Optimasi formula effervescent berbasis nanoenkapsulat Eucalyptus citriodora (original) (raw)

OPTIMASI KONSENTRASI CMC Na DAN SUCROSA PADA FORMULASI SIRUP DARI BAHAN TEMULAWAK

Temulawak, Syrup, Simplex Lattice. Curcuma xanthorrhiza or temulawak is commonly used in traditional medicines. Ginger yellow rhizoma contains curcumin, volatile, oil starch, protein, fat, cellulose and minerals. Make syrup is expection for covering weaknesses in wild ginger flavor. Simplex In a methodology design grating for it to find a formula that both from the form dosage. This research aims to determine optimum formulation syrup Temulawak use methods that simplex in design through the lattice. The methods used to to optimize the formulation syrup with three the formula for period with a variation in number of 1 percent and solutions-Na rose around 80 percent solution (sucrose) which is processed further). Parameter of the formula as physical experience the optimum analized by T-test for the prediction. Results of the study showed that a comparison sucrose as material for sweeteners and CMC Na as material for pengental influence over the nature of their physical and flavor syrup extracting etanolik temulawak, Formula throughput syrup temulawak, in proportion solution CMC Na 1% to 10 percent, and solution sucrose 80% of 90 percent, and Syrup that produced from formula throughput stable in storage for 4 weeks. Abstrak: Temulawak, Syrup, Simplex Lattice. Curcuma xanthorrhiza atau temulawak adalah umum digunakan di obat tradisional. Jahe kuning rhizoma berisi curcumin, volatile, minyak kanji, protein, lemak, selulosa dan mineral. Membuat sirop adalah expection untuk menutupi kekurangan dalam temulawak rasa. Di-scan secara simplex merupakan metode desain kisi-kisi yang untuk menemukan rumus yang baik dari bentuk dosis. Riset ini bertujuan untuk menentukan formulasi optimal sirup Temulawak menggunakan metode yang di-scan secara simplex desain kisi-kisi. Metode yang digunakan untuk untuk mengoptimalkan perumusan sirop dengan tiga rumus yang sama dengan variasi dalam jumlah 1% dan solusi-Na menguat sekitar 80% solusi (sucrose). Parameter fisik dari formula sebagai nilai pengalaman optimal analized oleh T-test terhadap nilai prediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sukrosa sebagai bahan pemanis dan CMC Na sebagai bahan pengental berpengaruh terhadap sifat fisik dan rasa sirup ekstrak etanolik temulawak, Formula optimum sirup temulawak diperoleh pada proporsi larutan CMC Na 1% sebesar 10% dan larutan sukrosa 80% sebesar 90%, dan Sirup yang dihasilkan dari formula optimum stabil dalam penyimpanan selama 4 minggu.. Kata Kunci: temulawak, syrup, simplex lattice design

Optimalisasi Formulasi Tablet Effervescent Ekstrakdaun Ungu Menggunakan Aplikasi Design Expert Metodemixture D-Optimal

2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi dari tablet effervescent ekstrak daun ungu menggunakan program design expert metode mixture d-optimal. Penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yaitu pembuatan serbuk ekstrak daun ungu dengan dilakukan analisis pengukuran derajat keasaman (pH), kelarutan dalam air dan etanol, serta dilakukan pengujian flavonoid total dan aktivitas antioksidan. Metode penelitian menggunakan program design expert metode mixture doptimal menghasilkan 18 formulasi. dengan satu formulasi optimal yang memiliki nilai variabel berubah 72% terdiri dari serbuk ekstrak daun ungu 47,847%, asam sitrat 4,4%, asam tartrat 7,946% dan natrium bikarbonat 11,807%, variabel tetap terdiri dari sorbitol 2%, saccharum lactis atau laktosa 25% dan polivinilpirolidon 1%. Formulasi optimal tersebut telah memenuhi standar Farmakope Indonesia dengan respon kadar air, waktu larut, rata-rata ukuran diameterdan bobot rata-rata.

OPTIMALISASI FORMULA MINUMAN OLAHAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DENGAN PARAMETER KAREKTERISTIK PRODUK

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan

Jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah-buahan dikenal dengan kandungan vitamin C yang tinggi dan mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga jeruk nipis dapat diolah menjadi minuman. Minuman olahan merupakan minuman yang diolah dalam bentuk cair maupun serbuk yang tidak mengandung bahan tambahan pangan maupun mengandung bahan tambahan pangan baik alami maupun sintetik dan dikemas dalam kemasan siap saji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi yang optimal dalam pembuatan minuman olahan jeruk nipis menggunakan program Design Expert Versi 13 metode Mixture D-Optimal. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu, analisis bahan baku yaitu untuk mengetahui kadar vitamin C dan nilai pH dari sari jeruk nipis dan menentukan formulasi awal untuk menentukan batasan awal formula minuman olahan jeruk nipis serta pengujian pH pada formulasi awal untuk menentukan jenis pengawet yang akan digunakan. Sedangkan penelitian utama yaitu untuk mengetahui formul...

Optimasi Nanokapsul Aspirin Yang Tersalut Kitosan– Gom Guar Yang Dipaut Silang Dengan Natrium Tripolifosfat

Jurnal farmasi UIN Alauddin Makassar, 2017

A researched has been done about optimation of chitosanguar gum crosslinked with sodium tripolyphosphate as coating agents nanocapsule aspirin. The researched purposed to get the best coating aspirin adsorption is based from observation of morpology and effisiency encapsulation. Nanocapsule formulations made with ionic gelation methods, using variation concentration of chitosan (1,5%, 1,75%, 2%), guar gum (0,75%, 0,55%, 0,35%), with fixed concentration of sodium tripolyphosphate (5%). Nanocapsules aspirin was measured using UV-Vis Spectrophotometry at a wavelength of 287 nm. Observation of the shape and size of the particles was performed using SEM (Scanning Electron Microscope). Encapsulation Effisiency obtained from formula A, B, and C of 28%, 52,6%, and 31,2%. Formula with chitosan concentration 1,75%, 0,55% guar gum, and 5% sodium tripolyphosphate (Formula B) has the best characteristics of the encapsulation effisiencyof 52,6%, the not sferis shape of the particles and more uniform thet the smallest particles size was 400 nm and the largest particle size was 2400 nm.

OPTIMASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) DENGAN KOMBINASI MANITOL dan NATRIUM KARBOKSIMETILSELULOSA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACTORIAL DESIGN

2011

niscaya Dia akan menjagamu; Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati-Nya bersamamu; Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah; Jika engkau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah; Ketahuilah, jika umat manusia bersatu untuk memberi suatu manfaat kepadamu, Mereka pasti tidak dapat melakukannya kecuali suatu manfaat itu telah Allah tetapkan untukmu. Jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." (HR. Tirmidzi) My life is my advanture (annonim) "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (At-Taubah: 41

Optimasi Formula Mikroenkapsulasi Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan Penyalut Berbasis Air

Jurnal Kefarmasian Indonesia, 2015

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman asli Indonesia telah diteliti bermanfaat sebagai anti inflamasi, antioksidan, antimikroba, antitumor, hepatoprotektif dan antihiperlipidemia. Rasa pahit dengan aroma yang tajam pada temulawak, serta lama penyimpanan yang dapat mengurangi kadar minyak atsiri dan kurkuminoidnya dapat ditutupi dengan menyalutnya dalam sediaan mikrokapsul. Formulasi mikrokapsul selama ini banyak menggunakan basis pelarut organik yang berisiko terhadap toksisitas dan mudah terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokapsul temulawak dengan bahan penyalut berbasis air, yaitu pati singkong dan karboksimetilselulosa (CMC). Terdapat 3 formula bahan penyalut yang digunakan dalam penelitian, dengan perbandingan komposisi (b/v) pati singkong dan CMC pada formula I (3% : 1 %), formula II (2% : 2 %) dan formula III (1% : 3%). Mikrokapsul menggunakan bahan penyalut formula III merupakan hasil yang terbaik berdasarkan pengujian parameter fisik (rekoveri, kadar air, efisiensi penyerapan, laju alir dan ukuran partikel) dan paramater kimiawi (kadar kurkumin) dibandingkan dengan formula I dan II. Semakin tinggi konsentrasi CMC pada komposisi bahan penyalut maka mikrokapsul yang dihasilkan akan semakin baik. Kata kunci: Ekstrak temulawak; Mikroenkapsulasi; Pati singkong; CMC

