Analisis Kesesuaian Materi Ajar Blok Tropical Medicine Tahun Ajaran 2016/2017 Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan (original) (raw)

Analisis Kesesuaian Materi Kuliah dengan Materi Praktikum Biologi Bidang Tumbuhan pada Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry

2018

The appropriacy of course content with practicum contents is an effort to reach an optimum instructional goal. The level of appropriacy also reflects the implementation of practicum in the laboratory. Nevertheless, there were still some weaknesses in the practicum implementation such as the practicum was not fully conducted under lecturer’s guidance and direction; The practicum content was irrelevant with the course content; Evaluation and revision was rarely made to the course content and practicum content; the sequence of course content was not suitable with the sequence of practicum content. The aims of this study were to find out the level of appropriacy of course content with the content of biology practicum in the field of plant at biology education department. The methods used in this study were document analysis and descriptive method. The lesson plan of plant course content and also the content of practicum guidance in the field of plant were analyzed by the researcher. T...

Analisis Kesesuaian Materi Ajar Dengan Tes Hasil Belajar Mahasiswa DI Lingkungan Fkip Uhn Medan

Sepren

This research is a type of evaluation research conducted using qualitative methods. This research will be conducted at the Teaching and Education Faculty of the University of HKBP Nommensen. The time for conducting this research is the odd semester of the 2019/2020 school year. Plans that will participate in this research are Lecturers of FKIP UHN Medan. The sample chosen in this study was one lecturer who worked on each odd semester course at FKIP UHN by taking a sample with a random sampling technique. This study aimed to explain the topic and the suitability of the material submitted with material given to students by lecturers of Mathematics Education Study Program UHN Medan FKIP 2019/2020 Academic Year. The results showed that: 1) Overall syllabus conformity with teaching materials approved by lecturers from each study program at FKIP UHN was 99,428. It can be concluded that the learning objectives based on PBM carried out by lecturers in FKIP UNH are already "Very Good&qu...

Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Sman 2 Mataram Yang Belajar Melalui Pendekatan NHT Dan TPS Tahun Ajaran 2008/2009

JURNAL PIJAR MIPA, 2010

Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi pada pembelajaran menggunakan pendekatan NHT dan pendekatan TPS di kelas X SMAN 2 Mataram tahun ajaran 2008/2009. Populasipenelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Mataram. Sampel penelitian adalah siswa kelas X4 diajar dengan pendekatan NHT dan kelas X8 diajar dengan pendekatan TPS. Sampel ditetapkan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar penilaian afektif dan psikomotor, dan angket respon siswa. Siswa yang diajar dengan pendekatan NHT dan TPS diberikan posttest setelah sama-sama diberikan perlakuan pembelajaran. Data hasil penelitian berupa hasil posttest dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa nilai rata-rata posttest kelas yang diajar dengan pendekatan NHT dan pendekatan TPS masing-masing sebesar 65,44 dan 76,19. Hasil uji-...

Analisis Miskonsepsi Pada Materi Sistem Reproduksi Siswa Kelas XI Man 1 Lombok Barat Tahun Ajaran 2019/2020

Journal of Information Processing Systems, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi pada materi sistem reproduksi siswa Kelas XI MAN 1 Lombok Barat melalui penggunaan instrumen three tier test. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Lombok Barat (MIA, IPS dan Bahasa). Sampel penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas XI MIA 1 dan 30 siswa kelas XI MIA 2. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik cluster sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan perbedaan karakteristik kelas. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif menggunakan rumus persentase berdasarkan kriteria pemahaman konsep yang dicari. Hasil analisis miskonsepsi pada materi sistem reproduksi dengan menggunakan instrumen three tier test didapatkan siswa yang mengalami miskonsepsi paling banyak pada indikator 4 sebesar 83,33% (klasifikasi sangat tinggi) dan siswa yang mengalami miskonsepsi paling sedikit pada ind...

Tren Topik Artikel Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan Yang Dipublikasikan Tahun 2015-2021

Borneo Journal of Biology Education (BJBE)

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren topik artikel ilmiah Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan yang dipublikasikan tahun 2015-2021. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian Studi Pustaka (Library Research). Subjek dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan yang dipublikasikan tahun 2015-2021. Kategori yang dilihat adalah topik penelitian, tahun publikasi, jurnal publikasi, pendekatan dan jenis penelitian. Artikel ilmiah yang terkumpul berdasarkan data yang dipublikasikan di jurnal publikasi yaitu 53 dokumen artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tren topik artikel ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi UBT adalah terkait Media, Bahan ajar, Sumber Belajar dengan persentase rata-rata 18.9%, Etnobiologi dengan persentase rata-rata 17.0%, dan Strategi pembelajaran Pengajaran dengan persentase rata-rata 15.1%. Selanjutnya, pendekatan yang ...

Laporan Praktikum Biologi 2016 FPP UNDIP

Sel merupakan unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Sel tersusun atas kumpulan komponen– komponen yang disebut organel. Sekelompok sel yang mempunyai bentuk, stuktur dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada tumbuhan, jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan berdasarkan jumlah bijinya adalah jaringan monokotil dan jaringan dikotil. Pentingnya mempelajari sel dan jaringan agar praktikan mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan serta mengerti perbedaan dari jaringan tumbuhan khususnya pada jaringan dikotil dan monokotil. Tujuan dilaksanakannya praktikum pengenalan sel dan jaringan agar praktikan dapat mengetahui bagian–bagian sel hewan dan sel tumbuhan serta dapat mengetahui perbedaan stuktur jaringan monokotil dan dikotil pada jaringan tumbuhan. Manfaat dilaksanakannya praktikum pengenalan sel dan jaringan agar praktikan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk serta struktur dari sel dan jaringan pada hewan dan tumbuhan.

