Pengaruh Kesadaran Politik Terhadap Partisipasi Politik di Masa Pandemi Covid-19 dalam Pemilihan Kepala Daerah 2020 (original) (raw)

ANOMALI DEMOKRASI INDONESIA: Kontroversi Peningkatan Partisipasi Politik pada Pemilihan Kepala Daerah dalam masa Pandemi Covid-19

Journal Publicuho, 2024

This study discusses the implementation of regional head elections in Indonesia which took place during the Covid-19 pandemic. The study focuses on explaining the high level of voter turnout when Covid-19 hit Indonesia in 2020 which exceeded the turnout rate in normal situations and contrary to the trend of declining global voter turnout. This research uses descriptive qualitative methods with secondary data obtained from official government institutions (especially the election commission and Ministry of Health), mass media both newspapers and other social media, as well as the results of research conducted by other researchers. The results showed that the high level of voter turnout during the Covid-19 pandemic was an anomaly of democracy in the midst of activity restrictions and the trend of declining global voter turnout. The high voter turnout during the Covid-19 pandemic was inversely proportional to the economic downturn and public confidence in government. This study found that the main factor for increasing voter turnout during the Covid-19 pandemic was the massive mobilization of social assistance funds from the government. Theoretically, this is a synthesis of the mobilization model and the general incentives model of participation in a pragmatic context.

Partisipasi Politik (Sebuah Analisa Pemilukada Pada Masa Pendemi Covid)

Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 2022

This study aims to take a closer look at the five-year political event specifically for the election of the Governor and Deputy Governor, Regent and Deputy Regent, as well as Mayor and Deputy Mayor in 2020 which was held during the COVID-19 pandemic. This study compares the level of voter participation in the post-conflict local election in 270 regions in Indonesia before the COVID-19 pandemic, to be precise in 2015 and the post-conflict local election when COVID-19 hit Indonesia, namely 2020. The study uses descriptive qualitative methods with secondary data obtained from official government institutions (KPU). , Bawaslu), mass media, both newspapers and other social media, as well as the results of research conducted by other researchers. The results of the study show that the COVID-19 pandemic has no effect on voter turnout, but tends to increase. The reasons for the increase in participation include, firstly, the voting community increasingly believes in the implementation of th...

Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

2016

Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada merupakan konsekuensi fundamental dalam penyelenggaraan demokrasi. Dalam Pasal 18 ayat 4 amandemen kedua UUD 1945,dikatakan bahwa Gubernur, Bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. Sebagaimana lazimnya sebuah konstitusi atau UUD 1945 hanya memberikan garis besarnya saja tentang Pemilihan Kepala Daerah bahwa dipilih secara demokratis. Awalnya Pemilihan Kepala Daerah itu adalah bagian dari Otonomi Daerah yang ditetapkan dalam UU No.32 Tahun 2004 dengan menggunakan istilah Pemilihan Kepala Daerah atau disingkat PILKADA. Sedangkan istilah Pemilukada digunakan ketika pemilihan Kepala Daerah dianggap bukan lagi menjadi bagian dari rezim atau bagian dari Otonomi Daerah, melainkan menjadi rezim atau bagian dari PEMILU. Dalam UU No. 8 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti dari UU No.32 Tahun 2004 bahwa sistem pelaksanaan pemilihan kepala daerah di lakuk...

Pengaruh Kesadaran Berpolitik Terhadap Partisipasi Politik Kaum Millenial

Al-KALAM : JURNAL KOMUNIKASI, BISNIS DAN MANAJEMEN

Political awareness has an important role as one of the basic needs in forming one's political views. The influence and political direction of the millennial generation in democratic life can be shown from three factors, including: (1) potential for political participation and choice beliefs, (2) sensitivity to social issues and policies, and (3) inclination towards candidates and political choices. This study uses a descriptive quantitative method which has the aim of explaining and summarizing various conditions regarding political awareness among millennials. The population of this study is millennials aged 18 to 22 years who live in Greater Jakarta. The research data was collected by questionnaire from 100 respondents. The results of this study indicate that there is a significant influence between political awareness on political participation. The interest in political developments in Indonesia indicates that slowly the millennial generation is starting to realize the magn...

Insecurisme Politik Rakyat Indonesia pada Pemilihan Kepala Daerah 2020

Populika: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2022

Salah satu masalah penting dari demokrasi daerah adalah politik kekerabatan. Terdapat 124 calon kepala daerah pada pemilihan umum kepala daerah 2020 di Indonesia terpapar politik kekerabatan. Demokrasi sebagai sistem yang memposisikan rakyat pemegang kedaulatan telah kehilangan ruhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan fenomena politik kekerabatan pada pilkada tahun 2020 dengan pisau analisis psikologi dari sisi rakyat. Metode penelitian yang digunakan adalah systematic literatur review. Hasil penelitian menemukan sepuluh faktor dominan penyebab terjadinya insecurisme politik rakyat; rendahnya kesadaran politik rakyat, minimnya edukasi politik kepada rakyat, partisipasi politik rakyat bersifat passif, pragmatisme partai politik pada kandidasi calon kepala daerah, ketidakpercayaan rakyat terhadap calon kepala daerah, lemahnya sosialisasi KPU terhadap rakyat tentang pentingnya penggunaan suara dalam menentukan kondisi daerah, pemutakhiran data pemilih, tingginya modus transaksi calon kepala daerah kepada rakyat, formalitas ketentuan calon kepala daerah, dan kran politik kekerabatan dibuka secara leluasa melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Kemudian sepuluh faktor tersebut membentuk insecurisme politik rakyat Indonesia. Rakyat memposisikan dirinya tidak berdaya dan beranggapan tidak memiliki pengaruh dalam demokrasi sehingga melakukan pengabaian atas maraknya politik kekerabatan.

Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Katingan

Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi, 2015

This study aims to find out, describe, and analyze the community's political participation in the Regional Head General Elections in Katingan Regency. The research method used is qualitative descriptive. The researcher wanted to describe the form of community political participation and the implementation of socialization in the general election of the Regional Head and Deputy Regional Head in Katingan District. Data sources are Katingan Regency KPU commissioner, Katingan Hilir PKK, and Community who have the right to vote in the Katingan Regency Election. Based on the results of the study it can be concluded that the community was very enthusiastic in participating in the campaign, but was less enthusiastic in giving voting rights. This condition is influenced by socio-economic conditions that cause transactional politics and still lack of public political awareness. Based on the results of this study, it was suggested that the Katingan Regency KPU together with the Katingan Di...

Peran Ketua Umum Partai Politik Dalam Pencalonan Kepala Daerahpada Pemilihan Kepala Daerah Serentak DI Indonesia

Jurnal Wacana Politik, 2019

Proses pencalonan kepala daerah pada pemilu serentak yang diberlakukan sejak tahun 2015 di Indonesia merupakan salah satu fungsi penting pada internal partai politik. Pengambilan keputusan di internal partai politik sangat menentukan siapa calon yang akan dipilih partai politik untuk mewakili partainya dalam kandidasi pilkada di Indonesia. Selain itu, model pemilihan pendahuluan di internal partai juga akan menentukan kualitas kandidat yang dipilih dan juga menentukan eksistensi partai politik pengusungnya ke depan. Pemilihan calon kepala daerah di internal partai politik dapat dilaksanakan secara demokratis ataupun bahkan dilaksanakan secara tidak demokratis. Untuk itu, penting untuk melihat sejauh mana peran ketua umum partai politik dalam menentukan keputusan di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif analisis dengan fokus pada suatu kasus dengan mengumpulkan data melalui studi literatur. Hasil kajian, menunjukan bahwa dalam pilkada ser...

Menakar Politik Kekerabatan dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah 2020

Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, 2021

Artikel ini bertujuan mengelaborasi fenomena menguatnya politik kekerabatan dan hubungannya dengan partai politik di Indonesia. Dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 masih banyak bermunculan kandidat politik yang berasal dari jejaring politik kekerabatan. Hal itu dapat dilacak dari sulitnya para kandidat diluar jejaring politik kekerabatan untuk bisa bersaing dalam setiap kontestasi. Eksesnya politik kekerabatan telah menghambat sirkulasi elit dan membuat sistem meritokrasi internal kepartaian menjadi stagnan. Meski demikian, politik kekerabatan ternyata juga memberikan dampak positif sebagai upaya meningkatkan elektabilitas partai politik. Artikel ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan berbagai literatur pendukung sesuai topik penelitian. Artikel ini berpendapat bahwa politik kekerabatan dalam Pilkada serentak 2020 telah merusak kualitas demokrasi lokal di Indonesia. Artikel ini juga berpendapat bahwa politik kekerabatan telah memberikan dampak buruk bagi pelembagaan internal kepartaian di Indonesia.

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 Di Desa Serangan

Jurnal Lanskap Politik

Aspects of education are able to make people have a broad view of the world of politics, the difference between people with high and low education can be seen from their attitudes and behavior. This study aims to determine the effect of education level on community political participation in the 2020 regional head election in Serangan Village. The method used in this research is a quantitative research method. The data analysis technique used is the research instrument test, classical assumption test, simple linear regression analysis, correlation coefficient test, t hypothesis test, and coefficient of determination test. Based on the results of the research and discussion carried out, it can be concluded that the level of education has a positive and significant relationship with community political participation, for the category of relationship is classified in a weak relationship with a magnitude of 6.5%. For 93.5% influenced by other variables not examined by the researcher.