Bimbingan Sosial Individu dalam Upaya Perubahan Perilaku Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang (original) (raw)
Related papers
Pemberian Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Dalam Menumbuhkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2017
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya anak yang kurang memiliki perilaku prososial terhadap teman atau lingkungannya. Melalui program pemberian layanan bimbingan pribadi sosial yang terencana diharapkan mampu menumbuhkan perilaku prososial anak usia dini. Penelitian ini dilakukan di Paud Kuncup Harapan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan atau kondisi yang berkaitan dengan layanan bimbingan pribadi sosial dalam menumbuhkan perilaku prososial siswa. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Wawancara dalam penelitian ini adalah percakapan dengan maksud tertentu. Peneliti membuat format wawancara yang terkait dengan pelayanan bimbingan pribadi sosial terkait dengan perilaku prososial. Dengan pemberian layanan bimbingan pribadi sosial dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini terdapat perubahan sikap terkait perilaku prosial m...
Self Serving Bias Anak Berhadapan Dengan Hukum DI Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos), 2020
Self Serving Bias adalah tendensi seseorang untuk menganggap dirinya lebih baikdibandingkan orang lain. Penelitian ini akan mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2)Self Serving attribution (kesalahan dalam mengatribusi) 3) Self Congratulatory Comparison(menganggap diri lebih baik dibanding orang lain), 4) Illusory Optimism (optimisme yangtidak realistis), 5) False Consensus For Failings (kesalahan konsensus terhadap kegagalan),dan 6) Harapan Informan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam selfserving bias sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai resiko munculnya selfserving bias dan mengupayakan program pembinaan yang tepat. Informan penelitian inisembilan orang yaitu lima anak berhadapan dengan hukum dan empat sebagai informanpendukung. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Sumber datayang digunakan data primer dan data sekunder. Penentuan informan menggunakan teknikpurposive sampling. Teknik pengumpulan data adala...
Pembinaan Teroris Anak DI Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I DI Tangerang
Sosio konsepsia
Latar belakang penelitian karena keprihatinan anak yang terlibat dalam tindak pidana teroris. Berdasarkan data pada bulan Januari 2017 (sumber Ditjen Pemasyarakatan) jumlah anak tindak pidana teroris berjumlah 5 (lima) orang seluruh Indonesia. Walaupun jumlahnya sedikit jika tidak mendapat penanganan yang komprehensif maka akan berdampak buruk bagi bangsa Indonesia. Permasalahan umum yang ingin dibahas adalah bagaimana pembinaan teroris anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Tangerang. Fokus penelitian ini diarahkan pada (1) bagaimana permasalahan teroris anak ?; (2) bagaimana kebutuhan teroris anak ?; (3) Bagaimana model pembinaan teroris anak ? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study). Kasus dalam penelitian ini merupakan kasus tunggal (single case study). Penelitian bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Lokasi penelitian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Tangerang. Subyek penelitian adalah anak yang melakukan tindak pidana teroris. Kerangka teoritis yang menjadi dasar analisis adalah teori perkembangan anak dan teori ekologi sosial. Tujuan penelitian untuk menganalisis bagaimana pembinaan teroris anak di LPKA Klas I Tangerang. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum ada pembinaan yang bersifat khusus bagi teroris anak. Pembinaan masih bersifat komunal. Pembinaan anak dengan tindak pidana teroris sama dengan tindak pidana umum. Akibatnya perubahan ideologi belum tersentuh. Kata Kunci:teroris anak, perkembangan anak, pembinaan.
2017
Balai Peemasyarakatan through Counsellor of Social ( Bapas) according to rule Section 8 sentence ( 1) UU Pemasyarakatan Jo Section 65 UU Systems Criminal Justice Of Child (SPPA) in letter of d have duty do adjacently, tuition, and observation of child which persuant to justice decision fallen by crime or hit by action, including here Bapas Klas 1 Town Field. lifted Problems at this skripsi is ( 1)how role of Bapas Klas I Field in giving tuition to child getting sanction of treatment?(2) Do constraints faced by Bapas Klas I Field in giving tuition to child which is this treatment?.this research use type research of sosiologis yuridis. used data cover primary data and data of sekunder, obtained data through document study and interview. Data analysed by qualitatif.from research can be concluded that ( 1)role Bapas Klas 1 Field in giving tuition to child getting sanction of treatment,oversee execution of decision of judge.dan if decision have been dropped by hence hereinafter bapas wil...
Urgensi Pelayanan Bimbingan Pribadi Dan Sosial Pada Siswa SMK
Jurnal Prakarsa Paedagogia
Aspek pribadi dan sosial berkenaan dengan pemahaman dan pengembangan karakteristik, potensi, dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya, baik intelektual, sosial, fisik motorik maupun efektif emosional. Berdasarkan tahap perkembangannya, usia remaja disebut dalam masa transisi atau peralihan karena sedang mengalami perkembangan fisiologis––perubahan fisik primer maupun perubahan fisik sekunder––, perkembangan emosi––psikis atau mental yang mudah berubah-ubah/emosi tidak stabil––dan perkembangan sosial––tuntutan atau beban sosial––yang akan menimbulkan ketakutan, kecemasan bahkan rasa tidak percaya diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kajian pustaka. Berdasarkan penelitian ini didapatkanlah urgensi dari pelaksanaan bimbingan pribadi sosial untuk siswa SMK (remaja). Dalam hal ini adalah implementasi yang digunakan guru bimbingan konseling yaitu: metode tidak langsung diantaranya: bimbingan klasikal, kolaborasi dengan wali kelas, kolaborasi dengan orangtaua, kaloborasi ...