Analisis Kebutuhan Bahan Ajar IPBA Terpadu SMP Tema Peramal Cuaca

Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015), 2015

Namun dari angket siswa dan guru menunjukkan siswa dan dan guru berminat dalam mempelajari IPBA di sekolah. Pengambilan tema Peramal Cuaca agar pembelajaran terarah serta siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang bisa dipakai di kehidupan seharihari. Tahap pertama penelitian adalah identifikasi masalah melalui sebaran angket dan tes konsepsi siswa dengan teknik sample Disproportionate Stratified Random Sampling. Tahap ke-dua dan ke-tiga yaitu pengumpulan, desain, dan penyusunan materi dengan desain keterpaduan Model Webbed dan Threaded yang dikemas secara utuh. Proses uji bahan ajar dilakukan dengan uji (judgement) oleh beberapa dosen terkait dan uji lapangan berupa uji sempit berisi uji rumpang dan angket. Setelah tahap ini dilanjutkan pada tahap uji luas dengan skala besar. Setiap hasil yang didapat dari proses uji dijadikan sebagai bahan revisi. Analisis ini bisa dijadikan pegangan guru untuk membagun materi lain dalam konteks pembelajaran terpadu serta paduan siswa untuk mempelajari IPBA pada tema Atmosfer dan Cuaca ataupun Pengayaan IPA di sekolah. Penyusunan konten materi Peramal Cuaca ini diharapkan menjadi salah satu dasar pengembangan kurikulum agar pembelajaran IPBA dapat dinikmati kembali oleh siswa-siswi di Indonesia.

SKRIPSI PROFIL KUALIFIKASI PENDIDIK DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA KRISTEN RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA PADA SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016

ABSTRAK Herianto Melanus, 2016. Profil Kualifikasi Pendidik Dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Biologi Di Sma Kristen Rantepao Kabupaten Toraja Utara Pada Semestar Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh A.Mushawwir Taiyeb dan Muhiddin.P). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui profil kualifikasi pendidik dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi di SMA Kristen Rantepao kabupaten Toraja Utara pada semestar ganjil tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan guru mata pelajaran biologi di SMA Kristen Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas X1, X2, XI IPA 1, XI IPA 2, XII IPA 2, dan XII IPA 4 beserta 2 guru mata pelajaran biologi SMA Kristen Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, kemudian dicocokkan dengan standar yang ada dalam Undang-undang dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pendidik untuk mata pelajaran Biologi di SMA Kristen Rantepao Toraja Utara telah memenuhi standardisasi dari aspek akademiknya, sesuai perundang-undangan dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 pasal 1. Profil hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran biologi di semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 di SMA Kristen Rantepao juga dikategoikan baik. Kata Kunci: kualifikasi guru, hasil belajar kognitif

LAPORAN PRAKTIKUM ACARA I MIKROSKOP PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM JANUARI 2013 ACARA I MIKROSKOP

A. Pelaksanaan Praktikum 1. Tujuan praktikum : Memahami cara penggunaan mikroskop secara tepat dan benar. 2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 4 Oktober 2012 3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram. B. Landasan Teori Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama dicipatakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah bendayang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahanya, mikroskop dibagi menjadi 2 macam, yaitu mikrosokop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaiut berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan yang hanya memiliki satu lensa okuler dan binokuler memiliki dua lensa okuler (Anonim,2012:1). LAPORAN TETAP |PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM 3 Mikroskop cahaya adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati benda yang berukuran kecil (berberapa mikron). Satuan ukursn sel lazim digunakan mikrometer. Demikian pula untuk organella (1 mikrometer = 10 -6 m) sedangkan untuk struktur subseluler lainnya dan ukuran molekul biasanya diguanakan satuan nanometer (10 -9 m). Penggunaan mikroskop telah dimulai 300 tahun yang lalu oleh Robert Hooke untuk mengamati irisan gabus, kemudian sekitar tahun 1830 mikroskop mengalami penyempurnaan hingga mampu untuk melihat bendabenda berukuran beberapa mikron. Syarat agar suatu benda (sel atau jaringan) dapat diamati baik bentuk maupun strukturnya, maka benda tersebut harus tembus cahaya. Oleh karena itu suatu organ perlu dibuat irisan yang setipis mungkin (20 µm). Pada tahun 1870 telah diciptakan alat pengiris yang mampu menghasilkan irisan tipis yaitu mikrotom. Organ yang akan diiris dengan alat ini harus melalui proses tertentu agar diperoleh preparat/sediaan yang baik (bentuk dan struktur jelas). Salah satu proses tersebut secara berurutan yaitu: Fiksasi > dehidrasi embedding(dalam parapin/plastik) > seksio > deparapinisasi > dealkoholisasi > staining > penutupan (canada balsam) (Sumarjan,2007:1). Kebanyakan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif: lensa 16mm, berkekuatan rendah (10x), lensa 4mm berkekuatan kering tinggi (40 sampai 45x), dan lensa celup minyak 1,8mm (97 sampai 100x). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran 5x, 10x, 12,5x, dan 15x. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata (Wawan,2009:1).