Pendidikan Karakter Melalui Permainan Tradisional Anak (original) (raw)
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan manfaat permainan tradisional anak dalam membangun karakter anak. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena perubahan aktivitas bermain anak saat ini, yang lebih sering bermain permainan modern berbasis gadget yang lebih mengutamakan unsur strategi dibandingkan nilainilai karakter yang lain. Oleh karena itu, permainan tradisional anak kian terlupakan dan menjadi asing di kalangan anak-anak. Disamping itu, tingkat kecanduan anak terhadap permainan modern semakin tinggi sehingga berpengaruh pada kebiasaan dan prilaku anak. Indonesia memiliki banyak jenis permainan tradisional untuk anak seperti gobak sodor, congklak, petak umpet, cublek-cublek suweng, lompat tali, engklek, ular naga, kasti, gasing, kelereng, bola bekel, dan masih banyak jenis permainan tradisional anak lainnya. Permainanpermainan tradisional tersebut mengandung berbagai nilai positif yang sangat baik untuk dikembangkan yang tidak hanya meliputi aspek kognitif, tetapi juga aspek motorik, afektif, bahasa, sosial, emosi, spiritual dan aspek ekologis. Kata kunci: permainan tradisional, pengembangan karakter anak Pendahuluan Pendidikan adalah salah satu hal yang mutlak dialami oleh manusia sebagai mahluk yang dinamis yang mana manusia tidak hanya diam (statis) dalam satu tempat, melainkan manusia bergerak, beraktifitas dan berinteraksi melalui ruang dan waktu dimulai dari sejak lahir hingga meninggal. Dalam keadaan yang dinamis seperti itu, manusia melalui berbagai macam pengalaman yang baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam pemerolehan pengetahuan atau pendidikan. Pendidikan memiliki beberapa tujuan salah satunya adalah untuk memanusiakan manusia. Hal ini berarti bahwa pendidikan dianggap sebagai sebuah proses pembentukan pribadi manusia sehingga manusia dapat menjadi manusia yang memahami serta menjalankan nilai-nilai kemanusiaan sebagai pribadi yang mulia.