Asuhan Keperawatan dengan bayi Post Matur (original) (raw)
Related papers
Kehamilan postmatur merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan medis yang terjadi pada ibu hamil dan ibu yang akan bersalin. kehamilan postmatur adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42 minggu) dengan segala kemungkinan komplikasinya (Manuaba, 1999). Pada umumnya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu (280 hari) dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Kehamilan normal (aterm) ialah usia kehamilan antara 38-42 minggu. Namun, sekitar 3,4-14 % atau rata-rata 10 % kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Prevalensi ini bervariasi bergantung pada kriteria yang dipakai oleh peneliti (Prawirohardjo, 2008). Penentuan usia kehamilan berdasarkan rumus Neagele, dihitung dari HPHT, jadi untuk menentukan kehamilan Postmatur harus diketahui umur kehamilan yang tepat. Selain dari haid, penentuan umur kehamilan dapat dibantu secara klinis dengan mengevaluasi kembali umur kehamilan dari saat pertama kali ibu datang. Makin awal pemeriksaan kehamilan dilakukan, umur kehamilan makin mendekati kebenaran. Pemeriksaan USG sangat membantu taksiran umur kehamilan dan bila dilakukan sebelum trimester kedua, hasilnya lebih akurat (FK Unpad, 2005). Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat. Salah satunya berupa pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Seorang perawat dituntut agar mampu memberikan pelayanan yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup.
Asuhan keperawatan bayi dengan ikterus neonatorum
Manuskrip, 2013
Pendahuluan Ikterus neonatorum merupakan salah satu masalah kesehatan pada bayi baru lahir. Ikterus neonatorum adalah akumulasi bilirubin tak terkonjugasi dalam darah yang mengakibatkan kulit, mukosa dan sklera bayi nampak kekuningan. Ikterus mulai nampak bila konsentrasi bilirubin darah mencapai 5-6 mg/dL. Hiperbilirubinemia merupakan istilah yang digunakan pada ikterus neonatorum setelah ada hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan peningkatan konsentrasi bilirubin. Ikterus terjadi pada sekitar 50% bayi cukup bulan dan 80% pada bayi kurang bulan (WHO, 2009). Pada sebagian besar kasus, ikterus neonatorum merupakan bagian dari adaptasi terhadap kehidupan ekstrauterin, dimana pada masa transisi setelah lahir, hepar belum berfungsi secara optimal, sehingga proses konjugasi bilirubin tidak terjadi secara maksimal. Beberapa bayi lainnya menunjukkan peningkatan bilirubin secara berlebihan (Kosim,
Asuhan Keperawatan Pada Anak BBLR
Kongres Kedokteran Perinatologi Eropa Ke-2, 1970, mendefinisikan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir £ 2500 gr dan mengalami masa gestasi yang diperpendek maupun pertumbuhan intra uterus kurang dari yang diharapkan (Rosa M. Sacharin, 1996).
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta hidayah-Nya kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah yang kami telah kami buat adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah serta menjalankan amanat dari dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah yang berada di lingkungan Program Studi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3.
Asuhan Keperawatan Bayi Premature
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Sirkulasi Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur dalam batas normal (120 sampai 160 dpm) murmur jantung yang dapat menandakan duktus arteriosus paten (PDA) b. Makanan / Cairan Berat badan kurang dari 2500 g c. Neurosensori Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan, fontanel mungkin besar / terbuka lebar Umumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat Reflek tergantung pada usia gestasi d. Pernafasan Apgar score mungkin rendah Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt) mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal subternal, sianosis ada. Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernafasan (RDS) e. Keamanan Suhu berfluktuasi dengan mudah Menangis mungkin lemah Wajah mungkin memar, mungkin kaput suksedaneum Kulit transparan Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh Ekstremitas tampak edema Garis telapak kaki terlihat Kuku pendek f. Seksualitas
Asuhan Keperawatan Malnutrisi Pada Anak
Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memiliki berbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause).
Asuhan Keperawatan Ibu Nifas Dengan Post Sectio Caesarea : Studi Kasus
JOURNAL KEPERAWATAN
Sectio Caesarea (SC) is a hysterotomy to deliver the fetus from inside the uterus. The impact that occurs in postpartum mothers with post sectio caesarea is acute pain and the risk of infection and skin integrity disorders that occur due to surgical wounds on the abdomen. To overcome the impacts that arise, it is necessary to have the role of nurses in providing comprehensive nursing care for postpartum mothers with post sectio caesarea, so as to prevent problems in postpartum mothers post sectio caesarea. Early mobilization is a policy to guide the patient to be able to move and walk from bed. The purpose of this study was to provide an overview of nursing care for postpartum mothers after sectio caesarea. This research method is descriptive in the form of a case study with a nursing process approach including assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation and evaluation. The sample is Mrs. A 27 years old in the Obstetrics Room at Dr Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh...