MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERSEDIAAN BARANG DI SEBUAH PERUSAHAAN (original) (raw)
Related papers
Abstrak. Pada artikel ini akan dibahas model persediaan yang dikembangkan untuk barang-barang yang mengalami kerusakan dengan pengisian bersifat konstan, tingkat permintaan linear tanpa adanya kekurangan barang, serta dengan adanya ijin penundaan dalam pembayaran. Tingkat kerusakan barang dalam penyimpanan persediaan per satuan waktu diasumsikan bersifat konstan. Formula matematika diberikan untuk mencari total biaya persediaan yang minimum sehingga kuantitas pemesanan menjadi optimum. Simulasi numerik digunakan untuk memberi gambaran tentang model EOQ yang akan dibahas. Dilakukan analisis sensitivitas dari solusi optimal untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter terhadap total biaya persediaan. Tingkat sensitivitas dipengaruhi oleh perubahan semua variabel yang ada di dalam total biaya persediaan sebesar +50%, +20%, -20%, dan -50%. Variabel yang diuji adalah , , ( ), dan ( ). Pada kasus yaitu pada saat periode pemesanan barang lebih besar dari periode yang diijinkan melakukan penundaan dalam penyelesaian pembayaran dengan pemasok didapatkan hasil bahwa solusi sensitif terhadap perubahan parameter , , , , , dan . Sedangkan pada kasus didapatkan hasil bahwa solusi sensitif terhadap perubahan parameter , , , , , , dan .
2017
Permasalahan utama dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku bagi sebuah perusahaan manufaktur adalah bagaimana menyelenggarakan persediaan bahan baku yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang di investasikan untuk persediaan bahan tidak berlebihan. Dengan adanya kebijakan dalam persediaan bahan baku yang diterapkan pada perusahaan, biaya persediaan tersebut dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk meminimumkan biaya persediaan tersebut dapat digunakan analisis “Economic Order Quantity” (EOQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend persediaan bahan baku pada CV. Jaya Gemilang Wonosobo, frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah kebutuhan bahan baku yang optimal pada CV. Jaya Gemilang Wonosobo, total persediaan CV. Jaya Gemilang Wonosobo dan titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku pada CV. Jaya Gemilang Wonosobo selama masa tenggang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menganalis kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode Trend Projection, untuk menganalisis pembelian bahan baku menggunakan Economic Order Quantity (EOQ), analisis total persediaan bahan baku, analisis reorder point. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa hasil peramalan bahan baku untuk bulan Januari 2017 adalah senilai 1.173 m3. Frekuensi pembelian bahan baku CV. Jaya Gemilang Wonosobo bila menggunakan metode EOQ adalah sebesar 3 kali dalam satu tahun sedangkan titik pemesanan kembali untuk tahun 2015 adalah sebesar 3.986,1 m3 dan untuk tahun 2016 sebesar 5.040 m3. Total biaya persediaan bahan baku bila dihitung menurut metode EOQ adalah sebesar Rp. 139.389.451,00 untuk tahun 2015 dan sebesar Rp. 181.332.711,00 untuk tahun 2016. Kata Kunci : Persediaan Bahan Baku, Trend Projection, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point .
