Determinan kejadian komplikasi persalinan…( DETERMINAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA SEKUNDER SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2007) Determinant Factors on Delivery Complication in Indonesia, 2007 (in-dept analysis of Demographic and Health Survey 2007) (original) (raw)
Related papers
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dicanangkan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Pelaksanaan program ini di Ambon belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan implementasi dan faktor-faktor terkait P4K oleh bidan pada Puskesmas di Kota Ambon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam (Indepth Interview) pada 3 bidan pelaksana P4K sebagai informan utama,3 Kepala Puskesmas dan seorang Kabid Kesehatan Keluarga serta 3 orang ibu pasca salin 0-42 hari sebagai informan triangulasi. Analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi P4K yaitu pemberian konseling secara komperhensif belum dilakukan oleh bidan. Kunjungan Antenatal (ANC) belum dilakukan sesuai standar. Masih ada persalinan yang ditolong dukun. Penggunaan KB pasca salin belum mencapai target. Tabulin dan penggalangan donor darah belum dilaksanakan. Sosialisasi program kepada masyarakat dan lintas sektor masih kurang. Jumlah bidan belum memadai. Sarana prasarana belum memadai serta tidak ada alokasi dana untuk kegiatan sosialisasi. Lemahnya manajemen kontrol dari Dinas Kesehatan Kota Ambon dan kepala Puskesmas . Bidan belum melaksanakan forum komunikasi khusus P4K. Sikap bidan pelaksana setuju dan berkomitmen baik dalam pelaksanaan P4K. SOP pelaksanaan P4K belum tersedia. Implementasi Program Perencanaan Persalinan danPencegahan Komplikasi (P4K) oleh bidan di Kota ambon belum berjalan baik karena belum ada kebijakan daerah yang mengikat untuk mendukung P4K, komunikasi kepada masyarakat yang kurang, tenaga bidan, sarana dan dana yang belum memadai, lemahnya manajemen kontrol darin Dinas Kesehatan Kota Ambon serta belum adanya SOP untuk pelaksanaan P4K. Kata Kunci : Implementasi Program Perencanaan Pesalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), Bidan, Komunikasi, Sarana Prasarana.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 2020
ABSTRAK Kebijakan mendorong persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan ditekankan untuk menurunkan angka kematian ibu yang masih tinggi di Indonesia. Studi ditujukan untuk menganalisis variabel kependudukan, sosial-ekonomi dan input sumber daya yang berhubungan dengan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Desain studi menggunakan pendekatan studi ekologi (studi agregat) bersumber data Profi l Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan scatter plot dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan disparitas persentase cakupan persalinan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat lebar, Provinsi Maluku memiliki cakupan paling rendah (45,18%), sementara cakupan tertinggi dicapai Provinsi DKI Jakarta (100%). Hasil scatter plot dan uji bivariat menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah penduduk pada suatu provinsi maka ada kecenderungan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi semakin tinggi. Semakin dalam dan parah kemiskinan pada suatu provinsi maka ada kecenderungan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi semakin rendah. Semakin banyak dokter spesialis obgyn dan rumah sakit pada suatu provinsi maka ada kecenderungan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi semakin tinggi. Disimpulkan bahwa jumlah penduduk, rasio dokter spesialis obgyn dan rasio rumah sakit (RS) memiliki hubungan positif, sementara Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan memiliki kecenderungan hubungan negatif dengan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Disarankan pemerintah menyusun kebijakan khusus pada sasaran wilayah dengan jumlah penduduk sedikit, miskin dan memiliki dokter spesialis obgyn dan RS yang sedikit. Kata kunci: persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, kebijakan persalinan, pelayanan kesehatan ABSTRACT Policies to encourage childbirth in health care facilities were emphasized to reduce maternal mortality rates that are still high in Indonesia. The study was aimed at analyzing population, socioeconomic , and resource input variables related to childbirth in health care facilities. This study used an ecological study approach (an aggregate study) sourced from the 2018 Indonesia Health Profi le. Bivariate analysis was performed using scatter plots and Pearson correlation tests. The results showed a wide disparity in terms of childbirth in health care facilities coverage. Maluku was the province with the lowest coverage (45.18%), while the highest coverage was achieved by DKI Jakarta (100%). The results of scatter plots and bivariate tests showed that the more population in a province, the higher the coverage of delivery in health care facilities, the deeper and worse the poverty in a province, the lower the coverage of delivery in health care facilities. The more obstetrician and hospitals in a province, there was a tendency for coverage of births in health care facilities to be higher. In conclusion, population, the ratio of obstetricians, and the ratio of hospitals have a positive relationship with deliveries in healthcare facilities. In contrast, the Poverty Depth and Severity Index has a tendency to had a negative relationship with the coverage of deliveries in health care facilities. It was recommended that the government formulate specifi c policies to target regions with a small population, poor and have a small number of obstetricians and hospitals.