Penerapan Desain Eksperimen Dalam Optimasi Formula Mikroemulsi Tea Tree Oil

Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS), 2019

Microemulsion is a transparent, isotropic and thermodynamically stable preparation. Tea tree oil (TTO) is an essential oil extracted from the leaves of Melaleuca alternifolia by steam distillation which has been proven to have antibacterial and fungal uses. Optimization of microemulsion preparations to obtain preparations with small and stable droplet size is also a challenge. The design of an experiment is to design an experiment with a certain pattern, with a combination of certain input variables that allow to shorten the number of experiments. Based on the research results, it is known that the most influential factor on the microemulsion particle size is the combination of surfactants polysorbate 80 with co-surfactants propyleneglycol.

Optimasi Formulasi Gel Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum) Dengan Variasi Kadar KARBOPOL940 Dan Tea Menggunakan Metode Simplex Lattice Design (SLD)

Jurnal Ilmiah Farmasi, 2016

Antiseptic preparation that is currently developed today is the hand gel (hand sanitizer). The active substance that has antibacterial activity contained in this gel. Several studies have shown that tobacco leaf extract (Nicotiana tabaccum) has antibacterial activity, so that preparations can be developed by adding tobacco extracts as active ingredient. Formula optimization performed by the method simplex lattice design (SLD) uses 2 components such as Carbopol940 and TEA, with a variety of amount. Viscosity, pH, dispersive power and adhesion of gel formulation is used as a parameter optimization. Based on the equation simplex lattice design, contour plot made to determine the optimum formula. Carbopol940 and Trietanilamin (TEA) with a variety of different amount will affect the physical properties of the gel. The optimum formula obtained by the prediction program Design Expert is the Formula I which have high levels of Carbopol940 0.4 grams and 0.9 grams of TEA. Carbopol940 is the most dominant factor that increases the viscosity and stickiness. TEA is the most dominant factor in raising the pH and the scatter.

Optimasi Formula Sirup Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Dengan Pemanis Sorbitol dan Co – Solvent Propilen Glikol

2019

Breadfruit leaves (Artocarpus altilis) are effective in reducing high blood sugar levels. One of the uses of breadfruit is by making it into syrup. The manufacture of breadfruit leaf ethanol extract is expected to improve the bitter taste of breadfruit leaves. This study aims to determine the effect of variations of sorbitol and propylene glycol and to obtain the optimum value of sorbitol and propylene glycol on the physical properties and hedonic value of syrup preparations. Breadfruit leaveswas extracted by multilevel maceration with 70% ethanol. Thick breadfruit leaf extract made syrup preparations in 5 runs with variations of sorbitol: propylene glycol, namely Run 1 (20%: 25%), Run 2 (35%: 10%), Run 3 (31.25%: 13.75% ), Run 4 (27.5%: 17.5%) and Run 5 (23.75%: 21.25%). The syrups were tested for their physical properties including organoleptic, viscosity, pH and hedonic tests. The test results are optimized with Simplex Lattice Design. The optimum formula of the predicted results...

Optimasi Formulasi Nanoemulsi Minyak Biji Anggur Energi Rendah dengan D-Optimal Mixture Design (DMD)

Jurnal Ilmiah Farmasi

Low energy nanoemulsion preparation is an effective method in nanosized droplets formation. The composition and ratio of each phase played key role in formulation of low energy nanoemulsion. This present work is aimed to optimize, formulate and evaluate low-energy nanoemulsions using D-Optimal Mixture Design (DMD). The independent variables were grape seed oil as oil phase (X1) and Tween 80:PEG (X2) as surfactant-cosurfactant (S-mix) and water as aquaeous phase (X3). The response (dependent) variables were particles size (Y1), polydispersity index (PDI) (Y2) and zeta potential (Y3). The low energy nanoemulsions were prepared using Phase Inversion Composition (PIC). The ontained data experiments were analyzed by ANOVA analyses showed a significant model for particle size response following the quadratic model. Three optimum formulas were obtained and verification between prediction and observation of the responses bias (%) was less than 10%. The low-energy nanoemulsion of grape seed oil can be can be optimized using D-Optimal Mixture Design (DMD) and prepared using Phase Inversion Composition (PIC) technique.