Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Fisik Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Sebatung Kotabaru Tahun 2014 (original) (raw)

Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta

Jurnal Ilmu Kebidanan, 2017

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Di UPTD Pueksmas Kasokandel balita yang mengalami penyimpangan dalam perkembangan sebanyak 59 orang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan balita usiatoodler di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia toodlerdi wilayah kerja UPTD Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka bulan April tahun 2016yaitu sebanyak 172 orang, sampel sebanyak 64 balita. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = (0,05). Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil balita (21,9%) dengan perkembangan anak meragukan, sebagian kecil balita (18.8%) dengan gizi tidak normal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka tahun 2016. Ada hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka tahun 2016, p value (0,002). Saran diajukan bagi petugas kesehatan agar meningkatkan pemantauan tumbuh kembang balita untuk mencegah dan menangani secara dini balita yang mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya, melalui kegiatan posyandu dan perbaikian gizi balita sesuai program pemerintah. Ibu balita agar secara rutin mengikuti kegiatan posyandu untuk memantau tumbuh kembang balitanya, dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Perkembangan Balita Wilayah Kerja Puskesmas Pelangan Kabupaten Lombok Barat

PrimA : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan

Pertumbuhan dan perkembangan pada balita merupakan suatu periode yang menentukan kualitas balita kedepannya. Kondisi pertumbuhan yang kurang akan berdampak pada tingkat perkembangan balita. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita, meliputi faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor biologis yang berkaitan dengan tumbuh kembang adalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan balita di Dusun Lendang Guar Desa Kedaro Kecamatan Sekotong. Desain penelitian yang digunakan adalah survey cross sectional. Sampel sebanyak 63 orang dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji analisa rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan nilai α< 0,05 sebesar 0,000 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat perkembangan balita. Selain itu nilai koefisien korelasi adalah 0,631, yang menunjukkan terdapat hubungan yang kuat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah status gizi balita memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat perkembangan. Menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan fisik atau pertumbuhan sangat menunjang terhadap tingkat perkembangan. Saran dalam penelitian ini yaitu pentingnya meningkatkan kualitas makanan balita untuk meningkatkan kualitas perkembangan.

Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Pada Balita Usia 1- 5 Tahun DI Puskesmas Oepoi Kota Kupang

2021

Pada masa kanak-kanakberlangsungpertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah status gizi. Masalah status gizi mengakibatkan  perkembangan anak yang lambat, dimana menandakan jumlah asupan gizi yang didapat tidak memenuhi kebutuhan zat-zat gizi yang diterima oleh tubuh terutama oleh otak, akibatnya akan mengganggu perkembangan anak. Tujuan dari penilitian adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan anak balita usia 1- 5 tahun di puskesmas Oepoi kota Kupang. Metode penenelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 113 balita. Uji analisis yang digunakanadalah uji chi- square, didapatkan nilai p value=0,022. Hasil penilitian menunjukan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak pada  balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Oepoi Kota Kupan...

Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar

2020

Anak balita merupakan golongan yang paling rawan terhadap masalah gizi. Status gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pendapatan keluarga, frekuensi makan dan pola asuh ibu secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi kota Makassar. Jenis penelian yang digunakn dalam penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah anak balita dengan tekhnil pengambilan Purposive Sampling dengan jumlah 61 sampel. Hasil penlitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,002). Variabel pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi (p=0,020). Variabel pola asuh memliki hubungan yang signifikan dengan status gizi anak...

Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Ispa Pada Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2019

Masker Medika, 2020

Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas yang berlangsung selama 14 hari. Berbagai macam faktor penyebab terjadinya ISPA, salah satunya adalah status gizi yang tidak baik. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Berdasarkan data yang didapat di wilayah kerja puskesmas Tanjung Agung pada periode Januari-Maret 2019 terdapat Penderita ISPA berjumlah 391 balita. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2019. Metode: Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki balita di UPTD PuskesmasTanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Juli Tahun 2019 yang berjumlah 76 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Penelitian ini meng...

Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Margaharja Sukadana Ciamis

Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, 2018

Proporsi kesakitan balita akibat ISPA masih merupakan penyebab kematian terbanyak pada balita. Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian ISPA diantaranya yaitu status gizi. Keadaan gizi yang buruk muncul sebagai faktor risiko penting terjadinya ISPA. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Margaharja Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Margaharja sebanyak 1.684 orang. Sampel diambil secara accidental sampling sebanyak 94 ibu yang mempunyai balita. Hasil: Penelitian menunjukkan status gizi balita sebagian besar kategori gizi kurang sebanyak 47 orang (50%). Sebagian besar balita mengalami ISPA sebanyak 63 orang (67%). Hasil uji menunjukkan p-value 0,000 ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut...

Hubungan Jarak Kelahiran Dan Jumlah Balita Dengan Status Gizi DI RW 07 Wilayah Kerja Puskesmas Cijerah Kota Bandung

Jurnal Keperawatan Anak, 2013

Status gizi memegang peranan penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia terutama balita. Sebagian besar masyarakat memiliki jumlah balita dalam satu keluarga >2 balita dan tidak sedikit jarak kelahiran berdekatan < 2 tahun. Jarak kelahiran dan jumlah balita turut serta mempengaruhi status gizi balita. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptions correlation dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling dengan sampel sebanyak 60 responden dan data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis melalui dua tahapan, yaitu univariat untuk mengetahui gambaran dan bivariat untuk mengetahui hubungan (chi square). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki jarak kelahiran ≤2 tahun sebanyak 63,3%, sebagian besar responden memiliki jumlah balita >2 balita sebanyak 76,7%, hampir setengah responden yang memiliki balita dengan status gizi normal sebanyak 63,3%. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan jarak kelahiran dengan status gizi balita dengan nilai p value= 0,022 dan tidak ada hubungan antara jumlah balita dengan status gizi balita dengan p value= 0,055. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada ibu yang memiliki balita untuk mengatur jarak kelahiran dan jumlah balita yang dimiliki agar status gizi balita baik.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita DI Wilayah Kerja Puskesmas Harian Tahun 2016

2018

Children who experience less nutrition and malnutrition will impact seriously against future generations, children who suffer from nutritional deficiency will have physical growth and impaired mental development. Nutritional causes less not only due to the lack of food but also because of infectious diseases. Children who get good food but because the sore often diarrhea or fever can suffer from diseases less nutrition. This research aims to know the factors associated with childhood nutritional Status in the region Harian Dolok Sub Health Center Sigompulon 2016. This type of research is survey design the research design with a cross secsional. The population in this research is all the toddlers who visit clinics in Harian from January to March 2016-2016 as much as 2369 toddlers. The sample contained as many as 71 people are toddlers. Data analysis using univariate analysis, bivariat and multivariate. The results showed that there is a relationship between the knowledge of mothers w...

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Balita DI Posyandu Jinten 11 Kelurahan Bumijo DI Wilayah Kerja Puskesmas Jetis

Jurnal Berita Kesehatan

Prevalensi status gizi balita berdasarkan berat badan per tinggi badan (BB/TB) di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan prevalensi status gizi balita sangat kurus 2,6% dan kurus 6,5% (Kemenkes, 2012). Peran ibu sebagai pengasuh dan pendidik anak di dalam keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam prosesnya, anak memerlukan kebutuhan dasar berupa makanan, perawatan kesehatan, perlindungan, perumahan dan kasih sayang. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Jinten 11 di dapatkan data prevalensi status gizi balita dengan gizi lebih 7,58%, gizi baik 65,15% dan gizi kurang 27,27% dan keseluruhan ibu melakukan pengasuhan penuh terhadap anak balitanya tanpa bekerja diluar rumah. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh balita usia 1-5 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 57 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner dan KMS. Analisis data menggunakan Chi Square. Sebagian b...

Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi

JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

ABSTRAK Masalah gizi kurang merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi baik dalam jangka waktu pendek mapun panjang. Kejadian status gizi kurang di Puskesmas Paal V pada tahun 2018 sebesar 2,1%. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, partisipasi ibu dalam posyandu, pola asuh, penyakit infeksi, tingkat risiko pencemaran jamban, dan tingkat risiko pencemaran sarana air bersih dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 balita kasus dan 32 balita kontrol. Sampel kasus adalah ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang 24 orang. Sampel kontrol adalah ibu yang memiliki balita dengan status gizi baik sebanyak 24 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian diketahui bahwa % responden memiliki balita dengan status gizi kurang, 50% responden ...