Hubungan Ketersediaan Apd Dan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Tenaga Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 (original) (raw)
Related papers
Studi Kecemasan pada Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat
Dunia sedang mengalami masa yang berat sejak awal tahun 2020 karena dikejutkan dengan adanya fenomena Corona Virus Disease atau COVID-19.Pandemi COVID-19 bukan hanya berpengaruh pada kesehatan fisik masyarakat tetapi juga pada kesehatan jiwa.Adaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam menjalani aktivitas keseharian “yang baru” bukan merupakan hal yang mudah.Kesulitan menghadapi perubahan ini dapat meningkatkan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan pada tenaga kesehatan di Kabupaten Kendal. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari 2021. Jenis penelitian deskriptif metode survey. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Teknik sampling yaitu accidental sampling. Jumlah responden penelitian sejumlah 40 orang.Hasil penelitian ini menunjukkan responden penelitian mayoritas tidak mengalami kecemasan, yaitu sebesar 70% (28). Responden yang mengalami kecemasan ringan sebesar 17.5% (7), responden yang mengalami kecemasan berat sebe...
Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Covid-19
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA, 2020
ABSTRAKTenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagai garda terdepan penanganan, pencegahan, dan perawatan pasien Covid-19 mengalami kecemasan karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan alat pelindung diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi kecemasan petugas kesehatan dalam pencegahan Covid-19. Penelitian kuantitatif mengunakan metode obsevasional analitik dengan rancangan cross-sectional ini dilakukan di tiga Rumah Sakit dan sembilan Layanan Kesehatan pada bulan April 2020. Penentuan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel 115 reponden. Uji pearson chi-square dilakukan untuk menilai hubungan antara kecemasan dan usia, jenis kelamin, status keluarga, kejujuran pasien, ketersediaan peralatan perlindungan pribadi, dan pengetahuan. Masing-masing variabel independen dievaluasi menggunakan analisis uji regresi logistik untuk menetukan variabel yang paling berpengar...
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI)
Indonesia saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan jumlah kasus dan atau jumlah kematian semakin meningkat. Kondisi tersebut meningkatkan perubahan psikologis pada perawat seperti kecemasan dalam setiap melaksanakan asuhan keperawatan, untuk itu perawat dalam melakukan tugasnya memakai alat pelindung diri untuk mengantisipasi risiko terpapar berbagai virus termasuk Covid-19. Mengetahui Hubungan kelengkapan alat pelindung diri (APD) terhadap tingkat kecemasan perawat dalam menangani pasien pada masa pandemi Covid-19 di Ruang Ranap RSUI Kustati Surakarta. Penelitian ini adalah diskriptif korelatif dengan pendekatan cros sectional. Penelitian dilakukan di RSUI Kustati Surakarta pada bulan Maret sampai April 2021. Sampel penelitian adalah 55 orang perawat yang bekerja di Ruang Covid. Teknik sampel menggunakan tehnik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasional kelangkapan APD dan kuesioner kecemasan dari HRSA(Hamilton Ratting scale for Anxiety). ...
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)
Anxiety is a negative feeling due to situation that cause discomfort, uncertainty, helplessness, and isolation. The Covid-19 pandemic is one of triggers for anxiety in nurses because the virus is easily transmitted quickly. This study aims to identify a relationship between the behavior of using Personal Protective Equipment (PPE) and the implementation of the Covid-19 prevention protocol with nurses’ anxiety. This research is quantitative research using a descriptive correlation design with a Cross Sectional approach. Respondents in this study involved nurse practitioner who treated non-Covid-19 patients at RS X, West Borneo, with a purposive sampling technique. Nurses’ anxiety in treating non-Covid-19 patients is included in the category of mild anxiety (1 – 17) using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. Analysis of the data using the Spearman Rho test, which obtained the results that there was no relationship between the behavior of using PPE and the implementation...
