Analisis Kelayakan Finansial Investasi Pabrik Pengolahan Pasta Bawang Merah (original) (raw)

Analisis Kinerja, Nilai Tambah Dan Mitigasi Risiko Rantai Pasok Agroindustri Bawang Merah

Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 2018

The supply chain of shallot agroindustry is in urgent situation owing to theimbalance risk and addedvalue distribution of the actors in the supply chain. The purposes of this research were (1) to identify the mechanism and performance of shallot supply chain; (2) to measure the added-value of supply chain actors; (3) to identify and mitigate the risk in shallot supply chain; and (4) to select the strategy to improve the performances, added-value, and risk mitigation ofshallot supply chain. Supply Chain Operations Reference-Analytical Hierarchy Process (SCOR-AHP)wereemployed to measure the performance of shallot supply chain.Hayami method was used to analyze the added-value.House of Risk (HOR)was used to identify and mitigate the risk, while the strategies for the improvements were formulated using Analytic Network Process-Benefit Opportunity Cost Risk analysis (ANP-BOCR) method. Analysis on the supply chain performance showed those classified as below average were farmer (75.38%), first collector (74.43%), and industry (74.79%), whereasthe second collector hadagood performance (91.97%). Added-value ratios were for the industry of 53.75%, farmer of 46.06%, first collector of 8.88%, and second collector of 5.39%.Total effectivity measurement of risk mitigation to prioritized risk agent resulted the farmer had11 preventive actions,the collectors had9 and the industry had8. The supply chain evaluation resulted in four alternatives for the improvement strategy of the performance, added-value and risk mitigation.The best alternative with the highest BO/CR ratio was the implementation of the SOP of proper cultivation and post-harvesting method.

Estimasi Efisiensi Ekonomi Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa, 2020

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang mempunyainilai ekonomi tinggi. Di Kabupaten Bantul provinsi DI Yogyakartabanyak petani yang menggantungkan pendapatannya dari usahatanibawang merah. Untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal makapetani dituntut untuk mengelola usahataninya secara efisien baik secarateknis, alokatif maupun ekonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawangmerah di Kabupaten Bantul, (2) Mengetahui tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi usahatani bawang merah diKabupaten Bantul. Metode analisis yang digunakan adalah analisisfungsi produksi frontier stokastik dan analisis fungsi biaya frontierstokastik dengan metode MLE (Maximun Likelihood Estimation). Datayang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancaradengan petani bawang merah di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa faktor-faktor yang meningkatkan produksiusahatani bawang merah ...

IAnalisis Finansial dan Tingkat Pengembalian Investasi di Industri Bawang Goreng “Mustika” di Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat Kota Palu

2021

Analisis Finansial Dan Tingkat Pengembalian Investasi Pada Industri Bawang Goreng “Mustika” Di Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat Kota Palu (Hauris – E 221 00 036) Dibimbing Oleh Hj. Marhawati M dan Dance Tangkesalu Industri Bawang Goreng “Mustika” adalah perusahaan agribisnis yang mengolah hasil pertanian bawang merah lokal Palu menjadi bawang goreng. Awal berproduksi industri ini hanya memiliki investasi berupa tanah, bangunan, alat-alat produksi, dan modal kepercayaan dengan petani mitra yang merupakan modal untuk kegiatan produksi tetapi, dalam perkembangannya industri penghasil bawang goreng ini dapat berproduksi rata-rata 0,83 ton perbulan (atau 10 ton pertahun) (tahun 2005). Penelitian ini dilaksanakan pada industri bawang goreng “Mustika” di Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat Kota Palu, dengan pertimbangan bahwa industri bawang goreng “Mustika” adalah industri yang dapat berproduksi diatas rata-rata dari usaha sejenis di kota palu dan telah mempunyai petani mitra seperti Desa Guntarano, wombo. Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan dan kayawan industri “Mustika” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan oleh industri bawang goreng “Mustika” Kegunaan dari penelitian ini sebagai bahan informasi dan acuan bagi pemilik industri bawang goreng mustika untuk melihat berapa investasi yang dihasilkan atau nilai dari investasi yang telah ditanamkannya. Selain itu juga sebagai bahan informasi bagi mahasiswa khususnya peneliti mengenai pentingnya suatu analisis dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan/industri yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran sehingga dapat mengetahui keadaan suatu usaha ketika mengalami rugi/laba. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada usaha industri bawang goreng “Mustika” terlihat layak untuk terus berproduksi, hal ini dapat dilihat dari hasil analisisnya yaitu sebagai berikut : Net Present Value (NPV) diperoleh sebesar Rp. 83.502.179,- yang menunjukkan bahwa investasi pada industri bawang goreng “Mustika” memberikan keuntungan sebesar Rp. 83.502.179,- selama sepuluh tahun menurut nilai sekarang, atau NPV yang diperoleh bernilai positif atau lebih dari nol. Ini berarti investasi industri bawang goreng “Mustika” yang dikelola oleh Hj. Maryam secara finansial layak atau menguntungkan untuk diusahakan. IRR yang dihasilkan sebesar 28,9 %. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan tingkat bunga 18 % maka proyek tersebut layak untuk diusahakan karena IRR lebih besar dari tingkat bunga bank yang berlaku. Net B/C yang diperoleh sebesar 1,82 hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap nilai sekarang dari pengeluaran sebesar Rp.1 akan memberikan manfaat sebesar Rp. 1,82. Tingkat pengembalian investasi pada industri Bawang Goreng “Mustika“ diperoleh pada tahun ke-2, bulan 3.

