Studi Numerik Pola Geser Blok Alternatif Pada Sambungan Ujung Batang Tarik Profil T (original) (raw)
Related papers
Studi Numerik Geser Blok Susunan Baut Berliku-liku pada Batang Tarik Profil T
Jurnal Teknik Sipil, 2018
Kekuatan tegangan tarik desain harus merupakan nilai terendah yang diperoleh sesuai dengan keadaan batas dari hasil tegangan tarik leleh pada penampang utuh, tegangan tarik putus pada penampang efektif, dan keadaan batas geser blok sepanjang jalur kegagalan geser dan jalur kegagalan tegak lurus tegangan tarik. Dari hasil eksperimen pada profil T yang disambung dengan baut di bagian sayapnya, dapat terjadi pola kegagalan geser blok yang diistilahkan dengan alternate path block shear failure (ABS). Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan efisiensi pola sambungan baut terhadap kekuatan tarik profil T yang disambung di bagian sayap. Penelitian ini akan dilakukan dengan salah satu analisis numerik yaitu finite element method (FEM) yang telah dibuktikan baik untuk menyelidiki fenomena kegagalan tarik. Kekuatan tarik hasil FEM juga dibandingkan dengan prediksi kekuatan berdasarkan SNI 1729:2015 dan prediksi kekuatan ABS menurut rumus Epstein.
Studi Eksperimental Geser Blok pada Batang Tarik Kayu Indonesia
Jurnal Teknik Sipil, 2019
Salah satu kegagalan yang dapat terjadi pada suatu sambungan baja atau kayu adalah kegagalangeser blok. Penelitian ini mempelajari geser blok pada batang tarik kayu Indonesia. Ujieksperimental pada penelitian ini menggunakan 3 jenis kayu yang berbeda yaitu Sengon, AkasiaMangium, dan Meranti Kuning. Jumlah benda uji yang dibuat adalah 3 benda uji untuk masingmasing jenis kayu. Sambungan kayu adalah sambungan geser ganda dengan menggunakan alatsambung batang baja berulir berdiameter 10 mm. Jarak-jarak baut minimum setiap benda ujidibuat sesuai ketentuan SNI 7973:2013. Berdasarkan hasil perhitungan sambungan geser ganda,didapatkan hasil analisis bahwa kegagalan sambungan kayu yang terjadi adalah kegagalan tumpupada komponen utama kayu akibat tertekan alat sambung namun hasil pengujian eksperimentalmenunjukkan terjadinya keruntuhan geser blok pada sambungan kayu. Hasil kuat tarik dari ujieksperimental dan perhitungan menggunakan persamaan pada SNI 7973:2013 memiliki persenbeda antara 41...
Kajian Numerik Sambungan Balok-Kolom Baja dengan Kuncian yang Dapat Diganti
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences
During the Northridge and Kobe Earthquake, many steel moment resisting frames suffered damage at the beam-column connections. During these years methods were proposed by researchers which were mainly based on reducing the beam section or strengthening the connection. In this study, an innovative structural system with replaceable interlock was proposed. The main feature of this system is that plastic deformation is limited to the replaceable interlock. The monotonic test of the model using Abaqus/ Standards was carried out, compared with The Simpson Strong-Tie Strong-Frame (SSTSF) which is according to AISC 358-16 as partially restrained system with replaceable component. The analysis results demonstrated that the structural fuse and the whole structural behavior performed well. The interlock components have better strength and ductility than SSTSF. Furthermore, the replaceable interlock can play role of structural fuses by dissipating more than 86% of the input energy, which effe...
INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur, 2010
The presence of flanges on the reinforced concrete T-beam increases the shear capacity, but if the beam-T is made in hollow elongated affect shear capacity. This research conducted to find numerical modelling of nonlinear finite element for hollow reinforced concrete. using the program ATENA V.2.1.10 which were then verified with numerical experiment model. The results showed that the hole in hollow reinforced concrete is not enough affect the shear capacity but may reduce the ductility, in which the ductility decreases as the ratio of the hole increases.
Jurnal Teknik Sipil
Makalah ini menyajikan hasil studi numerik yang meneliti perilaku link geser dengan menggunakan pengaku diagonal pada bagian badan untuk meningkatkan kinerjanya, pada sistem struktur baja berpengaku eksentrik (EBF). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perilaku link geser dengan menggunakan pengaku diagonal pada bagian badan dibawah pembebanan statik monotonik dan siklik dengan kontrol perpindahan, riwayat pembebanan yang diberikan dalam pengujian ini sesuai dengan standar pembebanan AISC 2005. Analisis dilakukan dengan pendekatan elemen hingga Non-Linier dengan menggunakan perangkat lunak komputer MSC/NASTRAN. Link dimodelkan sebagai elemen shell yang ditumpu pada kedua ujungnya sedangkan beberapa nodal pada posisi pembebanan diperbolehkan untuk bertranslasi dalam satu arah saja (sumbu-y).. Beberapa parameter penting yang dianggap berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja link geser telah dianalisa mencakup: tebal sayap, tebal badan, tebal dan jarak pengaku badan, tebal pengaku diagonal dan geometrik pengaku diagonal. Perilaku link geser dengan pengaku diagonal badan dibandingkan dengan perilaku link standar yang direncanakan sesuai dengan ketentuan AISC 2005. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaku diagonal badan dapat meningkatkan kinerja link geser dalam hal: kekuatan kekakuan dan dissipasi energi dalam menahan beban lateral. Namun, perbedaan nilai daktilitas antara link geser dengan pengaku diagonal badan dan link geser yang direncanakan sesuai standar AISC tidak begitu signifikan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa ketebalan pengaku diagonal dan model geometrik pengaku tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja link geser.
