Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Metode Curah Pendapat Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Hiv/Aids (original) (raw)
Related papers
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hiv/Aids Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Human Immunodeficiency Virus / Acquired-Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) is now a global health epidemic affecting all ages and genders. Based on data from the United Nations Program on HIV / AIDS (UNAIDS), there were 36.9 million people in various countries living with HIV and AIDS in 2017. Of the total sufferers, 1.8 million were children under 15 years of age.. Promiscuity in adolescents can ease the risk of contracting HIV and AIDS. Some teenagers do not have correct knowledge about reproductive health and sexuality. Incorrect information can plunge adolescents into promiscuity which can lead to contracting HIV and AIDS. Based on data from the South Sulawesi Provincial Health Office in 2018, there were 547 HIV people and 49 AIDS people. The purpose of this study was to determine the effect of health education on HIV / AIDS on increasing the knowledge of adolescents in the Military Academy of the Military Region VII / Wirabuana. Method: This type of research is quantitative with a Quasi Experimental design. Sampling in this study using Simple Random Sampling technique. Data collection was done using a questionnaire (Google Form) and for data analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test. Result: statistical test obtained at the time of Pre Test Mean 11.36, Standard Deviation 2.646, p value 0.000 and Post Test, Mean value 16.89, Standard Deviation 2.518, p value 0.000. Conclusion: Based on the research conducted, it is concluded that there is an effect of health education on increasing the knowledge of adolescents in the PelamoniaKesdam VII / Wirabuana Nursing Academy.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 2020
Pertambahan jumlah kasus baru HIV & AIDS masih menjadi hal yang mengkhawatirkan terutama dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi melalui media sosial oleh peer educator terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV & AIDS. Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan randomized pretest posttest control group. Jumlah sampel sebanyak 100 orang yang berasal dari siswa-siswi SMAN 4 Parepare sebagai kelompok intervensi dan SMAN 2 Parepare sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Analisis skor pengetahuan dan sikap responden antara pretest dan postest menggunakan uji non parametrik two related sample( wilcoxon) dan uji t sampel berpasangan. Untuk membandingkan pengetahuan dan sikap responden kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji non parametrik two independent sample (Mann- Whitney) dan uji t sampel tidak berpasangan. Batas kemaknaan (nilai alpha) ditetapkan 5% (0,0...
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Hiv/Aids
Jurnal Kesehatan, 2020
HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam kehidupan di karenakan sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Tingginya angka kejadian HIV/AIDS dianggap berhubungan dengan rendahnya pengetahuan mengenai HIV/AIDS. Pendidikan kesehatan pada remaja diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di MA Pringgabaya Kabupaten Indramayu Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pre-eksperimental dengan one-group pretest- posttest design tanpa kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X-XI MA Pringgabaya Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 90 remaja. Sampel diambil dengan teknik total sampling, sehingga jumlah responden 90 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah...
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ABSTRAKSiswa sekolah menengah atas merupakan gambaran karakteristik remaja, yang mulai memiliki dorongan melakukan aktivitas seksual. Sehingga menjadi golongan yang rentan mengalami penyakit seksual. Angka dari SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa hanya 15% remaja yang tidak pernah memiliki pacar, bahkan 25% remaja telah mulai berpacaran pada usia 12 tahun. Memiliki pacar merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku seksual pranikah (3x lebih besar), dan alasan utama melakukan hubungan seksual pranikah adalah rasa ingin tahu (54%) (Verawati,2013). Data dari Kemenkes tahun 2014 menunjukkan bahwa anak usia 15-19 tahun berjumlah 3.587 jiwa menderita HIV- AIDS. Sementara untuk wilayah Jawa Barat jumlah penderita HIV- AIDS menduduki ranking ke empat terbesar dari angka nasional yaitu jumlah penduduk yang menderita HIVAIDS sebanyak 13.507 jiwa ( Kemenkes RI, 2015).Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV-AIDS. Metode kegiatan menggunakan virtu...
