Prostitusi Dan Trafficking Dalam Perspektif Al-Qur'An (original) (raw)

Prostitusi Dan Perzinahan Dalam Perspektif Hukum Islam

Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam)

Islamic law any sexual intercourse (prohibited) such as prostitution enters into the category of adultery which must be given a legal sanction to it, whether in commercial or non-, whether done by already married or not. Prostitutes whose routine is synonymous with adultery is another form of sexual deviation in which sexual relationships occur between men and women are not based on the bonds of a marriage rope. Arrangements and sanctions against prostitution or adultery in Islamic law are regulated in QS Al-Isra '17: 32. Q.S An-Nisa; 24:33, QS An-Nur 24: 2. So the efforts made in overcoming prostitution or adultery is to cultivate the science of religion, make and form the law of prostitution and adultery according to the directions of hadith and al-quran.

Upaya Preventif Prostitusi dan Pelecehan Seksual Dalam Perspektif Dakwah

AL-HIKMAH: Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Budaya

Kejahatan seksual baik dalam bentuk prostitusi maupun dalam bentuk pelecehan seksual semakin meningkat dewasa ini dalam kehidupan masyarakat, hampir setiap saat kita dengar informasi terjadinya kejahatan seksual. Kejahatan ini sangat membahayakan masyarakat secara keseluruhan, karena dampak yang ditimbulkan dari kejahatan seksual ini sungguh luar biasa mengerikan, diantaranya: terganggunya stabilitas kehidupan sosial, maraknya penyakit menular/kelamin (aids), terganggunya ketahanan kehidupan keluarga dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kejahatan seksual ini merupakan masalah besar bagi masyarakat yang harus dicarikan solusinya. Islam memberikan solusi untuk menyelesaikan persoalan besar ini, yaitu melalui jalan dakwah. Untuk itu dakwah harus mampu menjadi solusi agar kejahatan seksuaal ini dapat diminimalisir, kapan perlu dihentikan. Maka dakwah harus mampu mengambil langkah kongkrit, agar setiap perlakuan dan kegiatan yang akan menjerumuskan kepada kejahatan seksual ini bisa di put...

Pelecehan Seksual Dalam Al-Qur'an

Jurnal Tafsere

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari sinilah, gejala sosial yang disebut dengan pelecehan sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat, yang biasanya terjadi pada kaum perempuan. Perilaku yang dapat dianggap sebagai tindak kekerasan terhadap perempuan ialah perilaku yang dilakukan oleh seseorang, yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, rasa cemas bahkan yang dapat menimbulkan efek trauma. Menurut Komnas Perempuan, yang dicatatkan pada CATAHU pada tahun 2020, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan 299.911 kasus. Dalam hal ini, perilaku kekerasan tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, akan tetapi juga dapat berbentuk kekerasan yang non fisik. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya persoalan reaksi jender yang sangat luas dan kompleks dalam aspek kehidupan manusia, seperti terdapat pada moral, agama, iman dan lain-lain. Tindakan pelecehan ini sering terjadi pada perem...

Seksual Dalam Al-Qur’An

Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis, 2019

Sexual has the meaning of the case relating to intercourse between men and women. Talking about sex is a taboo subject, but the Quran as a holy book talks about it. For this reason, this research will focus on discussing sexual issues discussed in the Quran. This research method uses qualitative technical-library research with a thematic interpretation approach (mawdu‘i). The results of this study conclude that: First, Halal sex can be mapped into six redaction: Rafath means sex because it is identical with dirty things; Mubasharah means sex because of meeting the skin; Qaraba means sex because it is so close; Taghaththa> means coming to have sex; Nikah means sex permisible with Sha>ri’; Dukhul means sex because it includes the male genitalia in the female genitalia for husband and wife. Secondly forbidden sex, al-Qur’an uses the bigha redaction, it is meaning coercion to women to become Prostitute; al-musafihat prostitute women in the context of accusations; Muttakhidat akhda...