Penerapan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Peramalan Stok Barang
2015
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam proses produksi yang secara terus menerus diperoleh, diubah kemudian dijual kembali. Nilai persediaan harus dicatat, digolonggolongkan menurut jenisnya yang kemudian dibuat perincian masing-masing barangnya dalam suatu periode yang bersangkutan. Pada umumnya terjadi kesulitan dalam menentukan dan memprediksikan penjualan yang mungkin terjadi pada periode berikutnya menimbulkan kesulitan dalam menentukan komponen yang diperlukan dalam pembuatan unit produk tersebut perlu dipesan kembali. Untuk menentukan jumlah stok barang yang harus disediakan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) untuk melakukan peramalan jumlah stok barang. Dengan diterapkannya metode EOQ (Economic Order Quantity), diharapkan hasil penelitian ini, dapat memberikan solusi bagi industri bisnis untuk mengoptimalkan jumlah stok barang yang harus disediakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
Journal Information System Development (ISD), 2017
The problem of emphasis on the cost of spending on the need for ordering within a company is very complex where the company demands a very optimal achievement that will lead to a huge profit for the company. Gundaling Farm is a company engaged in the business of producing and selling cow's milk is always trying as much as possible to meet customer demand. In this research used Economic Order Quantity (EOQ) method with genetic algorithm to solve supply problem on Pt.Gundaling Farm. This research is expected to help PT.Gundaling Farm to consider and determine the policy in inventory control activities in order to run more effectively and efficiently. EOQ is the quantity of goods that can be obtained with a minimal cost, or often said to be the optimal amount of purchases. So by applying EOQ method, PT.Gundaling Farm will know how many order (quantity order) goods and when PT.Gundaling Farm should reorder goods during the period 2015. Thus PT.Gundaling Farm can optimize the cost of inventory to be spent on goods. ABSTRAK Permasalahan penekanan cost pengeluaran terhadap kebutuhan akan pemesanan didalam sebuah perusahaan sangatlah kompleks dimana perusahaan menuntut akan sebuah pencapaian yang sangat optimal yang berujung akan sebuah keuntungan yang besar bagi perusaahaan. Gundaling Farm merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan susu sapi yang selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan pelanggannya. Dalam penelitianini digunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan algoritma genetika untuk mengatasi masalah persediaan barang pada PT.Gundaling Farm. Penelitian ini diharapkan mampu membantu PT.Gundaling Farm untuk mempertimbangkan dan menentukan kebijakan dalam kegiatan pengendalian persediaan barang agar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Sehingga dengan menerapkan metode EOQ, PT.Gundaling Farm akan mengetahui berapa jumlah pemesanan (order quantity) barang dan kapan seharusnya PT.Gundaling Farm melakukan pemesanan kembali barang selama periode 2015. Dengan demikian PT.Gundaling Farm dapat mengoptimalkan biaya persediaan yang harus dikeluarkan untuk barang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi
This study aims to find out how to control raw material inventory which is traditionally carried out by the Tempeh Soybean Factory by analyzing how to control raw material inventory using the Economic Order Quantity (EOQ) and Periodic Order Quantity (POQ) methods. In this study, we uses a descriptive-qualitative approach. The author uses observation, interviews, and documentation in collecting data. The resource persons in this study consisted of factory owners, assistants, and employees at the Soybean Tempeh Factory. The results of the study indicate that based on company policy using the traditional method of ordering 5.000 kg of raw materials, while using the EOQ/POQ method of 5.862 kg, there is a variant of 862 kg. The frequency of purchasing soybean raw materials was previously 12 times ordering in 3 months, while it was calculated using the EOQ/POQ method 10 times, there were 2 times variants. Safety stock in its policy is around 2.350 kg, if using the EOQ/POQ method it is 1.6...
Talenta Conference Series: Science and Technology (ST), 2018
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus- menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode yang digunakan untuk menemukan jumlah pesanan yang ekonomis, yaitujumlah pesanan yang memenuhi total biaya persediaan minimal dengan mempertimbangkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Persediaan deterministik merupakan metode yang digunakan untuk meminimalkan total biaya pembelian dan penyimpanan. Dalam penelitian ini metode EOQ dikaji ke dalam bentuk model persediaan deterministik dengan perubahan harga. Metode yang digunakan adalah metode EOQ. Metode EOQ kemudian digunakan pada model persediaan deterministik dengan perubahan harga. Model tersebut diaplikasikan pada sebuah contoh kasus dengan model special sale price yang memperoleh penghematan biaya sebesar 40.000 dan special order cost saving sebesar 133.559.888,5 dengan frekuensi pemesanan 18,5 per tahun. Model tersebut da...
