Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan di Kantin PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, Jawa Timur (original) (raw)
Related papers
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan
Cafetaria in university must meet the nutritious and healthy snacks for students. The quality of healthy and nutritious food is influenced by hygienic, good sanitation and free-hazard contamination aspects on the canteen management. Poor sanitation and hygiene utensils and storage management can increase food contamination.This study aimed to determine the association of implementation of food and hygiene sanitation with the biological hazard on eating utensils. This study used cross-sectional design and was conducted in May 2017. The number of canteen sample were 9 canteen and 15 food handlers. The data were collected by microbiological quality checks on tableware and cookware which were often used by the food handlers in food management, observation sheet of sanitary conditions of eating utensils, and questionnaires to find out the implementation of food sanitation hygiene in the canteen. The analytical statistic method used Fisher test. The results study indicate the implementa...
Jurnal Andaliman: Jurnal Gizi Pangan, Klinik dan Masyarakat
Higiene dan sanitasi merupakan salah satu syarat yang harus diterapkan pada setiap proses penyelenggaraan makanan, terutama instalasi gizi rumah sakit untuk menghasilkan makanan yang berkualitas baik. Salah satu rumah sakit di Sumatera Utara yang melakukan penyelenggaraan makanan di instalasi gizi adalah Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan higiene dan sanitasi pada makanan, penjamah makanan, peralatan, dan tempat pengolahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Observasi ini dianalisis secara deskriptif menggunakan data hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada 9 Januari – 3 Januari, 2023. Hasil observasi menunjukkan bahwa penerapan higiene dan sanitasi makanan sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan Kemenkes RI Nomor: 1098/MENKES/SK/VII/2003 seperti pada proses penerimaan dan penyimpanan bahan makanan. Penerapan higiene dan sanitasi penjamah makanan sudah berada pada tahap yang sangat baik ...
2021
Hygiene sanitasi makanan jajanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (keputusan Menteri kesehatan RI nomor 715). Dari bahan pelatihan hygiene BEDO dan ILO didapat dua hal yang sangat penting dan sebenarnya mudah untuk dilakukan oleh penjual makanan dikantin yaitu pengelolaan kebersihan pribadi (menyangkut penjual makanan dan minuman di kantin) serta pengelolaan dapur. Tulisan ini mengkaji perbedaan persepsi antara penjaja makanan dan minuman di kantin sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung dengan apa yang dirasakan oleh konsumen, yakni sebanyak 450 mahasiswa. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran persepsi tentang kondisi hygiene sanitasi saat itu dari dua sudut pandang yakni penjual dan pembeli. Analisis diskriptif dilakukan dengan menghitung rata – rata jawaban responden dari setiap pernyataan dan selanjutnya ...
Gambaran Higiene Sanitasi Pengolahan Makanan DI Rumah Makan Yang Ada DI Wilayah Kerja Puskesmas Kota
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Rumah makan adalah salah satu bangunan tempat-tempat umum dengan ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum. Oleh karena itu, rumah makan harus memenuhi persyaratan kebersihan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene sanitasi rumah makan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 31 rumah makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi, serta pengolahan makanan, paling banyak berisiko rendah masing-masing 51,6% dan yang berisiko tinggi masing-masing 48,4%. Untuk variabel tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi 96,8% berisiko rendah dan 3,2% berisiko tinggi penyajian makanan 45,2% berisiko rendah dan 54,8% berisiko tinggi. Peralatan 96,8% berisiko rendah dan 3,2% dan tenaga kerja 93,5% berisiko rendah dan...
Laporan kerja praktek PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. pabrik Tuban 01 Juni - 30 Juni 2016
2016
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 7 Agustus 1957 yang diresmikan oleh presiden RI pertama, Ir.Soekarno. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Indonesia berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Pada tahun 2005 Perseroan menerapkan sinergi pada seluruh grup yaitu di Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Sinergi dilakukan untuk memaksimalkan keunggulan masing-masing perusahaan, baik di bidang operasional, pemasaran, dan pengadaan bersama. Perseroan juga meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi dan melakukan komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan di masing-masing operating company. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memproduksi dua jenis semen yaitu Ordinary Portland Cement (OPC) dengan berat kantong isi 50 kg per packer dan Pozzolan Portland Cement (PPC) dengan berat kantong isi 40 kg per packer. Selain itu, PT Semen Indonesi (Persero) Tbk juga menyediakan kantong jumbo isi 1 ton dan curah. Secara garis besar proses pe...
