Culture Shock dalam Komunikasi Lintas Budaya pada Mahasiswa (original) (raw)

Culture Shock dalam Komunikasi Antar Budaya

2019

. Being a migrant child is not easy, especially the distance of the distance or even outside the island. Especially when we are placed by a company in a place far from the domicile we live in. Many companies in Indonesia that implement remote placements are carried out because of the ongoing development of the company and usually the development outside the island where there is still land for development. So that companies also need experienced human resources for the new place. Of course that makes some people become worried and afraid of the culture they will live in later. Adapting to a new environment is one of the things that we can't help but do for survival, if we can't do it, communication will be very difficult, or even impossible if we don't create the same symbol or meaning in interacting with the other person. , especially if we have different cultural backgrounds. The research itself aims to find out how to interpret the culture shock experienced by employe...

Culture Shock Dalam Interaksi Komunikasi Antar Budaya Pada Mahasiswa Asal Papua DI Universitas Negeri Medan

2020

Metode penelitian yang di pakai adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dilakukan untuk mendapatkan temuan-temuan di lapangan secara langsung guna menjawab tujuan penelitian.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Papua yang kuliah di UNIMED. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mahasiswa asal Papua memiliki kecenderungan culture shock. Akantetapi mereka sudah hampir bisa menyesuaikan diri dan merasa nyaman tinggal di lingkungan. Fakultas dan motivasi diri ikut mempengaruhi proses komunikasi yang terjalin antara mahasiswa Papua dan mahasiswa UNIMED lainnya. Mahasiswa asal Papua tidak selalu berteman dengan sesamanya tetapi mereka juga berbaur dengan mahasiswa lainnya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan merasa nyaman kuliah di UNIMED

Komunikasi Antarbudaya dan Fenomena Culture Shock Mahasiswa Etnis Non-Jawa di IAIN Salatiga

Jurnal Askopis, 2018

Intercultural intersections born from the meeting of various ethnic cultures will cause culture shock on the culprit. Student entrants will experience culture shock or cultural problematika differences in food culture, language, even religious rituals, although the problem was the average can be anticipated. This paper discusses the perceptions and prejudices of non-Javanese ethnic students on Javanese culture. This phenomenological research used the research subjects of IAIN Salatiga students from non-Javanese ethnicity. Non-Javanese ethnic categories are flexible. Non-Javanese flexibility can be based on birth place, life span of childhood, or more clearly students either biologically or culturally from non-Javanese regions. Various attitudes, indeed born of each of their individual. Perceptions and prejudices in the culture they came across are quite diverse as well. Some have the perception or prejudice that the Javanese are halu-refined and polite, some also assume or suspect that the Javanese have never been straightforward. This is because they see that their culture is more valuable than the culture they go to. ABSTRAK Persinggungan antarbudaya yang lahir dari pertemuan berbagai budaya etnis akan menimbulkan culture shock pada pelakunya. Mahasiswa pendatang akan mengalami culture shock atau problematika budaya perbedaan budaya makanan, bahasa, bahkan ritual keagamaan, walaupun problem itu rata-rata dapat diantisipasinya. Tulisan ini menjelaskan persepsi dan prasangka mahasiswa etnis non-Jawa terhadap budaya Jawa. Penelitian fenomenologis ini menggunakan subyek penelitian mahasiswa IAIN Salatiga yang berasal dari etnis non-Jawa. Kategori etnis non-Jawa bersifat fleksibel. Fleksibilitas non-Jawa bisa berdasarkan pada tempat kelahiran, kurun waktu kehidupan masa kanak-kanak, atau yang lebih jelas adalah mahasiswa baik secara biologis maupun secara kultural berasal dari daerah non Jawa. Berbagai sikap, memang lahir dari setiap individu mereka. Persepsi dan prasangka pada budaya yang mereka datangi cukup beragam pula. Ada yang memiliki persepsi atau prasangka bahwa orang Jawa halu-halus dan sopan, ada juga yang menganggap atau berprasangka bahwa orang Jawa tidak pernah berterus terang. Hal ini lahir karena mereka memandang bahwa budaya dirinya lebih bernilai ketimbang budaya yang mereka datangi.

