Dinamika Penerimaan Sosial Teknologi Biogas DI Komunitas Pedesaanindonesia: Studi Kasus DI Daerah Istiwewa Yogyakarta (original) (raw)

Pengolahan Limbah Biogas Sebagai Pupuk Organik Untuk Mendukung Ketahanan Pangan DI Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang

UNES Journal of Community Service

Potensi limbah ternak di Kecamatan Ngajum cukup tinggi, tidak kurang 293,360 kg limbah padat dan cair dihasilkan setiap hari. Sejauh ini potensi pupuk organik dari limbah peternakan belum dikelola dengan baik bahkan cenderung menjadi masalah lingkungan. Pengolahan limbah ternak sapi di Desa Palaan hingga saat ini hanya mengandalkan 7 reaktor biogas skala rumah tangga. Limbah padat (sludge) dan limbah cair (slurry) dari reaktor biogas dibuang ke lingkungan desa tanpa pengolahan lebih lanjut dan menjadi masalah kebersihan dan higienitas lingkungan desa. Komunitas petani yang menjadi mitra dalam program ini adalah Kelompok Tani �Manfaat� dan Kelompok Wanita Tani �Larasati� yang merupakan kelompok tani aktif di Desa Palaan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petani dalam cara teknologi formulasi pengolahan limbah biogas menjadi pupuk organik padat. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan pemecahan teknologi yang dilakukan dengan m...

Sampah Untuk Energi: Kelayakan Pemanfaatan Limbah Organik Dari Kantin DI Lingkungan Undip Bagi Produksi Energi Dengan Menggunakan Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga

2012

Harga minyak yang melonjak mempengaruhi aktifitas perekonomian dunia termasuk Indonesia, hal tersebut mendorong pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan termasuk diantaranya biogas. Limbah-limbah kantin memiliki potensi untuk menjadi sumber energi terbarukan, yaitu biogas. Limbah sisa makanan dan aktifitas dapur dalam jumlah yang cukup dari kantin di lingkungan fakultas teknik dikumpulkan, dilakukan perlakuan seperti penghalusan dan homogenisasi, lalu tahap memasukkan substrat beserta ekstrak rumen sapi sebagai sumber bakteri anaerob kedalam batch reactor dengan penambahan air sebagai variasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, bahwa penambahan air mempengaruhi jumlah gas yang dihasilkan. Diketahui bahwa limbah yang ditambahkan air sebanyak 64 ml, mampu menghasilkan volume gas lebih banyak dibanding yang lainnya. Umur produksi gas mampu menghasilkan gas hingga hari ke 19. Dalam penelitian didapatkan adanya penurunan dan peningkatan produksi gas. Hal ini disebabkan ...

KAJIAN PRODUKSI BIOGAS SKALA LABORATORIUM DENGAN INOKULUM KONSORSIUM ALAMI METANOGEN DARI LUMPUR WADUK JATILUHUR DALAM SUBSTRAT BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L)

BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 2017

Kajian produksi biogas dengan substrat bungkil Jarak pagar (Jatropha curcas L) skala reaktor 2,5 liter ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum sumber inokulum untuk produksi biogas dengan substrat bungkil jarak pagar sebagai langkah awal untuk pengembangan biogas skala aplikasi. Penelitian diawali dengan penapisan sumber inokulum yang berasal dari kotoran sapi, sedimen waduk, dan cairan rumen sapi. Setelah diperoleh sumber inokulum dilanjutkan pada tahap perlakuan menggunakan substrat bungkil jarak dengan rasio C/N 12,6 serta substrat campuran bungkil jarak dan limbah tapioka dengan rasio C/N 15 menggunakan 3 variasi konsentrasi inokulum yaitu 5%, 10%, 20% dengan 4 pengulangan. Substrat bungkil Jarak pagar dengan rasio C/N yang sudah diatur disterilkan terlebih dahulu sebelum diberi inokulum starter, lalu diamati selama 70 hari dengan mengukur kandungan gas metana. Hasil penapisan sumber inokulum menunjukkan bahwa konsorsium alami dari sedimen Waduk Jatiluhur menghasilkan konsentrasi gas metana tertinggi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa substrat bungkil jarak dengan rasio C/N 12,6 dan konsentrasi inokulum 20% menunjukkan hasil yang paling baik. Biogas sudah mulai dihasilkan sejak hari ke-14 meningkat terus sampai akhir pengamatan hari ke-70 dengan total produksi sebanyak 2,822.25 mL dan rata-rata perhari sebanyak 40,31 mL. Dengan analisis GC, kandungan gas metana pada hari ke-49 sudah mencapai 60,57% ± 0,205 dan terus meningkat sampai hari ke 70 dengan konsentrasi 74,72% ± 0,256. Hasil ini dapat digunakan sebagai acuan dalam produksi biogas dengan substrat bungkil Jarak pagar skala aplikasi.

Pabrik Biogas Dari Jerami Dan Kotoran Sapi Dengan Proses Fermentasi

2010

Pabrik Biogas dari Jerami dan Kotoran Sapi dengan proses fermentasi didirikan untuk memproduksi bahan bakar alternatif serta menanggulangi krisis energi dan terbatasnya cadangan bahan bakar fosil di dunia. Proses produksi pabrik Biogas dari Jerami dan Kotoran Sapi dengan proses fermentasi ini mempunyai 3 tahapan uraian proses, yaitu tahap pre treatment, fermentasi dan pemurnian gas. Pada tahap pre-treatment, campuran antara jerami dan kotoran sapi di lakukan tahap sterilisasi 70oC, agar campuran yang berupa slurry tersebut steril dari bakteri patogen dan gulma. Setelah terhindar dari bakteri patogen dan gulma pada reaktor Pasteurisasi, slurry kemudian difermentasi menjadi Biogas pada tangki Fermentasi, yang sebelumnya telah disterilisasi. Pada fermentor ini, telah terbentuk Biogas 73%, yang selanjutnya dimurnikan menjadi Biogas 97 %. Pabrik ini direncanakan berlokasi di Sumenep, Jawa Timur dan beroperasi secara semi continue dengan operasi 330 hari/tahun; 24 jam/hari. Kapasitas prod...

Analisis Ketersediaan Energi Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik Alternatif Menggunakan Metode Sistem Dinamik (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

2017

Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 47.963 km2 dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 38.847.561 jiwa (2015), menjadi provinsi terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Hal tersebut membuat Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu dari 3 provinsi di Indonesia yang mengkonsumsi jumlah energi listrik terbesar. Mengkonsumsi energi listrik dalam jumlah besar adalah suatu permasalahan yang harus segera di minimalkan, mengingat menipisnya sumber daya pembangkit energi listrik yang dihasilkan dari bahan bakar batubara dan minyak (fosil). Penggunaan energi fosil juga berdampak pula pada persoalan lingkungan, karena sumber pencemaran lingkungan yang menimbulkan efek rumah kaca yang pada akhirnya dapat mengakibatkan global warming, hujan asam, meningkatnya keasaman tanah, dan memicu berbagai penyakit yang mengancam jiwa manusia. Hal tersebut yang melatar belakangi dilakukannya penelitian menggunakan sistem dinamik...

Penerapan Iptek Biogas “Menuju Konsep Desa Mandiri Energy-Dme” DI Desa Rarang Lombok Timur

Dinamika Teknik Mesin, 2015

The implementation of science and communities service project is aimed to minimize destitution by implementing self feeding and energy generating village concept. The specific goal of this project is the utilization of cattle dung to produce a biogas. The method is being used for this project is by illuminating and educating the community to be able to build and operate the cattle dung biogas digester by their own. In addition, the community is completely involved to this project since the early state of this project. By implementing the plastic floating digester, it is hoped that the communities be able to utilize the biogas digester and make their own domestic energy. The result of this program is an unit biogas digester by using cow dung as a feed stock. The plastic floating digester can produce a continue biogas as a fuel for cooking. The enthusiasm of the community in term of using and implementing the digester is quite high. It is expected that the community can build and implement the cattle dung digester to produce biogas as a domestic energy. Abstraksi Kegiatan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Masyakakat (I b M) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang melalui konsep Desa Mandiri Pangan dan Pemanfaatan Energy Terbarukan. Sehingga target khusus yang ingin dicapai luaran kegiatan adalah pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas.Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah metode penyuluhan dan penerapan alat pengolahan limbah menjadi biogas. Khusus untuk penerapan alat pengolahan limbah dilaksanakan dengan melibatkan peternak secara langsung dalam kegiatan mulai dari penyiapan, perencanaan, dan pembuatan maupun pengoperasian alat sehingga peternak dapat melaksanakan sendiri pengolahan limbah ternak setelah kegiatan berakhir. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan adalah unit biogas kotoran sapi sebagai energi alternatif. Dengan menggunakan digester tong plastik dan cara pengisian yang berjenjang, diharapkan produksi biogas dapat berlangsung kontinyu. Dari hasil sosialisasi penggunaan biogas untuk memasak terlihat masyarakat sangat antusias untuk dapat memiliki unit biogas.

