Analisis Kinerja Evaporator Pada AC Split 1/2 PK Dengan Refrigeran R-22 dan R-290 (original) (raw)

Kaji Performansi Refrigeran R-290, R-32, Dan R-410A Sebagai Alternatif Pengganti R-22

ALE Proceeding, 2021

Refrigerant R-22 is a substance that destroys the ozone layer, so that in the field of air conditioning it has begun to be replaced, among others with refrigerants R-32 and R-410a, and also R-290. Through this research, we want to know how much Coefficient of Performance (COP) and Refrigeration Capacity (Qe) can be produced for the four types of refrigerants. The study was carried out theoretically for the working conditions of the vapor compression cycle with an evaporation temperature (Tevap) of 0, -5, and -10oC, a further heated refrigerant temperature (ΔTSH) of 5 oC, a condensation temperature (Tkond) of 45 oC and a low-cold refrigerant temperature. (ΔTSC) 10 oC and compression power of 1 PK . The results of the study show that the Coefficient of Performance (COP) in the use of R-22 and R-290 is higher than the use of R-32 and R-410a, which are 4,920 respectively; 4,891; 4.690 and 4.409 when working at an evaporation temperature of 0 oC; 4.260; 4,234; 4.060 and 3.812 when workin...

Analisis Perbandingan Evaporator Kulkas (Lemari Es) Dengan Mengunakan Refrigerant R-22 Dan R-134A

Jurnal Teknik Mesin, 2017

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui komponen mesin refrigerasi khususnya pembahasan evaporator. Dalam penelitian ini digunakan lemari pendingin (kulkas) sederhana untuk pengawetan dan pendinginan bahan makanan dalam rumah tangga. Untuk refrigerant yang digunakan adalah Refrigerant Freon R-22 dan Freon R-134a sebagai perbandingan dan untuk mengetahui performance evaporator (COP) pada mesin refrigerasi untuk rumah tangga. Lemari pendingin yang dianalisa berukuran tinggi = 1 m, panjang = 0,55 m dan lebar 0,5 m. Temperatur evaporasi =-5°C dan temperature kondensasi = 40°C.

Kajian Eksperimental Campuran R-32/R-290 Pengganti Refrigeran R-32 Pada Ac Split Domestik

Matrix: Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika, 2018

Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menghapuskan penggunaan refrigeran R-22 akan diberlakukan pada tahun 2020 sehingga produsen peralatan pendingin udara domestik saat ini, yang mendominasi pasar Indonesia menggunakan refrigeran R-32 dan R-410a. Penelitian ini akan mengkaji hasil studi eksperimental retrofit penggunaan pada sistem AC split tipe domestik menggunakan campuran R-32 dengan refrigeran hidrokarbon R-290. Penggunaan campuran R-32 dengan hidrokarbon sebagai retrofit refrigeran merupakan hal yang sangat potensial untuk retrofit R-32 dalam AC split domestik tanpa penggantian bagian manapun dari sistem. Percobaan ini menggunakan peralatan AC domestik tipe split dengan refrigeran R-32 inverter, dan metode drop-in digunakan untuk pengujian menggunakan campuran refrigeran R-32 dengan R-290 yang dikomposisikan 0,7 : 0,3 berdasarkan berat. Analisis dilakukan dengan bantuan software EES dan hasilnya divalidasi dengan hasil penelitian pada jurnal referensi. Hasilnya adalah perb...

Performansi Sistem Pendingin Split Unit Dengan Menggunakan HCFC-22 Dan HC-22

2011

The use of hydrocarbon gases as a refrigerant has been done before the emergence of CFCs (chlorofluorocarbons) and HCFCs (hydrochlorofluorocarbons). However, because of issues of environmental damage caused by both the gas, namely CFCs and HCFCs, causing the experts try to use environmentally friendly refrigerants, namely hydrocarbons. The hydrocarbon used in this study was a mixture of propane (R290), butane (R600), and isobutane (R600a), and was called HC-22. The air-conditioning was originally to work with refrigerant HCFC-22 and with compressor capacity is 1860 W. Measurements were taken during the experimental period at a time interval of ten minutes for a set point temperature of 20oC. The objective of the research was to compare the refrigeration performance of different refrigerants in terms of a coefficient of performance (COP), refrigeration effect, and power consumption by the compressor. The experimental results showed that the COP, cooling capacity and energy saving of ...

Analisis Energi Dan Exergi Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Multi Evaporator

2017

Analisis energi dan exergi dilakukan pada sistem refrigerasi kompresi uap multi evaporator. Selain melihat kehancuran exergi di setiap komponen, pengaruh temperatur kondensor dan evaporator terhadap koefisien kinerja (COP), efisiensi hukum kedua termodinamika dan total kehancuran exergi juga disajikan. Ditemukan bahwa energi listrik tertinggi yang diserap oleh kompresor mencapai 351,3547 Watt dan terendah 210,5702 Watt. Total kehancuran exergi sistem refrigerasi kompresi uap multi evaporator tertinggi mencapai 275,3783 Watt sedangkan yang paling rendah 177,0727 Watt. Temperatur kondensor dan evaporator memiliki efek yang kuat terhadap kinerja aktual sistem refrigerasi kompresi uap multi evaporator. Kenaikan temperatur kondensor akan meningkatkan total kehancuran exergi sedangkan efisiensi hukum kedua termodinamika dan COP menurun. Total kehancuran exergi menurun seiring meningkatnya temperatur evaporator 1 dan 2 sedangkan COP dan efisiensi hukum termodinamika meningkat namun menuru...