Studi Deskriptif Mengenai Culture Shock Pada Mahasiswa Semester Satu Yang Berasal Dari Luar Jawa Barat di Universitas "X" Bandung

2011

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Culture Shock pada mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat di Universitas “X” Bandung. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai Culture Shock pada mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat di Universitas “X” Bandung, yaitu prosentase masing- masing derajat Culture Shock serta komponen, aspek, dan indikator Culture Shock yang paling dominan pada mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat di Universitas “X” Bandung. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester satu di Universitas “X”, Bandung yang berasal dari luar Jawa Barat dan telah menetap di Bandung dalam jangka waktu maksimal 1 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur berupa kuesioner derajat Culture Shock yang terdiri atas 108 item. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari 120 mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat, sebanyak 46,67% mahasiswa mengalami Culture Shock dengan derajat yang rendah, 43,33% mahasiswa mengalami Culture Shock dengan derajat yang sedang, dan 10% mahasiswa mengalami Culture Shock dengan derajat yang tinggi. Komponen Culture Shock yang paling dominan dalam proses Culture Shock yang dialami oleh mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat adalah komponen afektif. Indikator yang paling dominan pada mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat yang mengalami Culture Shock dengan derajat yang rendah adalah usaha yang berlebihan untuk memahami segala hal yang terjadi di Bandung. Indikator yang paling dominan pada mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat yang mengalami Culture Shock dengan derajat yang sedang adalah perasaan rindu terhadap keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti mengajukan beberapa saran. Diharapkan badan konseling mahasiswa di Universitas “X” Bandung dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai informasi untuk dapat menyediakan fasilitas yang tepat bagi mahasiswa semester satu yang berasal dari luar Jawa Barat yang mengalami Culture Shock guna membantu mengurangi derajat Culture Shock yang mereka alami. Bagi peneliti lain, disarankan melakukan penelitian yang lebih fokus pada dampak Culture Shock yang dialami oleh mahasiswa baru, atau meneliti Culture Shock pada mahasiswa yang berasal dari suatu daerah tertentu atau suku tertentu sehingga lebih spesifik. Penting pula untuk menentukan intervensi yang diperlukan untuk mengurangi derajat Culture Shock yang dialami oleh mahasiswa sehingga membantu mereka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Hubungan Antara Culture Shock Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Tahun Pertama

Adjustment to the new environment occurs both internally and externally, so students who can make adjustments gradually will be able to avoid the impact of psychological culture shock. The purpose of this research is to analyze the relationship of culture shock and adjustment to the first year student learning outcomes at Tribhuwana Tunggadewi University. This type of research is quantitative descriptive research with correlational study to determine whether there is a relationship between culture shock and student learning outcomes. Instrument of research data used is questionnaire to test culture shock with four likert scale answer option. Statistical test data obtained r =-0,217 and probability value (Sig. 2-tailed) = 0,054. The conclusion, negative correlation with probability value >0,05 then there is no relation between culture shock with student learning outcomes.

Akomodasi Komunikasi dalam Culture Shock Mahasiswa Patani Thailand

Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 2016

This study aims to reveal the form of culture shock faced by students Patani Thailand as well as reveal the accommodation process communication convergence and divergence in which students Patani in UIN Sunan Gunung Jati Bandung. This type of research is qualitative and uses the method of Phenomenology. From these results obtained Patani students experience culture shock in the aspect of psychological and social aspects. Students Patani perform communication accommodation consist of pre, and post-process communication convergence and divergence accommodation is composed of verbal and non-verbal. The conclusion of this study is Patani Student 2015-2016 at the State Islamic University Sunan Gunung Jati Bandung experiencing Culture Shock, but they can be overcome by making accommodation communication convergence and divergence is quite effective so that they can survive (survive) and accepted by society in new environment that facilitate their purpose in Bandung is to study.

