Temporary Storage Place specifically for Hazardous and Toxic Solid Waste so that the Hazardous and Toxic Solid Waste produced will not have a negative impact on the campus environment if it does not have an adequate Temporary Storage. The purpose of the service is to design and organize a Temporary Waste Disposal Site for Laboratory B3 Solid Waste in the STTL Mataram environment. The method used. The activities carried out in this service are 1) Design of Temporary Disposal Sites for Hazardous and Toxic Solid Waste (TPS LP-B3), 2) Determination of Development Locations, 3) Brick Laying Process, 4) Plastering...