Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Hutan Rakyat DI Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (original) (raw)

Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan Lahan DI Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya

2019

Limbung Village Sungai Raya Subdistrict Kubu Raya Regency is one of the areas with a lot of peat so it is a fire-prone area. This is because the people there are still dependent on nature, no wonderland clearing is often done by burning. Fire prevention efforts in the village of Limbung carried out by Manggala Agni and MPA have not been running effectively and efficiently because there is still burning land, especially during the dry season. For prevention efforts that are expected to run effectively and efficiently, direct community participation is also needed to support prevention before more widespread fires occur. This study aims to determine the relationship of community participation in combating forest and land fires with a cosmopolitan level, level of knowledge and level of dependence on the land. This study used a survey method with interview techniques. The analysis used is descriptive analysis and Kendall Tau correlation inferential analysis. The number of samples taken was 96 people using the Slovin formula and the sampling was done by purposive sampling technique. The results showed a total score of 2852 participation and at the level of partnership according to Arnstein's theory, the level of participants tended to be low, and there were no significant differences in participation with the level of knowledge, the level of cosmopolitan and the level of dependence on the land.

Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Konversi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Pt. Bumi Pratama Khatulistiwa DI Desa Sungai Enau Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya

2019

The conversion of forest land into oil palm plantations of PT. Bumi Pratama Khatulistiwa in Sungai Enau village Kuala mandor B sub-district Kubu Raya district has been around for a long time. The study of community perceptions of the impact of the conversion of forest land into oil palm plantations in the Sungai Enau village of Kuala mandor Bsubdistrict Kubu Raya district has not been carried out so it is necessary to study the impact of the conversion of forest land into oil palm plantations. The purpose of this study is to examine the community perceptions of the impact of forest land into oil palm plantations and examine the factors that influence community perceptions of Sungai Enau village on the impact of the conversion of forest land into oil palm plantations. This study used a purposive sampling method. Data analysis was carried out by descriptive analysis and inferential analysis. The results showed that community's perception of the impact of the conversion of forest l...

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Kampung Lela Kelurahan Jati baru Barat Kota Bima

2020

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa proses pengelolaan hutan kemasyarakatan oleh masyarakat Kampung Lela Kelurahan Jati baru Barat Kota Bima dilakukan dengan reboisasi,penanaman tanaman pangan,dan penanaman tanaman komoditas ekspor.Manfaat pengelolaan hutan kemasyarakatan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Lela Kelurahan Jati baru Barat,yaitu:pertama,membuka peluang kerja,kedua,masyarakat mendapatkan biaya untuk menyekolahkan anak,ketiga,masyarakat mendapat pengetahuan tentang pertanian,keempat,perbaikan taraf hidup bagi masyarakat itu sendiri. Implikasi penelitian ini adalah:1)Penelitian tidak hanya berfokus pada pemanfaatan pengelolaan hutan kemasyarakatan terhadap pemberdayaan masyarakat,namun juga bagaimana proses pengelolaan hutan kemasyarakatan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Lela Kelurahan Jati baru Barat Kota Bima.2)Dengan adanya hutan kemasyarakatan diharapkan selain menjadi pilihan pekerjaan,juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.3)Melaui pros...

Kelembagaan Kemitraan Pengelolaan Hutan Rakyat DI Provinsi Jawa Barat

Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 2013

Kemitraaan pengelolaan hutan rakyat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani hutan rakyat. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja kelembagaan kemitraan antara petani dengan mitra. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja kelembagaan kemitraan antara petani dengan tiga mitra yang berbeda yaitu industri kecil, industri besar, serta non industri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2012 di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Penelitian ini menemukan bahwa kinerja kemitraan pengelolaan hutan rakyat di lokasi studi cukup beragam yang dipengaruhi oleh hubungan sosial para pihak, kepatuhan terhadap kesepakatan perjanjian, pengawasan dan sanksi pelanggaran kesepakatan, serta proporsi. Proporsi berpengaruh terhadap kelayakan finansial kemitraan. Biaya keagenan dapat mempengaruhi hubungan. Terdapat beberapa temuan yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan program kemitraan, yaitu: penyiapan petani calon peserta kemitraan, dan pendekatan kepada pengusaha sebagai calon mitra.

Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Karangan Hilir dalam Pelestarian Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur

Jurnal Pertanian Terpadu, 2020

Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya hutan akan meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap lingkungan kawasan hutan. Dalam hal ini, masyarakat tidak dipandang sebagai objek yang perlu dibina, tetapi juga merupakan pihak yang dapat diajak bekerja sama untuk perlindungan yang lestari dari suatu kawasan. Atau dengan perkataan lain juga sebagai “pelaku pelestarian kawasan hutan”. Karena itu diperlukan peran masyarakat lokal baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, maupun evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi partisipasi dan intensitas partisipasi unsur masyarakat lokal dalam menjaga dan melestarikan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan bagi STIPER Kutai Timur dalam pembuatan kebijakan dalam program pengelolaan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER dan bagi masyarakat; sebagai sumber informasi yang dapat melahirkan kesadaran masyarakat aka...

Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan DI Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya

SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan, 2024

Infrastructure development is the government's responsibility towards the community, but in reality the infrastructure growth carried out by the government is gradual, this gives rise to unequal development in each region which has an impact on unequal road development. This research was conducted because of uneven development in Durian Village, while based on the APBDes, the priority development in the village is infrastructure. The aim of the research is to describe the roles played by the community in building roads. This research method uses a qualitative method with a descriptive analysis approach, determining informants using a purposive sampling technique consisting of 5 people. The results of research on the role of NGOs in the form of deliberation and fundraising carried out by the community are mutual cooperation, contributions and cooperation with NGOs. The role of NGOs and communities in the road construction process.

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus DI Kecamatan Karanggayam, Kebumen)

NATAPRAJA, 2015

This qualitative descriptive research aims to understand citizen participation in Community Based Forest Management (PHBM) case study in Karanggayam, Kebumen. Participation media consists of Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Communication Forum, Non-governmental organization, and others. Citizen participation in planning process is scarce in grass root level. Communication Forum is the media in which PHBM stakeholders can have deliberative dialogue but the forum is not implemented as expected. Meanwhile, people participate in PHBM implementation as they charge responsibility to manage and maintain forest safety. They also support the program by providing labors and cooperating with Perhutani such as making communal farm and making land rent contract. Citizen participation also includes sharing profit and benefits of PHBM. The obstacles of participation is ineffective stakeholders’ dialogue, dependent civil society, and Perhutani’s domination over other stakeholders. Keywords: ci...

Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Tulang Bawang Barat

Jurnal Sylva Lestari

Community forests have important values for rural communities. The purpose of this study is to determine the social and economic characteristics of the community that affect community forest management in Tulang Bawang Barat Regency. The study was conducted for 2 months in August to September 2016 in the Tulang Bawang Barat Regency, Lampung Povince. Data was collected by field observations, interviews, and questionnaires. The total number of respondents in this study was 50 respondents of community forest farmers who were taken purposively. To describe the social and economic conditions of the respondents, as well as analyze the characteristics and practices of community forest management, the data were analyzed quantitatively and qualitatively. The results showed that productive age, adequate level of education, extent of land tenure, social, ecological and economic motivations are factors that influence farmers' decisions to manage community forests. Farmers cultivate their co...

Pemberdayaan Masyarakat DI Desa Wisata Cibuntu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat

Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 2019

ABSTRAKDesa Cibuntu merupakan salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Kuningan dan menjadi prioritas jangka panjang pembangun Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali potensi wisata di Desa Wisata Cibuntu serta membantu dalam upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat akan merasakan dampak positif dengan adanya pengembangan Desa Wisata tersebut. Dampak yang diharapkan dari pemberdayaan tersebut tidak hanya berdampak secara ekonomi namum juga secara sosial dan budaya. Dengan demikian pembangunan bariwisata yang berorientasi pada masyarakat tersebut akan menjadikan pariwisata yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi kegiatan wawancara, observasi dan kajian literatur yang kemudian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan Fokus Grup Diskusi. Kegiatan penelitian akan melibatkan pemerintah, swasta (industri), asosiasi, masyarakat (petani, seniman/budayawan, pe...