Pengembangan Media Leaflet Untuk Meningkatkan Pemahaman Bahaya Merokok Pada Siswa Kelas V SD Driyorejo Gresik (original) (raw)
Related papers
Studi Eksperimen Penggunaan Media Leaflet Dan Video Bahaya Merokok Pada Remaja
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2017
Proses pendidikan kesehatan dalam mencapai tujuan melalui perubahan perilaku remaja yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu materi atau pesan yang disampaikan alat peraga, metode dari petugas atau pendidik yang melakukan promosi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penggunaan media leaflet dan video terhadap pengetahuan bahaya merokok pada remaja. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen-Semu dengan rancangan penelitian Pretest and Posttest without Control Group Design dengan menggunakan media leaflet dan video sebagai bentuk edukasi pada 40 remaja. Pengukuran pengetahuan pre-test dan post-test menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisis degan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua penggunaan media leaflet dan video sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok. Ada perbedaan pengaruh antara kelompok video dan leaflet, dimana nilai p = 0.004 ≤ α = 0,05, diketahui ratarata peningkatan sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan dari kelompok leaflet adalah 36,67 dan kelompok media video adalah 22,48. Media leaflet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dibandingkan video, walaupun kelompok media video juga menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan.
2014
Abstrak Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Bahkan telah merambah ke siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media leaflet dengan video terhadap pengetahuan siswa SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo tentang bahaya merokok. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan rancangan penelitian pretest and posttest without control group design. Sampel sebanyak 96 siswa kelas V dan VI SD Sabrang Lor Mojosongo yang ditentukan dengan tehnik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pre test pengetahuan siswa SD pada kelompok leaflet sebagian besar, yaitu 30 orang (62,5%) dalam kategori baik dan pada kelompok video sebagian besar, yaitu 33 siswa (68,8%) dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh penggunaan media leaflet (p= 0,000≤ α=0,05) namun tidak ada ...
Jurnal Kesmas Jambi, 2017
Perilaku merokok sudah mulai dilakukan oleh generasi penerus bangsa mulai dari usia sekolah. Untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok pada usia sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan mengenai bahaya merokok menggunakan media leaflet terhadap perubahan perilaku siswa. Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest dengan jumlah sampel sebanyak 104 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariant dan bivariant. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pemberian penyuluhan bahaya merokok menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap. Hasil pengetahuan (0,001 < 0,05), sikap (0,000 < 0,05). Diharapkan adanya dukungan dari pihak sekolah dalam mencegah perilaku merokok siswa dengan mengadakan sanksi tegas terhadap siswa yang terbukti melakukan pelanggaran
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2014
Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Bahkan telah merambah ke siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media leaflet dengan video terhadap pengetahuan siswa SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo tentang bahaya merokok. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan rancangan penelitian pretest and posttest without control group design. Sampel sebanyak 96 siswa kelas V dan VI SD Sabrang Lor Mojosongo yang ditentukan dengan tehnik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pre test pengetahuan siswa SD pada kelompok leaflet sebagian besar, yaitu 30 orang (62,5%) dalam kategori baik dan pada kelompok video sebagian besar, yaitu 33 siswa (68,8%) dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh penggunaan media leaflet (p= 0,000≤ α=0,05) namun tidak ada pengaruh penggunaan media video (p= 0,328> α=0,05) terhadap pengetahuan siswa SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo tentang bahaya merokok. Sehingga dapat dikatakan media leaflet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang bahaya merokok dibandingkan video.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Remaja DI SMK Nasional Dawar Blandong Mojokerto
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Merokok masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada saat sekarang ini, kebiasaan merokok tidak hanya menjadi masalah pada orang dewasa, namun juga semakin marak pada kalangan anak dan remaja. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok pada remaja di SMK Nasional Dawar Blandong Mojokerto. Participatory Learning and Action (PLA) diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini karena dapat menumbuhkan kesadaran dan keaktifan peserta dalam peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok pada remaja. Metode analisis data menggunakan nilai pre-test dan post-test. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 49 orang. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya pengetahuan remaja terhadap bahaya merokok. Sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta hampir seluruhnya berada pada kategori cukup (77,6%), sedangkan setelah pendidikan kesehatan, pengetahuan peserta sebagian besar berada pada kategori baik ...
