Morfometri Octopus vulgaris Cuvier, 1797 (Cephalopoda : Octopodidae) dari Perairan Popisi, Pulau Banggai Laut, Sulawesi Tengah (original) (raw)
Related papers
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter morfometrik gurita batu Octopuscyanea Gray, 1849 yang didaratkan di Pulau Bonetambung, Kota Makassar, dan di Pulau Burung Lohe, Kabupaten Sinjai, berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2019 dengan mengambil sampel gurita hasil tangkapan nelayan di P. Bonetambung dan di P. Burung Lohe. Analisis parameter morfometrik dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Parameter morfometrik yang diamati pada gurita jantan adalah sebanyak 27 karakter dan gurita betina sebanyak 22 karakter morfometrik. Jumlah sampel gurita asal P. Bonetambung sebanyak 34 ekor (jantan 25 ekor dan betina 9 ekor) sedangkan asal P. Burung Lohe sebanyak 45 ekor (jantan 21 ekor dan betina 24 ekor). Gurita batu O. cyanea asal P. Bonetambung memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang dan lebih besar dibandingkan gurita batu asal P. ...
Pertumbuhan Relatif Gurita, Octopus cyanea Gray, 1849 di Perairan Selat Makassar Dan Teluk Bone
2020
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pertumbuhan relatif gurita, Octopus cyanea Gray, 1849 yang meliputi hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi, yang didaratkan di Pulau Bonetambung, Kota Makassar, dan di Pulau Burung Lohe, Kabupaten Sinjai. Pengambilan sampel gurita dilakukan pada bulan April sampai Juli 2019. Sampel gurita hasil tangkapan nelayan dibawa ke laboratorium untuk diukur panjang total (TL, total length), panjang mantel dorsal (DML, dorsal mantle length), dan panjang mantel ventral (VML, ventral mantle length), kemudian ditimbang bobot tubuhnya (BW, body weight), dan selanjutnya dilakukan pengamatan gonad secara visual untuk mengetahui jenis kelaminnya. Jumlah gurita yang diperoleh di P. Bonetambung adalah sebanyak 60 ekor (40 ekor jantan dan 20 ekor betina) dan di P. Burung Lohe sebanyak 66 ekor (27 ekor jantan dan 39 ekor betina). Gurita betina memiliki rerata panjang total dan bobot tubuh yang lebih besar dibandingkan gurita jantan, baik di P. Bonetambung ma...
Biologi Reproduksi Gurita, Octopus cyanea Gray, 1948 di Perairan Selat Makassar dan Teluk Bone
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biologi reproduksi gurita, Octopus cyanea Gray, 1849yang didaratkan di Pulau Bonetambung, Kota Makassar, dan di Pulau Burung Lohe, Kabupaten Sinjai. Kajian penelitian ini mencakup nisbah kelamin,tingkat kematangan gonad (TKG), ukuran pertama kali matang gonad, dan indeks kematangan gonad (IKG). Pengambilan sampel dilakukan sejak bulan April hingga Juli 2019. Sampel gurita hasil tangkapan nelayan dari kedua lokasi penelitian dibawa ke laboratorium untuk diukur panjang totalnya (TL, total length), ditimbang bobot tubuhnya (BW, body weight), dan dilanjutkan dengan pengamatan gonad secara visual untuk mengetahui jenis kelamin gurita tersebut. Nisbah kelamin gurita jantan dan betina di P. Bonetambung adalah 2,00:1,00, sedangkan di P. Burung Lohe adalah 1,00:1,44. Gurita betina matang gonad lebih banyak ditemukan selama penelitian dibandingkan gurita jantan di P. Bonetambung. Sebaliknya, gurita jantan matang gonad lebih banyak ditemukan daripada...
