Implementasi Teknik Lukis Topeng Batik Sebagai Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa Dan Keterampilandi Prodi PGSD Uad (original) (raw)
Related papers
Jurnal Simki Pedagogia, 2022
Pada materi Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Buatan banyak dijumpai siswa kelas VII A yang tidak mampu mengembangkan kreativitasnya dalam menerapkan ragam hias pada media tekstil melalui berkarya batik karena siswa tidak merasa tertarik dengan materi tersebut sehingga hasilnya tidak memuaskan. Hal ini dibuktikan dari 28 siswa kelas VII A yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, siswa yang tuntas belajar sebanyak 9 siswa atau 32 % sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 19 siswa atau 67,8% dengan rata-rata kelas 66. Nilai yang diperoleh siswa tersebut belum mencapai KKM Seni Budaya yang ditetapkan yaitu 70. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban objektif tentang peningkatan kreativitas berkarya Seni Rupa pada materi Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Buatan dengan Indikator siswa mampu menerapkan ragam hias pada media tekstil melalui berkarya batik dengan menggunakan teknik lukis Semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 2 Pa...
2013
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perbedaan yang positif dan signifikan pada prestasi belajar keterampilan lukis batik antara peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo yang diajar dengan menggunakan pendekatan permisif dan pendekatan konvensional. (2) mengetahui keefektifan penggunaan pendekatan permisif pada pembelajaran keterampilan lukis batik peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Data diperoleh melalui skor keterampilan lukis batik pada post-test. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas yakni pendekatan permisif, dan variabel terikat yakni prestasi belajar keterampilan lukis batik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Purworejo yang terdiri dari 224 peserta didik yang terbagi dalam 7 kelas. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling dan diperoleh kelas X 2 sebagai kelas kontrol (32 peserta didik) dan kelas X 1 sebagai kelas ek...
JURNAL PAKARENA
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan Mahasiswa Angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Univesitas Negeri Makassar dalam Mendesain Motif Batik. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif pada taraf deskriptif kuantitatif yang menjelaskan mengenai kemampuan mahasiswa dalam mendesain motif batik. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa pendidikan seni rupa dalam mendesain motif batik. Sumber data diperoleh dari Dosen dan Mahasiswa. Populasi pada penelitian ini sebanyak 2 kelas sebanyak 69 orang mahasiswa. Seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini, sehingga teknik pengambilan sampel adalah sampel total. Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini yaitu, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Univesitas Negeri Makassar dalam Mendesain Motif Batik ...
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal
Batik kreatif pada masa sekarang semakin berkembang secara proses dan variasinya baik secara tehnik, pengolahan material, motif, dan hasilnya. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah batik dengan tehnik transfer warna. Keunggulan dalam proses membatik transfer warna adalah tidak memakai bahan kimia, memiliki proses yang lebih sederhana dan cepat, serta ramah lingkungan. Maka hal tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat melalui Pengabdian pada Masyarakat (PkM). Kegiatan PkM ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang proses membatik kreatif dengan sistim transfer warna. SMK Kebangsaan Tanggerang Selatan adalah sekolah yang memfokuskan pada pengembangan batik. Inovasi baru yang ditawarkan pada pelatihan PkM diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pengembangan materi teknik membatik dan dapat memperkaya khasanah teknik pembatikan di Indonesia. Karena masih masa pandemic, maka pelatihan pada tahap awal ini masih secara online dengan metode a...
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 2018
Students of SMK Negeri 5 Bengkulu are given batik skills provision in Textile Craft Competence since 1995. The quality of students' batik production, especially batik Basurek, has been recognized nationally. Traditional batik skills can be coupled with insight into computer graphics. As the generations facing the global market, batik craftsmen are charged to be more creative using technology in developing their business. Implementation method of the community service program is the method of knowledge transfer to the students and applying the concept of graphic design by using Adobe Photoshop. Direct practice using the computer and debriefing between instructor and participants help participants in understanding of training material. Evaluation are conducted by comparing the results of observations before and after training. From the results of the evaluation we concluded that trainees are already able to understand the basic functions of the software Adobe Photoshop and using it to design batik.
Depresi Sebagai Konsep Penciptaan Batik Lukis
2020
Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang saat ini masih asing di dalam lingkungan masyarakat. Secara umum, depresi merupakan gangguan mood/suasana hati sehingga mengganggu kesehatan fisik dan aktivitas. Tujuan dibuatnya Karya Tugas Akhir ini adalah menciptakan karya panel batik lukis berkonsep depresi, sebagai sarana penulis untuk menyalurkan kegelisahan penulis sebagai penderita depresi dan sebagai media untuk menumbuhkan kesadaran tentang kesehatan mental berupa depresi. Depresi itu nyata, bahkan dapat terjadi kepada siapa saja. Karya tekstil berkonsep depresi memiliki daya tarik tersendiri untuk di gali dan dapat divisualisasikan melalui tulisan dan penciptaan karya. Dalam penciptaan karya tugas akhir penulis menggunakan teori estetika A.A.M Djelantik, pendekatan semiotika menurut Charles Sanders Pierce dan pendekatan psikologi serta menggunakan teori stress dalam buku depresi tinjauan psikologis karya Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc. Karya Tugas Akhir yang dic...