Pelatihan Keterampilan Membuat Apd Dalam Rangka Pencegahan COVID-19
Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 2020
Salah satu bentuk upaya yang dilakukan pencegahan penularan Covid-19 adalah dengan menerapkan physical distancing dan menjaga diri ketika keluar rumah dengan alat pelindung diri (APD). Semua orang saat ini memerlukan APD untuk pencegahan penularan Covid-19, sehingga kebutuhan APD semakin banyak. APD yang dibutuhkan secara umum adalah masker, sedangkan tenaga medis harus menggunakan APD secara lengkap yang terdiri dari: (a) face shield; (b) masker; (c) baju cover; dan (d) hand sanitizer. APD yang biasa digunakan untuk kehidupan sehari-hari oleh masyarakat adalah masker. Akan tetapi masyarakat belum mengetahui APD yang memenuhi standar minimal untuk pencegahan virus covid-19. Masyarakat yang terdampak covid-19 terdiri dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan manula. Remaja merupakan usia yang lebih kuat dalam mengahdapi kondisi saat ini karena memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik daripada masyarakat yang lain. Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa perlunya pelatihan APD yang berupa masker untuk masyarakat khususnya remaja yang terdampak Covid-19. TIM PPM FT UNY khususnya dosen Program Studi Tata Busana memberikan solusi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan cara menggabungkan berbagai elemen bahan, teknik pengerjaan, dan variasi bentuk perwujudan sehingga menghasilkan pelatihan pembuatan masker yang sesuai dengan standar kesehatan untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Nusantara Hasana Journal
Background: On March 11, 2020 WHO declared COVID-19 a pandemic. Anxiety is an impact of the COVID-19 pandemic experienced by health workers so that it affects work motivation. The study aims to determine the relationship between anxiety and the work motivation of health workers at the Ampenan Health Center during the COVID-19 pandemic. Method :This study is an observational analytic study with a cross sectional design. This study used the HAM-A questionnaire to measure anxiety. Measurement of work motivation was carried out using the MWMS questionnaire. The research sample is 69 respondents. Data analysis using Chi-Square. Result: The results showed that 34.8% of respondents experienced anxiety and 65.2% who were not anxious. Chi-Square analysis obtained a p-value of 0.001 (p-value <0.05), which means that there is a significant relationship between anxiety and the work motivation of health workers at the Ampenan Health Center during the COVID-19 pandemic. Conclusion: There is a ...
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kesiapan Dokter Gigi dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
e-GiGi, 2021
Coronavirus disease 2019 (Covid-19) can cause respiratory problems and affect all ages. The nature of the transmission and the mortality rate of this viral infection bring about anxiety among health workers, inter alia, dentists because they have a high risk of contracting Covid-19. This study was aimed to determine the relationship between anxiety levels and the preparedness of dentists in facing the Covid-19 pandemic. This was an analytical study with a cross-sectional design. A quantitative study was conducted using a questionnaire that has been structured and tested for its validity and reliability. The questionnaire was divided into two parts, as follows: demographic data and levels of anxiety. Data were analyzed univariately and bivariately with the Spearman correlation test. There were 276 dentists in Bali as respondents who participated in this study. The results showed that the highest level of anxiety was moderate anxiety (54.3%) and there was a relationship between level of anxiety and the number of screening and patient settings with a p-value of 0.034 (p<0.05). In conclusion, there is a relationship between level of anxiety and the dentist's preparedness in the form of number of screening and patient setting to face the Covid-19 pandemic in Bali.
Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
The spread of Covid-19 through small droplets of saliva that come out of the nose or mouth when a person infected with Covid-19 sneezes or coughs. Masks when traveling, maintaining distance and implementing health protocols. The purpose of this study was to determine whether there was an effect of the coronavirus disease 2019 (covid-19) pandemic on the level of public anxiety in the Mojorejo village. This study uses a quantitative descriptive method. The purpose of the study was a significant difference in the effectiveness of providing health education regarding the prevention of Covid 19 and 5M in reducing the level of anxiety in the residents of Dukuh Mojorejo in Sukoharjo Regency. This study uses a quasi-experimental approach, namely one group pre-test and post-test approaches. The sampling technique used is Simple Random Sampling, as many as 60 respondents. The results before giving Health Education about Prevention of Covid 19 and 5m were the most with moderate anxiety of 39 p...
Ketersediaan dan Kesiapan Tenaga Kesehatan di Indonesia
Ester Mustika Simbolon, 2024
menekankan pentingnya tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara merata. Kesiapan dan kapasitas tenaga kesehatan sangat krusial menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks. Pemerintah Indonesia berusaha memperkuat kapasitas tenaga kesehatan melalui kebijakan yang mengatasi ketimpangan distribusi dan meningkatkan kualitas serta akses pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan atau studi literatur dimana penulis mengandalkan berbagai literatur untuk memperoleh data dan menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan deskripsi. Subjek studi adalah kapasitas dan kesiapan tenaga kesehatan di Indonesia. Hasil: Transformasi kesehatan Indonesia menekankan pentingnya SDM kesehatan, namun masih menghadapi tantangan seperti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan antara wilayah Jawa-Bali dan wilayah timur. Diperlukan kebijakan strategis yang mencakup pelatihan, insentif, dan teknologi untuk memastikan pemerataan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini meliputi keterbatasan sumber daya, kesenjangan regional, dan resistensi terhadap perubahan. Kesimpulan: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan transformasi kesehatan dengan enam pilar utama, termasuk pengembangan SDM kesehatan. Meski upaya peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan dilakukan, tantangan seperti ketimpangan distribusi dan kebutuhan peningkatan kompetensi masih ada. Kebijakan strategis dan pendekatan holistik diperlukan untuk memastikan tujuan transformasi tercapai dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata.