Menumbuhkembangkan Jiwa Enterpreneurship melalui Kegiatan Cooking Class di RA Darul Ulum Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan (original) (raw)

Upaya Meningkatkan Enterepreneurship Melalui Cooking Class Pada Anak Usia 5-6 Tahun DI Paud Al-Khusna Dingkikan Argodadi Sedayu, Bantul

Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak

Setiap orang, termasuk anak-anak muda, harus memiliki jiwa kewirausahaan. Tujuan dari pendidikan kewirausahaan adalah untuk membantu anak-anak membangun karakter mereka serta untuk mengajar pemilik masa depan calon pengusaha dan mengajari mereka cara menghasilkan uang sejak usia dini. Tujuan dari penelitian iini adalah iuntuk mengkaji isejauh imana ikegiatan dalam icooking iclass dapat menumbuhkan ikewirausahaan ipada anak usia 5-6 tahun, meliputi kemampuan mengungkapkan ide, bertanggung jawab, bekerja sama, memasarkan produk, memberikan layanan pelanggan, dan memahami cara kerja transaksi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kualitatif deskriptif, dengan menggunakan data berupa informasi dikumpulkan dari observasi lapangan yang disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat yang memberikan rangkuman dari seluruh ikegiatan penelitian ianak. iDari 3 ikali ikegiatan icooking iclass iyang idiamati, inampak iadanya peningkatan kewirausahaan ipada ianak. Pada ikegiatan ipertama idiperoleh inilai rata-rata 35,928 atau 64,15%, ipada ikegitan ike 2 inilai irata-rata iyang idiperoleh sebesar 42,571 iatau 72,01%, isedangkan ipada ikegiatan ike 3 inilai iyang idiperoleh 47,5 iatau 84,48%. Kesimpulannya ipendidikan ikewirausahaan idapat idilakukan idi itingkat iTaman iKanak-kanak idengan icara isederhana idan imenyenangkan.

Pelatihan Kewirausahaan Dan Inovasi Olahan Kerupuk Sebagai Penggerak Ekonomi Dalam Menghadapi Tantangan Global Studi Kasus Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan

DedikasiMU(Journal of Community Service), 2020

Kegiatan seminar kewirausahaan diadakan dengan tujuan memberikan wawasan dan motivasi akan pentingnya berwirausaha sejak dini. Dengan diadakannya seminar kewirausahaan diharapkan para generasi milenial dapat berperilaku produktif. Selain itu, diadakan kegiatan sosialisasi pembuatan kerupuk yang bertujuan untuk menciptakan inovasi olahan kerupuk. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 22 Juli dan selesai pada tanggal 30 Agustus 2019. Minimnya pemberdayaan sumber daya manusia yang ada di Desa Banjarmadu menjadi dasar dan landasan bagi kami untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sehubungan dengan itu, kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan para generasi milenial dan masyarakat sekitar tentang berwirausaha, khususnya pada era saat ini. Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami menggunakan metode observasi lingkungan sekitar desa dan melakukan wawancara dengan perangkat desa beserta warga sekitar. Hasil dari observasi dan wawancara kemudian diimplementasikan dalam bentuk seminar dan sosi...

Pengembangan Kemampuan Enterpreneur Sebagai Upaya Meningkatkan Competitive Advantage UMKM di Desa Watu Golong Kec. Krian Kab. Sidoarjo

Proceedings of Annual Conference on Community Engagement, 2018

Dalam rangka mengembangkan kemampuan entrepreneur untuk meningkatkan daya saing melalui UMKM, maka Universitas Maarif Hasyim Latif melalui kegiatan pengabdian masyarakat memberikan bekal tambahan bagi pengusaha kecil dan menengah di wilayah desa Watugolong Kecamatan Krian untuk menghadapi persaingan di dunia usaha. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui pendampingan pada pengusaha UMKM. Program ini dilaksanakan melalui pendampingan tentang pembuatan laporan keuangan, pembuatan npwp, pembuatan ijin usaha, dan pengembangan usaha (pemasaran produk) dengan tujuan untuk mengembangkan UMKM agar mampu bersaing dalam dunia usaha di pasar nasional. Berdasarkan pengumpulan data dari 50 UMKM yang ada di wilayah Desa Watugolong, hampir 100% belum memiliki npwp, 1% memiliki jaringan pemasaran produk melalui media online. Sedangkan pengelolaan keuangan hanya berdasarkan pemasukan dan pengeluaran tanpa ada pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi.

Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Bagi Ibu Rumah Tangga DI Desa Alasmalang Dengan Memanfaatkan Rebung Sebagai Bahan Aneka Olahan Kue

INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian, 2018

Rebung atau tunas muda bambu sudah lama dikenal masyarakat sebagai bahan makanan, antara lain dibuat aneka sayur, kripik, kue, serta makanan lainnya. Selain rasanya lezat, rebung kaya serat dan nutrisi. Rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral seperti kalsium,fosfor, besi, dan kalium (Qiu, 1992; Shi,1992). Rebung juga berkhasiat obat karena dengan kadar kalium sebesar 553 mg per 100 gram rebung dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Senior,2007). Meskipun banyak kandungan manfaat dari rebung, sampai saat ini masih sedikit masyarakat yang mengetahui dan mengkonsumsinya. Para ibu rumah tangga di Desa Alasmalang sudah mendapatkan pelatihan dengan memafaatkan tanaman rebung di eksplorasi manjadi barbagai macam kripik olahan. Oleh karena itu langkah selanjutnya dalam rangka pengembangan kreatifitas ibu rumah tangga guna memanfatkan tanaman tersebut, perlu di adakan rencana untuk memberikan pelatihan pembuatan aneka kue...

Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Dalam Pengembangan Usaha Makanan Kerupuk Beras Sebagai Ekonomi Kreatif Di Dukuh Sumurgung Desa Pucangrejo Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun

LOYALITAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Empeworment activities are used to facilitate local people in their planning, to decide and manage local resources to make them have the ability to make sustainable use of upholstery. Potential in the village of Pucangrejo in one of the rice plants. Seeing that potential I plan to make processed rice out of rice. This food can be described as rice cracker, developed in various shapes and flavors. The creative economy is a concept to realize sustainable economic development creatively based, in this case a dependable creative human resource. The creative economy is one of the concepts of a new economy tht intensifies information and generated from this creative economy is a product that has distinctive, unique and unique characteristics. The village’s creative economy was converted to developing and improving the economy of the people with a contribution of the special people of puherreio village housewives is expected to have this activity well under way and can help the development...

Pelatihan Kewirausahaan : Membuat Kue Tradisional Dan Promosi Digital DI Pujokusuman Kelurahan Keparakan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta

WASANA NYATA, 2020

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat wirausaha kue tradisional bagi Ibu-Ibu PKK Pujokusuman Kelurahan Keparakan Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. Kegiatan pengabdian telah diikuti oleh 14 Ibu-Ibu PKK Pujokusuman Kelurahan Keparakan Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. Metode kegiatan adalah praktek membuat kue tradisional, ceramah kewirausahaan dan promosi kue Tradisional, digital marketing, instagram dan Financial Technology dan diskusi tanya-jawab antara peserta dan Tim Pengabdian. Hasil Dari kegiatan adalah Ibu-Ibu dapat membuat kue tradisional dan memiliki akun instagram untuk digital marketing serta dapat mengenal dan menggunakan financial technology untuk bisnis. Dari hasil post test dan pre test Ibu-Ibu PKK Pujokusuman mengalami peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan dan promosi digital kue tradisional sebesar 71,25%. Dari hasil pengisian kuesioner oleh peserta pengabdian dapat diketahui bahwa mayoritas Ibu-Ibu PKK Pujokusuman berke...

Pengembangan UKM Turubuk Pangsit Makanan Khas Kabupaten Karawang

2020

Turubuk pangsit merupakan makanan khas Kabupaten Karawang yang terbuat dari tanaman turubuk yang merupakan tanaman sejenis palawija namun pohonnya seperti pohon tebu. Turubuk pangsit merupakan makanan yang dihasilkan dari UKM Turubuk pangsit Desa Cintalaksana kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Masalah UKM Turubuk pangsit Desa Cintalaksana kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang yakni sumber modal, tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran. Metode penyelesaian masalah yang digunakan berdasar pada pendekatan manajemen dalam meningkatkan hasil produksi dan hasil penjualan dengan 4 (empat) tahapan pelaksanaan program yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Hasil program pendampingan UKM turubuk pangsit makanan khas Kabupaten Karawang di Desa Cintalaksana kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Jawa Barat, menunjukkan adanya perubahan yang dialami oleh mitra program selama dan setelah pelaksanaan program dilakukan dapat dilihat dari 3 indikator perubahan yang dapat disimpul...

Pengembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship) Olahan Ikan Mas Dan Branding Product Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat DI Desa Pekurun Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampung Utara

J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Fish is an aquatic resource that contains many benefits because it is a good source of protein for the body. In addition, fish also contains various substances that are very beneficial for the body. Fish is also a local commodity that is widely used as a source of livelihood with a fairly high level of production. However, due to the lack of knowledge of fish farmers in processing fishery products, production and public interest are not comparable. The purpose of this program is so that fish farmers can take full advantage of fishery products, considering that carp is a fish that is most susceptible to temperature changes and causes death and extends the shelf life of meat. Therefore, we provide an alternative by processing fish into shreds. The specific target to be achieved with this program is to train caged fish farmers to be more skilled. It is hoped that after this training, the community can become entrepreneurs in processing fishery products to be more innovative and varied,...

Pendidikan Entrepreneurship Dalam Mengoptimalkan Home Industri Kripik Tette Serrotan DI Desa Toronan Pamekasan

Jurnal Ngejha

Kripik tette is a typical Madurese snack that continues to sell well in the market from ancient times until now because its delicious taste, soft, and savory. However, the production of kripik tette in Toronan village, Pamekasan district, is sold raw and marketed traditionally so that production is limited and does not meet market demand. This problem is expected to be resolved by the existence of working entrepreneurs for home industry players in Toronan village, Pamekasan district. This study is an article on community service in Toronan village which is the result of an analysis of participants of Real Work Lecture (PKN) from Institut Agama Islam (IAI) at the post of 8 in Toronan village, Pamekasan district, which was followed by an entrepreneur workshop in increasing the productivity of kripik tette. The workshop recommended to the workshop participants the importance of understanding go modern, go digital, and go global, which is abbreviated as 3G