Menumbuh Kembangkan Potensi Batik Melalui Pendidikan Pelatihan Dan Pendampingan (P3)
Agromix, 2014
Upaya pemberdayaan UM KM batik lokal Desa Jono yang ada se jak tahun 1945, tentunya banyak kendala yang dihadapinya dari hulu hingga hilir. M inimisasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan program pendidikan, pelatihan dan pendampingan agar batik lokal dapat dimunculkan deversifikasi produk yang inovatif dan adoptif. Atas dasar hasil tersebut dilakukan 'intervensi' pada sentuhan teknologi, SDM , dan manajemen. Tujuan penelitian ini tahun I adalah (1) program pendidikan, pelatihan dan pendampingan (P3) secara berkelanjutan pada pilot project UM KM batik lokal Jono; (2) pelaksanaan P3 melalui grup seni budaya sebagai kelompok sasaran potensi pasar; (3) analisis skema P3 melalui kelembagaan dan analisis kendala-kendala yang dihadapi; (4) proses dan mekanisme kelembagaan lokal guna mewujudkan berdayanya UM KM Batik Lokal Jono; (5) Analisis dampak sosial ekonomi dan agama sub sektor kerakyatan; (6) memunculkan skema pembinaan melalui aplikasi model kegiatan produktif dengan pola kemitrasejajaran dengan stakeholders.Tujuan Tahun II adalah (1) analisis hasil evaluasi program dengan melakukan diagnosis kasus menyusun skenario intervensi sosial; (2) tersusunnya skema pengembangan model yang lebih aplikatif yang dirancang untuk kepentingan stakeholders; (3) revitalisasi pasar produk guna mendukung kelancaran program melalui potensi pasar dari sentra seni budaya; (4) analisis corporate social responsibility (CSR) dan/atau agama sebagai indikator keberhasilan Integratif. Hasil Penelitian Hibah besaing adalah sebagai berikut profil kelom pok gabungan UM KM Batik Jono ada perkembangan menarik tahun 2014 dibanding pada tahun 2013. Ada peningkatan jumlah anggota 18% tahun 2013 jumlah anggota 72 pengrajin menjadi 82 pengrajin tahun 2014. Untuk pengembangan produk ada tambahan produk baru yaitu baju wanita dengan disain masih sederhana. Ada kenaikan penjualan 70% , tahun 2013 rata-rata penjualan Rp. 7 juta menjadi Rp. 12juta tahun 2014. Pada pelaksanaan P3 berhasil menghasilkan beberapa inovasi antara lain : 1) Pengembangan prototipe produk baru berupa : alas lantai, bantal, dompet dan korden batik Jono. 2) Inovasi jasa melalui penjualan jemput bola. 3). Inovasi proses pembuatan batik dengan menggunakan pewarna alami 4) Inovasi pasar, penjualan batik memlalui toko dengan lokasi yang strategis dan display yang tertata rapi dan penjualan bersama, sehingga hemat biaya distribusi. 5). Inovasi logistik, pengadaan bahan baku da n bahan dalam proses secara besama-sama, ssehingga efisiean biayanya. Inovasi organisasi, terbentuknya pengurus Gabungan Kelompo k UM KM Batik Jono. Saran : UMKM Batik masih memerlukan P3 berkelanjutan dalam bidang : 1) penataan kelembagaan Koperasi. 2) M enejemen koperasi 3). Penataan Pemasaran yang lebih efektif dan 4) pengembagan produk baru : baju wanita fasion dan sandal batik Jono.
Metode Pembelajaran Ekstrakurikuler Batik DI Sma Negeri 1 Asembagus
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) proses pembelajaran ekstrakurikuler batik di SMA Negeri 1 Asembagus; (2) metode pembelajaran ekstrakurikuler batik di SMA Negeri 1 Asembagus. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Data dianalisis berdasar model Miles dan Huberman: (1) reduksi data, (2) penyajian data (display), dan (3) kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini adalah (1) proses pembelajaran yang berlangsung pada ekstrakurikuler batik di SMA Negeri 1 Asembagus bersifat fleksibel dengan peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan mengontrol jalannya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsug pada ekstrakurikuler batik di SMA Negeri 1 Asembagus terdiri dari empat komponen utama yang saling berkaitan, yaitu: masukan mentah (raw input), masukan sarana (instrumental input), masukan lingkungan (enviroment...