Analisis Kelayakan Usaha Penyimpanan Bawang Merah Menggunakan Gudang Berpendingin

2015

One of the critical points that affect agribusiness of shallot is the post-harvest handling. Breakthrough technologies are needed to keep the shallots in fresh forms during the excessive production in the high harvest season that can lead to the extreme low price which can negatively affect the farmers. One technology that could be used to solve the problem is the use of storage technology to keep the freshness of shallots. However, this technology should be studied for its feasibility to run in a long term project. The objective of this study is to analyze the feasibility of shallots storage using cold storage with various scenarios. The results of the analysis showed that among the various scenarios analyzed, only the scenario by operating the storage throughout the year (with a rent combination of other commodities) is feasible at a price of IDR 350 per kg per month (price of preference manager).

Analisis Efisiensi Usahatani Komoditas Bawang Merah Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

Jurnal Agristan, 2017

Usahatani komoditas bawang merah masih menghadapi beberapa kendala, seperti tingginya harga benih berkualitas baik serta penggunaan input produksi yang tidak efektif, sehingga produksi yang dihasilkan tidak dapat dimaksimalkan. Selain itu, kendala lainnya adalah fluktuasi harga jual komoditas bawang merah, pengetahuan petani yang rendah, ancaman iklim yang tidak dapat dikendalikan, dan penggunaan faktor-faktor produksi yang tidak tepat. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sentra komoditas bawang merah di Jawa Barat. Objek penelitian ini adalah untuk melakukan analisis efisiensi teknis dari usahatani komoditas bawang merah di Kabupaten Majalengka. Responden petani bawang merah ditentukan dengan pendekatan purposive. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 37 petani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi roduksi stokastik frontier Cobb-Douglass dan diestimasi menggunakan MLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani bawang merah efisien secara teknis, dengan nilai efisiensi 0.82 yang menunjukkan bahwa komoditas bawang merah tergolong efisien secara teknis. Oleh karena itu, efisiensi perlu ditingkatkan secara merata pada setiap petani dan hal tersebut harus diperhatikan oleh pemerintah melalui program penyuluhan dan mengubah pola pikir petani mengenai manfaat dalam partisipasi program penyuluhan.

Analisis Investasi Pabrik Kelapa Sawit Rakyat Kalimantan Timur

2020

Pertumbuhan di industri kelapa sawit masih memiliki peluang, hal tersebut terlihat dari jumlah pelaku usaha, luas area, dan jumlah produksi yang terus meningkat. Keterbatasan kapasitas yang tersedia mengakibatkan hasil produksi yang dihasilkan tidak dapat sepenuhnya diolah oleh pabrik. Hal tersebut dikarenakan petani rakyat hanya menjual hasil tandan buah segar kepada perusahaan besar yang memiliki pabrik pengolahan. Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh petani dalam perkebunan rakyat. Hal tersebut mengacu pada kapasitas minimum yang dimiliki petani dalam perkebunan rakyat sehingga dapat bergabung membangun pabrik kelapa sawit berdasarkan jumlah ideal petani dan luas lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kalimantan Timur. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kapasitas pabrik kelapa sawit ideal yang akan dibangun oleh petani rakyat yaitu 4,114 ton TBS/tahun jika rata-rata kepemilikan lahan sebesar 85 ha. Total modal investasi yang akan dikeluarkan yaitu sebesar Rp 18,431,563,017.00. Sehingga masing-masing petani dalam perkebunan rakyat mengeluarkan iuran sebesar Rp 1,

