Peningkatan Nilai Tambah Melalui Pengolahan Produk Hortikultura (original) (raw)

Nilai Tambah Produk Sayuran Dan Pengolahan Limbah Sayur

Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat

Potensi produksi sayuran Desa Ngagrong, Gladagsari, Boyolali prospektif apabila dikembangkan dengan baik. Namun, produk sayur di desa ini melimpah pada saat panen dapat mengakibatkan nilai jual atau harga sayur menjadi relatif murah. Jatuhnya harga sayuran, seringkali banyak yang tidak terjual dan hanya dibuang begitu saja, sehingga menjadi sampah yang menimbulkan bau tak sedap, dan mengganggu kebersihan. Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang tepat terhadap produk sayur yang melimpah dan limbahnya. Penanganan produk sayur yang melimpah dilakukan dengan menjadikan produk olahan, sedangkan limbah diolah menjadi pupuk organik. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat yaitu meningkatkan nilai tambah produk sayur dan limbah sayuran agar memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Metode yang diterapkan dalam program PkM ini Sustainable and Together Learning. Metode ini dilaksanakan secara sistematis dalam suatu medium pembelajaran secara langsung di lapangan. Beberapa teknik p...

Nilai Tambah Produk Pertanian

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN KEBIJAKAN FISKAL PUSAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO 2012 i KATA PENGANTAR Pertama-tama kami memanjatkan rasa syukur kepada Alloh SWT, karena laporan Kajian Nilai Tambah Produk Pertanian: Kelapa Sawit dan Karet ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Selain itu, kami juga menyampaikan syalawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai penghulu dan pemberi semangat kami dalam melakukan kajian ini. Kajian Nilai Tambah Produk Pertanian pada tahun ini membahas dua topik utama yaitu kelapa sawit dan karet. Dua produk pertanian ini kami anggap sangat penting untuk dikaji karena potensinya yang sangat besar dalam perekonomian domestik. Harus diakui saat ini hilirisasi produk kelapa sawit dan karet di Indonesia relatif belum memuaskan. Selain itu, begitu banyak orang yang menggantungkan mata pencaharian di agrobisnis kelapa sawit dan karet, oleh karenanya, perlu perhatian semua pihak tidak terkecuali pemerintah untuk mendorong hilirisasi kedua produk tersebut sehingga menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Melalui mukadimah ini, kami juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro atas segala arahan dan dukungan yang telah diberikan. Selain itu, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota tim Kajian Nilai Tambah Produk Pertanian: Kelapa Sawit dan Karet yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada seluruh instansi baik pemerintah maupun swasta yang telah berperan serta dalam terwujudnya kajian ini. Akhir kata, kami menyadari mungkin ada kekhilafan atau ketidaksempurnaan yang tidak disengaja dalam kajian ini. Oleh karena itu, sudilah para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan kajian ini di kemudian hari. Kami juga berharap semoga kajian ini bermanfaat bagi para pembaca untuk dapat mengkaji dan meneliti lebih dalam di kemudian hari. Selamat membaca.

Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian Guna Menjadikan Desa Tahan Pangan

Abdimas Galuh

ABSTRAK Ketahanan pangan adalah konsep esensial yang perlu diwujudkan dan dijamin bagi seluruh lapisan masyarakat. Tercapainya ketahanan pangan pada rumah tangga petani ditopang oleh tingkat pendapatan yang diterima oleh tumah tangga petani. Oleh karenanya perlu ditingkatkan jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga petani melalui peningkatan nilai tambah produk petani. Tulisan ini ini bertujuan untuk menggambarkan manfaat pelatihan peningkatan nilai tambah dalam meningkatkan pendapatan petani untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga petani. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ciganjeng, pada Unit Pengolahan Usaha Kelompok Tani Taruna Mekar Bayu. Kegiatan ini menggunakan metode pemberdayaan partisipatif yakni penyuluhan dan pelatihan, metode pendampingan, dan fasilitasi. Hasil dari pengabdian ini yakni didapati nilai tambah sebesar Rp4.833,00 pada produk keripik pisang, Rp18.250,00 pada produk seroja, dan Rp26.383,00 pada produk rempeyek per proses produksi. Keuntungan yang diperoleh kelompok tani sebesar 71,7% dari produk keripik pisang, 41,55% dari produk seroja, dan 49,46% dari produk rempeyek. Disimpulkan bahwa pengabdian dalam bentuk pelatihan peningkatan nilai tambah pada produk pertanian olahan Unit Pengolahan Usaha Kelompok Tani Taruna Mekar Bayu berhasil dan memberdayakan rumah tangga petani dalam aspek daya beli melalui peningkatan pendapatan. Kata kunci: desa tahan pangan, home industry, nilai tambah, produk pertanian ABSTRACT Food security is an essential concept that is important to be embodied in all levels of society. The realization of food security is supported by the income level received by household farmers. Therefore, the income level received by household farmers must be increased by additional value enhancement. This journal aims to describe the benefit of additional value training to increase the income level received by house farmers and to ensure the embodiment of food security in household farmers. This devotional act is held in Ciganjeng Village, at the processing unit of Taruna Tani Mekar Bayu Farmers. This devotional act uses the participative empowerment method, the monevin (monitoring, evaluation, and internal) method, the and accompaniment facilitation method. This devotional act results in Rp4.833,00 of value-added for the rom banana chips product, Rp18.250,00 from the seroja product, and Rp26.383,00 from the rempeyek product. Moreover, farmers gained a profit of 71,7% from banana chips, 41,55% from seroja, and 49,46% from rempeyek. Therefore this devotional act of additional value training is considered a success to increase the value-added in Taruna Tani Mekar Bayu Farmers Processing Unit product and empowers the household farmers regarding the food security aspect.

