Kajian Peran Strategi Migrasi Sebagai Upaya Penghidupan Berkelanjutan Perdesaan Pada Rumah Tangga Migran (Studi Kasus: Rumah Tangga Migran DI Desa Padas, Desa Jono Dan Desa Gawan Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen) (original) (raw)

Arahan Konsep dan Strategi Pengembangan Kawasan Desa Wisata Nongkosawit Sebagai Destinasi Wisata Kota Semarang

2016

Sejak diresmikan oleh Walikota Semarang pada tahun 2012, Desa Wisata Nongkosawit belum mengalami perkembangan yang cukup signifikan yaitu masih banyak potensi-potensi alam yang belum tergali, belum terlihat adanya identitas dan kegiatan desa wisata yang menonjol. Selain itu, kurangnya promosi dan pemasaran yang dilakukan, serta minimnya informasi terkait Desa Wisata Nongkosawit berakibat pada tidak banyak orang atau masyarakat luas yang mengetahui bahwa di Kota Semarang ini memiliki beberapa desa wisata. Padahal Desa Wisata Nongkosawit dapat dikategorikan cukup prospektif untuk dikembangkan. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini konsep pengembangan dibagi menjadi dua, yaitu konsep secara spasial dan konsep secara non spasial. Dari hasil penilaian bobot dan scoring yang telah dilakukan pada tabel IFAS dan EFAS sebelumnya, dapat diperoleh hasil bahwa strategi SO (Strength-Opportunity) memiliki nilai skor ter...

Analisis Strategi Berpikir Reflektif Matematis Siswa Sma Dalam Pemecahan Masalah Matematis

2019

Berpikir reflektif dalam penelitian ini adalah aktivitas berpikir matematis yang melibatkan proses pertimbangan yang gigih terhadap penggunaan pengetahuan internal dan pengambilan keputusan, dalam memecahkan suatu masalah matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi berpikir reflektif matematis siswa SMA dalam pemecahan masalah matematis. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu mengembangkan instrumen penelitian berupa tes pemecahan masalah, pedoman wawancara dan jurnal refleksi, meminta siswa mengerjakan tes dan jurnal refleksi, melakukan wawancara, dan menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berpikir reflektif pada kelompok tinggi terdiri dari: memahami masalah secara gigih berdasarkan konteks masalah dengan melibatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, merancang strategi penyelesaian dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk menghubungkannya dengan konsep dan informasi yang ada sesuai konteks m...

Strategi pemecahan masalah ekuivalensi: Analisis proses penerjemahan oleh penerjemah mahasiswa

Research Report, 2019

Akhir-akhir ini trend penelitian di bidang terjemahan sudah mulai bergeser kepada penerjemahan berbasis kepada proses, menggantikan fokus penelitian sebelumnya yang berorientasi kepada produk yang cenderung mempersalahkan produk hasil penerjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan masalah ekuvalensi, strategi mengatasi permasalahan ekuivalensi, kontribusi sumber eksternal dalam mengatasi permasalahan ekuivalensi, dan mengembangkan model pemecahan masalah ekuivalensi dalam penerjemahan teks dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, dan sebaliknya. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi dan diseminarkan pada konferensi internasional terindeks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk melihat proses penerjemahan yang melibatkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dilakukan oleh penerjemah mahasiswa. Data penelitian ini adalah masalah-masalah yang terjadi pada proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah mahasiswa. Sumber data penelitian ini adalah teks abstrak makalah berbahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan 3 jenis instrumen, yaitu alat perekam log (Translog), alat perekam layar (Camtasia), dan kuesioner. Proses penerjemahan akan dilakukan di sebuah ruangan yang dirancang sedekat mungkin dengan keadaan ruang kerja seorang penerjemah sebenarnya. Setiap komputer yang akan digunakan dipasang perangkat lunak Translog-II dan Camtasia. Pengumpulan data akan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu (i) pengumpulan data persiapan sebelum melakukan tes penerjemahan; (ii) pengumpulan data proses penerjemahan yang sebenarnya; dan (iii) pengumpulan data hasil kuesioner yang dibarengi dengan pemutaran proses penerjemahan melalui Translog dan Camtasia. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian menemukan bahwa masalah ekuivalensi yang dihadapi oleh penerjemah mahasiswa dalam proses penerjemahan dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu (1) gangguan BSu dalam TSa yang mereka hasilkan; (2) perbedaan budaya BSu dan BSa; (3) penggunaan teknik peminjaman yang tidak tepat; (4) penghapusan sebagian makna yang terkandung dalam TSu; dan (5) kurangnya kompetensi bahasa penerjemah baik pada BSu maupun BSa. Selanjutnya, untuk memecahkan masalah-masalah ekuivalensi yang disebutkan di atas, para penerjemah mahasiswa menggunakan 6 strategi penerjemahan, yaitu (1) naturalisasi, (2) deskripsi, (3) generalisasi, (4) peminjaman, (5) penghilangan, dan (6) penambahan. Hasil temuan berikutnya adalah bahwa para penerjemah mahasiswa belum dapat memanfaatkan bantuan dari sumber eksternal (online) dalam memecahkan masalah ekuivalensi yang mereka hadapi dalam proses penerjemahan. Meskipun demikian, beberapa dari mereka sudah menggunakan beberapa sumber online walaupun belum secara maksimal. Berdasarkan hasil temuan tersebut, dirumuskanlah model strategi pemecahan masalah ekuivalensi.