Peran Cagar Biosfer Cibodas Dalam Penyerapan CO2

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 2012

Cagar biosfer merupakan kawasan konservasi yang keberadaanya diakui secara internasional sebagai suatu kawasan yang mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dan lingkungan. Cagar biosfer memiliki 3 zona yakni zona inti sebagai kawasan konservasi, zona penyangga sebagai kawasan pelindung zona inti, serta zona transisi yang diperuntukan bagi kawasan pembangunan berkelanjutan. Cagar Biosfer Cibodas merupakan salah satu dari tujuh cagar biosfer yang ada di Indonesia dengan ekosistem terbesar hutan hujan pegunungan. Salah satu jasa lingkungan yang diberikan oleh Cagar Biosfer Cibodas adalah kemampuannya dalam penyerapan CO. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai penyerapan CO di Cagar Biosfer Cibodas menggunakan nilai fluks karbon yang ditunjukkan oleh nilai (NPP). Hasil dari penelitian ini memberikan nilai fluks karbon tertinggi pada zona inti, zona penyangga dan zona transisi terjadi pada tahun 2006 yaitu berturut-turut sebesar 1.689,2 gC/m /tahun, 1.543,4 gC/m /tahun dan 1.197,3 gC/m /tahun. Potensi total penyerapan CO pada zona inti tertinggi terjadi pada tahun 1991 sebesar 1.473.572,4 ton/tahun, pada zona penyangga terjadi pada tahun 2006 sebesar 705.096,4 ton/tahun, dan pada zona transisi terjadi pada tahun 1991 sebesar 1.036.069,6 ton/tahun.

Ulasan Gasifikasi Batubara Bawah Tanah Pada Daerah Yang Diajukan DI Cekungan Sumatera Selatan

Jurnal Pertambangan

Indonesia memiliki sumber daya batubara yang mencapai 124,6 miliar ton dan cadangan hingga 26,2 miliar ton. Dalam melaksanakan kegiatan penambangan perlu dilakukan upaya untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan dengan menerapkan penambangan berkelanjutan. Underground Coal Gasification (UCG) adalah metode untuk mengekstrak syngas dari lapisan batubara bawah tanah in-situ yang tidak dapat diproses oleh penambangan konvensional. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang potensi metode UCG untuk memanfaatkan lapisan batubara di Cekungan Sumatera Selatan. Dengan membandingkan dan menganalisis data dari berbagai literatur, lapisan batubara di Sumatera Selatan berpotensi untuk dimanfaatkan dengan menggunakan metode UCG. Potensi risiko penerapan metode UCG terhadap lingkungan di antaranya penurunan lapisan tanah, kontaminasi udara dan air tanah, serta bahaya dari produk samping. Terdapat beberapa peraturan pemerintah yang harus dipenuhi untuk ...

Review Analisa Kondisi Optimum Dalam Proses Pembuatan Biogas

Rekayasa, 2021

Biogas is a gas produced by anaerobic activity with the process of decomposition (degradation) of organic materials. Biogas can be produced from several sources of methane, including domestic (household) waste, biodegradable waste, animal waste, or organic wastes that can be decomposed under anaerobic conditions. This study aims to determine the effect of various conditions (time, pH, stirring time and the type and concentration of inoculum) on biogas production and to analyze the optimum conditions in the biogas production process. This research was conducted with the factors that influence the process of making biogas. Based on the analysis results obtained several processes in the production of biogas, among others, hydrolysis, acetogenesis, asedogenesis, and methanogenesis. The results of the previous experiment were the optimal biogas research from tofu liquid waste, biogas produced with a volume of 26,700 ml, within 36 days and was obtained using an operating temperature of 35-40ᵒC and using cow dung inoculum, and using a 36 liter digester.