Pengolahan Produk Unggulan Desa dalam Upaya Meningkatkan Nilai Tambah Produk dan Meningkatkan Kemandirian Masyarakat

Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 2020

Tingginya jumlah keluarga pra sejahtera dan kurangnya penyediaan lapangan pekerjaan. Solusi yang ditawarkan pelatihan pengolahan produk unggulan, sehingga membuka peluang kerja baru dan memotivasi masyarakat untuk mandiri. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Wonosalam adalah produksi susu sapi. Untuk meningkatkan nilai tambah produk susu di daerah ini, kami melaksanakan suatu pelatihan untuk mengolah produk unggulan di Kecamatan Wonosalam. Luaran dari kegiatan PKM ini adalah terciptanya produk unggulan desa berupa Pie Susu Nangka. Pie susu nangka berbahan dasar susu dan nangka. Obyek pelatihan ini adalah penduduk perempuan baik yang tergolong dalam usia kerja (15-64) maupun diluar usia kerja (64+). Bagi penduduk perempuan yang tergolong usia kerja, maka kegiatan ini akan memberi peluang usaha bagi mereka, sehingga dapat berusaha mandiri. Bagi penduduk perempuan diluar usia kerja akan memotivasi mereka untuk bekerja, sehingga mengurangi beban ketergantungan keluarga.

Peningkatan Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Salak Manonjaya

Agrikultura

Pengolahan buah salak Manonjaya dapat meningkatkan nilai jual buah dan pandapatan produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) nilai tambah pengolahan salak, 2) faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha pengolahan salak, dan 3) strategi pengembangan pengolahan salak. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif. Responden penelitian adalah para pengrajin dan pedagang produk olahan salak di Tasikmalaya. Data dianalisis dengan analisis nilai tambah, rasio penerimaan terhadap biaya, dan analisis faktor internal-ektenal. Hasil menelitian menunjukkan bahwa produksi dodol, manisan dan keripik salak menciptakan nilai tambah sebesar masing-masing Rp 6.234,65/kg, Rp 10.443,23/kg dan Rp 2.297,33/kg. Faktor internal kekuatan dan kelemahan usaha pengolahan buah salak, dan juga faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancamannya telah diinventarisasi. Strategi untuk mengembangkan usaha pengolahan buah salak di Manonjaya adalah mempertahankan dan memelihara penetrasi pas...

Peningkatan Nilai Tambah (Value Added) Produksi Minyak Goreng Kelapa Tradisional

Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks

This Community Service activity involved farmer groups and the Family Welfare Development Organization (PKK) in Sungai Rasau Village. There is plenty of potential for the production of coconut plantations in the village, but the business of differentiating coconut into cooking oil is of little interest to the community. Low interest is due to relatively limited knowledge and understanding of the economic potential of cooking oil products, especially market uptake. Efforts can be made to increase the added value of cooking oil products. This program aimed to increase the added value of cooking oil products to improve market uptake. Accordingly, the direct learning method was used in this service program, and its activities included training and mentoring. The results of the service program showed that the program that had been implemented generated new enthusiasm for Farmer Groups and PKK. Also, the trademark “MIKOM” was used as branding for coconut cooking oil products from Sungai R...

Pendampingan Pengolahan Ubi Ungu Berbasis Value Added Method

BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks, 2016

Program ini bertujuan membantu petani ubi ungu di daerah Sanden Bantul untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui peningkatan nilai (value added) hasil pertanian mereka. Peningkatan nilai dilakukan dengan cara mengolah ubi menjadi tepung, kemudian diolah menjadi makanan ringan, produk dikemas dengan baik dan menarik sehingga bisa dipasarkan di toko toko/supermarket dan dengan pemasaran via internet. Metode yang digunakan adalah: pelatihan pembuatan tepung ubi ungu, pelatihan manajemen usaha dan pemasaran tepung ubi ungu, pelatihan pembuatan Inovasi Produk Stik Ubi Ungu, pelatihan pemasaran produk stik Ubi Ungu. Hasil dari program ini adalah masyarakat antusias dalam mengikuti rangkaian pelatihan yang diadakan, terlihat dari peserta yang hadir disetiap kegiatan pelatihan. Dari kegiatan pelatihan tersebut muncul kelompok unit usaha pengolahan ubi ungu menjadi tepung dengan merk "Olet" dan kelompok usaha makanan ringan dengan merk "Stik Echo' Kata kunci: pengolahan ubi ungu, value added PENDAHULUAN Kecamatan Sanden merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Kecamatan Sanden terletak disebelah barat dari Ibukota Kabupaten Bantul serta memiliki luas daerah 2.315,9490 hektar yang terdiri dari empat desa yaitu desa Gadingharjo, Srigading, Murtigading dan Gadingsari. Kecamatan Sanden yang berada didataran rendah daerah tropis menyebabkan suhu tertinggi dapat mencapai 32 0 C dan suhu terendah 23 0 C. Daerah ini dihuni oleh 7.028 Kepala Keluarga, dengan jumlah penduduk keseluruhan sebanyak ý33.968 orang. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Kecamatan Pajangan terdiri dari 14.565 penduduk laki-laki dan 15.452 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kecamatan Sanden adalah 903 jiwa/ km 2. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Sanden sebagian besar adalah petani.

Analisis Nilai Tambah pada Pengolahan Beras Ketan Menjadi Rengginang

Rekayasa, 2020

Beras ketan putih disebut dengan (Oryza sativa glutinosa) merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam family Graminae. Rengginang merupakan makan ringan yang berbahan baku beras ketan namun memiliki bermacammacm bahan tambahan contohnya rengginang ikan teri, rengginang kerang dan rengginang lorjuk Dengan adanya bahan tambahan tersebut juga akan memberikan nilai tambah terhadap produk olahan beras ketan menjadi rengginang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah dari pengolahan beras ketan menjadi rengginang menggunakan Metode Hayami. Penelitian ini menggunakan metode Hayami. Penelitian ini menghitung nilai tambah dari rengginang ketan, rengginang teri, rengginang kerang dan rengginang lorjuk. Hasil analisis nilai tambah dari produk di UD. Praktis memiliki nilai tambah pada produk rengginang ketan yaitu Rp 5.400, rengginang teri sebesar Rp 9.400, rengginang lorjuk yaitu Rp 30.600 dan rengginang kerang adalah Rp 15.200. Dan untuk rengginang ketan memiliki rasio nilai tambah yaitu 18,9% rengginang teri yaitu 24% , rengginang kerang adalah 38,75% ketiga rengginang tersebut termasuk kategori sedang karena berada diantara 15%40% dan rengginang lorjuk yaitu 47% termasuk kategori tinggi karena memiliki rasio nilai tambah lebih besar sama dengan 40%.

Nilai Tambah Dari Usaha Pengolahan Tepung Terigu Menjadi Martabak Markobar Kota Manado

AGRI-SOSIOEKONOMI, 2018

This study aims to determine the magnitude: (1) the added value of flour business into martabak Markobar Manado (2) profit from flour processing business into martabak Markobar Manado City. The study was conducted in October to December 2017, located in Markobar Kota Manado. Data collection method is done by using primary data. Primary data was obtained through interviews with relevant parties based on a prepared list of questions, as well as on-site observations. Data analysis in this study using: 1) value-added analysis and 2) profit analysis with the formula π = TR - TC. The results showed that Markobar Manado process 3 types of martabak martabak 2 flavors, martabak 4 flavors and martabak 8 flavors. Number of martabak 2 taste processed ie 96 pieces with selling price per fruit of Rp. 50,000 so the total revenue is Rp.4.800.000. Number of martabak 4 flavors processed ie 144 fruit with the selling price per fruit of Rp. 80,000 so that the revenue received by Markobar is Rp.11.520.0...