Pembentukan Pendidikan Karakter Melalui Seni Batik (original) (raw)

Pantulan Budaya Lokal “Makna Filosofis dan Simbolisme Motif Batik Klasik” untuk Penguatan Pendidikan Karakter

Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2018

Local wisdom is one of the principles of development and Implementation of Strengthening Character Education (SCE). It is argued that one of the dominant influences of globalization is "cultural imperialism" or "cultural homogeneity," which affects the loss of youth experience and understanding of local cultural diversity. Local wisdom will proactively transform global products into meaningful and appropriate to local social and cultural life. Local wisdom, as the "found tradition" shows that the past culture is not really abandoned even though times have changed. The construction of batik culture has grown in the awareness of society with all its uniqueness. Batik is able to survive across the ages and eventually become an heritage legacy. The dynamic reinterpretation of the core values of philosophical meanings and the symbolism of classical batik motifs is done with the contemporary context for the strengthening of character education.

Motif Batik dalam Pendidikan Karakter Pasa Siswa Sekolah Dasar Kabupaten Ngawi

Jurnal Basicedu, 2021

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang harus selalu dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Salah satu motif batik yaitu berasal dari Kabupaten Ngawi. Motif yang ada di dalam batik bukan hanya untuk nilai estetik saja melainkan mempunyai makna sendiri. Setiap motif batik tentunya mempunyai makna tersendiri. Sehingga makna tersebut diduga bisa berkontribusi untuk dunia pendidikan. Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk anak sekolah dasar selain dari pengetahuan kognitifnya dan psikomotornya saja. Maka dilakukan penelitian mengenai motif batik dalam pendidikan karakter di sekolah dasar dengan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan hermeneutik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah motif batik Ngawi mempunyai makna yang terkandung nilai karakter untuk pendidikan karakter di Sekolah Dasar. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan hermaneutik. Hasilnya didapat berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat motif batik ya...

Kampung Batik Manding Siberkreasi sebagai Model Pelestarian Pendidikan Karakter

Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2019

Batik is a series of mbat and tik. Mbat in Javanese is interpreted as ngembat or throw many times, whereas tik comes from the word titik. So, batik throwing dots repeatedly on the fabric. The points in batik are formed being a certain image will symbolize the character of the batik motif produced by every production house. This diverse batik motif is an illustration of how values are contained in the batik process. Perseverance, politeness, tenacity, and piety be the values contained in the batik process. However, nowadays it goes hand in hand over time the values contained in this batik process begin forgotten. This happens because of a lack of public understanding of the process batik. Kampung Batik Manding Siberkreasi is one form of preservation from community in Manding hamlet, Wonosari Gunung Kidul. Batik preservation this Wonosari community did this by establishing a Kampung Batik. In preservation is also taught in relation to the values contained within batik process, starting from the process of making motifs to coloring. These values are contained in this batik which can be a reference for character

Nilai Karakter Pada Motif Batik Sejarah Khas Ngawi sebagai Muatan Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar

2021

Munculnya permasalahan terkait kurangnya moral di masyarakat yang disebabkan oleh gagalnya penanaman nilai karakter pada anak usia sekolah menimbulkan kekhawatiran. Pendidikan karakter menjadi penting untuk menjawab soalan tersebut salah satunya melalui penanaman di lingkungan sekolah. Pendidikan karakter diintegrasikan dan dikembangkan dalam setiap muatan pelajaran yang ada sesuai dengan perencanaan dari Kemendikbud, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Salah satunya melalui mata pelajaran Seni Rupa (SBdP) yang termuat pada Kompetensi Dasar di kelas V yaitu (KD) 3.4 memahami karya seni rupa daerah (batik). Penelitian dilaksanakan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan hermeneutika atau pemaknaan untuk menganalisis nilai karakter yang terkandung pada motif batik. Penelitian dilakukan di tiga rumah produksi batik di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menemukan adanya nilai karakter pada setiap motif batik khas Ngawi yang sesuai dengan 18 nilai karakter menurut UU Sisdikn...

