Pendidik Sebaya Kesehatan Reproduksi Di Kecamatan Tosari, Pasuruan: Pemberdayaan Pemuda Untuk Keberlanjutan (original) (raw)

Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Di Karangtaruna Pendowohardjo

Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Adolescence is the initial period of maturity of the reproductive organs in humans or the so-calledpuberty. Based on previous preliminary studies, adolescents prefer sources of reproductive health informationobtained from peers and parents, but if this is not given an explanation from health workers directly it will causedifferent perceptions from each teenager which can cause gaps. Based on the preliminary study, researchers areinterested in doing community service with the title "Adolescent Reproductive Health Education in KarangtarunaPendowohardjo". The purpose of this research is to increase the knowledge of adolescents about the importanceof reproductive health from a physical and psychological perspective. Adolescent Reproductive Health EducationActivities at Karangtaruna Pendowohardjo were carried out using counseling and demonstration methods, themedia used using teaching aids. The target audience in this community service is Youth, especially YouthOrganizations in...

Pelatihan Kader Sebaya Sebagai Upaya Pemberdayaan Remaja DI Bidang Kesehatan Reproduksi

Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo

Masalah yang menonjol di kalangan remaja yaitu permasalahan seputar seksualitas, HIV/AIDS dan Napza, serta rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi Ada potensi kerentanan remaja untuk beperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya, sehingga pemerintah melakukan salah satu pedekatan melalui program teman sebaya sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Keberadaan kader diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi melalui edukasi, namun fakta dilapangan jumlah kader teman sebaya jumlahnya terbatas. Tujuan kegiatan: pemberdayaan remaja putri melalui peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja calon kader teman sebaya melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan dilakukan di desa Watugede Singosari Kabupaten Malang, pada bulan April-September 2021 dengan jumlah peserta 10 calon kader teman sebaya, berusia antara 15-20 tahun dengan pendidikan minimal SMU dan bersedia mengikuti kegiatan minimal 4 kali pertemuan. Hasil penilaian pen...

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Dalam Upaya Pembangunan Kesehatan Remaja DI Desa Sukamukti Kabupaten Garut

Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin

Desa Sukamukti merupakan desa yang dipilih untuk mendapatkan Program “Power To Youth” oleh Kabupaten Garut karena angka pernikahan anak dan dispenasi nikah yang tinggi. Hal ini menjadi masalah urgen karena dampaknya akan merugikan remaja sebagai generasi penerus bangsa karena beresiko memiliki kesehatan reproduksi yang tidak berkualitas. Dalam upaya membangun kesehatan reproduksi, harus ada kegiatan untuk menunjang perubahan wawasan masyarakat terkait pentingnya kesehatan reproduksi. Tujuan penyuluhan kesehatan reproduksi adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan sehingga meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta menurunkan angka pernikahan anak di Desa Sukamukti. Melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk menganalisis masalah remaja oleh Yayasan SEMAK, dilihat dari tingginya angka pernikahan anak dan permintaan dispensasi nikah di KUA karena kurangnya pengetahuan orangtua dan remaja. Hasil pengabdian ini membuat Forum Kom...

Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Pendidikan Kesehatan Berupa Aplikasi Layanan Keperawatan Kesehatan Reproduksi Remaja (Lawan Roma) DI SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 2019

Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas...

Pemberdayaan Remaja dalam Pengelolaan Kesehatan Reproduksi pada Layanan Konseling Sebaya

Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat

The problems of adolescents in Banten Province are very concerning, including free sex, teenage pregnancy, teenage marriage, teenage childbirth, sexual diseases and deviant sexual behavior. These problems increased from 59% in 2012 to 74% in 2017. Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) is the government's effort in overcoming adolescent problems by using a peer approach. The purpose of this activity is to improve the skills of peer counselors in providing peer counseling on adolescent reproductive health in Lebak Regency, identify the knowledge of peer counselors in providing counseling on adolescent reproductive health and identify the number of peer counseling services in providing counseling before and after the intervention. Service activities in the form of training on peer counseling are divided into four stages of activity. The results of this community service activity are that there is an increase in the knowledge of peer counselors about peer ...

Sosialisasi Dan Diskusi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Perempuan Dan Anak Dalam Upaya Pencegahan Perkawinan Anak DI Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro

ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Perkawinan anak merupakan masalah serius yang dihadapi di Indonesia, Perkawinan anak diartikan sebagai perkawinan dibawah usia yang disyaratkan oleh Undang undang. Menurut UU No 16 tahun 2019 dimana batasan usia pernikahan untuk laki laki dan perempuan adalah sudah berusia 19 tahun. Persoalan pernikahan anak telah menjadi perhatian pemerintah. Tujuan kegiatan adalah melakukan sosialisasi dan diskusi tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan anak, sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja dan orag tua sehingga dapat menurunkan angka pernikahan anak dikabupaten bojonegoro. Metode yang dilakukan dengan sosialisasi dan fasilitasi diskusi denngan pihak terkait tentang perkawinan anak dan upaya pencegahannya. Kegiatan sosialisasi dan diskusi tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Perempuan dan Anak dalam Upaya Pencegahan Perkawinan Anak di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro dihadiri oleh remaja, orang tua remaja, kader kesehatan, bidan, kepala desa, kep...

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja DI Posyandu Pondok Pesantren Al-Muqorrabun Pontianak

Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS, 2023

adalah mitra pengabdian yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas yang masih minim. Kegiatan yang dilakukan di posyandu tersebut juga masih terbatas pada pemeriksaan kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja di Posyandu Pondok Pesantren Al-Muqorrabun Pontianak. Metode pelaksanaan pengabdian dengan menggunakan melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas dengan menggunakan media leaflet dan video. Jumlah mitra yang terlibat sebanyak 24 orang. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan mitra tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas sebesar 66,3%. Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah masih tabunya remaja dalam mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas. Diperlukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) secara terus menerus dan berkelanjutan di Posyandu Remaja Pondok Pesantren Al-Muqorrabun Pontianak, sehingga diharapkan remaja memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat berperilaku seksual yang sehat..

Reproduksi Sehat, Remaja Sehat di Posyandu Remaja Pashmina

Jurnal ABDIMAS-HIP : Pengabdian Kepada Masyarakat, 2021

Adolescents are people aged 12 to 24 years. Adolescence is a transition from childhood to adulthood. This means that the process of introduction and knowledge of reproductive health has actually started at this time. In simple terms, reproduction comes from the word "re" which means to return and "production" which means to make or produce. Reproductive health, as part of general health, is thus also a human right of every person, both men and women. Women's human rights are regulated in Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights Article 3 paragraph (3) which states that everyone has the right to the protection of human rights and human freedoms without discrimination. Reproductive health according to Law Number 36 Year 2009 is a complete physical, mental and social condition, not merely free from disease or disability related to the reproductive system, function and process in men and women. The purpose of this community service is to provide reproductive...

Pemberdayaan Siswa Sebagai Peer Educator Kesehatan Reproduksi Remaja

Adimas : jurnal pengabdian kepada masyarakat, 2019

Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membentuk konselor sebaya terlatih dengan cara membekali pengetahuan dan ketrampilan konselor sebaya tentang kesehatan reproduksi remaja dan cara-cara menangani permasalahannya. Desain untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melatih sebagian siswa menjadi konselor sebaya tentang kesehatan reproduksi. Materi utama pelatihan ini adalah Kesehatan Reproduksi Remaja dan Cara-cara mengatasi permasalahannya, serta bagaimana menjadi konselor sebaya. Sasaran program adalah anggota OSIS SMK PGRI 1 Ponorogo. Pelatihan dilakukan 1 hari dan pendampingan dilakukan 1 hari. Jumlah siswa yang dilatih 20 siswa sebagai calon konselor sebaya. Hasil pelatihan menunjukkan 95% siswa meningkat secara signifikan skor pengetahun kesehatan reproduksi. Dan 100% siswa mampu berperan sebagai seorang peer educator secara efektif. Program pendidik sebaya hendaknya menjadi kegiatan ekstra kulikuler di semua sekolah baik tingkat SLTP maupun SLTA untuk mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja.