Hubungan Dukungan Sosial dengan Resiliensi Pada Penderita Kanker Payudara Pasca Mastektomi di Bandung Cancer Society (original) (raw)

Prosiding Psikologi, 2017

Abstract

Kanker payudara adalah momok menakutkan yang mengintai para wanita. Jika organ tersebut terserang kanker maka kesempurnaan seorang wanita akan berkurang. Salah satu jenis pengobatan tersebut adalah dengan cara mengangkat seluruh jaringan payudara yang disebut dengan mastektomi . Penderita kanker payudara pasca mastektomi di BCS memiliki respon yang hampir sama ketika melakukan operasi mastektomi. Mereka merasa takut, tidak berdaya, dan merasa tidak berharga. Walaupun kondisi mereka sempat terjatuh namun akhirnya mereka dapat bangkit dan menjadi individu yang lebih baik. Kondisi ini disebut resiliensi. Resiliensi tidak langsung muncul pada seseorang namun dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, salah satunya adalah faktor dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah u ntuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan resiliensi pada penderita kanker payudara pasca mastektomi di Bandung Cancer Society . S ampel penelitian ini berjumlah 15 orang. Alat ukur yang digunakan adalah ku e sioner dukungan sosial yang diturunkan dari teori Sarafino dan alat ukur the 14 items resilience scale yang dibuat oleh Wagnild&Young . Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh r= 0 ,777 yang menurut tabel Guilford termasuk ke dalam kriteria korelasi kuat . Artinya semakin sering dukungan sosial yand diterima maka semakin tinggi resiliensi penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society .

Susandari Susandari hasn't uploaded this paper.

Let Susandari know you want this paper to be uploaded.

Ask for this paper to be uploaded.