Analisis Penguatan Pendidikan Karakter Pada Batik Grompol DI Galeri Batik Soendari

Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 2021

The value of foreign culture is currently growing so rapidly along with technological advances that are very real and change the values of local culture in Indonesia, one of which is batik. Most of the community, including students at universities, do not understand the local wisdom found in their area. There is a gallery in Malang with the name Soendari Gallery which has many kinds of batik based on Strengthening Character Education. The purpose of this study was to analyze the character load on Grompol batik. This study uses an approach with a descriptive type of research. The research subject is Grompol batik. Batik Grompol has a circle shape in which one of the five characters is gotong royong. There is also the kawung motif, which is known as a symbol of strength and justice, which is also one of the missionaries of character education. It can be said that in grompol batik contains character education.

Representasi Pendidikan Karakter Berbassis Kearifan Lokal dalam Motif Batik Wahyu Ngawiyatan sebagai Muatan Pendidikan Senirupa di Sekolah Dasar

2021

Pentingnya pendidikan karakter yang dapat dibentuk dan dikembangkan melalui nilai-nilai karakter yang akan mendorong seseorang untuk mewujudkannya dalam bentuk tingkah laku sebagai suatu perbaikan moral yang tidak terlepas dari faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhinya. Sumber alternatif pendidikan nilai moral adalah kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai pedoman aktivitas sehari-hari sebagai media pembentukan karakter yang bermakna dalam kehidupan sosial. Salah satu kearifan lokal yang dapat dijadikan pembelajaran nilai karakter adalah seni batik, suatu budaya bangsa dengan ciri khas motif yang unik dan penuh makna simbolik. Berbagai jenis batik nusantara yang divisualisasikan ke dalam bentuk motif selalu memiliki folosofi makna tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan nilai pendidikan karakter berbasis kearifan lokal pada peserta didik sekolah dasar melalui representasi motif batik khas daerah tersebut. Pada penelitian ini, penulis berusaha merepresent...

Menumbuh Kembangkan Potensi Batik Melalui Pendidikan Pelatihan Dan Pendampingan (P3)

Agromix, 2014

Upaya pemberdayaan UM KM batik lokal Desa Jono yang ada se jak tahun 1945, tentunya banyak kendala yang dihadapinya dari hulu hingga hilir. M inimisasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan program pendidikan, pelatihan dan pendampingan agar batik lokal dapat dimunculkan deversifikasi produk yang inovatif dan adoptif. Atas dasar hasil tersebut dilakukan 'intervensi' pada sentuhan teknologi, SDM , dan manajemen. Tujuan penelitian ini tahun I adalah (1) program pendidikan, pelatihan dan pendampingan (P3) secara berkelanjutan pada pilot project UM KM batik lokal Jono; (2) pelaksanaan P3 melalui grup seni budaya sebagai kelompok sasaran potensi pasar; (3) analisis skema P3 melalui kelembagaan dan analisis kendala-kendala yang dihadapi; (4) proses dan mekanisme kelembagaan lokal guna mewujudkan berdayanya UM KM Batik Lokal Jono; (5) Analisis dampak sosial ekonomi dan agama sub sektor kerakyatan; (6) memunculkan skema pembinaan melalui aplikasi model kegiatan produktif dengan pola kemitrasejajaran dengan stakeholders.Tujuan Tahun II adalah (1) analisis hasil evaluasi program dengan melakukan diagnosis kasus menyusun skenario intervensi sosial; (2) tersusunnya skema pengembangan model yang lebih aplikatif yang dirancang untuk kepentingan stakeholders; (3) revitalisasi pasar produk guna mendukung kelancaran program melalui potensi pasar dari sentra seni budaya; (4) analisis corporate social responsibility (CSR) dan/atau agama sebagai indikator keberhasilan Integratif. Hasil Penelitian Hibah besaing adalah sebagai berikut profil kelom pok gabungan UM KM Batik Jono ada perkembangan menarik tahun 2014 dibanding pada tahun 2013. Ada peningkatan jumlah anggota 18% tahun 2013 jumlah anggota 72 pengrajin menjadi 82 pengrajin tahun 2014. Untuk pengembangan produk ada tambahan produk baru yaitu baju wanita dengan disain masih sederhana. Ada kenaikan penjualan 70% , tahun 2013 rata-rata penjualan Rp. 7 juta menjadi Rp. 12juta tahun 2014. Pada pelaksanaan P3 berhasil menghasilkan beberapa inovasi antara lain : 1) Pengembangan prototipe produk baru berupa : alas lantai, bantal, dompet dan korden batik Jono. 2) Inovasi jasa melalui penjualan jemput bola. 3). Inovasi proses pembuatan batik dengan menggunakan pewarna alami 4) Inovasi pasar, penjualan batik memlalui toko dengan lokasi yang strategis dan display yang tertata rapi dan penjualan bersama, sehingga hemat biaya distribusi. 5). Inovasi logistik, pengadaan bahan baku da n bahan dalam proses secara besama-sama, ssehingga efisiean biayanya. Inovasi organisasi, terbentuknya pengurus Gabungan Kelompo k UM KM Batik Jono. Saran : UMKM Batik masih memerlukan P3 berkelanjutan dalam bidang : 1) penataan kelembagaan Koperasi. 2) M enejemen koperasi 3). Penataan Pemasaran yang lebih efektif dan 4) pengembagan produk baru : baju wanita fasion dan sandal batik Jono.