Strategi Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan Rakyat DI Kabupaten Situbondo

Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi dalam kegiatan penguatan kapasitas kelompok tani hutan rakyat di Kabupaten Situbondo yang sedang giat mengembangkan hutan di lahan milik. Permasalahan yang dikaji meliputi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja tani, dan strategi yang efektif dan efisien untuk menguatkan kelompok tani hutan rakyat. Pendekatan analisis yang digunakan adalah analisis matrik evaluasi faktor internal dan ekternal serta strategi interaksi SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya 9 faktor kekuatan internal, 9 faktor kelemahan internal, 7 faktor peluang eksternal, serta dan 4 faktor ancaman ekternal. Secara umum kondisi kelembagaan kelompok tani berada dalam posisi kuat secara internal dan dapat efektif memanfaatkan peluang serta sekaligus meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman eksternal yang ada. Strategi yang dipilih untuk memperkuat kelompok tani adalah strategi memanfaatkan kekutan dan peluang. Artinya bahwa potensi keunggulan yang dimiliki berupa faktor-faktor kekuatan internal yang ada dapat dikelola menjadi kekuatan pendorong guna meraih peluang-peluang serta sekaligus meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman eksternal.

Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani Sistem Hutan Kerakyatan (SHK) Lestari Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman-Hurun Kabupaten Pesawanan Lampung

JURNAL AGRIBISNIS TERPADU, 2017

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan karakteristik kelompok SHK Lestari dikawasan hutan raya Wan Abbdurahman-Hurun Kabupaten Pesawanan Provinsi Lampung; (2) mengidentifikasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman); (2) menyusun alternatif strategi pemberdayaan kelompok tani SHK. Metodologi yang digunakan adalah analisis IFE, EFE dan Matriks IE yang diolah secara kuantitatif serta Matriks SWOT ya ng diolah secara kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok tani SHK Lestari adalah dapat dikategorikan kelompok yang sudah mandiri dengan dinamika kelompok yang kuat, terarah dengan tujuan kelompok yang jelas. S trategi pemberdayaan berdasarkan matrik IE yang harus dijalankan kelompok tani adalah penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal. Dari analisis faktor IFE dan EFE yang dituangkan kedalam matriks SWOT faktor penting yang harus diperhatikan dalam strategi pemberdayaan kelompok tani SHK Lestari adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (S-O) yang berada pada penilaian tertinggi. Implementasi strategi pemberdayaan kelompok tani SHK Lestari berdasarkan gambaran matriks IE dan SWOT, maka langkah-langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut; 1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani lebih terlatih untuk dapat bertahan dan mengelola lahan pertanian secara mandiri dan berkelanjutan, 2) Memanfaatkan pendampingan LSM terutama dalam hal pengembangan, pelatihan dan bantuan fasilitas kelompok SHK Lestari, 3). Memaksimalkan kinerja KUB dan memanfaatkan perkembangan teknologi web dan fasilitas transportasi untuk p engembangan pemasaran hasil pertanian kelompok.

Komunikasi Konteks Rendah Sebagai Strategi Penguatan Citra Kelembagaan DI Kementerian Sosial

Coverage: Journal of Strategic Communication, 2022

Penelitian ini menelaah strategi komunikasi kehumasan pemerintah di Kementerian Sosial dari materi publikasi tertulis dengan metoda analisis isi. Penulis mengkaji buku terbitan Biro Humas Kementerian Sosial berjudul "Jejak Emas Kementerian Sosial RI: Rekaman Dharma Bakti dari Pelosok Negeri" menggunakan konsep komunikasi konteks rendah. Penulis menetapkan tiga unit analisis, yakni narasumber, sudut pandang (angle), dan orientasi artikel. Unit analisis narasumber dan sudut pandang (angle) melacak ciri-ciri komunikasi konteks rendah. Adapun orientasi artikel digunakan untuk menjelaskan bagaimana narasi pada setiap bab berperan dalam penguatan citra kelembagaan. Untuk membantu memaknai teks setiap artikel, peneliti menggunakan lembar koding. Hasilnya, enam artikel mengandung ciri-ciri komunikasi konteks rendah (kode 1), yakni pada Bab I, II, III, V, VII, VIII. Tiga lainnya tidak yakni Bab IV, VI, dan IX sehingga diberi kode 0. Komunikasi konteks rendah ditemukan pada enam peran pekerja sosial, yakni enabler, educator, facilitator, mobilizer, broker, dan counselor. Dari unit analisis sudut pandang (angle) semua artikel memperkuat citra positif lembaga (kode +) dengan menonjolkan tugas melayani kebutuhan dasar klien.