Aspek Sanitasi Dan Higiene DI Kantin Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor
Jurnal Gizi dan …, 2012
The major purpose of this research was to analyze sanitation and hygiene at TPB-IPB Dormitory's Canteens. Microbiological analysis (sanitation analysis) was done on chef's hands and some utensils (eating plate, serving plate, and chopping board). There were a lot of Staphylococcus found in food handler's hands (19-57 CFU). This research showed that there was no tendency which was the worst canteen from the three canteens at boy's dormitory or girl's dormitory. The statistical analysis showed that the location of the canteen and kind of utensils influenced the total Enterobacter. The chef's hands of C1 and A3 canteens contained E. coli bacteria, but the other chef's hands, did not. Eating plate, serving plate, and chopping board from Canteens A3 and C1 were not safe due to the number of microbes they had (1.08x10 2-3.6x10 2 CFU/cm 2). All utensils at canteen A1 were safe. C2's and C3's chopping boards were not safe, but their eating plate and serving plate were safe.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Namun, Seperti yang kita lihat sekarang masih banyak Rumah Makan yang belum memenuhi standar operasional, akan tetapi masih beroperasi dan masih melayani konsumennya.Tahun 2021 kasus diare yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 24,81 % kasus. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Gambaran Personal Higiene dan Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan pada Rumah Makan di Kecamatan Kambu Kota Kendari 2022. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Personal higiene yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (71,2%). Sanitasi Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 13 (25,0%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 39 (75,5%). Secara keseluruhan Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan ...
Hygiene and Sanitation of “Nasi Tempe Penyet” at Karangmenjangan Street Vendors, Surabaya
2008
Nasi tempe penyet" is one of traditional favorite food in Surabaya. This menu is consisting of rice, fried tempe, fresh vegetables and chilli ketchup. The purpose of this research was to observe the hygiene of the food handlers, sanitation facility and hygiene of nasi tempe penyet. This was a descriptive research with cross sectional approach. There were 12 nasi tempe penyet street vendors at Karangmenjangan street, Surabaya who became respondent. Data collected using questionnaire and check list. There were several hygiene of the food handlers must be considered. They did not using apron and uniform. Conditions of sanitation facility did not meet the standard including the selling location, handling of garbage and grey water and also washing the cooking tools. In general food sanitation of nasi tempe penyet was good. The E. coli parameters were negative. The nasi tempe penyet street vendors at Karangmenjangan street need training about personal hygiene and food sanitation. They have to be relocated for minimized the risk of food contamination.
2014
Latar Belakang : Terwujudnya kantin yang bersih, nyaman, aman dan terhindar dari bahaya keracunan makanan adalah keuntungan dari penerapan aspek higiene sanitasi kantin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan higiene sanitasi kantin di perusahaan dan memberikan konsep analisis menggunakan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) terkhusus pada tahap penyajian makanan yang memiliki potensi bahaya lebih tinggi dilihat dari hasil observasi di perusahaan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan pelaksanaan higiene sanitasi kantin di PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU dan penggunaan konsep Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada tahap penyajian makanan di kantin PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU. Hasil : PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU telah membentuk tim komite kantin dan melakukan pemantauan lingkungan kantin seperti pemeriksaan higiene sanitasi kantin, kebersihan food handler, pemeriksaan kesehatan food handler, penanganan pest, pena...
JURNAL DUNIA KESMAS, 2020
Hygiene sanitasi makanan adalah Kebersihan individu terutama penjamah makanan yang bekerja langsung dalam pengolahan pangan karena penjamah makanaan dapat mencemari bahan pangan. Oleh karena itu kebersihan individu dalam pengolahan makanan merupakan salah satu hal yang penting agar produk pangannya aman untuk dikonsumsi. Selain pengolahan, penyimpanan dan penyajian makanan yang baik dan benar juga merupakan hal yang penting agar dapat menjaga mutu dan keamanan hasil olahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya prilaku Hygiene Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Makan Padang Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Palembang. Metode Penelitian ini adalah survey bersifat deskriftif yaitu melihat gambaran prilaku hygiene sanitasi penjamah makanan di Rumah makan Padang Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Palembang. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa 28 responden (63,3%) berpendidikan tinggi, 37 responden (90,2%) yang berpengetahuan baik, 28 responden (68,3%) y...