Perbandingan Kejadian Malaria DI Pantai Timur Dan Pantai Barat Kecamatan Sikakap Kepulauan Mentawai the Comparison of Malaria Incidence Between East and West Coast District of Sikakap Mentawai Islands (original) (raw)

Analisis Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Malaria di Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak-Numfor Papua. The Environmental Management Analysis on the Incidence of malaria in sub-District Of East Biak, Biak-Numfor Regency, Papua Province

2006

Background: Malaria is one of diseases caused by parasite protozoa from genus of Plasmodium. Malaria in Indonesia is one of main problems of health. Biak regency is one of regency at Papua that have high-rate of clinical malaria is 48,677 cases per year by mean of Annual Malaria Incidence (AMI) is 395, 88% per year. Bosnik Community Health CentreWork Region is having the most high of High Incidence Area (HIA) in Biak-Numfor, by mean rate of AMI is 395,88%, this rate is so far over the national mean rate 31,09 0 /00. This thesis was aimed to analyze the implementation of environmental management for the incidence of malaria in Malaria Endemic Area at Bosnik Community Health Centre, Biak-Numfor regency. Methods: this research was an observational research with a cross-sectional approach.The number of sample was 100 people. Data were obtained from The Meteorology and Geophysics Station Corporation of Class 1 st Frans Kaisiepo Biak. Results: The results of the research showed that the i...

Gambaran Slide Malaria Berdasarkan Sediaan Darah dari Kepulauan Siberut Mentawai Periode Oktober 2011 – Januari 2012

Jurnal Kesehatan Andalas, 2014

Malaria adalah penyakit penting yang saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia dan endemik di 105 negara salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki banyak kepulauan yang tersebar salah satunya yaitu Kepulauan Mentawai. Kepulauan Mentawai merupakan daerah endemi malaria yang terdiri atas 4 pulau salah satunya yaitu Kepulauan Siberut Mentawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Insiden kejadian malaria di Kepulauan Siberut Mentawai periode Oktober 2012-Januari 2012. Desain penelitian yaitu deskriptif dan observational. Sediaan darah yang berasal dari Puskesmas Muara Siberut Kepulauan Siberut Mentawai dikirim ke Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk diperiksa. Penelitian dilakukan dengan cara pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa untuk mengetahui berapa insiden kejadian malaria, distribusi malaria menurut jenis kelamin, distribusi malaria menurut jenis plasmodium dan Parasite Count. Seluruh Sediaan darah berjumlah 106 sediaan darah dan 32 diantaranya positif malaria. Berdasarkan jenis kelamin ditemukan pada perempuan 17 sediaan darah dan lakilaki sebanyak 15 sediaan darah. jenis Plasmodium yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum sebanyak 20 sediaan darah dan Plasmodium vivax sebanyak 12 sediaan darah. Menurut parasite count 14 sediaan darah diantaranya merupakan infeksi ringan dan 6 sediaan darah lainnya merupakan infeksi berat. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) kejadian positif malaria ditemukan sebanyak 30,2%, (2) Insiden kejadian malaria lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki, (3) Hanya ditemukan jenis Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax pada penelitian, (4) Derajat infeksi ringan kejadiannya lebih tinggi dibandingkan infeksi berat.

Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang

Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alangalang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan breding places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%). Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria menunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang menggunakan kelambu. Dalam hal perilaku penc...

Perilaku Vektor Malaria Anopheles farauti Laveran (Diptera: Culicidae) Di Ekosistem Pantai (Kabupaten Biak Numfor) Dan Ekosistem Rawa (Kabupaten Asmat) Propinsi Papua

Bioma : Berkala Ilmiah Biologi

Biak Numfor and Asmat districts reported as malaria endemic areas in Papua (Papua Global Fund, 2011). Anopheles farauti mosquito is one of the malaria vectors in the region. Malaria control efforts have been made but there are still many cases of malaria. Malaria control will provide maximum results if there is a match between the vector behavior and programs undertaken. The purpose of this study was to determine the bionomics factors (behavioral) of malaria vector An. farauti mosquitoes in coastal ecosystems (Biak Numfor) and swamp (Asmat); namely: (a). density (b) age and (c) blood-seeking behavior. The method used in this study is human landing collection, resting collection and ELISA blood-feed. The results showed that the population density of An. farauti mosquito did not have a positive relationship with the number of malaria patients in both study areas. The activity of An. farauti mosquito on blood-seeking at the coastal and swamp ecosystems lasted all night but mainly at 18...