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Ikan Banggai Cardinal (Pterapogon kauderni) merupakan salah satu jenis ikan hias yang hidup pada habitat perairan laut dangkal dan penyebarannya sangat terbatas. Pengamatan sebaran ikan Pterapogon kauderni di perairan Selat Lembeh telah dilakukan pada bulan September 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran populasi ikan Pterapogon kauderni dan lingkungan habitatnya. Pemetaan habitat dasar perairan laut dangkal menggunakan metode algoritma "depth invariant index" (Lyzenga, 1981). Pengambilan data ikan menggunakan metode underwater visual census (UVC) dan pengukuran kualitas air (suhu, salitas, pH dan oksigen terlarut) secara in situ. Hasilnya menunjukkan bahwa ikan Pterapogon kauderni umumnya ditemukan pada area lamun dan karang dengan mikrohabitatnya bulu babi, anemon dan sponge. Sebaran populasi ikan Pterapogon kauderni tertinggi mencapai > 0.75 ind/m² terdapat pada stasiun 1, stasiun 3 dan stasiun 8, sedangkan populasi ikan terendah <0.25 ind/m² yaitu stasiun 7, stasiun 6, stasiun 10 dan stasiun 9. Kelimpahan populasi ikan Banggai Cardinal di perairan Selat Lembeh mencapai 122.752 ekor dengan luasan habitat lamun dan karang 26.21 ha.
Analisis kandungan proksimat Octopus cyanea dari perairan Nusa Tenggara Timur
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Octopus cyanea tersebar luas di perairan Nusa Tenggara Timur, dijual pada pasar-pasar tradisional dan diekspor ke Eropa. O. cyanea diperdagangkan untuk konsumsi, namun demikian belum terdapat informasi nutrisi yang memadai terkait organisme ini di Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan nutrisi utama dari O. cyanea berupa kadar air, karbohidrat, lemak, protein, abu, dan serat kasar. Sampel gurita diperoleh dari tangkapan nelayan di Teluk Kupang yang berlabuh di Pasir Panjang Kota Kupang dan dari perairan Perumaan-Nangahale Kabupaten Sikka. Preparasi sampel: masing-masing lokasi diambil tiga sampel dari trip penangkapan yang berbeda. Delapan tentakel dari setiap sampel dipotong, dicampur, dan dihaluskan untuk analisis analisis proksimat meliputi: kadar lemak dengan metode Soxhlet, kadar protein menggunakan metode Kjedahl, penentuan kadar air, kadar abu, dan serat kasar mengacu kepada AOAC. Perhitungan terhadap hasil dianalisis menggunakan rata-rata un...
Indeks bentuk otolit ikan cakalang, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) dari Samudra Hindia
Jurnal Iktiologi Indonesia
Skipjack tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) plays an important role in terms of the marine ecosystems as preyed-upon by shark, billfish, and larger tunas. In order to determine food chain system, there was a gap information as digested skipjack tuna difficult to be identified. This study aimed to determine shape indices to describe the otolith shape of skipjack. The morphometry data were collected from 253 pairs of skipjack tuna’s otolith during February, April, August, and September 2016 from four fishing ports namely Binuangeun, Sadeng, Prigi, and Labuhan Lombok. The data normality and homogenity also determined using Kolmogorov-Smirnov and Levene test respectively. In addition, right and left otolith morphometry were investigated using paired T-test. The shape indices were calculated using six descriptors including form factor (FF), roundness (RO), circularity or compactness (C), rectangularity (Rt), ellipticity (E), and aspect ratio (AR). Multivariate test using MANOVA an...
2019
Salah satu spesies dari Familia Anabantidae adalah ikan sepat (Trichogaster trichopterus Pallas, 1770). Ikan sepat merupakan spesies ikan introduksi dari perairan Asia Tenggara meliputi Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam. Sekarang tersebar di beberapa pulau seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Ikan sepat ditemukan di Waduk Sempor dan sungai-sungai di Kabupaten Kebumen, di antaranya Sungai Kali Putih dan Sungai Mampang. Perbedaan karakteristik antara habitat perairan lentik di Waduk Sempor dan perairan lotik di Sungai Kali Putih dan Sungai Mampang diduga dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran bagian tertentu tubuh ikan sepat. Perbedaan bentuk dan ukuran tubuh tersebut dapat diduga melalui teknik trus morfometrik. Pengambilan sampel ikan dilakukan menggunakan jaring tancap dan jala tebar. Parameter yang diukur adalah rasio antara jarak trus morfometrik sebanyak 22 karakter jarak trus di sepanjang tubuh dengan panjang total ikan sepat, pengukuran dilakukan mengg...