Adaptasi Mahasiswa Pattani di Banda Aceh dalam Upaya Menghadapi Culture Shock (Studi pada Komunikasi Antar Budaya)

2017

Abstrak. Mahasiswa Pattani yang menempuh pendidikan di Kota Banda Aceh mengalami culture shock akibat adanya perbedaan budaya. Untuk mengatasi culture shock, mereka melakukan adaptasi dengan budaya yang berlaku di Kota Banda Aceh. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Pattani ini merupakan obyek yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat mereka tertarik untuk melanjutkan pendidikan di Kota Banda Aceh, untuk mengetahui gejala dan bentuk culture shock yang dialami oleh mahasiswa Pattani serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah subjek sebanyak sepuluh orang mahasiswa asal Pattani yang tinggal dan kuliah di Kota Banda Aceh serta tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Pattani Indonesia (PMIPI) Banda Aceh. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan su...

Perilaku Komunikasi Gegar Budaya Pada Mahasiswa Asal Indonesia Yang Studi DI Jerman

DIALEKTIKA

Gegar budaya terjadi pada hampir semua mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya berupa ketidaknyamanan psikologis yang diasiosiasikan dengan respons emosi yang kurang baik yang mengarah pada perasaan bingung dan gugup yang menimbulkan tekanan mental dan kesulitan yang menyertainya. Gegar budaya yang dialami, berbeda pada tiap mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya terjadi pada seseorang yang tinggal lebih lama di suatu daerah, mengalami gegar budaya karena harus beradaptasi dengan budaya baru. Gegar budaya merupakan keadaan mental yang datang dari kondisi transisi, gegar budaya terjadi ketika mahasiswa asal Indonesia tinggal di Jerman dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang lama. Keadaan di Jerman sangat bertolakbelakang dengan keadaan di Indonesia. Pemerintah menjamin kehidupan rakyat, masyarakat sibuk, disiplin dalam aturan hukum, penuh instruksi yang rinci dalam segala aspek kehidupan, mengutamakan kejujuran, memiliki sikap antri, tepat...

Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Internship Indonesia di Luar Negeri

2021

Abstract. This research was conducted based on the phenomenon of Indonesian internship students experiencing cross-cultural communication in other countries as a place to do internships abroad to gain experience. This study aims to the motives of Indonesian internship students abroad and determine the meaning of cross-cultural communication experiences. This qualitative research uses phenomenological methods and the research paradigm used is constructivism paradigm which is then reviewed using purposive sampling technique. Data were collected through interviews, non-participant observation, literature study and documentation. In the research subject, the authors chose seven Communication Science Faculty Bandung Islamic University abroad students who had been internship students abroad. The results of this study illustrate that there are different motives that Indonesian Internship students have in doing internships abroad as a way to achieve the desired future and the meaning of c...

Koping Terhadap Stres Pada Mahasiswa Luar Jawa Yang Mengalami Culture Shock DI Universitas Muhammadiyah Surakarta

2009

Students who choose continue their study in Muhammadiyah University of Surakarta come from many place in Indonesia and have many social characteristics that different with Solo social culture. The differences mak enhappiness for the students. The subjects was be fixed by culture shock scale for screening. The data collecting using interview, observation and scale for screening. Then, 6 students from 78 students has be taken as the informans with criterias: a) have minimun age of 18 years old; b) university students; c) study in Muhammadiyah University of Surakarta in first semester; d) come from outside of Java; e)have not lived in Java before; f) boarding in near campus area (not live with family). The results are a) look for social support; b) accept the diversity; c) the self activeness; d) self-control; e) look for entertainment; f) instrumental behavior; g) religiousity; h) negotiation; i) decline the problems; j) hope; k) avoidance to the problems; l)desperation; m) individual coping is not effective.