Keragaan Empat Kultivar Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Hasil Enkapsulasi Benih yang diperkaya dengan Mikoriza (original) (raw)
Related papers
Pengaruh Aplikasi Mikoriza Dan Tumpangsari Dengan Kacang Hijau Terhadap Pertumbuhan Ubi Jalar Ungu
Prosiding SAINTEK, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk hayati mikoriza dan tumpangsari dengan kacang hijau terhadap pertumbuhan ubi jalar ungu. Percobaan yang dilaksanakan dari bulan Mei sampai akhir Oktober 2020 ditata menurut Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan dua faktor perlakuan, yaitu tumpangsari dengan kacang hijau (T0= ubi jalar monokrop; T1= ubi jalar tumpangsari dengan kacang hijau) dan pupuk hayati mikoriza (M0= tanpa mikoriza; M1= dengan mikoriza). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza maupun tumpangsari dengan kacang hijau signifikan meningkatkan jumlah cabang, panjang cabang, jumlah daun pada cabang, dan total jumlah daun per pot. Pengaruh interaksi hanya signifikan terhadap total panjang cabang per pot, yang menunjukkan peningkatan panjang cabang yang sangat signifikan akibat aplikasi pupuk hayati mikoriza, tetapi hanya pada ubi jalar yang ditumpangsarikan dengan kacang hijau, yang menunjukkan total panjang cabang per pot tertinggi, sedangkan pada ubi jalar monokrop, pengaruh aplikasi mikoriza tidak signifikan.
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Pada umumnya tanaman kacang tanah menghendaki tanah yang gembur agar perkembangan perakaran berjalan dengan baik, ginofor mudah masuk kedalam tanah guna membentuk polong serta mempermudah pemungutan hasil tanpa banyak polong yang tertinggal didalam. Penelitian lapangan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan mikoriza dan berbagai cara olah tanah, tiga varietas yang sesuai pada tanah Ultisol di Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan di Penelitian dilaksanakan Juli sampai November 2022 di lahan BPP Dinas Pertanian Kota Medan, Selambo Amplas, Medan Rancangan yang digunakan Petak Terpisah (RPT) di ulang sebanyak tiga kali. Perlakuan mikoriza yang dicobakan sebagai anak-anak petak adalah tanpa mikoriza dan pemakaian mikoriza 5 g/lobang tanam. Kedua cara ini dikombinasikan sebagai anak petak dengan tiga taraf pengolahan tanah yaitu tanpa olah tanah (no tillage), pengolahan tanah terbatas (minimum tillage), pengolahan tanah sempurna (full/traditional tillage) dan varietas sebagai petak ut...
2018
Tanaman kacang hijau asal Kampar galur G3 dan G6 pada generasi keempat merupakan tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan. Galur G3 menghasilkan jumlah polong terbanyak dan jumlah biji per polong terbanyak. Sementara galur G6 menghasilkan bobot polong terberat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik agronomi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) asal Kampar dari galur 3 dan 6 pada generasi kelima. Penelitian ini dilaksanakan dari mulai bulan Februari hingga Juli 2017 di kebun biologi dan Laboratiorium Genetika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau. Penelitian ini menggunakan 3 galur kacang hijau, yaitu Galur 0 (tetua) dengan jumlah 100 tanaman, Galur 3 dan Galur 6 masing-masing 250 tanaman. Karakter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah polong, panjang polong, jumlah biji, bobot biji, bobot 100 biji, warna polong, dan kilau biji. Data yang diperoleh dianalisis (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan beda nyata pada karakter jumlah biji, waktu panen, dan bobot 100 biji. Nilai heritabilitas cenderung sedang yaitu berisar antara 0,460-0,917.Galur G3 merupakan tanaman dengan jumlah polong dan jumlah biji per polong terbanyak. Galur G6 memiliki warna polong yang sudah relatif stabil dibandigkan dengan G0 dan G3. Galur G3 dapat dijadikan tetua dalam program pemuliaan kacang hijau.
2019
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan sumber protein nabati. Kacang hijau (Vigna radiata L.) termasuk komoditas tanaman kacang-kacangan yang umumnya ditanam di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi kacang hijau dengan memanfaatkan Mikroba Pelarut Fosfat dan Mikoriza pada bekas lahan sawah. Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor I : Aplikasi Mikoriza (M) M0 : Tanpa mikoriza (0 g/tanaman) M1 : 5 g/tanaman M2 : 10 g/tanaman M3 : 15 g/tanaman. Faktor II : Aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat (P) P0 : Tanpa mikroba pelarut fosfat P1 : Penicillium sp Mursala 20 mL/tanaman P2 : Penicillium sp Lab 20 mL/tanaman. Peubah Amatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rasio Tajuk Akar, Serapan Hara P, Persentase Polong Bernas dan Bobot 100 biji / tanaman. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Aplikasi mikoriza 15 g/tanaman merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan serapan P (2,74 mg/tanaman) dan produksi kacang hijau. Interaksi antara mikoriza 15 g/tanaman dan Penicillium sp Mursala meningkatkan serapan P (3,20 mg/tanaman) dan produksi kacang hijau. Interaksi mikoriza 15 g/tanaman dan Penicillium sp Mursala menghasilkan bobot 100 biji/tanaman sebesar 6,67 g/tanaman
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan sumber protein nabati. Kacang hijau (Vigna radiata L.) termasuk komoditas tanaman kacang-kacangan yang umumnya ditanam di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi kacang hijau dengan memanfaatkan Mikroba Pelarut Fosfat dan Mikoriza pada bekas lahan sawah. Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor I : Aplikasi Mikoriza (M) M0 : Tanpa mikoriza (0 g/tanaman) M1 : 5 g/tanaman M2 : 10 g/tanaman M3 : 15 g/tanaman. Faktor II : Aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat (P) P0 : Tanpa mikroba pelarut fosfat P1 : Penicillium sp Mursala 20 mL/tanaman P2 : Penicillium sp Lab 20 mL/tanaman. Peubah Amatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rasio Tajuk Akar, Serapan Hara P, Persentase Polong Bernas dan Bobot 100 biji / tanaman. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Aplikasi mik...