Analisis Efisiensi Penggunaan Input Produksi Pada Usahatani Bawang Merah DI Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

2017

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui besar biaya dan pendapatan usahatani bawang merah di Kecamatan Plampang; (2) Menganalisis efisiensi penggunaan input produksi pada usahatani bawang merah di Kecamatan Plampang; (3) Mengidentifikasi input yang mempengaruhi produktivitas usahatani bawang merah di Kecamatan Plampang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Alat analisis yang digunakan adalah fungsi Cobb-Douglass dan Analisis Efesiensi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rata-rata biaya produksi pada usahatani bawang merah di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa MT II, tahun 2015 sebesar Rp.45.793.344,76/ha/MT. Rata-rata produksi sebesar 9.911,45 kg/ha/MT, dengan harga jual Rp12.500/kg, berarti nilai produksi Rp.123.893.173,38/ha/MT, Rata-rata pendapatan usahatani bawang merah adalah sebesar Rp.70.342.359,98/ha/MT; (2) Efisiensi ekonomis pada usahatani bawang merah di Kecamatan ...

Analisis Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Tani Bawang Merah DI Kota Parepare

Economos : Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Onion (Allium ascalonicum L) is one of high economic value and strategic agriculture commodities, in term of the fulfillment of national consumption, raw material of bio-industry, as income source of farmer and its potency as foreign exchange income as well as for the dependence of imported onion in a particular period. The onion commodity development program is implemented by the government since 2014, so it needs a strategy in developing their farming. The research aimed to analyze the feasibility of red onion farming and formulate an alternative strategy of onion development in Parepare City. Method used in analyzing data was R/C Ratio analysis for the farming feasibility and SWOT analysis for formulating the strategy of onion development. The result of research showed that mean score of onion farming income level for each planting season was Rp. 9,633,9134.33/0.25 ha or equivalent to Rp. 38,535,563.33/ha, and R/C ratio value was 1.91. Thus, onion farming in Parepare City was eff...

Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah DI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

Sosiohumaniora

Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi produksi bawang merah di Kabupaten Majalengka, (2) menganalisis tingkat efisiensi alokatif (efisiensi harga) dari penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Responden petani bawang merah ditentukan secara sensus. Jumlah data responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 petani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Waktu pengumpulan data pada penelitian ni dilakukan pada bulan September 2015 sampai dengan April 2016. Teknik analisis yang digunakan adalah fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglass dan efisiensi alokatif dianalisis menggunakan pendekatan produk marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah secara nyata di Kabupaten Majalengka adalah luas lahan, jumlah bibit, dan pestisida. Untuk hasil analisis efisiensi alokatif menunjukkan bahwa rata-rata petani bawang merah di Kab...

Analisis Efisiensi Rantai Pasok Bawang Merah Di Kabupaten Bantul

JURNAL PANGAN

Bawang merah (Allium ascalonicum) sebagai salah satu komoditas unggulan Kabupaten Bantul yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi rantai pasok bawang merah dan menyusun alternatif skenario sistem manajemen rantai pasok bawang merah di Kabupaten Bantul. Penelitian berlangsung pada bulan April – Juli 2019. Penelitian menggunakan analisis deskriptif, evaluasi dengan membandingkan aktivitas anggota rantai pasok dengan menggunakan analisis marjin pemasaran, farmer’s share serta analisis AHP. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling, sejumlah 50 petani dan 10 pedagang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 saluran rantai pasok bawang merah di Kabupaten Bantul, saluran I (petani-pedagang besar lokal-pengecer lokal-konsumen), saluran II (petani-pedagang pengumpul-pedagang besar lokal-pengecer lokal-konsumen), saluran III (petani-pedagang pengumpul-pedagan...