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat), 2022
One of the public health problems is smoking behavior that occurs in various circles of society in Indonesia, therefore it is necessary to conduct counseling to provide awareness of the dangers of smoking to health. This community service is carried out with the intention of students understanding the efforts to anticipate the calamity of smoking on health, also active for disseminate it to the family environment, learning environment, and society. The stages of community service are carried out by preparation, implementation, and evaluation activities. Furthermore, the acquisition of service activities is presented descriptively and narratively. The results of service activities are based on knowledge measurement through measurements before and after the activity. The measurement results before the participants' activities gave a score of 80.88% from 130 participants. There are 15 question points, the most incorrect responses are on questions related to the catastrophe of smoki...
Media Interaktif Tentang Bahaya Merokok Bagi Pelajar
2017
Education about the science of cigarette smoking and in the surrounding communities are very less, causing students to be less be equipped knowledge of the risks of smoking. At this point to understand or teach about the risks of smoking can use multimedia applications. This application will contain the risks of smoking to be attractive and easier where users will directly interact with the learning process. In the application there will be a kind of cigarette, a substance contained therein, the respiratory system, the risks of smoking, and the two games that make the application more attractive. Simulation and animation contained in the application will greatly assist users in understanding the process and understand the contents of the material and with a very easy to use application that will attract the interest of the learning process.
Jurnal Kesehatan Indra Husada, 2019
Pendahuluan, Perilaku merokok dimulai pada usia anak-anak dan remaja. Berdasarkan hasil Riskesdas provinsi Banten 2013, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas di Kota Tangerang yang menjadi perokok setiap hari 25%, dari data tersebut yang sudah menjadi perokok aktif usia 10-14 tahun 2 % dan usia 15-19 tahun 21,7 %. Dengan kata lain hampir separuh perokok aktif sudah dimulai dari usia remaja. Besarnya potensi menjadi perokok dikalangan siswa karena kurangnya pemahaman tentang merokok, serta lingkungan yang sangat mempengaruhi baik dalam keluarga dan teman, sehingga diperlukan adanya pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan-pesan dengan media, sehingga diharapkan dapat mengubah perilakunya ke arah positif. Metode Penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimen dengan pre and post test group design. Sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok (cetak dan elektronik) dengan jumlah 84 responden dari 322 siswa/i. Hasil Penelitian terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok media elektronik dan cetak. Peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi media cetak (booklet) dan elektronik (video) ditandai dengan nilai p= 0.000. Kemudian adanya peningkatan sikap ditandai dengan nilai significancy sebesar 0.001 (p < 0.05). Kesimpulan dan Saran, perbedaan rata-rata untuk pengetahuan sebesar 0.66 point dan sikap sebesar 0.02 point sehingga dapat disimpulkan penggunaan media elektronik lebih efektif dalam perubahan penggunaan dan sikap responden tentang merokok, hal ini tidak lepas dari peran sekolah dalam pemberian penyuluhan kesehatan yang dapat menggunakan media elektronik, untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan sekolah. Kata kunci: Media promosi kesehatan, pengetahuan, sikap, rokok,
Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Merokok DI SMK Negeri 3 Tahuna
2018
Merokok merupakan suatu masalah di masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian. Perilaku merokok merugikan kesehatan karena dapat mengakibatkan banyak penyakit, diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem respirasi, kanker dan masalah kesehatan lainnya. Masalah merokok yang utama ialah peningkatan prevalensi perokok yang menjadi semakin serius. . Jumlah perokok di dunia mencapai lebih dari 1 miliar orang terdiri dari 800 juta pria dan 200 juta perempuan. Jumlah perokok usia 15 tahun sebanyak 34,8% dengan prevalensi pria 67% dan perempuan 2,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang bahaya merokok di SMK Negeri 3 Tahuna.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan metode survey, untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang bahaya merokok di SMK Negeri 3 Tahuna. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa SMK Negeri 3 Tahuna yang berjumlah...