Bimbingan Konseling Dalam Merubah Perilaku Siswa DI Sekolah
2021
This study aims to describe: (1) the implementation of counseling guidance in changing student behavior, (2) the role of teachers and principals in implementing counseling guidance in changing student behavior. This research is a qualitative research. The subjects of this study were the principal, teachers, and students. The data collection techniques used were observation, interview, and documentation techniques. The analysis technique used consists of three components of analysis, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This research begins with the preparation stage, research implementation, report preparation and ends with reporting. The result of this research is that the implementation of counseling guidance in TRIMODADI State Elementary School 01 is carried out through the planning, implementation, evaluation, and follow-up stages. Students who have bad behavior are given advice and are guided and directed by an individual approach carried out by th...
Pendekatan Layanan Bimbingan Dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus
AL-TAZKIAH, 2018
Special Needs Children (ABK) are individuals who have characteristics that are different from other individuals in the normal view of society in general. More specifcally, children with special needs show lower intellectual or emotional characteristics or higher than normal anal peers or are outside the normal standards that apply in society. So that it has diffculty in achieving success both in terms of social personal, and educational activities. especially what they have makes children with special needs need special education and services to optimize their inner potential. The impact of negative developments raises the risk of increasing the likelihood of the emergence of diffculties in adjustment to disabled children so that supporting factors are needed to adjust. Environment as an important factor to adjust. The attitude of parents, family, peers, school friends, and the general public as supporters in adjusting to their environment.
Interaksi Sosial Anak Berkonflik Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandar Lampung
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat
Tujuan khusus riset ini adalah mengetahui data demografi, perubahan interaksi dan perilaku sosial anak. Metoda riset ini yaitu deskriptif, kuatitatif dan kualitatif. Hasil riset menunjukkan paling banyak anak berpendidikan SMP, status pelajar dan vonis berat. Bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif tidak banyak berubah walaupun sudah lama menjalani masa tahanan. Berdasarkan wawancara, mereka menyatakan berubah karena ada peraturan, pengawasan dan tatanan kehidupan di lapas. Kesimpulannya, perilaku sosial tidak banyak menunjukan perubahan ke arah perilaku baik. Sebaiknya perubahan bentuk interaksi sosial dan perilaku bukan karena adanya peraturan dan pengawasan tetapi memang karena anak itu sudah menyadari bahwa dia harus berubah. Saran, pembinaan seharusnya menyertakan konseling individu dan kelompok yang mengarah kepada pembinaan mental dan interaksi sosial secara individu, menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membina anak-anak. Pembinaan di lapas harus diubah menja...
Upaya Bimbingan Orang Tua Dalam Membentuk Akhlak Anak
Journal Cices (Cyberpreneurship Innovative and Creative Exact and Social Science), 2020
Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang peranan orang tua dalam membentuk akhlak anak di Yayasan Pendidikan Ibnu Syuhada. Pendidikan akidah akhlak yang baru sebatas konsep teori diskusi dalam literatur, sangat menarik untuk diteliti. Tujuannya untuk menganalisa secara kritis tentang upaya bimbingan orang tua dalam membentuk akhlak anak di Yayasan Pendidikan Ibnu Syuhada Kota Tangerang. Adapun hasilnya diharapkan akan dapat gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk orang tua atau yayasan dalam membentuk akhlak al-karimah di lembaga-lembaga pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menjadikan Yayasan Pendidikan Ibnu Syuhada Kota Tangerang sebagai wadah tempat penelitian. Adapun metode yang dalam penelitian ini metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisa sedemikian rupa dengan menggunakan model Miles and Hubermen yaitu data colection, data reduction, data display, selanjutnya conclution drawing/verification (diambil kesimpulan). Hasil penelitian menunjukan:(1) penerapan pendidikan akhlak di Yaspi Ibnu Syuhada telah sesuai dengan tujuan pendidikan. Berdasarkan pengamatan selama penelitian dalam proses pembelajaran dengan indikasi bahwa guru dan anak didik telah mengimplementasikannya. (2) memberikan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah berlaku di Yayasan Pendidikan Ibnu Syuhada dan mengevaluasi siswa pada waktu yang ditentukan (3) memberikan ketauladanan dalam ibadah dan ketauladan dalam akhlak al-karimah serta melakukan pengawasan terhadap anak tentang bagaimana anak mengamalkan ilmunya yang didapat dari madrasah selama di rumah. Abstract This study examines the role of parents in shaping children's morals at the Ibnu Syuhada Education Foundation. Moral education which is only limited to the concept of theoretical discussion in the literature, very interesting to study. The aim is to critically analyze how to encourage parents in compiling children's character at the Ibnu Syuhada Education Foundation in the City of Tangerang. As a result it is expected to be able to use consideration for parents or foundations in forming the morals of al-karimah in educational institutions.This research is a qualitative study,which makes the Ibnu Syuhada Education Foundation Tangerang City as a research site. The method used in this study is the method of observation, interviews, and observation. Then the data are analyzed in a complete way using the Miles and Hubermen model, namely data collection, data reduction, data display, then drawing conclusions / verification (drawing conclusions. The results showed: (1) the application of moral education in Yaspi Ibnu Syuhada was in accordance with the objectives of education. Based on observations during the research in the learning process with the intention of the teacher and students have implemented it. (2) provide education in accordance with the curriculum that has been applied at the Ibnu Syuhada Education Foundation and ask students at the specified time (3) provide role models in worship and exemplary morals in al-karimah and provide protection for children to practice their knowledge obtained from madrasa while at home.