Perancangan Evaporator Mesin Pengering Pakaian Menggunakan Air Conditioner (Ac) ½ PK Dengan Kompresi Uap Sistem Udara Terbuka

2016

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang evaporator mesin pengering pakaian menggunakan mesin pendingin udara dengan sistem kompresi uap siklus terbuka. Mesin pengering pakaian ini mengunakan Air Conditioner ½ PK dengan siklus kompresi uap yang mempunyai efek pendinginan dan efek pemanasan. Efek pendinginan dilayani oleh suatu penukar kalor yang dinamakan evaporator, proses yang terjadi pada evaporator adalah perubahan fasa refrigeran/fluida, dari cairan menjadi uap (penguapan/evaporasi). Desain evaporator dipengaruhi oleh, jenis refrigeran, temperatur evaporasi, temperatur dan laju massa air memasuki evaporator. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui perhitungan termodinamika dan perhitungan pada evaporator. Pada desain ini menggunakan refrigeran 22 dengan temperatur evaporasi 10 °C, kapasitas pendinginan di evaporator 1,818 kW, serta temperatur permukaan evaporator 16 °C. Pipa kapiler untuk evaporator menggunakan pipa tembaga ¼ inci, dari hasil perhitun...

Studi Eksperimental Kinerja Pendinginan Pada Refrigrasi Kompak Dengan Narrow Gap Evaporator Dan Kompresor Dc Mikro

2016

Penanganan ikan yang tepat dan benar dapat meningkatkan kualitas ikan di kapal penangkap ikan. Untuk itu diperlukan sistem pendinginan yang efektif dan efisien untuk kapal ikan terutama pada kapal ukuran 30 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prototipe mesin pendingin yang hemat energi dan efektif dalam meningkatkan kualitas hasil tangkapan di KM. Inka Mina 210. Metode yang digunakan adalah pembuatan eksperimen mesin pendingin dengan menggunakan evaporator yang memiliki celah (gap) sebesar 1 mm yang disebut narrow gap evaporator dan kompresor dc mikro. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 3 variasi beban pendinginan. Hasil yang diperoleh adalah variasi beban pada sistem refrigerasi kompak dapat meningkatkan nilai COP pada kerja refrigerasi sebesar 1.86 % hingga 21,9 % dari variasi tanpa beban. Kenaikan ∆T saturasi pada proses pendidihan meningkatkan nilai fluks kalor (heat fluks). Selain itu, semakin besar fluks kalor yang dihasilkan maka koefisien perpindahan kalor pad...

Pengaruh Jenis Refrigerant Dan Diameter Pipa Kapiler Terhadap Kinerja Ac Split

JURNAL ILMIAH MOMENTUM, 2018

Refrigerant R-22 yang dipakai untuk AC sangat berperan besar dalam proses penipisan lapisan ozon dan pemanasan global, sehingga mulai dilarang pemakaiannya. R-32 dan R-410A merupakan Refrigerant yang ramah lingkungan untuk pengganti Refrigerant R-22. Tujuan penelitian ini adalah membandingan COP pada AC split menggunakan Refrigerant R-22, R-32 dan R-410A, karena COP merupakan ukuran untuk menilai kinerja suatu AC. Adapun tujuan lain yaitu membandingkan pemakaian daya listrik kompresor ketika menggunakan ketiga jenis Refrigerant tersebut. Penelitian yang dilakukan adalah melakukan variasi pemakaian bahan pendingin pada AC split ½ PK. Bahan pendingin Refrigerant yang digunakan adalah R-22, kemudian R-32, dan yang terakhir adalah R-410A. Dari hasil penelitian didapatkan pada penggunaan R-22 rata-rata nilai COP adalah 7,11. Pada penggunaan R-32 rata-rata nilai COP adalah 5,23. Sedangkan pada penggunaan R-410A rata-rata nilai COP adalah 4,68. Dari hasil tersebut dilihat bahwa COP R-22 pa...

Analisa Perbandingan Konsumsi Listrik Pada Ac SPLIT1 PK Menggunakan Freon R32, R410A, Dan MC-22

Jurnal Simetri Rekayasa, 2020

One of the points stated in the Montreal and Kyoto protocol (1897 & 1997) is the elimination of the use of R-22 refrigerant (HCFC-22) and changing it with environmentally friendly refrigerants. The alternative is hydrocarbon refrigerants, which have been known since the early 1920s in refrigeration technology with other natural working fluids such as ammonia and carbon dioxide. One of the hydrocarbon refrigerants used in this study is Musicool (MC), which is produced by Pertamina's Processing Unit III Plaju. The purpose of this study was to determine the comparison of electrical energy consumption of AC Split 1 PK using 3 types of freon, namely R32, R410A, and MC22. The variables measured in this study were the working pressure of the refrigerant at the intake side of the compressor, voltage, electric current, and the testing time for 1 hour. Based on the analysis, it is obtained that the average split AC electricity consumption using freon R32 is 711.85 W, using R410A freon is 746.17 W, and using MC22 freon is 429.80 W. 301.85 kJ / kg, using R410A freon of 206.77 kJ / kg, using MC22 freon of 349.16 kJ / kg. The COP and EER AC Split values are average using the R32 freon the COP value is 3.71 and the EER is 12.64, using the R410A freon the COP value is 3.55 and the EER is 12.09, and using the MC22 freon the COP value is 6.14 and EER of 20.94..