JISMA Jurnal Ilmu Sosial Manajemen dan Akuntansi, 2022
This study aims to determine how the effect of using the EOQ method on Qini Bakery Idrisiyyah Rajapolah and is there any difference between Qini Bakery Idrisiyyah Rajapolah before and after using the EOQ method. The main raw materials used in Qini Bakery Idrisiyyah Rajapolah is Coconut Shell. Qini Bakery Idrisiyyah Rajapolah processes the shell into Briquettes. This study uses interview data collection techniques, library research, and observation. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data analysis method used is Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point and Total Inventory Cost. Based on the results of the study that by calculating the Economic Order Quantity (EOQ) method the company can optimize inventory and can streamline inventory costs.
JUSTI (Jurnal Sistem dan Teknik Industri)
Gading Gajah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konveksi dengan produk yang dihasilkan adalah songkok. Permasalahan yang dialami oleh UD. Gading Gajah adalah keterbatasan kapasitas gudang dan modal bahan baku. Pengelolaan persediaan yang kurang benar akan menimbulkan kerugian pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya-biaya persediaan beserta kendala kapasitas gudang yang dimiliki perusahaan.Untuk dapat mengatasi permasalahan yang dialami UD. Gading Gajah maka digunakan EOQ Model Lagrange Multiplier agar tujuan penelitian dapat tercapai. Objek pada penelitian adalah bahan baku songkok yaitu kain bludru, bos-bosan kepala, bos-bosan badan, benang dasar dan kain ac. Hasil dari penelitian didapatkan pemesanan yang optimal untuk kain bludru sebesar 17 roll, bos-bosan kepala sebesar 124,421 kg, bos-bosan badan sebesar 131,852 kg, benang dasar sebesar 253,887 roll, dan kain ac sebesar 1,295 roll dengan total pembelian didapatkan hasil Rp58.462....
Industrial Engineering Online Journal, 2018
Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) adalah rumah sakit berada di bawah pengelolaan Universitas Diponegoro. Rumah sakit ini beroperasi mulai tahun 2014. Persediaan obat menjadi hal penting dalam beroperasinya rumah sakit. Obat merupakan suatu produk yang dapat mengalami kadaluwarsa jadi diperlukan suatu pengendalian persediaan yang dilakukan agar kebutuhan dapat dipenuhi dengan optimal. pada bagian farmasi di RSND terdapat obat yang kadaluwarsa pada tahun 2017 yaitu sebanyak 33.590 obat. Kemudian pada perencanaan pemesanan obat, belum ada perencanaan yang matang sehingga perencanaan yang dilakukan saat ini hanya berdasarkan konsumsi obat yang sudah ada dengan hanya menambahkan 10-30% dari kebutuhan sebelumnya. Maka perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan mempertimbangkan probabilistik, masa kadaluwarsa dan pengembalian produk agar total biaya persediaan minimum. Obat yang akan dikendalikan persediaanya dikelompokkan melalui analisis ABC berdasarkan nilai investasi untuk mel...
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Tujuan dari penelitian ini adalah perusahaan dapat menentukan perencanaan dan pengawasan persediaan barang dagangan agar mencapai penjualan yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran kepada PT. Bumi Jaya dalam melaksanakan kebijakan persediaan barang dagangan. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dapat menentukan persediaan barang dagangan yang optimal. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan metode EOQ. Hasil analisis kuantitatif yaitu dengan perhitungan EOQ menghasilkan kuantitas pembelian optimal yang harus dilakukan perusahaan adalah sebanyak 3.132 dus pada setiap kali pesan dengan frekuensi pembelian sebanyak 8 kali dalam satu periode dan total biaya persediaan sebesar Rp 37.446.500. Ini berarti bahwa biaya persediaan barang dagangan menurut perhitungan EOQ lebih kecil sebesar RP 11.761.000 dibandingkan dengan total biaya menurut perusahaan adalah Rp 49.207.500.