Jurnal Teknik Sipil
Struktur portal baja Eccentrically Braced Frame typeD (EBF-D) dengan link geser berpengaku badan dimodelkan dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak MSC Nastran. Pembebanan diberikan secara monotonik dan siklik dengan kontrol perpindahan. Model struktur link geser berpengaku badan vertikal didesain dengan jarak pengaku sesuai dengan ketentuan AISC 2005. Model yang lain didesain menggunakan link geser berpengaku badan diagonal dengan jarak pengaku antara 30t w-d/5 sampai dengan panjang link (e) atau didesain tidak memenuhi syarat AISC 2005. Parameter konfigurasi pengaku badan diagonal, jarak pengaku (a), panjang link (e), tebal badan link (t w), tebal sayap link (t f) dan tebal pengaku vertikal (t sv) maupun diagonal (t sd) diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan kinerja struktur portal EBF-D link geser berpengaku badan diagonal lebih baik dibandingkan dengan berpengaku vertikal dari segi kekuatan, kekakuan, daktilitas maupun penyerapan energi dissipasi akibat beban gempa. Jarak optimal antara pengaku badan vertikal yang menggunakan pengaku diagonal diusulkan sebesar 1,6 (30tw-d/5) dengan ketebalan minimum pengaku badan diagonal 5,5 mm atau sama dengan tebal badan dan 8 mm untuk tebal minimum pengaku vertikal. Kata-kata Kunci: Eccentrically Braced Frame typeD (EBF-D), link geser, beban monotonik, beban siklik, pengaku badan diagonal, pengaku badan vertikal, kekuatan, kekakuan, daktilitas dan energi dissipasi.
Studi Eksperimental dan ANalitis Sambungan Batang Tarik Tipe Kegagalan Geser Baut
Jurnal Teknik Sipil
Sambungan baut pada batang tarik baja memiliki kapasitas dengan macam-macam tipekegagalan. Kapasitas sambungan baut pada batang tarik baja dapat ditentukan melalui analisiskapasitas dan kegagalan sambungan. Pada analisis kapasitas dan kegagalan sambungan batangtarik baja, kapasitas sambungan batang tarik baja yang ditentukan dihasilkan berdasarkan banyakparameter struktur diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung,dan juga tebal dan mutu baut sambungan. Kapasitas sambungan batang tarik baja hasil analisiskapasitas dan kegagalan sambungan seringkali memiliki nilai yang lebih rendah dari kapasitassambungan dalam kondisi riil. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kapasitas sambunganbatang tarik profil siku 30x30x3mm bermutu BJ-37 disambung dengan pelat mutu BJ-37 tebal3mm dan baut penyambung diameter 8 mm dengan mutu A307 melalui studi analisis kapasitas dankegagalan dan studi eksperimental dengan tipe kegagalan geser. Pada studi analisis kapasitas ...
Perilaku Sambungan Sayap Menerus Balok Profil I Dengan Kolom Tabung Baja Akibat Beban Siklik
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 2017
Perkembangan teknologi kontruksi terus mengalami kemajuan sesuai dengan tuntutan dan perubahan jaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan kontruksi bangunan khususnya struktur baja, kemajuan teknologi kontruksi struktur komposit baja dengan beton telah banyak digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, jembatan, dan berbagai macam konstruksi lainnya. Kebanyakan sistem struktur komposit ini menggabungkan kelebihan dari kekuatan material baja dengan kekakuan komponen beton sehingga memperoleh kekakuan dan kekuatan yang maksimal. Penggunaan struktur kolom komposit tabung baja dengan isian beton dalam mendukung beban lateral pada struktur rangka bangunan belum lazim dalam perkembangan konstruksi saat ini selain harus memenuhi kekuatan dan kekakuan. Ada dua jenis kolom komposit antara lain: bagian struktur baja terbungkus oleh beton dan tabung baja terisi beton penuh (Concrete-Filled Steel Tube, CFST). Penelitian mengenai perilaku sambungan balok baja dan kolom tabung baja dengan isian beton telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Alostaz dan Schneider