Pengetahuan Remaja Tentang Hiv/Aids
MIDWIFERY JOURNAL, 2021
Background : Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that causes decreased immunity and can cause a set of symptoms of a disease called Acquired immuno deficiency syndrom (AIDS). The phenomenon of people living with HIV/AIDS tends to increase in both developed and developing countries, including Indonesia. A total of 324 new cases were found throughout 2020 in Cirebon City. Objective : Adolescent knowledge about HIV/AIDS is expected to inhibit or prevent the spread of HIV/AIDS. Methods : The research design used is descriptive with cross sectional approach. Sampling with stratified random sampling technique. The number of samples was determined using the slovin formula, in order to obtain a sample of 142 adolescents who met the inclusion criteria. Result : The majority of adolescents who have sufficient knowledge are 92 people, the majority of respondents are 13-15 years old, 109 people are middle-school teenagers, 78 parents are included in the middle school education, 85 parents have high jobs, 82 respondents said they didn't obtain information related to HIV/AIDS, based on information sources, the majority of adolescents get information related to HIV/AIDS from schools/lessons. Conclusion : From 142 respondents, the majority are in the age range of 13-15 yaers who are middleaged adolescents and have sufficient knowledge related to HIV/AIDS Suggestion With a good level of knowledge related to HIV/AIDS, the hope is that it can prevent and reduce the incidence of HIV/AIDS among adolescents.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Di Kabupaten Bandung
2017
ABSTRAK Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja (15-19 tahun) tentang HIV/AIDS di SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design dengan analisis regresi sederhana. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.Populasi adalah siswa dan siswi SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung dengan jumlah sampel 39 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Pengolahan data univaria t menggunakan persentase dan bivariate menggunakan Paired-Samples t test . Hasil Penelitian pengetahuan responden sebelum diberikan perlakuan menunjukan hampir setengah responden (48,7%) termasuk katagori pengetahuan kurang, hampir setengahnya lagi (41%) termasuk katagori pengetahuan cukup dan sebagian kecil (10,...
Strategi Edukasi DI Dalam Peningkatan Pengetahuan Hiv/Aids Pada Remaja
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia
Meningkatnya prevalensi HIV/AIDS di Indonesia memberikan dampak langsung pada masyarakat terutama kepada remaja. Kurangnya edukasi dan kehadiran stigma negatif yang beredar di masyarakat menyebabkan rendahnya pengetahuan remaja terhadap HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi edukasi yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap HIV/AIDS. Metode yang digunakan adalah literatur review. Tinjauan literatur ini dimulai dengan pemilihan topik, memilih keyword untuk mencari referensi jurnal. Data dasar yang digunakan termasuk Google Scholar, Science Direct and Research Gate, Sinta dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah HIV/AIDS, strategi edukasi, pengetahuan dan remaja. Studi ini mencari 181.000 artikel pada mesin pencarian, terdapat 40 artikel yang relevan dan 8 artikel yang diikutsertakan kedalam pembahasan penulisan. Hasil dari studi literatur ini didapatkan beberapa metode edukasi yang digunakan kepada remaja dalam meni...
2020
HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang dihadapi hingga saat ini. Remaja merupakan sasaran utama untuk memberikan informasi pesan-pesan kesehatan tentang penyakit ini. Tingginya angka penderita dapat memungkinan masih akan bertambahnya kasus bila tidak dilakukan penyebaran informasi guna menambah pengetahuan seseorang. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan kepada Pelajar diharapkan dapat mempu meningkatkan pengetahuan mereka tentang penyakit ini dan dapat membantu dalam mengurangi kasus di kemudia hari. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk menganalisis Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Penyakit HIV/AIDS di SMP Negeri 6 Manado. Metode Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen semu atau Quasi Experiment, dengan rancangan pre-test dan post-test one group design. Populasi yakni seluruh Peserta Didik kelas VIII SMP Negeri 6 Manado yang berjumlah 191 Peserta Didik. Sampel yaitu 66 peserta didik yang ditentukan mengunakan ...
Jurnal Sistem Kesehatan, 2018
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) sejak tahun 2005hingga tahun 2015 mencatat 68.917 kasus HIV/AIDS. Berdasarkan kelompok umur, presentase kasus tertinggi HIV/AIDS tahun 2015 terjadi pada remaja. Rendahnya pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS menyebabkan tingginya angka HIV/AIDS pada remaja. Upaya yang dilakukan untuk mencegah meningkatnya angka kejadian HIV/AIDS dengan meningkatkan pengetahuan remaja melalui program Hidup Sehat Bersama Sahabat (HEBAT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS setelah mengikuti program HEBAT di 4 SMP Negeri Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Kota Bandung pada tanggal 25 Juli sampai 3 Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik cluster sampling serta stratified random sampling yang berjumlah 297 orang yang berasal dari empat...