Telaah Bentuk Sel Acanthophora spicifera dari Pantai Beton Panjang Mokupa Sulawesi Utara
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Alga merupakan tumbuhan yang tergolong sebagai tumbuhan tigkat rendah karena tidak mempuyai perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Acanthophora spicifera termasuk kedalam divisi Rhodophyta (alga merah), thallus silinder, percabangan dichotomous, cabang berduri, cabang utama pendek. Tumbuh melekat pada batu karang, pecahan karang, serta karang mati. Penelitian tentang bentuk sel alga Acanthophora spicifera secara histologi bertujan untuk mengetahui bentuk sel dari Acanthophora spicifera dengan melakukan pengamatan secara mikroskopik. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk sel Acanthophora spicifera terlihat sel pusat dikelilingi oleh 5 sel periaxial, dan sel kortikal semakin mengecil ke arah korteks, bentuk korteks memanjang
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
This study aims to determine the distribution of length to weight, sex ratio, gonad maturity level of julung fish (Hemiramphus lutkei) traded in Sanggeng and Borobudur Manokwari fish markets, West Papua. Research data collection was carried out for ± 1 month, namely February - March 2021, using a descriptive method. The number of fish samples collected was 542 fish. The results of the analysis of the size distribution of julung-julung fish during sampling for body length ranged from 219 – 355 mm for males and 215 -380 mm for females, with a body weight range of 27-53 grams for males and 30-65 grams. The sex ratio analysis of julung julung fish was obtained for males (321 fish) and females (221 fish) significantly different, which means this ratio deviated from the ideal value of 1:1. Based on the results of the analysis show that the value of X2 -count > X2 -table, then H0 is rejected, which means the sex ratio of male and female fish is not balanced from TKG I-VII for males and ...
Abstrak Perairan Alosi merupakan daerah yang memiliki sumber daya teripang, namun tingginya aktivitas penangkapan yang dilakukan nelayan secara terus menerus tanpa melihat jenis dan ukuran teripang dapat menyebabkan densitas teripang di alam menurun, oleh sebab itu maka perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis teripang, musim penangkapan, hasil tangkapan, dan daerah penangkapan teripang. Penelitian ini dilakasanakan di Perairan Alosi selama tiga bulan yaitu April-Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dengan nelayan penangkap teripang, nelayan yang dijadikan responden sebanyak 10 orang dan ikut serta dalam kegiatan penangkapan teripang yang dilakukan oleh nelayan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat lima jenis teripang yang ditemukan, yaitu teripang getah (Bahadschia marmorata), teripang ikan, (B. vitiensis), teripang pasir (Holothuria scabra), teripang gama (emas) (H. impatients), dan teripang hitam (H. aff atra), Hasil tangkapan teripang tertinggi pada bulan gelap (1436 ekor), kemudian bulan purnama (1391 ekor) dan terendah awal bulan terang (1228 ekor). Musim penangkapan teripang, yaitu musim timur (musim puncak) terjadi pada bulan Mei-Juli dan musim barat (musim paceklik) terjadi pada bulan Agustus-November. Daerah penangkapan teripang yang dilakukan oleh nelayan responden, memiliki karakteristik substrat pasir berlumpur, pasir vegetasi lamun, dan pasir bercampur pecahan karang dengan kedalaman 0,5-2 m. Abstract Alosi water is an area withsea cucumber resources. However,high fishing activities which were carried out continuously by the fisherman causing the density of the sea cucumber decreased.The aim of this study was to determine the species, fishing season, catch and the fishing grounds of the sea cucumbers.This study was couducted in Alosi water from April to June 2016. The methods used were byinterviewing the fisherman and by involving in fishing activities. There were 10 respondents interviewed. The results showed that there were five species of sea cucumber caught, namely leopardfish (Bahadschia marmorata), and brownfish(B. vitiensis), sandfish (Holothuria scabra), curryfish (H. impatients), lollyfish (H. aff atra). The highest catch was at the dark moon. The fishing peak season occurred in May – July (East monsoon)and August – November (West monsoon). The fishing grounds had characteristics of muddy sandy substrate, seagrass vegetation, sandy substrate with corals rubbles and at a depth of 0.5 to 2 m.