Seni Batik Untuk Meningkatkan Kreatifitas, Produktifias, Dan Kompetensi Anak Panti Asuhan At-Taqwa

2019

As the times progressed, soft skills training to improve the creativity of the younger generation began to decrease. The younger generation tends to be more concerned with gadgets and games. This makes the younger generation tend to be lazy to think, lazy to move, lazy to be creative so that it becomes someone who has low soft skills and does not have any competence. The student creativity program (PKMM) at the At-Taqwa orphanage was held to enhance creativity by means of batik training, media promotion with CorelDraw, and marketing training. The purpose of the Creative Youth program is to improve the creativity, productivity and competence of children in the At-Taqwa orphanage so as to produce useful benefits for the welfare of the Orphanage. At-Taqwa Orphanage located in Meteseh Sub-District, Tembalang Sub-District, Semarang City houses 172 children from elementary school to college. The daily conditions of the orphanage children are formal schools and recitation. The results obta...

Pertumbuhan Janin Manusia Dan Ajaran Asthabrata Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Batik

2017

Pertumbuhan Janin Manusia Dan Ajaran Asthabrata Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Batik, Deskripsi Karya Program Studi D4 Batik, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa Desain, Insitut Seni Indonesia Surakarta. Manusia yang dikodratkan sebagai pemimpin dunia hendaknya berpijak pada nilai luhur tentang budi pekerti mulia. Fungsinya sebagai pedoman kehidupan, mengingat krisis moralitas yang kerap terjadi dewasa ini. Salah satu dalam nilai luhur kepemimpinan tersebut adalah ajaran asthabrata yang berisi laku mulia seorang pemimpin yang disimbolkan elemen di alam semesta, yakni api, tanah, air, udara, bulan, awan, matahari dan bintang. Penggabungan antara pertumbuhan janin manusia dari usia 1 hingga 9 bulan dan ajaran asthabrata sebagai ide penciptaan karya seni batik. Gagasan penciptaan adalah: bagaimana proses membuat karya sinjang batik dengan sumber ide pertumbuhan janin manusia dan ajaran asthabrata menjadi busana pesta casual dengan teknik draping. Adapun tujuan secara khusus dalam penc...

Pengembangan Kreativitas Melalui Pembelajaran Batikbagi Siswa Sekolah Dasar

2017

Batik menjadi pondasi kearifan budaya bangsa yang mampu menggerakkan kreativitas seseorang untuk berprestasi secara mandiri. Kegiatan pembelajaran batik tulis dan colet untuk siswa Sekolah Dasar berorientasi kepada pengembangan softskill dan hardskill seni batik modern. Target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran batik yakni membantu siswa Sekolah Dasar menemukan bakat, mengembangkan ketrampilan dan kreativitas dengan mengeluarkan ide motif yang bersumber dari lingkungan alam, menerapkannya dalam susunan pola, dan melatih diri membatik menggunakan teknik batik tulis dan colet. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan yakni dengan mengenal, melihat, mengamati, melakukan, dan berproses. Inovasi diarahkan pada pengembangan kreativitas. Materi pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa agar 1)belajar menjadi, 2)belajar mengetahui, 3)belajar melakukan, dan 4)belajar hidup bersama