Determinan Persalinan Sesar Wanita Tanpa Komplikasi Kehamilan DI Indonesia 2017
Seminar Nasional Official Statistics
Tujuan nomor 3 Sustainable Development Goals (SDGS) adalah memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua usia. Beberapa target dari tujuan tersebut adalah menurunkan angka kematian ibu pada tahun 2030 menjadi tidak lebih dari 70 per 100.000 kelahiran hidup dan mencapai cakupan kesehatan universal. Salah satu cara menurunkan risiko kematian pada ibu yang punya komplikasi kehamilan adalah secara normal adalah operasi sesar meskipun bukan berarti operasi sesar tidak memiliki efek samping. World Health Organization berpendapat bahwa angka persalinan sesar suatu negara diatas 10 persen tidak ada hubungannya dengan angka kematian ibu, kondisi ini belum terpenuhi di Indonesia pada tahun 2017 dimana angka persalinan sesar menyentuh angka 17 persen. Persalinan sesar juga lebih sering terjadi pada wanita perkotaan dimana sebesar 66,5 persen persalinan sesar dilakukan di perkotaan. Tidak hanya itu, hanya sebesar 25 persen wanita miskin yang memanfaatkan fasilitas i...
Determinan Persalinan Sectio Caesarea DI Indonesia (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2013)
2017
Background : Today, caesarean section in Indonesia have been increasing and the percentage varies among provinces. Objective : The study aimed to determine the characteristics of mothers who performed caesarean delivery as well as the risk factors that accompanied the mother during pregnancy and/or labor. Method : To explore the determinant of caesarian section operation, logistic regression analysis was done with odds ratios and 95 % confident intervals. Result : Based on the characteristics of socio-economic status, the greater chance of caesarian delivery are among mothers with highest economic level (OR: 2.55), higher education level (OR: 3.28), living in urban areas (OR: 1.46), having formal employment as private employee (OR: 1.36), and having and using health insurance (OR: 1.12) . While based on maternal health status, the greater chance of caesarian delivery are among mothers having risk factors, such as height at ≤145 cm (OR: 1.93), aged > 35 years (OR: 1,68), birth ag...
2014
Penelitian survay analitik dengan pendekatan waktu retrospektif ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan jenis persalinan pada ibu hamil. Sampel penelitian ini adalah 123 ibu hamil yang diambil secara total sampling. Analisis data dengan Chi Square menunjukkan faktor yang berhubungan dengan jenis persalinan adalah presentasi janin dengan hasil p = 0,02 dan Status TT dengan hasil p = 0,006. Sedangkan hasil uji Regresi Logistik menunjukkan hubungan status TT paling signifikan dengan jenis persalinan dengan nilai OR = 7,158, sedangkan presentasi janin dengan nilai OR= 5,301. Kata kunci: pemeriksaan antenatal, jenis persalinan, ibu hamil.