Insiden Malaria Dan Pola Iklim DI Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah Dan Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia Tahun 2005 - 2009

2014

Perubahan iklim merupakan faktor penting untuk penyebaran berbagai jenis penyakit, salah satu nya adalah peningkatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria. Tujuan penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 ini adalah untuk melihat pengaruh perubahan iklim (curah hujan, suhu, kelembaban) terhadap kejadian penyakit malaria di Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden malaria di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah selama lima tahun (tahun 2005-2009) cenderung mengalami penurunan, dengan kisaran antara 0.01‰ - 0.31 ‰ sedangkan curah hujan cenderung berfluktuasi berkisar antara 2 mm - 556 mm, sebaliknya suhu cenderung meningkat berkisar antara 25.5 oC - 28.6 oC dan kelembaban cenderung stabil berkisar antara 76% - 89%. Di Kabupaten Sumba Barat NTT kecenderungan insiden malaria selama lima tahun (tahun 2005-2009) terlihat mengalami peningkatan, dengan kisaran antara 0.02‰ - 1.73 ‰ sed...

Proposal Gambaran Kejadian Malaria di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014

Malaria merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk anopheles dan menjadi masalah kesehatan di banyak daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak dan ibu hamil yang mudah terinfeksi ). WHO menyatakan setiap tahunnya malaria menyebabkan kematian lebih dari 600 juta jiwa (WHO, 2012). Indonesia terdapat 343.527 kasus positif malaria pada tahun 2013 (Liputan 6,2014). Kasus malaria tersebut banyak ditemukan di daerah Indonesia Timur yaitu Nusa Tenggara Timur 16,37%, Papua 42,65 %, dan Papua Barat 38,44% (Zanel Farha Wilda. 2014) .

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Pertambangan Emas tanpa Izin (PETI) Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 2013

Methode : This research was an observasional reserved with the approact case control. The case was the in habitants malaria in the period January to December 2011 and the control was the in habitants who free from have malaria. The number of the respondents was 132 samples. Data collection was conducted by interviews and environmental observation. The statistical analysis used univariate analysis, bivariate analysis, and simple regression multivariate analysis; and the instrument used to calculate the amount of risk was the odd ratio (OR). Result : The factors that were proven to correlate to the cases of malaria disease were the finding of Anopheles sp.

Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012

Jurnal Kesehatan Andalas, 2013

Malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia karena angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Tingginya insiden malaria pada suatu daerah dapat dipengaruhi oleh parasit, hospes, dan vektor. Sawahlunto sebagai suatu daerah perbukitan memiliki risiko tinggi untuk penyebaran dan penularan penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insiden dan distribusi malaria menurut spesies parasit penyebab malaria, derajat infeksi berdasarkan hitung parasit, umur, dan jenis kelamin penderita. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien dengan gejala klinis malaria yang berobat ke Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dari Oktober 2011 sampai Februari 2012. Data diperoleh dengan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa. Hasil penelitian dari 312 sampel terdapat 13 sediaan darah positif malaria. Parasit penyebab malaria yang ditemukan adalah Plasmodium vivax (76,92%), Plasmodium falciparum (15,38%) dan Plasmodium malariae (7,69%). Berdasarkan distribusi derajat infeksi (hitung parasit), semua sampel merupakan infeksi ringan (100%) dan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur ≥15 tahun (61,54%) dan jenis kelamin laki-laki (53,85%). Insiden malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dominan disebabkan Plasmodium vivax, semua kasus tergolong infeksi ringan, sedangkan distribusi penderita terbanyak pada umur ≥15 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menunjukkan penurunan kasus dari tahun sebelumnya.

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk Anopheles Sundaicus Dengan Kejadian Malaria DI Kabupaten Pasaman Barat

2018

Malaria is infectious disease caused of parasite plasmodium contangious though bite mosquito of Anopheles which infection. This disease can attacked everybody of baby, adult and also children. Regency West Pasaman occurrence to improve malaria that is 87 malaria case. This research type is describtive with of cross sectional that is describt relationship breeding place mosquito of anopheles sundaicus. Occurrence of malaria in Sikabau village regency of West Pasaman. Population counted 38 lead family and the samples get rit with simple random sampling counted 68 lead family. Collecting data conducted by inspection and observasion, processed data computerilized with analysis of univariate and bivariate. This research conducted February. Result analysis of univariate found by presentase responden suffering from malaria 60,3%, there is breeding place 44,1%. From result of bivariate got by breeding place of mosquito of Anopheles sundaicus have relationship with occurrence of malaria (p≤0...