Kajian Pertumbuhan dan Hasil Lima Aksesi Kacang Hijau (<i>Vigna radiata</i> L.)
Magazine Mitra Investor (edisi elektronik), 2022
Mung bean production in Indonesia on 2008-2018 tended to decline. In 2018 the production of mung beans in Indonesia reached 241,334 tons, and in 2018 the production of mung beans in Indonesia decreased to 234,718 tons. One of the important factors that affect the productivity of mung bean is the limitation of new high standard varieties, so it is necessary to conduct a study on new mung bean lines as candidates for new high standard varieties. The purpose of this research was to determine the growth and yield of five mung bean accessions compared to the standard varieties. This research was conducted in September 2020-December 2020 at the Tri Dharma Experimental Garden, Faculty of Agriculture UGM, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta Special Region. This study used a completely randomized block design (RCBD) with three blocks as replications. This study consisted of one treatment factor, namely accession. Five accessions were used (F2, F3.1, F3.2, F3.3, and F3.4) and (PK-H, VM-4, and KTG) as controls. The results showed that in the vegetative growth between accessions F2 to F3.4, there were not significantly different from the standard varieties, namely PK-H, VM-4, and KTG. In the parameters of productivity and harvest index, all accessions showed same productivity and harvest index compared with controls, which indicates that accessions F2 to F3.4 can compete with varieties that have been widely marketed and need to be further developed.
agriTECH
This study was aimed to examine effect of inoculation with Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and intercropping with several mungbean varieties on yield components of red rice grown under aerobic irrigation technique. The experiment was carried out in a pot in the plastic house from June to September 2017. The experiment was designed using Completely Randomized Design with two treatment factors arranged factorially, i.e. AMF inoculation (M0= without, or M1= with AMF inoculation) and mungbean varieties (V) grown together with red rice plant (V1= Kenari, V2= Vima-1, V3= Vima-3, V4= Merak, and V5= No. 129 ). Each treatment combination was made in triplicate. The results indicated that inoculation had a significant effect in increasing filled panicle number, number of filled grains, and dry grain yield per pot, while decreasing percentage number of unfilled grains. For the rice plants incoluated with AMF, intercropping with mungbean of Kenari and Merak varieties produced similar or high...
Jurnal Hortikultura, 2020
Media tanam mempunyai peran penting dalam menghasilkan benih petai bermutu. Namun, informasi mengenai media tanam yang dapat memacu pertumbuhan benih dan menghambat serangan penyakit tular tanah pada tanaman petai belum banyak tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh satu komposisi media terbaik untuk pertumbuhan benih petai. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2017 – April 2018 di Kebun Percobaan Sumani Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok, Sumatra Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 10 perlakuan dan tiga ulangan, setiap unit perlakuan terdiri atas 30 tanaman. Perlakuan yang digunakan adalah 10 komposisi media yang terdiri atas kombinasi dua atau tiga bahan yang terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, dan arang sekam serta penambahan agens hayati mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media terbaik untuk pertumbuhan benih petai sampai 6 bulan setelah transplanting adalah tanah: p...
Kajian Pertumbuhan dan Hasil Lima Aksesi Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
Vegetalika
Produksi kacang hijau di Indonesia pada tahun 2008-2018 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2018 produksi kacang hijau di Indonesia mencapai 241.334 ton, dan pada tahun 2018 produksi kacang hijau di Indonesia mengalami penurunan menjadi 234.718 ton. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi produktivitas kacang hijau yaitu keterbatasan varietas unggul baru, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai galur-galur kacang hijau baru sebagai calon varietas unggul baru. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil lima aksesi kacang hijau dibandingkan dengan varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 – Desember 2020 di Kebun Percobaan Tri Dharma Fakultas Pertanian UGM, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Penelitian ini terdiri dari satu faktor perlakuan yaitu aksesi. Aksesi yang digunakan sebanyak lima (F2, ...
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 2017
Aims of this research was to utilize organic waste and to know the effect on growth and production of mungbean.This research was conducted in October 2016 to December 2016 on Agricultural Land Meteorology and Geophysics Agency (BMKG) Sampali. This research was using a randomized block design (RAK) factorial with 3 replications and consists of 2 factors, namely: The first factor was Compost male flowers of palm (K) with 4 levels, ie: K 0 : Control, K 1 : 75 g / Plot K 2 : 150 g / Plot, K 3 : 225 g / plot and the second factor was application of Rabbit urine fertilizer (U) with three levels, ie: U 0 : Control, U 1 : 20 ml / plant, U 2 : 40 ml / plant. The results showed that application of compost palm male flower palm had significant effect on all parameters, ie : pod number per plot, weight of pods per plant, weight of pods perplot, weight of dry seed perplant, weight of dry seed perplot but had not significant effect on the plant height, number of branches, flowering age and weight of 100 dry seeds. Wherea, application of rabbit urine had not significant effect on all parameter. The interaction of male flower compost application and rabbit urine application had not significantly on all parameters.