Selamatan 40 Hari (original) (raw)
Related papers
MENYONGSONG PERADABAN 40 MELALUI PELATIHAN PEMBUAT
ABSTRAK Lahirnya revolusi industri 4.0 berkelindan dengan revolusi peradaban 5.0. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupaya mengenalkan sejak dini akan lahirnya era disrupsi teknologi ini kepada masyarakat.Selanjutnya, masyarakat diberikan pelatihan pembuatan website. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah warga masyarakat Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan asset based community development (ABCD) dengan model appreciative inquiry (AI). Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan terbukti efektif dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait society 5.0 dan teknik membuat dan mengelola website. Indikator lain pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah hasil umpan balik dari para subjek dampingan, dimana sebagian besar menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, sesuai kebutuhan dan juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat dampingan. ABSTRACT The emergence of the industrial revolution 4.0 interconnected with the revolution of civilization 5.0. This becomes a challenge as well as an opportunity for the community. Community service activities are trying to introduce early on the birth of this era of technological disruption to the community. Furthermore, the community is given training in making websites. The targets of the community service activities are residents of Wates Village, Slahung District, Ponorogo Regency. This community service uses the asset based community development (ABCD) approach with an appreciative inquiry (AI) model. This activity has been carried out well and proved effective in providing enlightenment to the public related to society 5.0 and techniques for creating and managing websites. Another indicator of the implementation of
ANALISIS URF TERHADAP MENCUKUR RAMBUT BAYI PADA HARI KE-40
Jim-Zam, 2022
The tradition of shaving baby's hair is a habit that often occurs among the community, especially among the kp. Lio rt 02 rw 20 Kel. Muka Kec. Cianjur Kab. Cianjur, with the aim of showing gratitude to God for the birth of a baby and welcoming the baby's presence as well as giving alms to the poor. Not just shaving hair, but can also be accompanied by akikah events, if able. The tradition of shaving hair is accompanied by the reading of barzanji or praying to the Prophet Muhammad. Then the baby was carried and walked around the guests who were present at the same time cutting the baby's hair, the baby's hair was stored in young coconuts. After that, the baby's hair is weighed and equated in value with the value of gold and silver to be donated to the poor. This research uses descriptive method, data collection by interview and observation. The research subjects are religious leaders and residents who have held the event. The conclusion of this research is that the tradition of shaving the baby's hair on the 40th day is considered a good habit and does not deviate from sharia law and has also been carried out by many people, because the aim is to express gratitude to Allah for the birth of a baby and welcome the baby's presence as well. give alms to the poor. So that this tradition can be allowed 'urf.
40 HADIS TENTANG WABAK PENYAKIT
40 HADIS TENTANG WABAK PENYAKIT , 2020
Karya ini menghimpunkan 40 Hadis berkaitan wabak penyakit serta perkara-perkara yang berkaitan dengannya. Hadis-hadis ini amat sesuai untuk dibaca dan ditekuni dalam situasi penularan wabak virus Covid-19 pada hari ini agar kita mendapat panduan serta pengajaran daripada hadis yang pernah disabdakan oleh Rasulullah.
PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON ST 40
Nitridasi merupakan suatu metode pengerasan permukaan yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan sifat mekanik pada baja terhadap laju korosi dan keausan. Pada penelitian ini, proses nitridasi dilakukan dengan mendifusikan unsur nitrogen (N) kedalam permukaan baja melalui proses pemanasan baja karbon rendah ST 40 dalam larutan garam kalium nitrat (KNO 3 ). Proses nitridasi ini menggunakan variasi temperatur pemanasan 400 0 C, 450 0 C, dan 500 0 C dengan waktu penahanan spesimen dalam larutan garam kalium nitrat selama 8 jam. Adapun hasil dari proses nitridasi setelah dietsa dalam larutan garam HCL selama 60 menit, mampu meningkatkan nilai kekerasan baja ST 40 dari baja non-perlakuan nitridasi (raw material) sebesar 150.03 HV menjadi 154.8 HV untuk proses nitridasi T :400 0 C, 153.8 HV untuk nitridasi T : 450 0 C, dan 158.75 HV untuk nitridasi T: 500 0 C. Sedangkan untuk hasil pengamatan foto mikroskop pada struktur mikro baja ST 40 setelah dinitridasi, memperlihatkan kenaikan jumlah butiran fasa perlit pada permukaan spesimen, dimana semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin banyak butiran perlit yang terbentuk, hal ini juga berbanding lurus dengan kedalaman difusi yang terbentuk.