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 2018
Latar belakang: Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi ibu hamil merupakan salah satu upaya mengurangi risiko komplikasi persalinan. Kepatuhan perencanaan persalinan diantaranya dipengaruhi oleh faktor karakteristik ibu, intensitas pemeriksaan kehamilan (ANC) dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diterima. Tujuan: Diketahuinya besar hubungan antara variabel karakteristik ibu, intensitas ANC dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diterima terhadap kepatuhan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Metode: Sumber data adalah SIRKESNAS 2016. Variabel terikat adalah karakteristik ibu hamil, intensitas ANC, fasilitas pelayanan kesehatan yang diterima. Variabel bebas adalah perencanaan persalinan dan penceganan komplikasi. Analisis data dengan regresi logistik. Hasil: Uji regresi logistik (nilai p<0,05); ibu hamil berpendidikan tinggi 2,2 kali untuk patuh melakukan perencanaan persalinan dan komplikasi persalinan dibandingkan ibu berpendidikan dasar; Ibu yang melakukan ANC lengkap akan patuh terhadap perencanaan persalinan dan komplikasi persalinan 2,3 kali dibandingkan ibu yang tidak ANC lengkap; ibu yang mendapat fasilitas pelayanan kesehatan lengkap saat pemeriksaan kehamilan lebih patuh terhadap perencanaan persalinan dan komplikasi persalinan 2,2 kali dibandingkan ibu dengan pelayanan kesehatan yang tidak lengkap. Kesimpulan: Secara umum ibu dengan pendidikan tinggi, ibu yang mendapat ANC lengkap dan ibu dengan fasilitas pelayanan kesehatan lengkap saat pemerikasaan kehamilan akan patuh sebesar 2,2 sampai 2,3 kali terhadap perencanaan persalinan dan komplikasi persalinan.
Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal, 2020
Fertility is the ability to produce offspring associated with female fertility. The desired condition is for the population to grow in balance as a prerequisite for achieving a population without growth, where fertility, mortality rates are declining, and distribution is more evenly distributed. To achieve a Balanced Growing Population Condition (PTS), a total fertility rate (TFR) of 2.1 per woman is expected in 2015. However, based on the results of the 2017 IDHS fertility rate in Indonesia is 2.4. This has not met the desired conditions to achieve the Balanced Growing Population (PTS) condition. For this problem, it is necessary to do further research to find out the factors that affect the level of fertility or the number of children born to women. In this study, researchers used the Multiple Classification Analysis (MCA) method to determine the factors that influence the number of births. The results and discussion show that a mother who knows her ovulation cycle and / or lives ...
Journal of Public Health Innovation
Latar Belakang: Tindakan Sectio caesarea diperlukan untuk membantu persalinan yang tidak bisa dilakukan secara normal akibat masalah kesehatan ibu atau kondisi janin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Analisa Faktor yang berhubungan dengan Tindakan Persalinan Sectio Caesarea (SC) di Rumah Sakit Bhayangkara (Moh. Hasan) Palembang Tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Sampel penelitian yang diambil secara total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 215 orang sampel. Hasil: penelitian menunjukkan Ada hubungan yang bermakna antara Riwayat SC (P-Value = 0,002), KPD (P-Value = 0,005), PEB (P-Value = 0,001) dan Persalinan Macet (P-Value = 0,000) dengan Tindakan Sectio Caesarea. Tidak Ada hubungan yang bermakna antara Usia (P-Value = 0,081), Paritas (P-Value = 1,000), Plasenta Previa (P-Value = 1,000), Kehamilan Postterm (P-Value = 0,14...
Hasil laporan dari Puskesmas Sukorame pada bulan Desember tahun 2014 dari 8 Kelurahan yang cakupan kunjungan balitanya tidak mencapai target untuk D/S umur 12-59 bulan adalah desa Sukorame yaitu sebesar 58,6%. Hal ini menunjukkan masalah yaitu rendahnya kunjungan balita di Posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor determinan predisposisi yang mempengaruhi rendahnya kunjungan balita ke Posyandu pada ibu dan balitanya di Kelurahan Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2015.