Diagnosis Visual Masalah Unsur Hara Esensial Pada Berbagai Jenis Tanaman (original) (raw)
Related papers
Jurnal Repositor, 2020
AbstrakSemua tanaman, termasuk kopi membutuhkan unsur hara yang cukup untuk penunjang pertumbuhan dan perkembangannya secara normal. Apabila kebutuhan hara tidak tercukupi dengan baik, tanaman akan kekurangan suplai makanan dan gejala khas muncul pada tanaman, seperti perubahan ukuran daun, klorosis, nekrosis dan lainnya yang akan terlihat jelas terutama pada organ daun. Gejala – gejala tersebut memberikan ciri khas atau pola pada daun berdasarkan defisiensi hara yang dialami suatu tanaman. Ciri khas tersebut kemudian diekstraksi menggunakan pengolahan citra digital (PCD) dengan menerapkan Multi Texton Cooccurrence Descriptor (MTCD). Metode MTCD akan melakukan penelusuran pada tiap bagian citra, kemudian mengekstrak piksel – piksel yang memiliki kesamaan nilai warna dan tepi. Fitur-fitur hasil ekstraksi digunakan untuk mewakili setiap citra dalam basis data, dan kemudian digunakan untuk klasifikasi dengan menerapkan jaringan saraf tiruan (JST). Hasil akurasi tertinggi yang dihasilk...
Identifikasi Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman Cabai Menggunakan Support Vector Machine
Jurnal Komputer dan Informatika
Tanaman seperti halnya makhluk hidup yang lain membutuhkan kombinasi unsur hara untuk hidup tumbuh dan berkembang biak. Unsur hara di dalam tanaman juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu unsur hara bergerak (mobile nutrient) dan immobile nutrient (unsur hara tidak bergerak). Kondisi tanaman yang mengalami defisiensi atau kekurangan unsur hara akan mengalami gangguan pertumbuhan dan mempengaruhi terhadap hasil panen daun atau buahnya. Warna daun dapat menjadi ciri tanaman dalam kondisi normal atau mengalami defisiensi unsur hara. Defisiensi unsur hara pada tanaman akan berpengaruh pada bentuk daun, produksi buah dan usia tanaman yang mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan lekas mati, pada produksi buah akan terjadi kerontokan pada bunga atau bakal buah sehingga hasil produksi akan mengalami penurunan. Selama ini pemeliharaan tanaman dilakukan secara manual. Setiap tanaman dilihat untuk kemudian dianalisis hasilnya dan memerlukan waktu untuk mengidentifikasi defisiensi unsur hara. Tuju...
Pemilihan Kebutuhan Unsur Hara Dengan Metode Certainty Factor Pada Tanaman Dalam Pot (Tabulampot)
Journal of Technopreneurship and Information System (JTIS), 2020
Seiring peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat maka tidak dapat dihindari pengurangan lahan pada lingkungan sekitar. Hal ini, dapat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk mengaplikasikan hobi ataupun keinginan untuk bercocok tanam dikarenakan Keterbatasan lahan.,namun, memungkinkan ada pengaruh faktor lain, misalkan gemar memelihara tanaman namun kurang tertarik dengan media tanam yang biasa, dimana unsur yang diperlukan tanaman untuk proses pertumbuhan tanaman, maka kadar unsur hara dalam tanah menentukan kesuburan tanah menanam dalam media pot dapat menjadi salah satu inovasi yang gampang dilakukan masyarakat, menanam dalam pot juga salah satu cara untuk mensiasati keterbatasan lahan dan pertumbuhan tanaman tergantung banyaknya unsur hara yang diberikan pada media tanaman Biasanya unsur hara terdapat di dalam media tanam tidaklah lengkap dan tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman keseluruhan maka dibangun sesuatu sistem yang dapat membantu menyelesai...