Strategi Penataan Perabotan Rumah Kost Di Desa Karang Malang Yogyakarta

Review of Urbanism and Architectural Studies, 2012

Desa Karang Malang merupakan salah satu lokasi kost di Yogyakarta. Penyewa rumah kost terdiri dari mahasiswa, pegawai dan pedagang. Rumah kost di desa tersebut ada 3 jenis, yaitu : rumah kost putra, rumah kost putri dan rumah kost putra-putri. Sedangkan lokasi rumah kost terdapat 2 jenis pula, yaitu : kamar kost yang terpisah dari rumah pemilik kost dan rumah kost yang sekaligus rumah pemilik kost. Ruang kost terlihat rapi dan longgar., namun perabotan pribadi berupa pakaian kotor, dan sepatu diletakkan di samping pintu ruang kost sehingga mengganggu sirkulasi dan suasana di ruang komunal. Berdasarkan fenomena, tim peneliti tertarik untuk mengeksplorasi faktor-faktor penyebab dan memberikan solusi. Metode Naturalistik Kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki unit ekplorasi dan analisis data berupa 11 rumah kost. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan Purposive Sampling, Snowball Sampling dan sistem Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyewa rumah kost cenderung mengutamakan kepentingan pribadi, kepedulian terhadap psikologi lingkungan lemah, serta memanfaatkan setiap ruang untuk meletakkan perabotan pribadi. Kata-kata kunci : rumah kost, ruang, perabotan bersama, penyewa, pribadi

Strategi dan jenis retorik penulisan makalah penyelidikan dalam jurnal berimpak tinggi

2015

Tesis ini dikemukakan sebagai memenuhi keperluan pengijazahan program Doktor Falsafah (Bahasa Melayu Kontemporari) Universiti Utara Malaysia. Saya bersetuju membenarkan pihak perpustakaan universiti mempamerkannya sebagai rujukan. Saya juga bersetuju bahawa sebarang bentuk salinan sama ada secara keseluruhan atau sebahagian daripada tesis ini untuk tujuan akademik adalah dibolehkan dengan kebenaran penyelia tesis atau Dekan Awang Had Salleh Graduate School of Arts and Sciences (UUM CAS). Sebarang bentuk salinan dan cetakan bagi tujuan komersial dan membuat keuntungan adalah dilarang sama sekali tanpa kebenaran bertulis daripada penyelidik. Penyataan rujukan kepada penulis dan pihak Universiti Utara Malaysia perlulah dinyatakan jika sebarang bentuk rujukan dibuat ke atas tesis ini. Kebenaran untuk menyalin atau menggunakan tesis ini sama ada keseluruhan atau sebahagian daripadanya hendaklah dipohon melalui:

STRATEGI PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN (Studi Deskriptif Tentang Strategi Penanganan Keluhan Pelanggan Pada PT.Pos Indonesia (Persero)Kantor Pos Surabaya 60000)

2005

Dari analisis dan penginterpretasian data pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pos Indonesia (Persero) Kantorpos Surabaya 60000 telah memiliki strategi dalam melakukan penanganan keluhan bagi para pelanggannya. Strategi tersebut merupakan bagian dari perwujudan strategi korporasi PT. Pos Indonesia (Persero) seperti yang termuat dalam Marketing Pos 2000 dan Standart Tingkat Mutts Layanan PT. Pos Indonesia (Persero), dimana berkurangnya keluhan pelanggan memang merupakan salah satu hal yang ingin diwujudkan oleh perusahaan. Sesuai dengan kondisi di lapangan, strategi penanganan keluhan yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Kantorpos Surabaya 60000 meliputi empati terhadap pelanggan, kecepatan penanganan keluhan, keadilan dalam memecahkan permasalahan keluhan, serta kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan. Dalam aspek empati terhadap pelanggan, meski perusahaan berusaha menunjukkan kepedulian mereka terhadap keluhan yang disampaikan pelan...

Strategi Nafkah Ganda Masyarakat Pesisir DI Negeri Paperu Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi nafkah ganda masyarakat pesisir. Metodologi wawancara dan observasi lapangan digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah informan sebanyak 30 orang yang merupakan Keluarga Nelayan di Negeri Paperu. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa kolaborasi strategi nafkah masyarakat pesisir berasal dari beberapa strategi nafkah ganda seperti On Farm yaitu hasil dari cakupan pertanian seperti hasil dari dusun, perkebunan dan pesisir, Off Farm yaitu hasil upah yang didapatkan dari sektor jasa di dalam cakupan pertanian seperti menjaga perkebunan atau penangkaran ikan milik orang lain, dan Non Farm yaitu hasil upah yang didapatkan dari sektor jasa di luar cakupan pertanian seperti hasil dari membuka kios, jasa angkutan umum, Pegawai Negeri dan lain-lain. Ketiga strategi nafkah ganda ini digunakan dikarenakan faktor tingginya kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi terutama pendidikan anak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu...