makalah beriman kepada qada dan qadar (original) (raw)
Related papers
makalah iman kepada kitab kitab allah
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH Kelompok 4 muhammad ihsan : 02220180096 andi muhammad yusuf : 02220180158 muhammad agung subarkah : 0222018 `FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2018-2019 KATA PENGANTAR
YOGYAKARTA 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang menerapkan aqidah, syariat dan akhlak yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Di dalam syariah terdapat dasar-dasar hukum yang mengatur hubungan dengan Allah maupun sesama manusia. Adapun dasar-dasar hukum dalam islam yaitu alqur'an, al-hadis, ijma', dan qiyas. Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang disampaikan melalui malaikat jibril yang tersusun atas mushaf-mushaf dan yang membacaanya bernilai ibadah. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai fungsi dan kedudukan al-Qur'an dalam islam. Hal ini menjadi sangat menarik untuk dibahas karena al-Qur'an merupakan kitab suci dalam agama islam serta sebagai dasar-dasar hukum islam yang utama dan sekaligus langsung dari Allah yang mempunyai fungsi serta kedudukan penting dalam agama islam B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian al-Qur'an itu? 2. Bagaimana kedudukan al-Qur'an dalam islam? 3. Apa sajakah fungsi al-Qur'an itu? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penlisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui secara umum/global tentang fungsi dan kedudukan al-Qur'an, 2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan oleh dosen, 3. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca makalah ini.
Iman adalah percaya dan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan semesta alam. Sedangkan taqwa adalah mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Masalah iman dan taqwa ini tidak dapat terpisahkan, dan sangat menarik untuk dibicarakan terutama dalam implementasi di kehidupan modern seperti saat ini. Semakin berkembangnya dunia saat ini selain berdampak positif, juga berdampak negatif. Dalam kehidupan modern ini, iman dan taqwa sangat diperlukan untuk menguatkan landasan hidup bagi manusia. Misalnya, dalam hal pendidikan, pekerjaan, keluarga, masyarakat, pergaulan, dan sebagainya. Tetapi kenyataannya saat ini banyak orang yang mengaku beriman tetapi mereka jarang sekali menerapkan iman dan ketaqwaan mereka dalam kehidupan. Sedangkan mereka sendiri mengaku sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT.
Disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang Islam di antara kaum muslimin dan adanya propaganda-propaganda Barat untuk menyerang Islam, kedua hal tersebut menjadikan kaum muslimin dan orang-orang non muslim saat ini salah memahami konsep Jihad. Jihad yang ditampilkan saat ini diidentikkan dengan orang yang haus darah (blood thirsty people) untuk menyebarkan Islam dengan pedang atau berarti usaha untuk penegakan agama Islam atau sebaliknya jihad adalah suatu konsep untuk membuat suatu bentuk masyarakat yang di dalamnya terdapat bermacam masyarakat. Sayangnya tidak seorang pun dan dari sekian ide-ide tersebut yang benar dalam realitas jihad secara Islam. Jihad adalah salah satu syi’ar Islam yang terpenting dan merupakan puncak keagungannya. Kedudukan jihad dalam agama sangat penting dan senantiasa tetap terjaga. Jihad fii sabiilillaah tetap ada sampai hari Kiamat. Islam tidak hanya memerintahkan umat Islam untuk menyembah Allah dengan mendirikan shalat, puasa, membaca doa, meyisihkan sebagian hartanya melaliu zakat, dan menyantuni kaum dhuafa.Itu semua belum cukup unutk umat Islam jika banyak kebenaran ditutupi oleh kebatilan. Orang islam diwajibkan beribadah yang dengan ibadah itu dia ikut andil dalam menanggulangi kejahatan sebagaimana andilnya ibadah zakat dalam berbuat kebaikan. Demikian itulah yang dinamakan ibadah jihad fi sabilillah.
Segala puji bagi Allah SWT, tuhan alam semesta, karena kepadaNYA lah kita meminta atas segala urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia yaitu junjungan kita Muhammad SAW. Sekilas tentang hadis Arbain, ini merupakan salah satu kitab himpunan yang berisi 40 hadis shahih tentang intisari ajaran islam. Didalamnya begitu banyak pelajaran yang dapat diambil sebagai pegangan dalam kehidupan ini. Selain itu, kitab ini juga banyak dihafal oleh para santri, maballigh, bahkan di kalangan mahasiswa yang menggeluti bidang agama. Salah satu hadits yang ada didalam kitab karangan Imam Nawawi tersebut adalah hadis tentang nasehat Nabi SAW kepada Abdullah Bin Abbas ra. Hadis ini terdapat pada urutan ke-19 dari 42 jumlah hadis dalam kitab tersebut, yang dimana pada kesempatan ini kami akan mencoba menjelaskan kandungan hadis tersebut dengan kemampuan kami. Tegur sapa kami sangat harapkan dari yang lebih Alim agar terciptanya karya yang lebih baik kedepan. Terima kasih kami ucapkan yang sebesar-besarnya bagi yang turut memberikan bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah ini. Amin اﻟﻄﺮﯾﻖ اﻗﻮام اﻟﻰ اﻟﻤﻮﻓﻖ وﷲ 2 BAB 1 PENDAHULUAN
SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya, bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Sama halnya dengan Allah SWT menciptakan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia, manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untuk mengatur atau mengelola apa yang ada di bumi.
ABDUSSOMAD 152.135.223 BUDIAWAN 152.135.222 PUTRI WULANDARI 152.135.253 NUR INAYAH 152.135.249 FAKULTAS SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Secara bahasa, riba berarti bertambah, tumbuh, tinggi, dan naik. Adapun menurut istilah syariat, para fuqaha sangat beragam dalam mendefinisikannya.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Iman Kepada ALLAH SWT. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Diharapkan makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.