Digital: Fenomena Prostitusi Online DI Daerah Penerapan Syari’At Islam

Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science

Digital developments, expected to contribute to efficiency and ease in the development process, are often used reversely. Specific communities also use digital technology as a means of communication and information in carrying out practices that violate norms and laws. In Aceh Province, which incidentally is the implementation area of Islamic Shari'at, the use of digital is used in practices that violate the Qanun (regional regulation) of Islamic Shari'at. Prostitution, one of the criminal cases of Islamic Sharia, was found that all perpetrators revealed that they carried out these 'unlawful' transactions through online media. This study aims to explain the driving factors for prostitution behavior and explain the government's collaborative efforts in dealing with online prostitution in Aceh. This study uses a qualitative approach that descriptively describes the primary and secondary data. Preliminary data were obtained through interviews and observation techniq...

Kisah-Kisah Penyimpangan Seksual dalam Al-Qur`an

SYARIATI, 2019

Al-Qur`an merupakan petunjuk bagi manusia, artinya semua yang disampaikannya merupakan pesan dan nasihat-nasihat, sehingga menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam membentuk pribadi manusia dari dahulu sampai sekarang. Diantara metode Al-Qur`an dalam menyampaikan pesan dan nasehat adalah melalui kisah. Al-Qur`an membawakan banyak sekali kisah, baik berkenaan dengan perjalanan para Nabi dan Rasul juga berbagai peristiwa yang terjadi antara mereka dengan orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang tidak beriman. Al-Qur`an juga berkenaan dengan beberapa kisah sejumlah orang atau kelompok, seperti kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha, dan kisah Nabi Luth dan kaumnya, dan kisah-kisah lainnya. Kisah-kisah dalam Al-Qur`an itu sarat dengan pesan dan nasihat, baik secara tersurat maupun tersirat.

Politik Seksual dalam Tafsir al-Qur'an tentang Sejarah Homoseksualitas

Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 2018

Homophobic bias has been existing in tafsir literature, ranging from its very early works to the most recent ones. Among the aspects in which such a bias appears is that relating to the history of homosexuality. Al-A’rāf ([7]: 80) and al-‘Ankabūt ([29]: 28) are the only verses that talk about the aspect. Rather than following the mainstream tafsir denying the historicity of homosexuality, this article elaborates al-Rāzī’s alternative interpretation on the two verses and comes up with an argument that homosexuality might historically exist even before the lifetime of Lot and his people. Emphasizing on linguistic and literary analysis on the words sabaqa, bi, and fahisya, it finds strong foundations on which the argument is relying. Further, the article finds that it is the sexual politics that brings about the homophobic bias into Qur’an tafsir. The very kind of politics expels homosexuality from the so- called ‘normal’ life.

Seksualitas Kaum Sodom dalam Perspektif Al-Qur’an

Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2019

Dalam banyak tulisan LGBT sering diidentikkan dengan homoseksual, untuk mendiskriminasi homoseksual pemuka agama berdalil dengan kisah kaum Sodom dalam Al-Qur’an. Revitalisasi penafsiran kisah kaum Sodom di abad modern merupakan suatu keniscayaan mengingat Asosiasi Psikiater Amerika (APA) telah menghapus homoseksual dari daftar resmi kekacauan jiwa dan emosional. Begitu juga dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III tahun 1993 sudah tidak lagi memasukkan homoseksual sebagai gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bagaimana sesungguhnya seksualitas kaum Sodom dalam perspektif Al-Qur’an dengan pendekatan tafsir ilmi psikologi seksual. Hasilnya nanti adalah pembuktian konsep/paradigma tentang homoseksualitas yang dinisbahkan kepada kaum Sodom. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan tafsir maudhu’i (kualitatif-tematik). Teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif-...

Revitalisasi Fungsi dan Eksistensi Islam dalam Prostitusi Pantura

Artikel ini membahas tentang bagaimana seharusnya Islam, khususnya pesantren dalam hal ini, berperan dalam kehidupan prostitusi Pantura. Lewat studi data lapangan, buku-buku pemikiran dan kajian islam, khususnya di wilayah Jawa, ditemukan kejanggalan tentang keberadaan Islam di sepanjang jalur Pantura. Kenyataannya, Islam sebagai agama yang paling banyak dianut di wilayah ini seakan abstain dari kewajibannya menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan tidak menjadi penyumbang besar bagi perubahan sosial.