Berkala Penelitian Agronomi
Penelitian ini bertujuan mengetahui intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) dan menganalisis unsur hara yang berpengaruh terhadap intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh Oncobasidium theobromae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan November 2020 di lahan perkebunan kakao di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggaradan Laboratorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survei pada pertanaman kakao untuk pengamatan intesitas dan keparahan penyakit serta pengambilan sampel tanah.Variabel yang diamati adalah intesitas dan keparahan penyakit di lapang, analisis sifat kimia tanah dan kadar unsur hara. Hasil penelitian menunjukan intesitas penyakit VSD di lapang berkisar 10 – 100%, keparahan penyakit VSD di lapang 2,5 – 95%. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan intesitas penyakit VSD adalah P-tersedia. Unsur hara yang...
Jangan Sepelekan Unsur Hara Mikro pada Tanaman Anda
Pertumbuhan dan produksi suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim dan tanaman itu sendiri yang semuanya saling berin-teraksi satu sama lainnya. Tanah atau lahan sebagai tempat tumbuh tanaman tidak selalu mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keadaan siap untuk diserap tanaman. Keadaan ini seringkali menimbulkan problema dalam meningkatkan produksi tanaman. Pada tanah yang miskin akan unsur hara perlu diadakan pemberian unsur hara yang dikenal dengan " pemupukan ". Sudah menjadi rahasia umum bahwa petani dalam menerapkan kegiatan agronomis terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro
J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika), 2017
As the third largest coffee producing country in the world after Brazil and Vietnam, Indonesia is able to produce at least 748 thousand tons or 6.6% of coffee production in 2012. Of this amount, Robusta coffee production reached more than 601 thousand tons (80.4%) and arabica coffee production reached more than 147 thousand tons (19.6%) .The area of coffee plantation in Indonesia reaches 1.3 million hectares (ha) with Robusta coffee plantation area reaches 1 million ha and arabica coffee plantation area reaches 0 , 30 ha. The use of technology in the cultivation of coffee cultivation in Indonesia, especially smallholder plantations is still minimal technology. Expert system approach by using certainty factor method to overcome uncertainty in identifying nutrient deficiency in coffee plant try to give solution that can be used by coffee farmer especially in smallholder plantation in sidical area of karo regency of north sumatera. By doing a direct observation of the leaves of coffee plants and ensure the symptoms of nutrient deficiency what actually happens in the coffee plant it is with this expert system of certainty of nutrient deficiencies can be known in detail without having to consult directly to the expert. Thus the fertilization process can be done properly, so it will affect the cost of production to a minimum.
Informatika Pertanian, 2017
ABSTRAK Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan hara merupakan lingkungan pertumbuhan penting yang mempengaruhi kualitas krisan. Kerusakan fisik dan kualitas pertumbuhan tanaman menurunan kuantitas dan kualitas bunga yang dihasilkan. Beragamnya OPT dan gangguan fisiologis tanaman akibat defisiensi hara memerlukan perangkat identifikasi yang akurat. Perangkat tersebut diperlukan untuk mengetahui penyebab utama gejala abnormalitas tanaman, sehingga dapat ditangani dan dikendalikan dengan tepat dan cepat. Sistem pakar yang memberikan informasi secara interaktif berbasis pengetahuan untuk identifikasi OPT dan defisiensi hara merupakan alat bantu alternatif yang dapat mendiagnosis gejala fisik tersebut. Hasil pengujian sistem pakar yang dibangun berbasis rule based reasoning menunjukkan tingkat keakuratan yang potensial. Elemen yang perlu mendapat perhatian untuk penyempurnaan sistem pakar ini adalah kelengkapan bahan uji visual, berupa gambar tanaman yang merepsentasikan gejala OPT dan defisiensi hara.
ABSTRACT This study aims to determine the nutrient content of the compost derived from sweet corn crop residues after harvest. This research is descriptive, wherein the first process is the process of making compost derived from corn crop residue after harvest, are composted for 1 month by using bio activator EM-4. To measure the content of macro nutrients, the test method used is the Kjeldahl method for nitrogen content, while for P, K, CaO, MgO and Fe Atomic absortion spectrophotometric used method (AAS), and the content of C - Organic tested by Spectrophotometric method. Laboratory test results on the compost derived from sweet corn litter containing N 1:05%, 1.01% P2O5, 0.18% K2O, CaO 1.98%, MgO 0.53%, C - 10.5% Organic, and C / N ratio of 9.97. Key Words: Compost, Sweet Corn, P, K, CaO, MgO, C- organik, C/N ratio.